wisbenbae

NGEGOWES NEGERI 6 KECAMATAN

<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau Ahmad Fuadi mengarang novel berjudul Negeri 5 Menara, maka gowes hari Sabtu, 13 Oktober 2012 kemarin bisa juga diberi tajuk yang mirip: Negeri 6 Kecamatan. Kebetulan kami mengitari beberapa tempat di 6 Kecamatan di Kota dan Kabupaten Serang, yaitu Serang, Paburan, Baros, Ciomas, Gunung Sari, dan Taktakan!</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="float: left; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnb4rHaFNSrEyelgkcCzBQZAEStHkWETC_ubdbEwE1Yg9_itdqpwHtWUO4x51x_qlSH91hI5MzmTaYWVgMt1nb9Xg3m_UOUmTA2GBblS81oKh9f7xsM_R_ONLFGbJoQ6FSgQjV/s400/DSC05610.JPG" width="400" /></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Papan Situ Rampones</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Trek kami dimulai di tikum seperti biasa di KPP Serang, lanjut ke Jalan Bongla di Pabuaran, terus lewat jalanan McAdam ke Kp. Sindang Mandi di Baros, tembus di Jalan Raya Ciomas-Cadasari di Kampung Cemplang, Ciomas. Dilanjut ke Pasar Ciomas, terus turun ke arah Gunung Sari, Cilowong, Taktakan dan berakhir di Jalan Raya Takari, Serang. Oh ya, tikum di KPP ini sebenarnya sebagai upaya untuk menunjukkan pada dunia internasional bahwa SXC2 masih ada walau jumlah peserta gowes sudah sama dengan saat awal-awal berdiri dulu. Persis seperti strategi Serangan Oemoem 1 Maret di Djogdja yang bertujuan untuk menunjukkan pada dunia internasional bahwa Republik Indonesia masih ada. Masih eksis kalau kata ABG jaman sekarang. Memang karena kesibukan teman-teman <i>goweser</i>, jadwal gowesnya berbeda-beda. Yang penting, tetap semangat gowes, Om-Om! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="float: left; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPfSprAS23QXfG3qn4PcIdMb_-V-y0ak6NGujjBXT4LUB1i-R0a4lxL7I4WLbAZOwcmScQNAvtGfFUb_AVdk-yROGPyR6ki4ewSUaukA7kS9SBsK7MGENPup6DhoqoniBI3SpX/s1600/DSC05589.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPfSprAS23QXfG3qn4PcIdMb_-V-y0ak6NGujjBXT4LUB1i-R0a4lxL7I4WLbAZOwcmScQNAvtGfFUb_AVdk-yROGPyR6ki4ewSUaukA7kS9SBsK7MGENPup6DhoqoniBI3SpX/s400/DSC05589.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Portal ke Djogja</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Semula kami berniat gowes <i>uphill</i> ke Kampung Kaduengang, di kaki Gunung Karang, Pandeglang. Makanya malamnya saya tidur cepat untuk menjaga stamina. Namun sayang, batal karena kurang peminat. Kami belokkan saja tujuan semula ke Kp. Sindang Mandi, Baros. Itu pun setelah ketemu Om Didit dan Om Roni di perempatan Cikulur. Kekuatan gowes pun bertambah dua dari semula Om Yopie, Don Vito, dan saya. Om Mars belakangan putar balik karena ada urusan pertukangan. Pantas <i>pas </i>ketemu di Sumur Pecung, cuma memakai sandal gunung dan kaos tangan pendek doang. Sudah mencurigakan! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="float: left; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="291" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA2zgxD-2eU8YM8lmxuEa7Jv64HXwpOdiWn7TqyyonM_NlANsFL8S0mveo30Qani5AdXYa_nZYr_xe88cCcxEEcVbfjkuYaIu2DqLyoARR1ZYglM8M0WOOEO5mZ2K5BIwUyi65/s400/DSC05596.JPG" width="400" /></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Gunung Karang di belakang</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Karena tujuannya Kp. Sindang Mandi, sekalian saja kami niatkan mampir ke Situ Rampones. Baru dengar kan? Namanya mirip grup band Ramones. Om Yopie tahu gak tuh? Soalnya mereka bukan beraliran <i>classic rock</i>, hehehe…. Situ ini terletak di Kp. Sindang Mandi, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang. Fungsinya adalah sumber mata air dan digunakan untuk penampungan air (<i>reservoir</i>.) Luas area kawasan situ beserta kawasan sekitarnya yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air adalah seluas 3 ha. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melewati Jalan Bongla, serasa kami hanya gowes bertiga karena, selain berjersi sama, yaitu si favorit hijau-hijau, saya, Om Yopie, dan Don Vito, juga sama-sama tertinggal dari 2 orang di depan, lulusan Tanjung Lesung, Om Didit dan Om Roni. Baru di pertemuan Bongla dengan Palka, kami bergabung lagi. Di sini kami menemukan portal menuju Anyer dan Jogja! Jadi ingat Doramemon. Tinggal masuk ke terowongan, nanti keluar di tempat lain. Ajaib. Sayang portal ke Klaten yang diminta Om Agus belum ada. Maaf ya, Om, hehehe…. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melanjutkan gowes ke arah Paleuh berarti harus melawan kehancuran jalan yang alhamdulillah sudah mulai di beton walau masih sebelah. Selanjutnya, Jalan McAdam ke Sindang Mandi pun sudah siap dilapisi aspal karena pengerjaan drainase sudah rampung. Ayo cepat selesaikan bapak-bapak! Kasihan warga sekitar yang harus selalu berhadapan dengan jalanan hancur! Oh ya, penyebutan McAdam diilhami oleh Om Yopie tuh. Padahal maksudnya makadam, heheheh…. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuPszbe0xq7I-LCrTob4pC1cRgU3psYb5UVwvWflNqpgSuqED9E_NysBmIBcpcFFWiIgtDjDq1sPvtksP23yPKPT19V4Je4f-WHo8YAQ1ot63mUElKgdfPvPXLnKff-bYK-v7X/s400/DSC05617.JPG" width="225" /></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Nampang dulu ah...</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Menuju Sindang Mandi, kami selalu terpesona dengan pesawahan bertingkat ala-Ubud dengan latar belakang Gunung Karang. Tak pernah bosan. Udara pun sangat sehat, apalagi sudah tercuci oleh hujan semalam. Anak-anak sekolah selalu antusias menyapa kami. Bahkan, beberapa dengan bersemangat sampai ikut berlari mengawal kami. Hebat!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="float: left; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCc_1_iXGpXAujHkknuNmv3wf2bmVmIdeVu7uJqOjM7Ez5u4ZRmGiiFzY3rZJuMOxcPzpmfXXbMeo7F_QwelQxbpTg855Dyk4Hr-dpOLm-1hfQFePOyPaV8DsBNZyqbXgZh44p/s400/DSC05609.JPG" width="400" /></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Situ Rampones</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Di sebuah warung sambil rehat, kami sudah membayangkan segarnya berendam di Situ Rampones. Namun apa daya, setibanya di sana, air kolam terlihat keruh, penuh busa sabun, dan sampah sisa-sisa bungkus sabun, odol, dan sampo. Mau nyebur,,,,,hiihhh…. gak jadilah. Belum lagi penduduk lokal sudah terbiasa mandi telanjang bulat walau sambil jongkok, lebih hiihhh….lagi. Untungnya kolam dibagi menjadi dua bagian, untuk pria dan wanita. Akhirnya, kami hanya mandi di pancuran air yang lebih jernih dengan debit air super jumbo, terasa seperti dipijat-pijat. Kata seorang bapak penduduk lokal sih, kesegarannya “<i>tiis kana polo</i>” yang artinya dingin sampai ke otak, hehehe…. Sementara, di latar belakang, tampak sebuah pohon beringin sangat tinggi menjulang. Mungkin usianya lebih tua dibanding kami. Om Didit dan Om Roni yang merupakan <i>soulmate</i>, bukan hanya gowes, kram, dan rehat yang selalu bersama. Mandi di pancuran pun bareng! Dengar-dengar mereka mau mencalonkan diri jadi bupati Serang dengan sebutan DIRON! Untung bukan DIRAN, bisa-bisa jadi pelawak nanti hehehe…. Untuk Om Yopie, maaf pas mandi tidak saya foto, takut kena sensor LSF.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="float: left; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFnIp-OAw3AJVPWv4sbYXJzZSeDHn-lAHlbQchmx9fWZ2DJJ0u2es9nzn8CJOjAq8ZT5PKuKe3pTZnPQYgf12XccbcMDnodPs5oNmweVNx7RL19JOskMiyvvVAZd9f5xZfYnbT/s1600/DSC05628.JPG" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFnIp-OAw3AJVPWv4sbYXJzZSeDHn-lAHlbQchmx9fWZ2DJJ0u2es9nzn8CJOjAq8ZT5PKuKe3pTZnPQYgf12XccbcMDnodPs5oNmweVNx7RL19JOskMiyvvVAZd9f5xZfYnbT/s400/DSC05628.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Situ Rampones yang kotor</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Setelah badan terasa segar, perjalanan kami lanjutkan ke arah Kp. Cemplang yang terletak di Jalan Raya Ciomas-Cadasari dan menuju Pasar Ciomas. Om Rony yang belum ketemu nasi dari pagi, sepertinya sangat termotivasi segera sampai ke sana untuk mengisi perut. Dapatlah kami bakso di Pasar Ciomas dengan rasa pas-pasan dan sedikit asin. Alhamdulillah. Tapi perlu diperhatikan, kondisi badan yang panas, terus disiram air dingin, terus gowes lagi, membuat otot-otot kaki ‘sedikit’ kaget dan membuat kram. Contohnya ada koq, tapi saya tidak sebutkan siapa, takutnya batal jadi cabup nanti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="float: left; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU4a8_mBJE30mCNe7SDOc_pl0WBqH7_4qO_biVig_cEl_VlEvo5PS4R170HjXdM-qoLLZsksputTnzD1lLmKmFtXefSkm3I-6EuZHt-EGki1DLDt2QSbwE4Ant-vbpV6f_B3k7/s400/DSC05645.JPG" width="400" /></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Pohon beringin itu</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Seharusnya, selepas dari sini, jalanan tinggal menurun sampai ke Pabuaran. Tapi kami putuskan untuk berbelok ke arah Gunung Sari karena Pabuaran sudah dipastikan sangat berdebu siang itu. Jalan Pabuaran-Gunung Sari pun yang biasa menjadi turunan bonus, sekarang tidak lagi karena sudah banyak bolong-bolong yang membuat tidak nyaman dilalui dengan kecepatan tinggi. Gerimis sempat turun beberapa saat yang membuat kami sedikit panik karena tidak mempersiapkan perlengkapan antiair untuk ponsel. Untunglah tidak jadi hujan. Padahal, kata teman di kampung saya di Rangkas, saat itu hujan turun deras sekali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="float: right; margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMjcZxFHhcDv3086ZogmrA5z9fyoNI6PrEKKeseKsIx_xpV5rdQ8L_aKbL0_PneTz6pmgEh7cmpm8HoUmLVHHfTnM4R9JeXzcNXDWERQKZkpKYHvXDzK7Cxc4naYS9UGy056i5/s400/DSC05649.JPG" width="400" /></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Pemegang jersi polkadot</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Perlu saya umumkan, lintasan aspal dari Cilowong sampai Serang sudah mulus, hasil pembangunan renovasi jalan senilai 4 milyar lebih. Silakan menikmati bonus. Tapi sayang waktu itu arah angin sedang dari arah bawah sehingga sedikit menahan laju sepeda-sepeda kami yang menikmati bonus turunan. Apalagi di bagian yang mendatar, terasa sekali perlambatan yang kami rasakan. Saya yang waktu itu tidak memakai kacamata karena hilang (lagi) selain silau <i>maan</i>,,,melawan teriknya sinar matahari, juga sering kedip-kedip, bukan karena genit tapi karena mata kemasukan debu. Bahaya memang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya sekitar pukul 13, kami tiba di rumah masing-masing alhamdulillah dengan sehat walafiat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u><br />
</u></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Data statistik GPS:</u></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Trip odometer 51,2 km</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Max speed 50,6 km/jam</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Moving time 3 jam 37 menit</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Moving average 14,1 km/jam</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Max elevation 443 m</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Total ascend 683 m</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFskDKDXAGc3A0a6gAekcJeuw_tkUnSEUDadCChjgXaWkeqHbwvL3FRD68Ukilmel_0yzsMKQM4NXDOg9aHSJ46valxiztu4cigtBY1L54Yfu3pK30OThjoukVFSU49a8mf3Yx/s1600/Rampones+GPS+Image.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFskDKDXAGc3A0a6gAekcJeuw_tkUnSEUDadCChjgXaWkeqHbwvL3FRD68Ukilmel_0yzsMKQM4NXDOg9aHSJ46valxiztu4cigtBY1L54Yfu3pK30OThjoukVFSU49a8mf3Yx/s400/Rampones+GPS+Image.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Trek GPS menurut Google</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA4BZ0QZx-W3TBHLVEYIohKolY8E1Yt9LGi06xlotUZmpNIUYWy9wi-NubpiE3fLiPRXBaNUOdCzklFippOjpALI5jjooTq2XAVrX0XfSaS68TuxAlTIng6DAzb5duPFQ7ZXpG/s1600/Profil+Rampones.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA4BZ0QZx-W3TBHLVEYIohKolY8E1Yt9LGi06xlotUZmpNIUYWy9wi-NubpiE3fLiPRXBaNUOdCzklFippOjpALI5jjooTq2XAVrX0XfSaS68TuxAlTIng6DAzb5duPFQ7ZXpG/s400/Profil+Rampones.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Profil GPS</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://delicious.com/zensilurushati/">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>

NGEGOWES NEGERI 6 KECAMATAN

Kalau Ahmad Fuadi mengarang novel berjudul Negeri 5 Menara, maka gowes hari Sabtu, 13 Oktober 2012 kemarin bisa juga diberi tajuk yang ...

Menikmati jajanan kakilima di Tokyo..

x Kuliner 2:17 PM

<div style="text-align: center;">
<img alt="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9VJaiiwfK7zVAKTTozfeSig7pxNW-bmmp7XhC_M9E-EGSttJFh2V8O-nVLszOa1XLFJPL4rEITNl8Mz1BjhwTVfiWOhbvNmND3nQVm05QKHlV5VsYa3Bmhk2k4WDTOZD35uGi/s1600/2011-12-03+11.31.19-703682.jpg" class="decoded" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9VJaiiwfK7zVAKTTozfeSig7pxNW-bmmp7XhC_M9E-EGSttJFh2V8O-nVLszOa1XLFJPL4rEITNl8Mz1BjhwTVfiWOhbvNmND3nQVm05QKHlV5VsYa3Bmhk2k4WDTOZD35uGi/s400/2011-12-03+11.31.19-703682.jpg" width="400" /></div>
<div style="text-align: center;">
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Punya rencana jalan-jalan ke Jepang dalam waktu dekat? Jepang memiliki sederetan menu unik, lezat dan klasik yang patut dicoba. Seperti Japanese curry, omurice, taiyaki, kakigori, juga dango. Semuanya lezat enak!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Camilan atau jajanan juga banyak dijual di gerai-gerai tepi jalan. Setiap saat Anda bisa makan taiyaki, kakigori atau dango. Ada juga nasi kari ataupun omurice untuk mengisi perut yang lapar. Hmm..seperti apa ya lezatnya jajan ini?</div>
<br />
1. Japanese Curry<br />
<br />
<img alt="http://creative-culinary.com/wp-content/uploads/2009/06/japanese-curry.jpg" class="decoded" height="302" src="http://creative-culinary.com/wp-content/uploads/2009/06/japanese-curry.jpg" width="400" /><br />
Kari menjadi salah satu menu yang paling populer di Jepang. Nasi putih diberi topping kuah kari berlimpah. Karinya berisi daging, bawang, kentang, wortel, juga brokoli. Salah satu alasan mengapa nasi kari ini begitu populer adalah karena praktis dibuat, serta bisa diolah dengan aneka daging dan juga sayuran.<br />
<br />
2. Omurice<br />
<img alt="http://cdn.norecipes.com/wp-content/uploads/2012/10/omurice-recipe-9.jpg?b0c919" class="decoded" src="http://cdn.norecipes.com/wp-content/uploads/2012/10/omurice-recipe-9.jpg?b0c919" /> <br />
<br />
<br />
Omurice alias omelette rice, merupakan menu praktis yang sering disajikan. Terdiri dari omelet telur yang diisi dengan nasi goreng ayam, lalu digulung. Agar lebih menarik dan enak, di atas telur diberikan saus tomat yang dibentuk menjadi senyuman ataupun hiasan lain.<br />
<br />
3. Taiyaki<br />
<img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/06/Taiyaki_baking_by_ope_in_Tokyo.jpg" height="266" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/06/Taiyaki_baking_by_ope_in_Tokyo.jpg" width="400" /> <br />
<br />
<br />
Yang ini merupakan kue dengan bentuk ikan yang diberi isian, biasanya kacang merah, cokelat ataupun keju. Dibuat dengan adonan waffle yang berbentuk ikan. Konon, taiyaki pertama kali dibuat oleh sebuah toko permen bernama Naniwayadi Tokyo pada tahun 1909.<br />
<br />
4. Kakigori<br />
<br />
<img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a1/Macha_kakigori_snow_cone.jpg" class="decoded" height="300" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a1/Macha_kakigori_snow_cone.jpg" width="400" /><br />
Kakigori paling sering dikonsumsi saat cuaca terik. Es yang diserut dan diberi sirup aneka rasa plus susu kental manis. Slurpppp, segar! Jenis sirup yang digunakan umumnya sirup dengan rasa strawberry, cherry, lemon, green tea, anggur, juga melon. Dipadukan beberapa sirup agar rasanya makin segar dan juga warnanya menarik.<br />
<br />
5. Dango<br />
<br />
<img alt="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/2b/Hanami_Dango.jpg" class="decoded" height="300" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/2/2b/Hanami_Dango.jpg" width="400" /><br />
<div style="text-align: justify;">
Dango merupakan makanan gurih yang manis kenyal dan lembut. Dibuat dari tepung beras dan kenyal seperti kue mochi. Ada beberapa varian dango yang populer, seperti mitarashi dango yang dibalut dengan sirup dari kecap, hanami dango yang memiliki 3 warna, juga chichi dango yang terasa lebih manis.</div>
<br />
<a href="http://delicious.com/zensilurushati/">sumber</a><br />
<a href="http://delicious.com/zensilurushati/">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>

Menikmati jajanan kakilima di Tokyo..

Punya rencana jalan-jalan ke Jepang dalam waktu dekat? Jepang memiliki sederetan menu unik, lezat dan klasik yang patut dicoba. Sepert...

Menjelajah Tana Toraja

x Travelling 1:24 PM

<br />
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="302" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdZdb0r0bMs0h4AL7Dv3j-h0emrnJ-gBA4xqUiKOOM1K_r_cy0aqkJMN8yxC25XLbpv5TfhEuc0-t8A-n_YX47_EbNWWM_N1Jo9KhTH0HOQ92d96nQfaxSKE5sU72SfQk09gKS/s400/26082012382.jpg" width="400" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pagi itu tana toraja terasa sangat dingin, motor sewaan saya arahkan menuju jalan yang mengarah ke  makale, karena objek wisata di toraja ini terdapat di sepanjang jalan poros makale-rantepao. Tujuan pertama saya adalah objek wisata yang sangat terkenal di toraja, yaitu  kete kesu. Saat motor yang saya tumpang mulai meninggalkan batas wilayah kota rantepao, saya melihat papan petunjuk arah  ke objek wisata  “Rante Karassik”. </div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjDAh8dCWiSJGhAWI576DsdAwO_nNeggM3l03Jghssh7-Kgps5sn7r5J4vApYr-q_fBvAahh8_hSCJnQk5zYGETUgeHoUUmtvFLVViJRjwYopyEHhX8E-hpCdOKL-amEuVKxlq/s1600/loi.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjDAh8dCWiSJGhAWI576DsdAwO_nNeggM3l03Jghssh7-Kgps5sn7r5J4vApYr-q_fBvAahh8_hSCJnQk5zYGETUgeHoUUmtvFLVViJRjwYopyEHhX8E-hpCdOKL-amEuVKxlq/s400/loi.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Rante Karassik</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Namanya terdengar asing di teling, penasaran dengan objek wisat itu,saya mengikuti petunjuk arah menuju objek wisata tersebut.<br />
<br />
Jujur saja  kalau objek wisata Rante Karassik ini  tidak ada dalam list objek wisata yang akan saya kunjungi di toraja. Jadi saya tak punya gambaran tetang objek wisata ini. Sampai ahirnya saya tahu kalau objek wisat itu berupa lapangan  dengan  batu batu megalitikum yang  tertancap di  tanah (hampir mirip seperti objek wisata gunung padang di jawa barat, tapi jumlah batunya sangat sedikit). Masuk objek wisata ini tidak di pungut bayara dan sepertinya objek wisat ini tak terawat. Saya hanya beberapa menit saja di sini,karena  tak ada hal yang menarik di sini. </div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieNm2GOg7ebZ48cUS_O8XBc_8XJmVbhOwuqgTQVmltuuRbSFsywza4vfatkhArgtkeZ5kGEsIp7okSKOGc-08SOz3cZ9cLWYUbtqKGSCOMmdr4_CRsXyJ-Xc29mDzM1BpSeWSb/s1600/DSC05000.JPG" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="302" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieNm2GOg7ebZ48cUS_O8XBc_8XJmVbhOwuqgTQVmltuuRbSFsywza4vfatkhArgtkeZ5kGEsIp7okSKOGc-08SOz3cZ9cLWYUbtqKGSCOMmdr4_CRsXyJ-Xc29mDzM1BpSeWSb/s400/DSC05000.JPG" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">patung tedong</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dari Rante Karassik, saya kembali menuju jalan poros. Kembali  saya memacu motor menuju arah makale, tak terlalu jauh, saya bertemu pertigaan yang ada patung kerbau bule (tedong) tepat di sebuah persimpangan. Patung kerbau inilah yang menjadi patokan jika ingin ke kete kesu. Jika kita tetap lurus maka kita akan ke kota makale dan bertemu beberapa objek wisata lain, sementara jika kita berbelok ke sebelah kiri, kita akan menuju objek wisata "buntu pune" dan "kete kesu". Saya  mengarahkan laju motor saya menuju kete kesu, namun sekitar 1 KM sebelum kete kesu, saya mampir dulu di objek wisata buntu pune.<br />
<br />
Buntu pune maupun kete kesu berada di sebelah kanan jalan, jika kete kesu terlihat dari jalan raya namun buntu pune tidak nampak dari jalan. Sesampainya di buntu pune, saya hanya seorang diri saja, tak ada satu wisatawan pun di sini. Maklumlah  mungkin ini masih terlalu pagi bagi wisatawan lain untuk memulai menjelajah toraja.  Objek wisata buntu pune sendiri berupa rumah adat  (tongkonan) dan kuburan yang di letakan di dinding – dinding batu. Puas menikmati keunikan  rumah adat, saya melangkah lebih jauh mendekati kuburan yang terletak tak terlalu jauh dari rumah adat. Saya hanya sebentar saja melihat kuburan kuburan itu dan bergegas kembali ke rumah adat (suasana di kuburan cukup serem dan membuat nyali saya ciut, berkunjung seorang diri ke buntu pune saat tak ada wisatawan lain adalah pilihan yang salah, hahahaha).  Saat kembali ke rumah adat, saya di kagetkan dengan gonggongan anjing yang berlari ke arah saya, hal ini bikin nyali saya makin ciut (oh tuhan kenapa kau ciptakan anjing – anjing galak seperti ini --____-- ). Berhubung saya sangat takut anjing, dan anjingnya sudah mulai semakin mendekat,jadi saya  cepat cepat kembali ke parkiran dan meningalkan buntu pune. <i>FYI : sepertinya jika memasuki objek wisata ini kita harus membayar tiket masuk, namun saat itu masih pagi jadi belum ada yang berjaga memungut tiket masuk.</i></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="303" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm4VxPjNz3nyS_dj_n1YTS1hJEwQxXtBeG6TX2drVF42YwgcXHBW0_snKoRyCUIdDNjoS-QxVKPu5blhvwWZ7BqBYe3MGjKsZSsLMlV71-T86SWrtzGi3lR9akALEEGqxsHOxX/s400/DSC05004.JPG" width="400" /></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Buntu Pune</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah uji nyali di buntu pune, saya  sampai di kete kesu. Dan  karena masih pagi , jadi saya  bisa masuk tanpa harus membayar tiket lagi (lumayan menghemat,hahaha). Kete kesu memiliki rumah adat (tongkonan) yang jumlahnya lebih banyak dan relatif lebih besar dari buntu pune, begitupun  komplek kuburannya jauh lebih besar dan lebih banyak tengkorak tentunya. Pagi itu orang orang yang menghuni komplek kete kesu sudah mulai beraktivitas. Dari jauh saya melihat bangunan bangunan yang sepertinya bukan merupakan sebuah banguan permanen yang  tidak di pakai lagi. Saya baru tahu saat salah seorang bocah menjelaskan kalau bangunan itu adalah bangunan bekas upacara adat (Rambu Solo’) yang baru saja mereka gelar satu bulan yang lalu. Komplek kete kesu sudah jauh lebih tertata rapi. Dari kompleks bangunan tongkonan menuju kompleks kuburan sudah terdapat jalan yang  di semen dan terdapat beberapa bangunan toko sovenir di kiri kanan jalan (harga sovenirnya sangat terjangkau, dan anda harus menyempatkan untuk melihat – lihat dan membeli salah satu * kalau gak beli pasti nyesel, hahaha).<br />
<br />
Sesampainya  di kompleks pemakaman, saya di sambut oleh puluhan tengkorak kepala yang di susun seperti pajangan toko (--____--), tulang belulang di letakan bertumpuk di peti – peti yang sudah nampak usang dan  rapuh, beberapa penti yang lain masih berada di dinding – dinding tebing dengan di topang kayu yang di tancapkan ke dinding tebing tersebut. Peti – peti yang di bawah ini mungkin peti – peti yang sudah jatuh karena kayu penopangnya sudah lapuk. Saat sedang asik – asik memotret tengkorak , tiba tiba kamera saya mati karena low batte (kenapa kamera saya matinya di tempat seperti ini ya? Saya kan jadi berpikir yang bukan – bukan, * nyali langsung ciut lagi ). Sebelum pikiran saya yang bukan bukan itu menjadi nyata, saya segera meninggalkan kompleks pemakaman dan kembali ke parkiran motor untuk mengahiri kunjungan saya di kete kesu. Tujuan saya berikutnya adalah objek wisata londa, namun karena kamera saya mati jadi saya putuskan untuk kembali ke rantepao dan mencarger  kamera saya di salh satu warung padang.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxyy1d0twTBqx8KqsaCitTJqT0L13B7rLYdv5tjQR7OWmxp17Y5j3PVtg2whPYQIypuBa6XNxs2gO0L95P7hrWExM2SpnsODswgmorT_tMALVx5NgLf8HF7Ls9KRugSZ0T9Pfg/s640/kol.jpg" width="640" /></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Kete Kesu</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat batre sudah penuh, saya kembali meneruskan perjalanan yang tertunda. Kembali saya arahkan motor menuju makale. Dan kembali bertemu dengan patung kerbau bule, namun kali ini saya  memilih jalan yang lurus yang ke arah makale.  Sebenarnya letak londa tak terlalu jauh dari pertigaan yang ke arah kete kesu itu, namun sudah begitu lama saya berkendara, saya tak juga berhasil menemukan petunjuk arah menuju londa, mungkin terlewat .</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8cJHbBN46TPRyZL_WKEGdXGsVVR1frImJT3p8JTTMocuFrSZML1q-eBmhO6ulmmED3zcMAN5uvYRoStRvzbiOkPMHt61DE7I7G3cVZ8yzTBeARHz3UlqjP4hB3zY0dBA4LzOO/s1600/lgdx.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8cJHbBN46TPRyZL_WKEGdXGsVVR1frImJT3p8JTTMocuFrSZML1q-eBmhO6ulmmED3zcMAN5uvYRoStRvzbiOkPMHt61DE7I7G3cVZ8yzTBeARHz3UlqjP4hB3zY0dBA4LzOO/s400/lgdx.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">View jalan menuju Tilanga</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Jadi saya putuskan untuk mengunjungi londa nanti saja saat semua list tempat wisata yang harus di kunjungi selesai di kunjungi semua.</div>
<div style="text-align: justify;">
Motor terus saya pacu menuju arah makale,  sampai ahirnya saya melihat papan petunjuk arah menuju objek wisata Tilanga. Objek wisata tilanga ini berupa sebuah kolam alami yang terdapat di rimbunnya pepohonan di bawah pegunungan  karts toraja. Menuju objek wisata ini, mata kita  akan di manjakan oleh  pemandangan yang luar biasa cantik. Sawah yang hijau, langit yang super biru, dan pegunungan karts yang memanjang akan memanjakan mata anda, saya merasa kalau ini adalah view terindah selama saya berada di toraja. Perjalanan menuju Tilanga cukup jauh dari jalan poros dan  dengan kondisi jalan yang kurang begitu baik.  Untuk memasuki objek wisata ini setiap pengunjung di minta bayaran sebesar 10k / orang. Setelah membayar tiket masuk, saya langsung di serbu  anak – anak kecil yang menawarkan telur bebek mentah untuk memancing masapi (belut raksasa/moa) keluar dari lubang – lubang batu karts yang terdapat di kolam itu. Jika anda tertarik ingin melihat masapi,anda cuku merogoh kocek 3k / butir telur.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi saya pribadi,kolam ini begitu unik. Kolam ini di kelilingi pepohonan besar yang membuat suasanan di kolam ini begitu asri dan sejuk, di tambah lagi batuan karts yang membentuk kolam ini membuat semuanya lebih indah. Siang itu banyak pengunjung  yang sedang asik merasakan segarnya kolam  dengan cara melompat dari tepian tebing . kolam ini cukup dalam jadi aman jika ada yang melompat di atas tebing yang cukup tinggi.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIPMzKmsnNJOh9mw6sH-LheROsH7tggjvsdYCktef9SNbpK6XVlD3W0ysK2yeK8suZ2OFLcyi7tA7BhrDl63olZOuMFq2dF2Frn-mtgSh0CyZTOyzJGJoGRxV6uPYyOvVqnn95/s640/lpiu.jpg" width="640" /></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Tilanga</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Puas menyaksikan aksi lompatan – lompatan  dari para pengunjung yang berenang, saya putuskan mengahiri kunjungan di sini dan melanjutkan kunjungan saya berikutnya.  Kembali saya arahkan  motor menuju jalan poros ke arah makale. Tak terlalu jauh dari jalan yang menuju tilangan, kembali saya bertemu petunjuk arah menuju objek wisat lain, yaitu lemo. Untuk masuk objek wisata ini wisatawan domestik harus membayar tiket seharga 10k / orang. Objek wisata lemo sendiri berupa tebing yang di lubangi dan lubang- lubang tersebut di isi oleh peti – peti jenajah.  Di atas tebing juga di letakan patung kayu yang di sebut “tau – tau“ . Setiap satu tau-tau mewakili  satu  jenajah yang di kubur di dinding tebing tersebut, dan tau-tau itu di ukir menyerupai muka orang yang sudah meninggal tersebut. Objek wisata lemo sangat asri karena kita bisa melihat hamparan sawah,hutan dan tebing – tebing yang di lubangi. Di sini juga terdapat banyak sekali penjual sovenir,dan yang paling unik adalah tau-tau yang bisa anda jadikan sovenir, menarik bukan.</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb16rIC2Vw-r_3UIXxuD9SNNkJK6YiKskgbDjy8JfKkqnODEGXGEDNiFBkZ6wVw6bBx7VQ0OHIZTeBYmAj418pFNMnSN5HPPWQr_4sKgORWouaVZovO10_cIQy3eRdusKFxw_c/s1600/hgi.jpg" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb16rIC2Vw-r_3UIXxuD9SNNkJK6YiKskgbDjy8JfKkqnODEGXGEDNiFBkZ6wVw6bBx7VQ0OHIZTeBYmAj418pFNMnSN5HPPWQr_4sKgORWouaVZovO10_cIQy3eRdusKFxw_c/s400/hgi.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Lemo</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di objek wisat ini terdapat sebuah jalan setapak yang akan menuntun anda melihat berbagai lubang – lubang yang ada di dinding tebing. Sekali lagi di sini saya di kagetkan dengan anjing – anjing yang terus menyalak menggonggong ke arah saya.  <br />
<br />
Apa mungkin penampilan saya kayak rampok kali ya karena saya menggendong  tas  segede bagong, harusnya anjing anjing itu sadar, kalau muka semanis dan setampan saya mana mungkin rampok, hahaha.  Puas menikmati keunikan lemo, saya kembali arahkan motor menuju jalan poros ke arah makale. Di tengah perjalanan saya bertemu sebuah pertigaan yang mengarah ke Sangalla/Makula dan makale. Karena objek wisata yang akan saya tuju berikutnya berada di kawasan sangalla,maka saya arahkan laju motor saya menuju sangalla.<br />
<br />
Objek wisata berikutnya yang akan saya tuju adalah kuburan bayi yang kubur di dalam  pohon taraa, objek wisata ini di sebut  “baby grave – kambira” . Objek wisata ini sangat  jauh dari jalan poros makale-rantepao, sehingga saya harus berhenti berkali – kali untuk  bertanya pada orang – orang yang saya temui di jalan dan memastikan bahwa jalan yang saya tempuh ini benar menuju objek wisata Kambira.</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJZePqVx_4z2sTM8katy4SkO1T3sypp35oX8__oQHHZZomr8btoRHvSnpKBghqg2TxR3Eb6vVuUhZp2WfuSh4T6-2Fu2B1xKjDAm9rHyzCUbW9dr6pOOFhpgzszKjD3YY0kWrM/s1600/loiyt.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJZePqVx_4z2sTM8katy4SkO1T3sypp35oX8__oQHHZZomr8btoRHvSnpKBghqg2TxR3Eb6vVuUhZp2WfuSh4T6-2Fu2B1xKjDAm9rHyzCUbW9dr6pOOFhpgzszKjD3YY0kWrM/s400/loiyt.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;">Kambira</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Setelah menempuh jalan cukup jauh, kembali saya bertemu sebuah pertigaan (sepertinya ini sebuah pasar). Dari pertigaan ini, saya mengambil  arah kiri sesuai petunjuk arah dari orang – orang yang sebelumnya saya tanya. Tak terlalu jauh dari pertigaan, saya ahirnya bertemu dengan sebuah petunjuk arah menuju kambira. Sesampainya di kambira saya harus membayar tiket masuk sebesar 10k / orang. Kambira sendiri bagi saya sangat tidak menarik, karena hanya  ada sebuah pohon taraa saja  yang sudah mati namun  masih berdiri tegak di tengah rimbunnya pohon bambu (saya pikir akan ada banyak pohon taraa dengan banyak kuburan bayi di setiap pohonnya di objek wisata kambira ini).</div>
<div style="text-align: right;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kecewa dengan penampakan objek wisata kambira, saya kembali arahkan motor menuju jalan poros. Kali ini saya menuju pusat kota makale, berputar – putar sebentar di kota makale dan saya kembali arahkan motor menuju kota rantepao untuk mengunjungi objek wisata yang tadi pagi saya terlewat, londa. Namun di tengah perjalanan hujan turun dengan deras, terpaksa saya harus berteduh. Saat hujan mulai reda dan hari mulai sore , saya putuskan  untuk melewatkan objek wisata londa dan kembali ke pusat kota rantepao.  <i>FYI:  secara keseluruhan objek wisata di tana toraja ini terdapat di sebelah kiri jalan (jika dari arah rantepao menuju makale).  Semua objek wisata ini tidak berada di pinggir jalan poros rantepao – makale melainkan masuk ke jalan – jalan  kecil yang terdapat di sepanjang jalan poros. Semua objek wisata di sini sudah di lengkapi petunjuk arah yang di pasang di pinggiran jalan poros rantepao – makale, kecuali objek wisata kambira (yang harus mengikuti jalan yang menuju Sangalla/Makula terlebih dahulu baru nanti akan bertemu dengan petunjuk arah menuju kambira). Jarak objek wisata ke jalan poros rantepao – makale  berpariasi jauhnya, yang paling dekat adalah Rante karassik sementara  yang paling jauh adalah kambira. Nah Kira – kira seperti inilah peta objek wisata di jalan poros antara rantepao dan toraja.</i> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="175" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0EK_nofYoagaKSfEkP2it_mABTWP3lxZ8tvBGiK6Xq2ntD61iYG2PTzNr5Ns65VITaArhoGelvnly7P60rrTpRyRJqwBM-IK5Hw-3nBKAOATxjI3ptZGZ73tUP9nsO9OUyAjo/s400/toraj+2.jpg" width="400" /></td></tr>
<tr><td style="text-align: center;"></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Sesampainya di rantepao, saya buru- buru mengisi perut yang sudah sangat keroncongan di sebuah rumah makan halal dekat mesjid rantepao, sepiring nasi goreng yang di hargai 12k pun ludes dalam sekejap. Saya juga  sempat  menumpang mandi di mesjid rantepao. Setelah urusan mandi dan ibadah selesai, saya menuju tempat penyewaan motor untuk mengembalikan motor sewaan. Dari tempat penyewaan motor, saya berjalan kaki menuju agen bus lita n co untuk menunggu bis yang akan membawa saya kembali ke makasar.  Harga tiketnya sama dengan tiket menuju toraja,  yaitu 90k untuk bis kelas  ekonomi.  Pukul  7 malam bis yang saya tumpangi meninggalkan kota rantepao menuju makassar,,,,meninggalkan sejuta kenangan yang tak akan terlupakan di tana toraja yang sangat unik ini. Dan tentu saja trip kali ini semakin menambah rasa cinta saya akan negri yang indah ini.  I.N.D.O.N.E.S.I.A</div>
</div>
<br />
<a href="http://delicious.com/zensilurushati/">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a>

Menjelajah Tana Toraja

Pagi itu tana toraja terasa sangat dingin, motor sewaan saya arahkan menuju jalan yang mengarah ke makale, karena objek wisata d...

800 ribu-an ke Shanghai Beijing

x Travelling 1:20 PM

<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
Beberapa kawan Aboi dan amboi meminta aing untuk menampilkan trip report disini, maka aing mau coba bikin pilihan jatuh pada trip airasia X jauh kebelakang 1,5 tahun yang lalu. Mari kita mulai perjalanan kenangan ini :</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Route : SOC – KUL; KUL-HGH; TSN-KUL; KUL-JOG</div>
<div style="text-align: justify;">
Airline : Airasia berhad (AK); Airasia X (D7); Airasia berhad (AK) </div>
<div style="text-align: justify;">
Flight Number : AK 541 – D7 2604 – D7 2613 – AK 594</div>
<div style="text-align: justify;">
SOC-KUL : Airbus A320-200 17 Mei 2010 08.55-12.55 (on time)</div>
<div style="text-align: justify;">
KUL-HGH : Airbus A330-300 18 Mei 2010 17.20-22.20 (delay 50min due to heavy rain)</div>
<div style="text-align: justify;">
TSN-KUL : Airbus A330-300 21 Mei 2010 15.50-22.15 (delay 120min due to numbers of group got heavy traffic jam on beijing-tianjin highway)</div>
<div style="text-align: justify;">
KUL-JOG : 22 Mei 2010 07.00-08.35 (on time)</div>
<div style="text-align: justify;">
Type of Report : Low Cost Report, mulai dari pesawat sampai kamera pocket nya </div>
<br />
Tampilan rute nya mengikuti google maps :<br />
<img border="0" height="640" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/d.jpg" width="616" /><br />
<br />
Harga tiketnya : 800 ribuan ke Shanghai-Beijing<br />
<img border="0" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/1a.jpg" /><br />
<br />
<br />
<img border="0" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/2a.jpg" /><br />
<br />
<br />
<img border="0" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/3a.jpg" /><br />
<br />
Jadi total harga untuk tiket pesawatnya perorang 15ribu + 675 ribu + 120ribu = 810ribu.<br />
Murah ya? Now everyone can fly.</div>
<div style="text-align: center;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kalau melihat rute tiketnya ada yang aneh ya, apalagi yang biasa booking tiket airasia. Keliatan dong dari satu kode booking bisa 3 airport, KL Hangzhou, Tianjin. Nah ceritanya waktu itu saya pesen KL-Abu dhabi-KL ternyata oh ternyata rakyat asia tenggara banyak yang pakai airasia ke Uni Emirat Arab, tapiiii hanya sedikit rakyat UEA yang pakai Airasia hehehe (asumsi doang) akhirnya ditutup lah rute itu sampai pada akhirnya email dari airasia masuk ke inbox saya menanyakan penggantian rute kemanapun kecuali London (Paris, christchurch belum ada waktu itu). Rute kemanapun wooow, tembak langsung situs 7 keajaiban dunia, jatuh pilihan pada The Great Wall yang ada di Beijing. Baiklah sekian dulu opening speech nya, mari kita mulai : </div>
<br />
Suasana Counter Check-in Solo pagi itu; tidak banyak yang bisa difoto dari terminal kecil ini.<br />
<img border="0" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080211.jpg" /><br />
<br />
Engga banyak yang bisa dilihat di SOC, dan pula FR nya tentang airasiaX jadi saya skip langsung ke KL aja yaaa...<br />
Tiba di KL sedikit tips buat ngerasain jembatan diantara menara kembar ini :<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080417.jpg" width="400" /><br />
<br />
dengan cara antri di lantai basementnya jam 7 pagi, nanti dapet tiket gratisan seperti ini<br />
<img border="0" height="224" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080428.jpg" width="400" /><br />
<br />
Ya menginap semalam di malaysia selesai sudah dengan damage cost (wuiddih jadul) di tune hotels 180 ribu, lanjut check-in di LCCT, airlines yang baik kasih peringatan biaya over bagasi yang mahal<br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080530.jpg" width="400" /><br />
<br />
Lanjut masuk ke boarding roomnya, engga pake lounge (emang ada?)<br />
<img border="0" height="149" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080537.jpg" width="400" /><br />
<br />
Awan mendung LCCT sore itu, menyebabkan delay 50menit<br />
<img border="0" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080539.jpg" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080544.jpg" width="400" /><br />
<br />
Warna-warni seat baru airasia X (Mei 2010 lho) dan ada yang ribet dibelakang<br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080561.jpg" width="400" /><br />
<br />
Pre-book meals Uncle's Chin Chicken Rice (dulu 24ribu gratis air 350ml, sekarang 36ribu hanya 100ml) ditambah abon hasil selundupan dari indonesia... dan daftar makanan airasiaX lainnya<br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080583.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080597.jpg" /><br />
<br />
Daftar Bis murah meriah karena untuk service penumpangnya, mulai dari Hangzhou-shanghai 45rm (135ribu dan saya pakai ini), tianjin-beijing, sampai stansted- downtown london<br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080591.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080593.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080595.jpg" width="400" /><br />
<br />
In-Flight Entertainmentnya airasia X, silahkan di sewa 30ringgit sahaja<br />
<img border="0" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080598.jpg" /><br />
<br />
Yak sedikit oleh-oleh dari shanghai<br />
<img border="0" height="220" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080649.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080671.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1080753.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/DSC00079.jpg" width="400" /><br />
<br />
Transport dari shanghai ke Beijing tidak menggunakan pesawat, tapi sleeper train 12 jam 655yuan (900ribu) hemat hotel juga.<br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090085.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090092.jpg" width="400" /><br />
<br />
Sedikit oleh-oleh lagi dari Beijing<br />
<img border="0" height="205" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090355.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090486.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090581.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090654.jpg" width="400" /><br />
<br />
dari Beijing ke Tianjin tidak menggunakan "bis murah"nya airasia, tapi mau coba bullet train, 332km/jam 69yuan(90ribu)<br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090692.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090862.jpg" width="400" /><br />
<br />
Suasana airport Binhai-Tianjin... sepi 4 flight doang, ada juga "self-service check-in" dari air china.<br />
<br />
<img border="0" height="358" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090755.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090765.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090786.jpg" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090790.jpg" width="400" /><br />
<br />
<br />
<img border="0" height="141" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090798.jpg" width="400" /><br />
<br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090827.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" height="251" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090834.jpg" width="400" /><br />
<br />
<br />
<img border="0" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090849.jpg" /><br />
<br />
Akhirnya dapet foto wajib, meski kabur karena kaca garbarata nya (di LCCT ga bisa foto wajib, hujan deras dan payung merah terkembang semua)<br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090853.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090861.jpg" width="400" /><br />
<br />
PIC nya sedang muterin kabin, menjelaskan ada rombongan grup yang terjebak macet parah di highway beijing-tianjin (untung aja sebelumnya memutuskan naik bullet train) dan karena inilah delay 120menit... poin plusnya ya sampai LCCT midnight tidak perlu cari hotel lagi, langsung nginep di airport untuk check-in ke jogja jam 5 pagi<br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/DSC00130.jpg" width="400" /><br />
<br />
Sunset<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090866.jpg" width="400" /><br />
<br />
Yak pre-book meals, ditemani PTV masih ada terpasang di kursi depan, ini masa-masa terakhir masih adanya PTV karena airasiaX lagi on-progress ganti seat... abon dari indonesia masih menemani hehe ditambah sisa KFC dari binhai airport<br />
<br />
<img border="0" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090868.jpg" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090870.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090871.jpg" width="400" /><br />
<br />
KUL-Jogja langsung skip ajah, cukup BP dan negeri di awan<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090911.jpg" width="400" /><br />
<br />
<img border="0" height="300" src="http://i1085.photobucket.com/albums/j425/zmit83/P1090912.jpg" width="400" /><br />
<br />
Kalau ditanya selain harga tiket pesawat, cost lainnya all-in (termasuk kereta, makan, nginep) 3,6jt dibagi 2 orang jadi 1,8juta. (lets go backpackers, you can do it)<br />
All in jadi 1,8jt + 810 ribu = 2,610,000 eh ditambah 10ribu tiket kereta prameks jogja-solo hehe<br />
Sekian field reportnya, semoga berguna dan bermanfaat.<br />
<br />
<br />
<a href="http://delicious.com/zensilurushati/">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>