
Dukun dan kiayi jelas dua makhluk yang berlawanan. Yang satu menggiring pada kesesatan, yang satu lagi mengajak pada ketakwaan. Antara keduanya banyak perbedaan yang mencolok. Tetapi, pada pada fungsinya, ada juga beberapa kesamaannya. Misalnya, keduanya bisa meramal, menjadi tempat konsultasi, membantu mengatasi masalah dan mengobati penyakit.
Di bawah ini adalah perbedaan-perbedaan yang harus diketahui antara dukun dengan kiayi (ulama/ahli hikmah) yang lurus tauhidnya kepada Allah, agar kita tidak salah melangkah yang akan mengakibatkan kerugian dunia dan akhirat.
Klasifikasi | Dukun | Kiayi/ulama |
Jenis Ilmu | Ilmu hitam/sihir/ ilmu azimat/ilmu hikmah syirik/ilmu metafisika | Ilmu agama |
Tujuan | Kekuatan dan aji kesaktian, tenaga dalam, | Ketaatan pada Tuhan |
Cara perolehan | Ngelmu yang bertentangan dengan syari’at agama (bertapa, puasa pati geni, merapal hizib, latihan tenaga dalam dll) | Belajar agama dan membentuk kesalehan diri |
Sumber ilmu | Iblis/syetan/Khodam jin (jin yang ngaku malaikat) | Allah, Nabi dan para ulama |
Pasien diarahkan | Untuk setia dan taat kepada dirinya dan jauh dari Allah | Untuk taat kepada Allah SWT |
Motivasi menolong | Materi, keuntungan, kepuasan | Sebagai ibadah |
Bentuk komunikasi | Pamer kemampuan kesaktian, meramal-ramal, segala diramal padahal banyak yang tidak perlu, banyak menceritakan yang akan terjadi padahal belum tentu bermanfaat, senang dipuji, menolong tanpa menimbang-nimbang perlu tidaknya pertolongan diberikan | Mengindari pamer kemampuan diri (tawadhu), memberikan nasehat dan bimbingan agama, menghindari meramal-ramal, berhenti melayani orang bila persepsi orang padanya adalah tukang ramal, memilih mana yang perlu diceritakan dan yang tidak kepada orang awam. |
Sifat pelayanan | (1) Tidak ada usaha memperbaiki pasien agar menjadi lebih baik dan lebih benar dalam menjalan syariat agama dan kehidupan, (2) melayani keinginan apa saja termasuk balas dendam. | Membimbing untuk lebih taat beribadah, memperbaiki akhlak, meningkatkan kualitas kesadaran diri |
Yang disambat atau dituju | Makhluk-makhluk halus, khodam jin, arwah-arwah karuhun yang sewaktu hidup dikenal sakti | Allah SWT |
Yang dianjurkan | Bertentangan dengan ajaran agama | Sesuai dengan ajaran agama |
Dampak bagi yang sering dekat | Kagum, hormat dan ketagihan terus bertanya agar meramal yang akan terjadi dan melayani keinginan dirinya | Kesadaran agama dan keshalehannya meningkat |