Another Childhood Story

<div style="text-align: center;"> <img src="http://24.media.tumblr.com/241070505b075e8f1f9666f6f471897e/tumblr_mk9w7z842D1rid89jo1_500.jpg" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Another Childhood Story</div> <span style="font-size: large;"><br /></span> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/koeaing">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a class="twitter-follow-button" data-show-count="false" data-size="large" href="https://twitter.com/wisbenbae">Follow @wisbenbae</a></span><script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script></div>

Another Childhood Story

x 11:30 PM

Another Childhood Story Lihat yg lebih 'menarik' di sini ! Follow @wisbenbae!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.… Read more »

Read more »

Membuat Pertamina Tidak Diejek-ejek Sepanjang Masa

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7Lu9EZaEM8Xk1JM7_WhUPRZ8jTzHIGiLwnFJFQQsdWANzAsrs9QkTjBVlG1_hKdFJeGDaoaorJ94TEKC_E41IREDpG8O51e2PM96wcsi13cNW3LNLFL76z8eKiasNRr468Eqe/s1600/pertamina.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7Lu9EZaEM8Xk1JM7_WhUPRZ8jTzHIGiLwnFJFQQsdWANzAsrs9QkTjBVlG1_hKdFJeGDaoaorJ94TEKC_E41IREDpG8O51e2PM96wcsi13cNW3LNLFL76z8eKiasNRr468Eqe/s1600/pertamina.jpg" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jakarta - Hampir saja saya merasa bahagia yang berkepanjangan. Yakni ketika mengetahui bahwa laba PT Pertamina (Persero) berhasil mencapai Rp 25 triliun. Itulah laba terbesar dalam sejarah Pertamina. Juga laba terbesar di lingkungan BUMN. Bahkan laba terbesar yang bisa dicapai oleh sebuah perusahaan apa pun di Indonesia sepanjang tahun 2012.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya pun minta agar Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengumumkannya. Agar capaian yang hebat itu bisa membuat masyarakat bangga pada Pertamina. Setidaknya bisa mengurangi ejekan sinis masyarakat kepada Pertamina. Maka pada laporan keuangan kepada publik bulan lalu, disertakanlah judul ini: Pertamina berhasil memperoleh laba terbesar dalam sejarahnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Melalui twitter (@iskan_dahlan) saya pun ikut membagi kebahagiaan itu. Tentu saya ingin memberikan penghargaan pada jajaran Pertamina. Berita gembira itu juga saya manfaatkan untuk kampanye menumbuhkan harapan umum. Manufacturing hope. Yakni bahwa perbaikan dan kerja keras yang dilakukan jajaran Pertamina sudah mulai memberikan hasil yang nyata. Berarti kalau perbaikan, efisiensi, dan kerja teras terus dilakukan, hasilnya akan lebih hebat lagi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya ingin ada satu harapan untuk dunia twitter, khususnya yang terkait dengan politik, yang terlalu didominasi oleh pesimisme dan putus harapan. Pesimisme perorangan adalah hak, tapi pesimisme massal bisa membawa kehancuran.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya pun segera membayangkan bahwa masyarakat akan ikut bahagia mengikuti twit perkembangan terbaru di Pertamina itu. Dan saya akan menggunakan kebahagiaan masyarakat tersebut untuk terus memacu kinerja manajemen Pertamina. Misalnya lifting minyak yang harus naik untuk menjadikan Pertamina perusahaan minyak kelas regional.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sekarang ini Pertamina baru bisa menghasilkan minyak 500 ribu barel per hari. Jauh dari kelas perusahaan minyak tingkat Asean sekali pun. Karena itu tahun ini Pertamina membentuk Brigade 300K. Terdiri dari anak-anak muda Pertamina yang umurnya maksimum 29 tahun. Brigade ini bertugas menambah produksi minyak Pertamina 300 ribu barel lagi per hari. Inilah brigade yang akan membuat produksi total Pertamina menjadi 800 ribu barel. Dan target itu harus tercpai akhir tahun depan. Di dalamnya dihitung produksi energi geothermal yang disetarakan dengan minyak.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tiap bulan saya mengikuti perkembangan Brigade 300K ini. Termasuk ikut mencarikan jalan keluar kalau terjadi hambatan di luar Pertamina. Misalnya bagaimana Pertamina bisa menjual geothermalnya ke PLN dengan cepat. Kesepakatan pun segera dicapai: sembilan lokasi geothermal milik Pertamina yang skalanya besar-besar itu bisa segera dikerjakan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tapi semua itu belum cukup. Harapan masyarakat terhadap Pertamina memang sangat besar. Pengumuman mengenai besarnya laba yang berhasil dicapai Pertamina itu, misalnya, ternyata belum bisa membahagiakan masyarakat. Mereka menginginkan Pertamina yang jauh lebih hebat. Mereka tidak mempersoalkan laba, omset, dan sebangsanya. Masyarakat menginginkan Pertamina yang membanggakan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Masyarakat ternyata langsung membandingkannya dengan Petronas, Malaysia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> â??Laba Petronas Rp 160 triliun!" ujar follower twitter saya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya pun tersadar dari lamunan kebahagiaan. Terbangun. Kebahagiaan saya akan prestasi Pertamina itu ternyata hanya berlangsung kurang dari lima menit. Padahal semula saya mengira kebahagiaan itu akan berlangsung selama setahun penuh. Lalu disambung dengan kebahagiaan berikutnya manakala melihat hasil kerja jajaran Pertamina tahun 2013.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ternyata hukum kebahagiaan tidak seperti itu. Bahagia itu bisa naik dan tiba-tiba bisa anjlok. Kebahagiaan saya itu langsung lenyap saat membaca twit pembandingan antara laba Pertamina dan laba Petronas.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Itu persis seperti kebahagiaan seorang pembina sepakbola di Indonesia. Setidaknya seperti yang saya alami selama memimpin Persebaya dulu. Begitu peluit panjang berbunyi dan Persebaya menang, bahagianya bukan main. Tapi kebahagiaan itu hanya berlangsung sekitar lima menit. Begitu keluar dari garis lapangan, para wartawan langsung mengerubung dengan pertanyaan yang mengakhiri kebahagiaan itu: berapa juta bonus yang akan diberikan kepada setiap pemain. Maka kebahagiaan pun langsung beralih ke bagaimana cara mendapatkan uang untuk membayar bonus saat itu juga.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Begitulah pula soal kebahagiaan Pertamina ini. Begitu kicauan mengenai laba Petronas tersebut saya baca hati saya langsung terbakar. Saya benar-benar gelisah. Pikiran saya dipenuhi pertanyaan ini: bagaimana cara mengejar Petronas. Sudah lama masyarakat tidak bisa menerima kalau Pertamina sampai kalah dari Petronas. Apalagi kalahnya telak.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketika berada di Rumah Sakit Tianjin untuk check-up rutin tahunan pekan lalu, saya memiliki waktu merenung lebih panjang. Saya utak-atik berbagai kemungkinan untuk bisa mengejar Petronas. Saya browsing di internet. Saya pelajari angka-angka. Kekalahan Pertamina atas Petronas itu ternyata sudah sangat lama. Sudah lebih 30 tahun. Grafiknya pun kian memburuk.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tapi apa yang bisa diperbuat? Sungguh tidak mudah menemukan jalannya. Padahal soal kekalahan Pertamina ini sudah bukan lagi soal kekalahan sebuah perusahaan biasa. Ini sudah menyangkut harga diri negara dan bangsa. Ini sudah soal merah putih. Pertamina sudah menjadi lambang negara. Di bidang sawit kita sudah bisa mengejar Malaysia. Garuda Indonesia sudah mengalahkan Malaysia Airlines. Semen dan pupuk kita sudah jauh di depannya. Di bidang pelabuhan kita sedang mengejarnya dengan proyek PT Indonesia Port Corporation (Pelindo II) yang insyaallah pasti bisa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq"> <div style="text-align: justify;"> Tapi kita masih belum bisa menemukan jalan untuk Pertamina. Program-program Pertamina yang ada sekarang memang ambisius, tapi baru akan bisa membuat Pertamina masuk ke jajaran perusahaan minyak kelas regional. Masih jauh dari prestasi Petronas.</div> </blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Memang ada jalan pintas. Bahkan sangat cepat. Semacam jalan tol di Jerman. Maksudnya, jalan tol yang tidak pakai bayar. Dengan jalan ini Pertamina bisa mengalahkan Petronas hanya dalam waktu empat tahun. Setidaknya sudah bisa membuatnya sejajar dengan Petronas. Tapi saat saya menulis naskah ini, di sebuah ruang check-up Rumah Sakit Tianjin, saya terpikir kesulitan-kesulitannya: â??jalan tolâ?? itu bukan milik Pertamina. â??Jalan tolâ?? itu milik perusahaan luar negeri yang akan habis izinnya tahun 2017 nanti: Blok Mahakam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya pun minta Dirut Pertamina, Karen Agustiawan, untuk membuat kalkulasi ini: seandainya Blok Mahakam kembali sepenuhnya ke negara, dan negara menyerahkannya ke Pertamina, berapa laba Pertamina di tahun 2018? Dan tahun-tahun berikutnya?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dengan cepat jawaban Karen masuk ke HP saya: Rp 171 triliun.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya tidak tergiur dengan angka itu. Saya lebih tergiur pada bayangan betapa bangganya kita memiliki Pertamina yang tidak lagi diejek-ejek sepanjang masa.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a class="twitter-follow-button" data-show-count="false" data-size="large" href="https://twitter.com/wisbenbae">Follow @wisbenbae</a></span><script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script></div>

Membuat Pertamina Tidak Diejek-ejek Sepanjang Masa

x 11:00 PM

Jakarta - Hampir saja saya merasa bahagia yang berkepanjangan. Yakni ketika mengetahui bahwa laba PT Pertamina (Persero) berhasil mencapai Rp 25 triliun. Itulah laba terbesar dalam sejarah Pertamina. Juga laba terbesar di lingkungan BUMN. Bahkan lab… Read more »

Read more »

Journey to Medan - mountain, waterfall, a lake in a day :)

<div dir="ltr" style="text-align: center;"> <img height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8jmpUPodWyIcDJkyRscSqfsELrHkoWfCfiB6qRoqUXVTssWvgpeI240d2aQ_mfxKbxevTk8cv8UZWsJ12dsQWbD273s0u0fa5h0Dill7mCEe5NdZXMHAJ2yoZVLvcJ33ublTtWQ/s640/Sibayak+Indonesia.jpg" width="640" /></div> <div dir="ltr" style="text-align: center;"> <br /><table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">to sibayak crater</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> Hey ho,<br /> <br /> Iya tau, udah 2013 n udah bulan 3 juga *_*<br /> <br /> Hari ini, keknya ga ada kerjaan juga di kantor, n i plan to get the unfinished drafts of 2012's trips. Brantakan ini blog!<br /> <br /> Draft pertama yang bakal nongol is ... The medan trip :D lanjutan dari postingan jalan2 di medan yang maret ini genap setaon :)) #buluk<br /> <br /> So yeah, abis day 1, kenalan sama si berastagi, besoknya barulah gwe jalan, se jalan-jalannya :D setelah hari sebelumnya cuman nyante-nyante bercengkrama sama local, hari kedua, my plan was : ndaki sibayak sama liat si piso-piso.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiTK91s8VbP26RbLVy6xfy3gVy-OPOGyd6_1zZ1QCtdYHIYRU2vmzmr8HRpXJFc4hOHF3stWjzalG7SMaVqRIqEG1UCWj8kOMNsgYJ5hysrEEGQMm9ZiZ5ay19O0D_09pQAXUN6_pYiW2nMd0h249flrW4mBb4B-KnCjSzGV7dkLY_D7Q=" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_018.jpg" width="400" /></a></div> <br /> <b>Sibayak : Jangan Hiking sendirian. Jangan pokoknya! </b><br /> <b><br /></b> <br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="265" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_013.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">gelap hutannya kayak gini selama trekking sampe pos satu ^^</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> <i>Kenapa sibayak?</i> Well, di berastagi ini sebenernya ada 2 gunung yang biasanya dikunjungi sama wisatawan, Sibayak & Sinabung. Gunung sibayak itu gunung yang lebih mainstream daripada sinabung. <br /> <br /> Sibayak ini gunung yang jauh lebih ramah dibanding sinabung. Trekking path nya gampang, since si Sibayak ini sering banget dipake sama anak2 pramuka berastagi dan sekitarnya n bisa dipanjat dalam jangka waktu yang pendek. While Sinabung, buat manjat ini gunung, butuh persiapan lebih dikarenakan medan panjatannya kinda sangar. Beside, ternyata si Sinabung ini akhir tahun 2010 masih aktif jyeng. Kalo masalah ketinggian, cuman beda 200 meteran aja sik #songong :D<br /> <br /> Pintu masuk ke Sibayak ada 3 :<br /> <br /> <ol><br /> <li>Jalur Sibayak 1 : Dari Desa Raja Berneh atau Berna. Jalur ini lewat tempat pemandian air panas Lau Sidebuk-debuk.</li> <br /> <li>Jalur Sibayak 2 : Dari Desa Jaranguda. Desa ini cuman berjarak 3 Km dari kota berastagi. N Jalur ini jalur umum yang paling gampang buat diambil. Gwe sendiri pake jalur ini, since emang dikasih tau host nya jalur yang ini.</li> <br /> <li>Jalur 54 : Jalur ini di mulai dari kawasan tongkoh (bakaran jagung) di jalan raya medan - berastagi. Jauh lah ini.. ga langsung di kaki gunung sibayak :p</li> </ol> <br />  Cara ke pintu Desa Jaranguda : Dari terminal Berastagi/Pasar buah naek angkot bilang mau ke jaranguda, nanti dianterin kok. Angkot : 2000 IDR<br /> <br /> n Kenapa gwe bilang jangan hiking sendirian? Karena emang jangan!! sepreman-premannya lo ngerasa, jangan deh. Iya emang gampang naek nya ke Sibayak ini. Jalanan beraspal buat menuju ke pos kawah. Tapi ya tetep aja itu hutan! gwe aja parno. Since di tengah-tengah tiba2 ada suara anjing liar n brasa ada footsteps yang ngikutin :)) but then, itu karena gwe manjatnya aja di jam yang salah. Gwe manjat jam 1/2 8 pagi while biasanya orang-orang pada manjat jam 9-10 siang, pake angkot pulak -_-"<br /> <br /> Di pintu masuk kita diminta isi buku tamu n bayar asuransi 4000 IDR. Trekking path ke Sibayak susah ga? Kagak! gampang lah. Ga pake parno. Kalo ada yang nyaranin pake sepatu hiking ato sendal gunung? itu biar nyaman aja sih. Faktanya banyak cewek2 yang manjat pake sendal mo ke mol -_-".<br /> <br /> Apa sih yg kece dari Sibayak? Ya kece lah... gunung gituh! clear sky, greenish corner, what's not beauty of it ^^. Hmm kayak ijen, cuman kalo kawah ijen itu isinya air belerang yang warnanya naudzubillah bagus, ini isinya batu2 kecil2 gitu yang kalo diperhatiin ternyata membentuk nama-nama. Nah si bikin nama-nama itu lah yang jadi tourist attraction di Sibayak ini. Gwe ga nulis nama? Enggalah! ga ada nama yang mo gwe tulis waktu itu #kodeabis :))<br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_016.jpg" width="426" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">ini trekking path dari pos 1 menuju kawah sibayak</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="266" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_020.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">pemandangan tebing kanan sisi menuju kawah</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="266" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_025.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">to the crater</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="266" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_024.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">gas belerangnya ini bukan di kawah tapi nyembur2</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="266" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_026.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">ini dia si crater of names :p</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> Di Sibayak, gwe ga lama2, karena udah terik juga. Abis liat-liat, feeling the mountain, n fofotoan sama anak-anak pramuka yang ngira gwe reporter acara jalan-jalan, gwe pun turun balik ke berastagi, this time lebih cepet karena di anterin sama si adek2 pramuka itu :)) Makasih adek ^^<br /> <br /> Dari berastagi, laper, gwe balik ke rumah host gwe sekalian pamit n branjak ke Si piso-piso. Cuman semalem gwe nebeng di rumahnya mas bayu but his family already become my family. ^^ I'm gonna miss them ^^<br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="266" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_030.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">mas bayu, yuli n reza</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> <br /> <b>Sipiso-piso : Si jangkung tampan ^^</b><br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="266" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_034.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">tampan</td></tr> </tbody></table> <br /> The fact i happened to know setelah mengunjungi air terjun si piso-piso ini : ternyata air terjun ini adalah air terjun tertinggi di Indonesia. Tingginya kalo dari wikipedia sih 120 meteran. N the unique thing lagi.. yang biasanya air terjun startnya itu kali/sungai di permukaan tanah, si piso piso ini berupa sungai bawah tanah ^^.<br /> <br /> Awalnya trip ini dilakukan karena gwe hendak maksa pengen sampe toba, tapi ngeliat waktu, i think watching toba from Si piso-piso side is nice enough ^^.<br /> <br /> Si piso piso ini letaknya di desa tongging. 24 km dari kabanjahe. Kalo dari berastagi, kita ngangkot ke terminal kabanjahe. Trus dari terminal kabanjahe kita naek lah si elf/omprengan yang ke siantar. Ongkos : 15000 IDR. Dari kabanjahe ke Pertigaan si piso-piso ditempuh dengan waktu sekitar 1 1/2 - 2 jam an. Di dalem elf/omprengan, bilang aja mau ke si piso-piso. Nanti 1 1/2 jam kemudian kalian bakal diturunin di pertigaan setelah pasar gituh.<br /> <br /> Seturunnya dari elf, udah banyak itu di sebrang pangkalan becak ojek (becak yang ditarik pake motor). Nah buat ke pintu masuk si piso-piso, bisa sih jalan kaki tapi ya lumayan, gempor. Karena gw letih n laper, pasrah aja lah gwe ditawarin becak ojek. Si bapaknya ramah banget. Dia minta tarif 20ribu tapi nanti pake dijemput. Kalo mo nawar silahkan sih. Tapi kalo ngeliat jarak tempuh pangkalan - pintu masuk, 20 ribu PP, sepadan lah ^^. Sepanjang jalanan menuju pintu masuk, you can watch some hills yang ternyata itu bagian dari yang namanya bukit barisan. Selama gwe idup, gwe kira cuman di padang doank, ternyata salah hehhe :D dari aceh sampe lampung bukitnya baris :D<br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="266" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_036.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">n those are bukit barisan </td></tr> </tbody></table> <br /> Sampe di pintu masuk, bayar tiket kita 4000 IDR. abis itu udah kliatan view toba dari situ n Geez.. it's remarkable. Gwe selalu parno n semriwing sama danau. N ngeliat toba dari situ, tambah semriwing. Walopun masih penasaran nyebrang ke samosir, tapi ngeliat toba dari situ, keknya udah mewakili buat yang ga punya waktu banyak kek gw ^^.<br /> <br /> Toba view di sisi kiri, si tampan di sisi kanan. Yep, si piso-piso ini di sebelah kanan sisi kita kalo kita ngadep ke toba. Buat yang mau ngeliat sipiso-piso dari jarak dekat, bisa turun lewat tangga yang ngeliat n bayangin naek baliknya aja males -_-". Gwe? nyerah lah. Keknya ngadem sambil minum kopi liatin toba n si tampan udah cukup ^^.<br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="266" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_033.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">this is the view offered ^^</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="266" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_035.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">my companion</td></tr> </tbody></table> <br /> Try to have some medan's traditional coffee at wooden stall di barisan tangga ke bawah. The view is great, the air is chill and joyous. One way to rest yourself after the trip ^^.<br /> <br /> Dengan menginjakkan kaki di desa tongging, pencarian gwe di bukit karo, berakhir sudah. Karena udah sore juga, maka gwe balik lah ke medan. Transport ke medan? Pake elf yang ngompreng tadi. Instead of turun di kabanjahe, ada yang langsung ke medan. Tarif 20000 IDR.<br /> <br /> Tongging - Medan ditempun sekitar 3-4 jam an. Gwe sampe medan itu sore menjelang magrib. N senyampenya di padang bulan, first thing first was, NYARI MIE ACEH yang dari awal gwe dateng kok banyak banget bertengger di pinggiran jalan.<br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="266" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_038.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">juara!</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> Mie acehnya, juara lah! walopun gwe ga tau itu tempat rekomended apa engga. Pokoknya juara! . Abis makan mie aceh, gwe janjian sama host gwe di medan lagi, si vany yang masih baik hati mo gwe tebengin :p. Karena vany n kluarga lagi di rumah eyang, jadi lah gwe berkelanan dulu di sekitara medan.<br /> <br /> Atas rekomendasi vany, gwe brangkat ke Merdeka walk. Awalnya nyari yang rame2 aja sih buat tempat nunggu. n there i went. Iyak, si merdeka walk ini keknya tempat tongkorangan muda-mudi medan deh. Semacam kek ciwalknya bandung lah. Banyak tempat makanan. Si merdeka walk ini juga terletak di tengah-tengah Kota tua nya medan which i'd visit the next day sama si host ^^.<br /> <br /> Akhirnya vany sampe rumah, gwe cape n bahagia since chelsea menang wohooo *iyak waktu itu merdeka walk nayangin chelsea* , gwe pun balik ke medan. n have a proper rest<br /> <br /> <b>Medan : MATAHARI nya lebih dari 9!!</b><br /> <br /> Besoknya, ada beberapa jam sebelum si citilink bawa gwe balik ke peraduan. Karena pesawat gwe jam 6 sore, so paginya sekalian pamit, gwe mo diajak keliling kota tua di siang hari sama vany n adeknya, lia. Karena vany dan lia ke gereja dulu, gwe berkeliaran dulu lah sendirian di si kota tua which is the area where merdeka walk lies at. N hari ini juga janjian sama penpal gwe dari sma yang setelah 10 tahun temenan lewat surat n email n sms, akhirnya kita ketemua ^^, safiah. she's a malaysian yang gwe inget dia kuliah di USU.<br /> <br /> So, me alone trapping in 9 kind of SUN.<br /> <br /> Ga ngapa2in juga, since panasnya ga karuan, cuman duduk di bangku taman liatin warga medan yang keknya kalo weekend betah piknik panas2an di si alun-alun ini. Hoo kawasan kota tua ini juga deket banget sama Stasiun medan.<br /> <br /> Objek menarik di Kota tua medan selain alun-alun kota, ada beberapa bangunan tua yang masih beroperasi as Bank. Kota tua di sini ga sama kek di Jakarta nor kota lama di Semarang, di sini bangunan tua nya nyaru :D. Yang iconic menurut gwe Bank London yang terhubung sama replika london's bridge kali ya :p sama di sebrang rel deket stasiun ada bangunan berbentuk kuil gede banget, yang setelah gwe tanya-tanya, itu rumah Abu warga cina di medan. dan di sebrang stasiun ada pasar buku, kalo di jakarta kek kwitang jaman dulu kali ya. yang di jual buku-buku bekas ^^<br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="266" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_039.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">pintu gerbang pasar buku</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="266" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_041.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">ini si London sumatra bulding</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="213" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_040.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">rumah abu</td></tr> </tbody></table> <br /> Ndak lama, siangnya akhirnya the hosts dan sahabat pena saya akhirnya dataaaang. This meeting with the penpal was one of page i must write in my book ^^. It is some experience to me. 10 years in penpal-ing, and still we can figure out each other. Masih inget kita tukeran foto cuman sekali doank, pas gwe sma kelas 2 ^^.<br /> <br /> and the topics, it's like we were going back to ten years ago ^^. Glad to meet you, pal!.<br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="266" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_049.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">here we are ^^</td></tr> </tbody></table> <br /> Di merdeka walk, kita kongkow aja n gragas nyobain si pancake durian nya nelayan yang terkenal itu. Maaan ga pernah gwe ngerasain durian yang sedurian duriannya. This is the most durian thing ever lah! :D si seksi hijau itu juga murah cuman 27000 IDR dapet 2 porsi. N one must eat snack di Nelayan sini, Dimsumnyaa... best dimsum ever!!<br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="266" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_050.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">sekssii</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> Di merdeka walk, karena makin sore n i had a flight to catch, jadinya kita pamitan lah. me saying goodbye to the SUN city ^^.  n akhirnya gwe pun resmi menginjakkan kaki di Ujung sumatra, walopun ga ujung2 banget, but this is the most west part of Indonesia i've put my feet on ^^.<br /> <br /> Terima kasih citilink buat tiket 250rebu PPnya :)) till the next hunting ;) n akhirnya satu hutang postingan selesai ^^<br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="float: left; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="266" src="http://i1002.photobucket.com/albums/af144/magicaelly/medan/medan_021.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;">sumpah, saya bukan reporter acara jalan2 :)</td></tr> </tbody></table> </div> <br /> <div style="text-align: center;"> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <br /> <a href="http://magicaelly.blogspot.com/2013/03/medan-trip-mountain-waterfall-lake-in.html">sumber</a><span style="font-size: large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a class="twitter-follow-button" data-show-count="false" data-size="large" href="https://twitter.com/wisbenbae">Follow @wisbenbae</a></span><script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script></div> <!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fi1002.photobucket.com%2Falbums%2Faf144%2Fmagicaelly%2Fmedan%2Fmedan_018.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiTK91s8VbP26RbLVy6xfy3gVy-OPOGyd6_1zZ1QCtdYHIYRU2vmzmr8HRpXJFc4hOHF3stWjzalG7SMaVqRIqEG1UCWj8kOMNsgYJ5hysrEEGQMm9ZiZ5ay19O0D_09pQAXUN6_pYiW2nMd0h249flrW4mBb4B-KnCjSzGV7dkLY_D7Q=" -->

Journey to Medan - mountain, waterfall, a lake in a day :)

x 10:30 PM

to sibayak crater Hey ho, Iya tau, udah 2013 n udah bulan 3 juga *_* Hari ini, keknya ga ada kerjaan juga di kantor, n i plan to get the unfinished drafts of 2012's trips. Brantakan ini blog! Draft pertama yang bakal nongol is ... The medan trip :D … Read more »

Read more »

Peju: Sebuah Catatan Kehidupan (Part 1)

<div style="text-align: center;"> <div style="text-align: justify;"> Jakarta, Desember 2010<br />Dua orang pemuda tanggung (gantengnya, bukan ukurannya. -red) berjalan santai memasuki riuhnya ITC Fatmawati, mereka mencari sebuah toko kamera yang saat itu cukup terkenal secara on-line yang bernama Tokocamzone. Salah seorang pemuda itu, sebut saja saya (sementara pemuda lainnya, sebut saja figuran 1. -red) sedang mencari sebuah kamera yang bisa memuaskan hasrat duniawinya akan fotografi. Kriterianya jelas, yang bisa memotret di berbagai suasana, hasil fotonya bagus dan tajam, bodinya kuat dan ringkas, serta penampilannya keren.<br /><br />“Ini saja, Mas.” Kata seorang pria berlogat Jawa medok penjaga Tokocamzone, kepada saya sambil mengeluarkan dua buah pilihan kamera dari etalase. “Kalau ndak Canon G12 ya Nikon P-7000.”<br /><br />“Apik sing endi, Mas?” Jawab saya, tak kalah medok-nya. “Bentuk dan bodinya hampir sama. Terus bedanya apa?”<br /><br />“Yang satu Canon, satunya Nikon.” Ujar si penjaga yang disambut suara jangkrik di kolong etalase.<br />Krik krik.<br /><br />“Aku serius, Mas.”<br />“Iya aku juga serius, Dik. Apa perlu aku kenalkan kepada kedua orang tuaku?”<br /><br />Krik krik.<br />“Secara overall hampir sama fiturnya.” Pria penjaga toko tersebut menjelaskan yang sekaligus membuyarkan lamunan saya seketika. “Cuma bedanya kalau Canon ada LCD yang bisa diputar-putar jadi lebih mudah kalau mau mengambil sudut foto, sementara Nikon lebih panjang zoom-nya jadi bisa lebih puas kalau nge-zoom cewek dari jauh.”<br /><br />“Oke Mas, saya ambil yang Nikon!”<br />“…”</div> <br /><img height="228" src="http://backpackstory.files.wordpress.com/2013/03/nikon-p7000-e1.jpg?w=690" width="400" /><br />Penampakan Nikon P-7000 (gambar diambil dari internet)<br /><br />Dan itulah awal mula kehadiran Nikon P-7000, yang kemudian secara sophisticated saya namakan dengan “Peju” yang merupakan singkatan dari P-7000. Pengucapan Peju sendiri adalah “Pe” bukan seperti pada “petualangan” atau pada “perjalanan” melainkan seperti “Pe” pada “Jupe” atau pada “Julia Perez.”<br /><br />Penang, Januari 2011<br />“Jadi mau bawa kamera siapa nih? Biar gak repot di sana nanti.” Tukas figuran 2 kepada saya, sehari sebelum kami bertolak ke Penang untuk berlibur. “Kameramu, atau kameraku?”<br /><br />“Kameraku aja bro, ini ada manual mode-nya, banyak setting-nya, bisa panorama, dan bisa … nge-zoom cewek dari jauh.”<br />“…”<br /><br /><img height="640" src="http://backpackstory.files.wordpress.com/2013/03/dscn0830.jpg?w=248&h=331" width="479" /><br />Peju goes to Penang<br /><br />Hari hampir gelap, ketika kami sampai di halaman Masjid Kapitan Keling. Saya memandang ke layar Peju, mengingat banyaknya peristiwa yang telah kami abadikan hari itu. Indikator baterai pun berkedip di layar, menandakan bahwa baterai sudah mau habis. Saya menekan tombol shutter setengah, mengunci fokus pada kubah masjid tersebut. Dan … KLIK!<br /><br />Baterai habis, sehingga terpaksa Peju harus beristirahat di hari itu.<br /><br />Penang, di awal tahun 2011 adalah saat pertama kali Peju bertualang ke luar negeri. Dan dari hasil pembicaraan saya dengan Peju, dia mengaku sangat deg-deg-an waktu pertama kali keluar Indonesia, maklum dia pergi bersama orang yang baru dikenalnya, dan saat itu dia pergi tanpa membawa paspor.<br /><br />Mui Ne, Juni 2011<br /><img src="http://backpackstory.files.wordpress.com/2013/03/img-20110722-00313.jpg?w=414&h=310" /><br />Saya dan Peju di Mui Ne<br /><br />Angin meniup lautan pasir di gurun pasir merah Mui Ne dengan kencangnya. Saat itu saya sedang memotret figuran 3, 4, dan 5 dengan berlatar belakang gurun pasir yang luas berpadu dengan awan mendung yang bergelayut manja di langit Vietnam.<br /><br />“Broh, angin broh!” Teriak figuran 3, 4, dan 5 hampir bersamaan.<br />Terlambat, saya tidak sempat menyadari bahwa beberapa puluh butir pasir masuk dengan ganasnya ke arah lensa Peju, menembus pertahanannya dengan brutal.<br /><br />Saya reflek membalik tubuh Peju, memeluknya erat, berusaha melindungi dirinya yang masih polos dari terpaan pasir dan angin yang bertiup nakal.<br /><br />Setelah angin berhenti bertiup, saya menengadahkan peju ke atas, dan mendapati bahwa lens cover Peju tidak berfungsi sebagaimana mestinya, tak mau terbuka dengan lancar, dan memerlukan bantuan tangan untuk membuka lensanya secara maksimal.<br /><br />Hujan mulai turun, dan saat Peju masih telentang ke atas, sebulir air menetes membasahi lensanya, entah karena hujan atau air mata.<br /><br />Bromo, Agustus 2011<br />Setelah menggeliat dengan indahnya pagi tadi, kini matahari muncul tanpa malu-malu lagi, teriknya memanggang Bromo yang masih tampak tandus setelah beberapa kali erupsi. Masih puluhan anak tangga pasir lagi yang harus saya daki untuk mencapai puncak Bromo, dan Peju pun saya arahkan ke atas untuk membidik keriuhan hari itu.<br />KLIK! KLIK! KLIK!<br />Beberapa keringat mulai mengucur mulus karena panas matahari yang semakin menyengat, dan ketika saya mengarahkan kembali lensa Peju, tiba-tiba …<br />WHUUSSSHHH!</div> <div style="text-align: center;"> <br />Angin bertiup kencang dari atas, dan membawa masuk sekawanan pasir yang berwarna hitam dan berkulit kasar ke dalam lensa Peju. Spontan, saya tak dapat melakukan apa-apa untuk melindunginya. Hari itu Peju kembali ternoda.<br /><br />Saya mengangkat Peju, melihatnya diam tak bergerak, sementara pada LCD-nya tertulis “Lens Error”.<br /><br />Panik, saya melakukan apapun yang saya bisa, seperti menekan tombol On/Off, mencabut baterai, hingga melakukan CPR walaupun saya tak yakin itu lubang bibir atau pantat Peju.<br /><br />Namun, semua tindakan PPPK saya tak berhasil, Peju tetap diam tak bergerak. Maklum, namanya juga benda mati, bukan mahkluk hidup.<br /><br />“Sudah didiamkan dulu, nanti coba diangin-anginkan di hotel siapa tahu nanti bisa lagi.” Ucap sebuah suara di samping saya, yang kemudian saya sadar bahwa ada Mama di situ, bukan figuran 6.<br /><br />Ajaib, setelah diangin-anginkan di hotel di bawah kipas angin, Peju pun kembali hidup dan ceria kembali.<br /><br /><img height="122" src="http://backpackstory.files.wordpress.com/2013/03/337868_2391003136759_3546796_o.jpg?w=690&h=211" width="400" /><br />Hasil jepretan panorama Peju<br /><br />Ayutthaya, September 2011<br />Kereta malam yang membawa saya bersama figuran 3 akhirnya tiba di Ayutthaya pagi hari itu, dan tak terasa sudah lebih dari sepuluh jam perjalanan yang dingin sejak kami meninggalkan Chiang Mai yang selalu dilanda hujan. Di luar stasiun telah berjejer para supir tuk-tuk yang menawarkan jasanya, dan setelah berdiskusi sejenak akhirnya kami memutuskan menggunakan jasa salah seorang supir yang mengenakan seragam Liverpool.<br /><br />Why? Because we don’t wanna walk alone.<br />Sesuai perjanjian, supir tersebut akan membawa kami berkeliling Ayutthaya untuk mengunjungi beberapa objek wisata yang menarik sebelum bertolak menuju Bangkok sore harinya.<br /><br />Objek pertama, situasi aman terkendali. Langit mendung.<br />Objek kedua, selama lima menit pertama aman. Dan berikutnya hujan turun, membasahi tubuh polos Peju. Dia terdengar menggigil, mengeluarkan dengkuran dari arah slot baterai, lalu mati. Saya mengeluarkan baterai dan memory card dari slotnya masing-masing, meniupkan kehangatan ke Peju, berharap akan datang keajaiban. Namun sia-sia, Peju tetap tak berkutik.<br /><br />Objek ketiga, saya memasukkan kembali baterai dan memory card Peju. Namun keajaiban belum datang, dan saya pun frustasi. Bagaimana mungkin kamera utama bisa tak berfungsi ketika sampai di objek utama Ayutthaya, yaitu Wat Mahathat yang memiliki patung kepala Buddha yang tertanam dalam akar pohon selama ratusan tahun. Pasrah, akhirnya saya menggunakan telepon genggam untuk mengabadikan objek tersebut.<br /><br /><img height="640" src="http://backpackstory.files.wordpress.com/2013/03/img-20110916-00678.jpg?w=248&h=331" width="479" /><br />Saya dan Peju di Ayutthaya (gambar diambil dengan Blackberry Torch)</div> <div style="text-align: center;"> <br /><div style="text-align: justify;"> Objek keempat dan seterusnya, Peju tetap membisu.<br />Setibanya di Bangkok, Peju berfungsi kembali secara normal layaknya pria dewasa tanpa disfungsi ereksi.<br /><br />Huft.<br /><br />Jakarta, November 2011<br />Seorang pemuda tanggung berjalan sedikit canggung memasuki ramainya ITC Fatmawati tanpa seorang figuran pun, matanya menoleh ke kanan dan ke kiri mencari di mana letaknya Tokocamzone. Setelah melirik beberapa SPG handphone dan SPG racun tikus, saya akhirnya menemukan lokasi baru Tokocamzone yang ternyata pindah beberapa ubin dari lokasi lamanya.<br /><br />“Mas, saya mau servis kamera saya.” Ucap saya tanpa basa-basi, mengawali jumpa kami sore itu.<br />“Coba keluarkan barangnya.” Sambut seorang pria pelayan Tokocamzone.<br />“Yakin di sini, Mas? Banyak orang loh.” Saya tersipu malu.<br /><br />“Ya udah di atas saja.” Pria itu menunjuk tangga di sudut ruangan. “Di sana tempat servisnya.”<br /><br />Saya pun menuju tempat servis yang ditunjukkan, dan menjelaskan maksud kedatangan saya ke situ adalah untuk servis kamera, bukan untuk meminang anak wanita si pemilik toko.<br /><br />“Rusak apanya, Mas?”<br />“Ini kadang-kadang dia mati sendiri. Terus tutup lensanya macet, gak bisa terbuka seluruhnya. Lalu, dia sering panas.”<br /><br />“Coba nyalakan.”<br />Saya pun menuruti instruksinya, dan menghidupkan Peju.<br />“Mana? Kok gak kelihatan rusak.”<br />“Anu, ya emang bisa, tapi kadang-kadang rusak, Mas.”<br />“Err …”<br />*hening*<br /><br />“Ya sudah tinggal di sini saja, nanti dihubungi lagi kalau sudah jadi kameranya.”<br /><br />…<br /><br />Dua minggu berselang, tak ada kabar dari Mas-mas servis kamera, pun dengan para figuran. Lalu saya memberanikan diri untuk menelepon Tokocamzone. Jawaban yang saya dapat mengatakan, bahwa Peju belum siap dijemput dan mereka berjanji akan segera menghubungi saya begitu Peju sembuh.<br /><br />Tiga minggu berselang, dan sebuah panggilan masuk dari Tokocamzone, mengatakan bahwa Peju sudah selesai diservis dan siap untuk diambil.<br /><br />Sorenya, dengan langkah riang saya pun datang lagi ke Tokocamzone untuk menjemput Peju. Dan setelah saya cek, sepertinya tak ada perubahan apa-apa secara fisik dan psikis pada Peju.<br /><br />Ah sudahlah, mungkin memang tak terlalu kelihatan perbaikan yang dilakukan. Yang penting sudah bisa dipakai lagi, karena saya berencana akan mengunjungi Macau pada bulan depan bersama Peju dan para figuran lainnya.</div> <br /><span style="font-size: large;"><a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a><br /><a href="https://twitter.com/wisbenbae">Follow @wisbenbae</a></span></div>

Peju: Sebuah Catatan Kehidupan (Part 1)

x 10:00 PM

Jakarta, Desember 2010Dua orang pemuda tanggung (gantengnya, bukan ukurannya. -red) berjalan santai memasuki riuhnya ITC Fatmawati, mereka mencari sebuah toko kamera yang saat itu cukup terkenal secara on-line yang bernama Tokocamzone. Salah seorang… Read more »

Read more »

Enjoy Zangrandi Ice Cream, Surabaya – Leave the Desserts to the Italians

<div style="text-align: center;"> </div> <div style="text-align: justify;"> It’s been a hobby of mine to find local dishes during my travels. Not only that, I also look for those authentic places that have been around a while. Zangrandi Ice Cream is one of those places I’d been eyeing on if I ever had the chance to travel to Surabaya. Well it’s ice cream, it’s an old parlor, Surabaya is steaming hot, and… did I say that it was ice cream already? </div> <div style="text-align: justify;"> <ins></ins></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> There are a few of these old ice cream parlors in Java.<b> There’s the Ragusa in Jakarta, Toko Oen in Semarang and Malang, and there’s Tiptop in Jogjakarta (which Vira had tasted but I haven’t). Then there’s Rasa in Bandung and recently we’ve heard about Domino in Jember. Surabaya has Zangrandi.</b> Well, the Dutch did leave something good after all. </div> <div style="text-align: justify;"> <ins></ins></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Zangrandi Ice Cream has been around for about 83 years and was established by an Italian guy named RenatoZangrandi. Leave it to the Italians to make great ice cream, gelato, and other desserts (gotta head to Italy! *jaunt on travel list). </div> <div style="text-align: center;"> <ins></ins></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /> <img alt="Zangrandi, Surabaya" height="550" src="http://indohoy.com/wp-content/uploads/2013/03/Zangrandi-Surabaya.jpg" title="Zangrandi ice cream, Surabaya" width="413" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> How did the Zangrandi Ice Cream taste? Yummy! I had a delightful small bowl to myself after a hot day sight seeing Surabaya. I recall liking this ice cream better than the one in Toko Oen Semarang and Malang. It had a milkier taste. I think the fruits were canned but it only added an oomph to my bowl of scoops. However, as the other old parlors, the ice cream wasn’t as smooth or as milky as we know it today. Still, it was a great combination with tired feet and sticky face due to sweat. </div> <div style="text-align: center;"> <ins></ins></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /> <img alt="Zangrandi, Surabaya" height="377" src="http://indohoy.com/wp-content/uploads/2013/03/IMG_1066.jpg" title="Zangrandi ice cream, Surabaya - another slice, please" width="503" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Although I haven’t tried it (I tried something else that I can’t remember what it was), I would recommend you the avocado or durian flavored ice cream. <b>Have a tropical fruit ice cream while you’re in Indonesia. No?</b> </div> <div style="text-align: center;"> <ins></ins></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <b>The venue itself was pretty retro.</b> It’s located in one of the old Dutch buildings on one of the busiest roads of Surabaya viewing the old Youth Building complex, which is one of the maintained old buildings. At the end of the one-way road, is the town hall that kept its art deco style making the area have very retro feel indeed. The eating area is on the porch. They had vintage rattan chairs and there were no aircon to spoil you in the ambiance of present modern time. If I had on a frilly summer dress and a wide hat, I’m sure time had never changed.</div> <div style="text-align: center;"> <br /> <img alt="Zangrandi ice cream parlor, Surabaya" height="375" src="http://indohoy.com/wp-content/uploads/2013/03/Zangrandi-ice-cream-parlor-Surabaya.jpg" title="Zangrandi ice cream parlor, Surabaya" width="500" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Prices are around IDR 25,000 / portion.</div> <div style="text-align: center;"> <b>Zangrandi Ice Cream </b></div> <div style="text-align: center;"> Jl.Yos Sudarso No.15</div> <div style="text-align: center;"> Telp : 031-5345820, 5461490</div> <div style="text-align: center;"> Opening hours: 10:00 – 22:00 (yep, you can have ice cream late in the night!)</div> <br /><div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-small;"><i><a href="http://indohoy.com/zangrandi-ice-cream-surabaya-leave-the-desserts-to-the-italians/">source</a></i></span><span style="font-size: large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a class="twitter-follow-button" data-show-count="false" data-size="large" href="https://twitter.com/wisbenbae">Follow @wisbenbae</a></span><script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script></div>

Enjoy Zangrandi Ice Cream, Surabaya – Leave the Desserts to the Italians

x 9:30 PM

It’s been a hobby of mine to find local dishes during my travels. Not only that, I also look for those authentic places that have been around a while. Zangrandi Ice Cream is one of those places I’d been eyeing on if I ever had the chance to travel… Read more »

Read more »

Tradisi Cheng Beng di Cianjur

<div style="line-height: 150%; text-align: center;"> </div> <div style="line-height: 150%; text-align: center;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%;">Memaknai Tradisi Cheng Beng di Cianjur</span></div> <div style="line-height: 150%; text-align: center;"> <div style="clear: both;"> <img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEDUUgxPm8_oybU4grxC2veR1RJqeRb5nK9BJDi1re4TEFa_sdt7VlZ06F9paLRS0fTo2X1N3uXo4Nl8Bo1JuhJETUwZp7DcPcxnk1Bdnic15-SJFOTRJayP1e_c19iAQWdHZSQw/s400/IMG00176-20130329-1429.jpg" width="400" /></div> </div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagai masyarakat keturunan Tionghua, keluarga Dreamland senantiasa melakukan Cheng Beng yang merupakan tradisi tahunan dari kepercayaan masyarakat Tionghua. Bertepatan dengan tanggal merah yang jatuh pada 29 Maret, keluarga Dreamland pun memutuskan melakukan tradisi ini ke Cianjur. Kebetulan makam leluhur keluarga Dreamland berada di Cianjur, sehingga Dreamland pun berangkat dari Bandung menuju Cianjur dengan mobil.</span></div> <br /> <div> <img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6f3WajQAEfS2tZd_xFFARwJQ-sQblCVeDlnDpuNu1iSSLwM2ZTSNOohvlcIJ98CvXdvvgYgIVkiI90kFkRwHJh8PLnEL6VaBKHMhMe_OHd5cAgDuV-MhBG_LyF_jOAue_qz2I4Q/s400/IMG00175-20130329-1428.jpg" width="400" /><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> </span></div> </div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">            Perjalanan ini bermula ketika orang tua Dreamland membeli berbagai macam kembang yang akan digunakan untuk ziarah. Setelah itu, Dreamland langsung berangkat ke Cianjur dan menempuh perjalanan selama kurang lebih 2,5 jam. Sesampainya di Cianjur, Dreamland langsung menuju daerah Pasir Hayam dan parkir di kompleks pemakaman Tionghua yang ada di sana. </span><br /> <br /> <div style="clear: both;"> <img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisswxK0EtqK1pYFZF0mR1RKGNkhZFgLUqZTc8z2-zel0sIgf5EzZpZCG5nCBr3Pj2QYNJfAgyuZ1HrvfQrWCL_b-S_-hcnVjAIpzKFGFPAjdSy6Spgg8Yt3K7gurnrq4LkKJ-5-Q/s400/IMG00177-20130329-1429.jpg" width="400" /></div> </div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">            Dreamland dan keluarga pun langsung menaiki bukit pemakaman untuk menuju makam leluhur yang dituju. Sesampainya di sana, belasan penunggu makam dan tukang bersih-bersih dengan sigap membersihkan makam yang kami tuju. Kami pun mulai melakukan ritual Cheng Beng ini dengan mengucapkan doa dan salam pada arwah leluhur yang sudah tiada. Selain itu, kami juga menaburkan bunga di atas pusara leluhur.</span><br /> <div style="clear: both;"> <img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_EJQjfTKqwTqK6xnUbPnITmxXbw5YD0zJvVfBfcTdszQTb9YZ5RhL0qMGAuRyMJl3J8rXALz-kBl1nHEvMgeikXRQMDYnonkorKvSE-Mh2ZdOE2kNNzrE0-_uIBlCB6rDiJqcnA/s400/IMG00178-20130329-1430.jpg" width="400" /></div> </div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">            Tradisi Cheng Beng ini umumnya dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kepercayaan masing-masing keluarga Tionghua. Terkadang Cheng Beng dilakukan dengan membakar sejumlah kertas berhologram emas sebagai bekal untuk arwah leluhur yang ada di surga. Ada juga yang membakar mobil, baju, elektronik, dan peralatan lainnya yang berbahan dasar kertas sebagai peralatan yang dapat digunakan di dunia arwah. Namun tradisi ini kebanyakan hanya dilakukan oleh keluarga Tionghua yang masih sangat konvensional.</span><br /> </div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">            Cheng Beng sendiri bermakna hari yang ditetapkan untuk mengingat dan menghormati nenek moyang. Terlepas dari dongeng yang mengisahkan arwah orang yang sudah meninggal hadir dan berkeliaran saat Cheng Beng saat kita sembahyang di makam, Cheng Beng sendiri sama seperti Tahun Baru Imlek. Semua anggota keluarga berkumpul bersama untuk mengenang orang tua yang sangat berjasa dalam hidup kita. Seberapa jauh kita menghargai atau mengenang leluhur yang sudah meninggal akan terlihat dari tradisi Cheng Beng ini.</span><br /> </div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">            Deretan makam yang didesain sedemikian rupa itu terlihat tak terawat ditumbuhi rerumputan liar. Sampah dedaunan dan ranting pohon memenuhi setiap makam yang ada di Pasir Hayam. Terlihat bahwa semakin tidak terawat, rusak, dan kondisi makam yang memprihatinkan menunjukkan bahwa anak cucu leluhur tersebut sudah melupakan mereka. Berbeda dengan makam yang ditaburi bunga, kertas emas, dan dupa yang kondisinya bersih dan rapi, tanda bahwa anak cucu mereka masih setia mengenang jasa dan menghargai setiap usaha yang leluhur lakukan selama masih hidup.</span><br /> </div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">            Fenomena ini juga sekaligus menegaskan bahwa kematian akan mendatangi setiap manusia yang ada di muka Bumi. Hanya saja, tidak ada seorang manusia pun yang tahu kapan akan dipanggil pulang oleh Sang Pencipta. Kita hanya bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin, melakukan hal yang terbaik, dan tentunya berbuat baik pada semua orang agar kelak ketika waktu kita tiba, kita tidak perlu menyesali hidup kita. Justru orang lain yang akan menyesal mengapa semasa kita hidup justru mereka menyia-nyiakan kita.</span><br /> </div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">            Sebagus dan semewah apapun makam yang kelak akan kita tempati, tubuh kita hanya menghabiskan maksimal 1 X 2 meter. Semasa kita hidup, kita harus sadar bahwa apa yang bisa manusia banggakan selain amal dan perbuatannya di dunia. Orang tidak akan melihat betapa kaya atau hebatnya kita saat hidup, melainkan apa saja yang sudah kita lakukan bagi orang di sekitar kita saat kita hidup di dunia ini. Toh pada akhir kehidupan, kita tidak akan membawa semua harta, gelar, kemampuan, dan apa yang kita miliki ke liang kubur. Yang tersisa hanyalah nama baik yang membuat orang masih mau mengingat dan menghidupkan nyawa kita kembali dalam benak orang yang mencintai kita.</span><br /> </div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">            Tradisi Cheng Beng ini tentu sangat mengingatkan Dreamland akan makna kehidupan itu sendiri. Bahwa tidak ada manusia yang hidup abadi selamanya, sehingga kita perlu mempersiapkan diri tatkala kematian itu datang menghampiri kita, entah itu kapan waktunya. Dreamland pun mengakhiri perjalanan ini dengan pulang kembali ke Bandung melewati Tol Padalarang.</span></div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <br /></div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Cianjur, 29 Maret 2013</span></div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <br /></div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <a href="http://dreamland-traveller.blogspot.com/2013/03/memaknai-tradisi-cheng-beng-di-cianjur.html"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dreamland Traveller</span></a></div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <br /></div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: x-small; line-height: 150%;">Catatan:</span></i></div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: x-small; line-height: 150%;">- Cianjur adalah kota kecil yang terletak di sebelah barat Kota Bandung.</span></i></div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: x-small; line-height: 150%;">- Perjalanan dari Bandung ke Cianjur dapat ditempuh 1,5 – 2 jam perjalanan dengan mobil.</span></i></div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: x-small; line-height: 150%;">- Tauco adalah makanan khas Cianjur yang wajib dicoba.</span></i></div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: x-small; line-height: 150%;">- Kompleks pemakaman Tionghua di Cianjur terletak di daerah Pasir Hayam.</span></i></div> <div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"> <i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: x-small; line-height: 150%;">- Bahasa Sunda adalah bahasa yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari orang Cianjur.</span></i></div> <div style="line-height: 150%; text-align: center;"> <br /></div> <div style="line-height: 150%; text-align: center;"> <span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">~ oOo ~</span></div> <span style="font-size: large;"><br /></span><div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a class="twitter-follow-button" data-show-count="false" data-size="large" href="https://twitter.com/wisbenbae">Follow @wisbenbae</a></span><script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script></div>

Tradisi Cheng Beng di Cianjur

x 9:00 PM

Memaknai Tradisi Cheng Beng di Cianjur Sebagai masyarakat keturunan Tionghua, keluarga Dreamland senantiasa melakukan Cheng Beng yang merupakan tradisi tahunan dari kepercayaan masyarakat Tionghua. Bertepatan dengan tanggal merah yang jatuh pada 29 … Read more »

Read more »

There Is No Prison, That Can Hold Me

<div style="text-align: center;"> </div> <div style="text-align: center;"> <img alt="There Is No Prison, That Can Hold Me" src="http://media.ifunny.com/results/2013/03/30/ujrcbo8gea.jpg" title="There Is No Prison, That Can Hold Me" /></div> <div style="text-align: center;"> <b>There Is No Prison, That Can Hold Me</b><br /> <b><br /></b> <img height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3OrAiyem4QilBhrDXeU9bHdYWFb4fB4mgsoX02t5sUeEwqLxaHZcJFVd6M8W5983E6K-8AQjc2REIGnqJPyyviRISWqTFkN8L0y2SAcu2BGcwWJ9QRlTNTb3p67RwmNRZ6Naz/s640/SAM_0386.JPG" width="640" /></div> <span style="font-size: large;"><br /></span> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a class="twitter-follow-button" data-show-count="false" data-size="large" href="https://twitter.com/wisbenbae">Follow @wisbenbae</a></span><script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script></div>

There Is No Prison, That Can Hold Me

x 8:30 PM

There Is No Prison, That Can Hold Me Lihat yg lebih 'menarik' di sini ! Follow @wisbenbae!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fj… Read more »

Read more »

Artis2 Pelopor Bugil di Indonesia (Foto)

<div style="text-align: justify;"> Berakting panas dan nyar<a href="http://narayana734.blogspot.com/">i</a>s bugil ternyata sudah ada di Indonesia sejak tahun 1950-an. Meski sebenarnya bukan film yang mengarah ke porno, namun akting dari aktris ini cukup liar.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tanpa disadari, dari sinilah menjadi pemicu di generasi aktris lainnya. Mengingat di era tersebut yang masing menganggap tabu, namun produser dan khususnya aktris berani menampilkan tubuhnya yang sensual.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Siapa saja para pionir yang berani bugil pertama kali di Indonesia?</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxu6Sc9-czDq_APbU3eDPBSvGxKjEAQERrVCmr6QHHV2i1sP51Ej1AIJSuBlJea8zc8rsk3TReHchXEkqj_fu6M0ydjahyqVv016okX8M-LwN0uKPTsl4J0qzAqnRCzabbZmKC/s400/1.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;"><b>Nurnaningsih</b><br /> <br /> Mungkin kita asing mendengar namanya. Namun di tahun 1950-1970an nama Nurnaningsih sangat populer di perf<a href="http://narayana734.blogspot.com/">i</a>lman Indonesia. Dia memiliki banyak penggemar setelah membintangi film <i>Harimau Tjampa</i> besutan sutradara legendaris H. Usmar Ismail. Ketenarannya karena berani beradegan bugil di film tersebut dan menimbulkan kontroversi di masyarakat yang masih memandang tabu.<br /> Tak hanya di film, artis yang biasa dipanggil Nur ini juga berani berpose seronok di berbagai majalah. Dia juga membuat kontroversi dengan pendapatnya yang liberal dan belum terfikirkan oleh artis lain.<br /> </td></tr> </tbody></table> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQDvd7iGGvUk19fLCtDzt9HCA__yfVQHrrbXy5TunZKzT26Ds-LLdeXsWUxYRmX7K5lgDG6GPwBA6L7IYntCSx7T399qSaW8mGCrCpQKbErI5b7QLWrS-G7_SXefUg9i25fKBf/s400/2.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;"><b>Rahayu Effendi</b><br /> <br /> Setelah Nurnaningsih, tongkat estafetbom seks diteruskan oleh Rahayu Effendi. Berbeda dengan Nur yang semi telanjang, Rahayu konon nekat telanjang di film <i>Tante Girang</i> (1974) yang menggemparkan dunia perfilman Indonesia. Selain film tersebut, Rahayu juga membintangi film lainnya yang tidak menampilkan adegan panas, seperti <i>Bundaku Sayang</i> dan <i>Pacar Pilihan</i> yang masuk nominasi FFI tahun 1975.<br /> </td></tr> </tbody></table> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5pYbw1IcwzC7XGGq7aygJmlkCN6e4CzWprRqsxQTXmakcBobjjp2EsDix3rBHFtnBAwL5MUG7uF97vb1N7W3RPD-cqsr7TSArqSYRvexGGgyc25aFAjMqoSqzSuncWCBZfMg8/s400/3.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;"><b>Suzanna</b><br /> <br /> Ketika Rahayu Effendi banyak bermain santun di berbagai film, generasi bom seks diteruskan oleh Suzanna. Bintang legendaris ini ngetop lewat film-film panas dan mistik. Salah satunya yang terkenal adalah <i>Bernafas Dalam Lumpur</i> (1970) yang adegan panasnya membuat pria panas dingin saat itu.<br /> </td></tr> </tbody></table> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBS_prl3ROic1e0SZnRk_CdhMIAdaiBwMaOow3NeW_SxScSgpU_MZ6WfVJgRSjOsn2BAulPVqA6ro-_ZoVpqSDBlW5M9PMJ1AlY6eAPZQYUmKP6iUo5kuyO7oWZHlnMLfrK2Vl/s400/4.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;"><b>Debby Cintia Dewi</b><br /> <br /> Tahun 1972 muncul film yang kembali menggemparkan masyarakat Indonesia. <i>Tiada Jalan Lain</i> besutan sutradara Hasmanan ini menampilkan adegan panas. Film yang diperani oleh Debby Cintia Dewi ini beradu peran dengan aktor Mandarin Alan Teng Kuang Yung. Rumornya, saat pengambilan adegan ranjang yang berada di lokasi hanya ada sutradara, juru kamera, Debby dan Alan. Film ini sempat dilarang beredar di seluruh Indonesia oleh Jaksa Agung RI karena adegannya yang dikhawatirkan merusak moral bangsa.<br /> </td></tr> </tbody></table> <table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjThGnmUw4eCXaNtzjIeMBPgvQvE2HlwySSAkMdteWJ5ESI82JrUFEMbk0ZhrNznIsxfTYtyBA94Tetm29V-QAKcJxQGu-co1zvLaLM1YeKq9jbIfBExklFK9fX4Wh-P6wgOsJ5/s400/5.jpg" width="400" /></td></tr> <tr><td style="text-align: center;"><b>Yati Octavia</b><br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;">  Di film keduanya, Yati Octavia memberanikan diri bertanjang dada di film <i>Intan Perawan Kubu</i>. Di film itu dia memerankan anak dari kepala suku Kubu. Film panas lainnya adalah <i>Yang Muda Yang Bercinta</i> yang kembali menghebohkan dunia perfilman Indonesia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </td></tr> </tbody></table> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a class="twitter-follow-button" data-show-count="false" data-size="large" href="https://twitter.com/wisbenbae">Follow @wisbenbae</a></span><script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script></div>

Artis2 Pelopor Bugil di Indonesia (Foto)

x 8:00 PM

Berakting panas dan nyaris bugil ternyata sudah ada di Indonesia sejak tahun 1950-an. Meski sebenarnya bukan film yang mengarah ke porno, namun akting dari aktris ini cukup liar. Tanpa disadari, dari sinilah menjadi pemicu di generasi aktris lainn… Read more »

Read more »

LET's SAVE ROHINGYA MUSLIM FROM BUDHA !

<div style="text-align: center;"> <img height="434" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUv13FzD1QHynNzipHaiBZ1g79voPpvgrZvkrjymYDrYjcHvZz65LW3rIb5XkQhlJbjLKqE9_dUfNeO9AbTUjRpWNKohpKbbNTFzIkwiSBH8Z55yvEHxVsjLm25UZSfGHvQRVNSA/s640/Save+Rohingya.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /> <br /> <img alt="SAVE ROHINGYA MUSLIM FROM BUDDHA" height="400" src="http://putrahermanto.files.wordpress.com/2013/03/luka-menganga-muslim-rohingya-1024x1024.jpg" width="400" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: left;"> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></span></div> </div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a class="twitter-follow-button" data-show-count="false" data-size="large" href="https://twitter.com/wisbenbae">Follow @wisbenbae</a></span><script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script></div>

LET's SAVE ROHINGYA MUSLIM FROM BUDHA !

x 8:00 PM

Lihat yg lebih 'menarik' di sini ! Follow @wisbenbae!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(… Read more »

Read more »

Ikan Amfibi Langka Van Jogja...

<div style="text-align: justify;"> <a href="http://adajendeladunia.blogspot.com/2013/03/ditemukan-ikan-amfibi-yang-langka.html" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVlDr5pTas6G3E_tLZgEydDvDxwyQTLP-RZ9E116uG7_I0c-m2NSKI8X-MsXAaKdHEuon9ojyPTbSIImh9tUw4RrU8MlmORYzWd53jwKvOj9isyKodvbtmLRUnlXb6oyEPsTJB/s400/1904188-andamia-heteroptera-620X310.jpg" width="400" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> Ragam fauna samudra Indonesia bertambah dengan ditemukannya dua generasi dari ikan rockskipper di pesisir selatan Yogyakarta. Keduanya, Andamia dan Alticus, ditemukan tahun 2012 oleh peneliti muda, Gatot Nugroho Susanto.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq"> <div style="text-align: justify;"> Rockskipper, atau biasa disebut cathal oleh warga lokal, terdiri dari tiga generasi yaitu, Alticus, Andamia, dan Entomacrodus. Namun, karena dianggap tidak memiliki nilai ekonomi, ikan amfibi ini belum banyak diteliti.</div> </blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jenis dari Andamia yang ditemukan di pesisir Yogyakarta adalah Andamia heteroptera yang terakhir kali ditemukan pada tahun 1857 di Ambon. Adapun dari Alticus, yang ditemukan bersamaan, kemungkinan adalah jenis baru.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gatot mengatakan bahwa Andamia heteroptera yang terdapat di pesisir selatan Gunung Kidul memang sudah ada sejak dulu. Spesies langka ini memilih tinggal di struktur batuan gunung api karena memiliki permukaan yang halus sehingga memudahkan pergerakannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Pergerakan mereka menggunakan sirip pelvik, sirip pektoral, dan sucker disk (pelebaran bibir bawah) menyebabkan ikan ini harus menempel ke substratnya. Hal ini menyebabkan rockskipper memerlukan substrat yang halus untuk mempermudah pergerakannya," ujar Gatot</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bagi mata yang tidak awas, rockskipper mirip anak ular yang menempel di batu. Habitat bebatuan memang penting karena rockskipper hidup di batuan dan tidak pernah berada di air.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ikan ini hanya memanfaatkan cipratan air laut untuk membasahi badannya dan akan menjauhi air dengan cara memanjat batuan ke arah yang lebih tinggi. "Ikan ini lebih banyak menggunakan kulit dibandingkan insang untuk bernapas," tambah Gatot, lulusan Pascasarjana Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Andamia heteroptera pertama kali ditemukan oleh Bleeker tahun 1857 di perairan Ambon. Namun demikian, masih jarangnya penelitian jenis ini menyebabkan informasi sebaran di daerah lain belum pernah dilakukan. Ini berdampak pada kurangnya penelitian mengenai rockskipper.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Penelitian terakhir mengenai Andamia heteroptera hanya dilakukan oleh Rao dan Hora tahun 1938 di Kepulauan Andaman dan hingga sekarang belum ada penelitian kembali, baik di Kepulauan Andaman maupun Indonesia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Perlu adanya tindakan langsung untuk mendata dan mengetahui informasi biologi jenis ikan ini. Penelitian saya diharapkan mampu memberikan sumbangan informasi kekayaan hayati di Indonesia," papar Gatot.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">sumber</a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: large;"><a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: large;"><a class="twitter-follow-button" data-show-count="false" data-size="large" href="https://twitter.com/wisbenbae">Follow @wisbenbae</a></span><script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script></div>

Ikan Amfibi Langka Van Jogja...

x 7:30 PM

Ragam fauna samudra Indonesia bertambah dengan ditemukannya dua generasi dari ikan rockskipper di pesisir selatan Yogyakarta. Keduanya, Andamia dan Alticus, ditemukan tahun 2012 oleh peneliti muda, Gatot Nugroho Susanto. Rockskipper, atau biasa dise… Read more »

Read more »

Peneliti Ubah Karbondioksida Menjadi Bahan Bakar

<div style="text-align: justify;"> <a href="http://adajendeladunia.blogspot.com/2013/03/ilmuwan-ubah-karbondioksida-menjadi.html" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEM0_1jAM-FB7EJ8AYNCXW05bG8XejlnHi944eDKqe-WQQn_ArT5jr6ejzQfIIksJHF-7qBuTi26yFlrN_uZg2ABQfz-phKR8-3FdsGvcU0uu7ulPDzSRdkzj_gEF9muS2IO1Z/s400/1010226-pyrococcus-furious-620X310.jpg" width="400" /></a>Tim peneliti dari University of Georgia berhasil mengembangkan cara baru memanfaatkan karbon dioksida di atmosfer dan mengubahnya menjadi bahan bakar dan produk lain yang bermanfaat. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Pada dasarnya, yang kami lakukan adalah menciptakan mikroorganisme yang mengubah karbon dioksida persis seperti bagaimana tumbuhan melakukannya, menyerapnya, dan menghasilkan sesuatu yang berharga," kata Michael Adams dari Bioenergy Systems Research Institute University of Georgia. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq"> <div style="text-align: justify;"> Tumbuhan seperti diketahui mengubah karbon dioksida menjadi glukosa dengan bantuan sinar Matahari dan air. Glukosa tersebut bisa diproses menjadi etanol lewat fermentasi. Namun, proses secara langsung sulit sebab glukosa tersembunyi pada bagian dalam tumbuhan.</div> </blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Penemuan ini berarti kita berupaya menghilangkan tumbuhan sebagai pihak tengah," ungkap Adams yang telah memublikasikan hasil penelitiannya di Proceedings of the National Academies of Sciences</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "(Dengan metode ini) kita dapat mengambil karbon dioksida langsung dari atmosfer dan mengubahnya menjadi produk lain seperti bahan bakar dan bahan kimia tanpa harus melewati proses yang tidak efisien seperti menumbuhkan tanaman dan ekstraksi karbon dioksida dari biomassa," katanya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tim peneliti merekayasa materi genetik mikroorganisme pemakan karbohidrat, Pyrococcus furious, yang tumbuh subur di laut dalam, dekat ventilasi hidrotermal. Mikroba itu dibuat mampu mengonsumsi karbon dioksida pada lingkungan dengan suhu yang jauh lebih rendah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Setelah berhasil membuat strain baru dari bakteri tersebut, peneliti menggunakan gas hidrogen untuk menghasilkan reaksi kimia di dalam tubuh mikroorganisme yang akan menggabungkan hidrogen dengan karbon dioksida menjadi asam 3-hydroxypropionic yang digunakan industri kimia secara umum untuk membuat akrilik dan produk lainnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dengan melakukan rekayasa genetika pada strain baru P furiosus, peneliti dapat membuat versi baru dari mikroorganisme hasil rekayasa tersebut yang akan mampu memanfaatkan karbon dioksida menjadi produk industri lainnya, termasuk bahan bakar (fuel).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Adams menambahkan, proses ini adalah langkah pertama yang sangat penting dan menjanjikan guna pengembangan metode produksi bahan bakar yang efisien dan bisa mengefektifkan biaya. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Ke depannya, kami akan mengembangkan prosesnya dan mulai mencobanya pada skala yang lebih besar," katanya</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Sumber</a></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: large;"><a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: large;"><a class="twitter-follow-button" data-show-count="false" data-size="large" href="https://twitter.com/wisbenbae">Follow @wisbenbae</a></span><script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script></div>

Peneliti Ubah Karbondioksida Menjadi Bahan Bakar

x 7:00 PM

Tim peneliti dari University of Georgia berhasil mengembangkan cara baru memanfaatkan karbon dioksida di atmosfer dan mengubahnya menjadi bahan bakar dan produk lain yang bermanfaat. "Pada dasarnya, yang kami lakukan adalah menciptakan mikroorganis… Read more »

Read more »

Cara Memasak Di Antariksa

<div style="text-align: center;"> <a href="http://adajendeladunia.blogspot.com/2013/03/ooo-begini-caranya-memasak-di-antariksa.html" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi-zYg1InmCMhOnom3LaTRx0rIVNFSPZchnYY83j0AHU0ZHXvJewkSjfjEZRTxrvVAgIWNjqZ_WqJjGwdTj45SDCp9Gn1Qi6WcismUoUPKvRBkcBgjw-r9n4Vn_zlGP9QTAgrJ/s320/1221594-masak-bayam-di-antariksa-620X310+(1).jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> Puluhan astronot telah dikirim ke luar angkasa sejak empat dekade lalu. Namun, bagi kita semua para awam, antariksa tetap suatu lingkungan yang sulit dibayangkan. Bagaimana harus hidup di luar angkasa?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <blockquote class="tr_bq"> Astronot Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Chris Hadfield, yang kini tengah berada di International Space Station (ISS), menunjukkan betapa hidup di luar angkasa berbeda, tetapi sekaligus biasa saja.</blockquote> </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hadfield menunjukkan keseharian hidup di luar angkasa. Dalam video terbaru, ia unjuk gigi bagaimana menjadi chef di luar angkasa. Ternyata, memasak di luar angkasa tak serumit di Bumi. Di sana, memasak bagai menyulap.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam video pertama, Hadfield menunjukkan cara memasak bayam. Tak perlu seperti di Bumi di mana bayam harus dicuci, direbus dengan air mendidih selama beberapa saat, dan memerlukan bahan bakar atau listrik untuk memasaknya, di luar angkasa, modalnya cukup bayam kering dan air.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Untuk menyiapkan bayam, cukup sambungkan dengan saluran distribusi air, pilih jumlah air yang diinginkan dan tekan tombol," katanya </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <iframe frameborder="0" height="320" src="http://www.youtube.com/embed/iGiQZIb34_s?feature=player_embedded" width="600"></iframe><br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam video lain, Hadfield menunjukkan bagaimana cara membuat sandwich selai kacang dan madu, menu yang mungkin nikmat untuk sarapan dan diminum bersama kopi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hadfield mengungkapkan, beberapa penyesuaian harus dilakukan. Sandwich tidak dibuat dari roti, tetapi tortilla. Tortilla bisa awet 18 bulan di luar angkasa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mengapa tak memakai roti? Hadfield menjawab, roti biasanya menghasilkan remah-remah. Di Bumi, remah-remah roti akan jatuh ke lantai dan mudah dibersihkan. Namun, di luar angkasa, remah-remah akan melayang.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Cara membuat sandwich kacang ternyata sama saja. Cukup ambil tortilla dari kemasan, kemudian mengoleskan selai kacang dan madu.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <iframe frameborder="0" height="320" src="http://www.youtube.com/embed/-knoQh0kB20?feature=player_embedded" width="600"></iframe><br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hadfield menunjukkan hal unik. Madu dalam kemasan biasanya memiliki gelembung. Di Bumi, gelembung biasanya berada di bagian atas. Namun, karena tak ada gravitasi, gelembung menyebar ke seluruh kemasan madu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mungkin, perlu sedikit hati-hati bila memasak di luar angkasa. Pisau dan gunting tak bisa sembarang diletakkan. Barang-barang akan melayang dan pisau bisa saja menusuk bagian mana saja dari tubuh. Benda tajam bisa diletakkan di saluran yang punya kekuatan mengisap. Mau mencoba memasak di luar angkasa? Jadi astronot dahulu.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a class="twitter-follow-button" data-show-count="false" data-size="large" href="https://twitter.com/wisbenbae">Follow @wisbenbae</a></span><script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script></div>

Cara Memasak Di Antariksa

x 6:30 PM

Puluhan astronot telah dikirim ke luar angkasa sejak empat dekade lalu. Namun, bagi kita semua para awam, antariksa tetap suatu lingkungan yang sulit dibayangkan. Bagaimana harus hidup di luar angkasa? Astronot Badan Penerbangan dan Antariksa Amerik… Read more »

Read more »

Diego Michiels Sunat Dipegangin Nikita Willy...:P

<br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://media.tumblr.com/tumblr_lqxpp5ZzAD1qez8x3.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="228" src="http://media.tumblr.com/tumblr_lqxpp5ZzAD1qez8x3.gif" width="400" /></a></div> <div style="text-align: center;"> Aww...<br /> <br /> <div style="text-align: justify;"> Pesepakbola Diego Michiels atau Diego Muhammad kemarin, Selasa (2/4/2013) menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu khitan. Namun karena satu dan lain hal, rencana itu batal, dan baru dilaksanakan hari ini.</div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO2qSj2ugv4KBmG3QOlt_hHhHOd7cB52rXYV9Ix8HNEQW45fJeP5fZXgKpPY1pPTixNmFNStD-LL2KxbmYa3OKrxs4wsMrYv_zPlPZrVrMcYRfhbwljn04W6cB6fgV1dLdnx_S/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO2qSj2ugv4KBmG3QOlt_hHhHOd7cB52rXYV9Ix8HNEQW45fJeP5fZXgKpPY1pPTixNmFNStD-LL2KxbmYa3OKrxs4wsMrYv_zPlPZrVrMcYRfhbwljn04W6cB6fgV1dLdnx_S/s1600/1.jpg" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <div style="text-align: center;"> </div> <br /> Menurut kuasa hukum Diego, Kapitra Ampera, pagi tadi kliennya sudah menjalankan operasi khitan, tepat pukul 9.00 WIB di rumah sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/4).<br /> <br /> "Sudah pagi tadi jam 9, saya nemenin dari dibius, disunat sampai masuk ruang pemulihan, setelah itu saya tinggal," ujar Kapitra .Diego Michiels Sunat Di Temani Nikita Willy</div> <br /> <img border="0" height="255" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinxJgkCy5CNeP88yAqt4sE40KBbipz7i7-meIDiqluRbJOnD6omeadVwMLb8j8TuH3UPqOSnedGVRXxammYiUwA7GTQ3RnrZ2e3wVW2mEtY19nqxvRM8G0cXbafv3r-qOsHKgH/s400/2.jpg" width="400" /><br /> <br /> <div style="text-align: justify;"> Bukan hanya kuasa hukumnya saja yang menemani Diego melakukan khitan, tapi sang kekasih dan calon mertuanya pun ikut hadir di rumah sakit. "Ada Niki (Nikita Willy), adiknya dan Yora (ibunda Nikita)," pungkas Kapitra. </div> </div> <div style="text-align: center;"> <br /> <span style="font-size: large;"><a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Lihat yg lebih 'horor' di sini !</a><br /> <a href="https://twitter.com/wisbenbae">Follow @wisbenbae</a></span></div>

Diego Michiels Sunat Dipegangin Nikita Willy...:P

x 6:17 PM

Aww... Pesepakbola Diego Michiels atau Diego Muhammad kemarin, Selasa (2/4/2013) menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu khitan. Namun karena satu dan lain hal, rencana itu batal, dan baru dilaksanakan hari ini. Menurut kuasa hukum Die… Read more »

Read more »

Buku Terkecil di Dunia, Kurang Dari 1 Milimeter

<div style="text-align: justify;"> Membuat benda-benda mini dengan skala ukuran milimeter mungkin tidak dapat dilakukan oleh semua orang. Tetapi, hal ini selalu menjadi hal yang menantang tak hanya bagi seniman.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Adalah seorang seniman asal Siberia, Anatoliy Konenko yang sempat membuat buku berukuran mini sebesar 0,9 mm berbahasa Rusia dengan judul Chameleon. Buku tersebut terdiri dari 30 halaman dan sempat tercatat sebagai buku terkecil di dunia oleh Guinness World Records.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="clear: both; text-align: center;"> <img border="0" height="304" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihpPbvyJBSn_T8EoFGuf6FL-QBLau2jkXfFR-xI-7oXqitV8qgMr95xH-jIN88osm2PL9kUAFE2E0a8WCir19KcIXMKPaWrN-y8I_dd_kxJL2HAYI749UISoi3Obn_HEYGmsnM/s320/1.jpg" width="320" /></div> <div style="text-align: center;"> Tak ingin kalah dengan Anatoliy, sebuah perusahaan bernama Toppan Printing asal Jepang ingin memecahkan rekor dan merebut gelar buku terkecil di dunia itu. Sebenarnya, Toppan Printing telah mencetak buku-buku berukuran m<a href="http://narayana734.blogspot.com/">i</a>kro sejak tahun 1964. Saat itu, ukuran huruf di dalamnya hanya sebesar 0,01 mm.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Buku-buku garapan Toppan Printing dicetak dengan teknologi canggih yang mirip dengan cetakan uang.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <b>Memecahkan rekor dunia</b></div> <div style="text-align: center;"> Kali ini, Toppan Printing akhirnya berhasil memecahkan rekor buku terkecil di dunia dengan menciptakan buku sebesar 0,75 milimeter. Buku ini diberi judul Shiki no Kusabana, di mana di dalamnya terangkum beraneka bunga, lengkap dengan gambar dan namanya.</div> <div style="clear: both; text-align: center;"> <img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-rrtH_MEJUxMgfYoESedrB2ssU62K9l1fSDzFra2IB6Fr-dMdMZq2h2_NTcQHhQvRBTPNRsiYJ3DJPd3jDAqcXHnV3LrzUIuH7KK0HXJX6XImwy_hT0PPQIT1_egqzLnCSuK9/s400/2.jpg" width="400" /></div> <div style="text-align: center;">  Buku ini sangat mustahil dibaca dengan mata telanjang. Dibutuhkan sebuah kaca pembesar untuk membaca isi buku di dalamnya.</div> <div style="clear: both; text-align: center;"> <img border="0" height="201" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4fiGdJHXcmcDF8XPPkJYCTC2KfufBX-roCgB9Ad-z44o2CcBeULBWeezHGeIJgo_AdPmUrsJnCEDlCbujSBbNLgJ_IZ5mg2pajFYkMLyYxlhoq1QhzpU43QsadsLPusUWXiTv/s400/3.jpg" width="400" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saat ini, buku Shiki no Kusabana yang terdiri dari 22 halaman dipamerkan di museum Toppan Printing di Tokyo. Tak hanya sekedar dipamerkan saja, namun buku ini juga dijual seharga 29.400 yen atau sekitar 29 juta rupiah. <span style="font-size: large;"><a href="http://forum.viva.co.id/aneh-dan-lucu/800847-buku-termungil-di-dunia-kurang-dari-1-milimeter.html"></a></span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/wisbenbae">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><a class="twitter-follow-button" data-show-count="false" data-size="large" href="https://twitter.com/wisbenbae">Follow @wisbenbae</a></span><script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script></div>

Buku Terkecil di Dunia, Kurang Dari 1 Milimeter

x 6:00 PM

Membuat benda-benda mini dengan skala ukuran milimeter mungkin tidak dapat dilakukan oleh semua orang. Tetapi, hal ini selalu menjadi hal yang menantang tak hanya bagi seniman. Adalah seorang seniman asal Siberia, Anatoliy Konenko yang sempat … Read more »

Read more »