wisbenbae

Tsunami Pulau Jawa Lebih Dahsyat Dari Sumatera

<div style="-moz-font-feature-settings: inherit; -moz-font-language-override: inherit; background-color: white; border-width: 0px; float: left; font-family: inherit; font-size-adjust: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 21px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
</div>
<div style="background-color: white; border-width: 0px; font-family: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: 21px; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div style="font-size: inherit; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><img height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJzKCzhnvDE5JmpoLYKgmi6coAlQhZP3Dxj8S5F0Se1pZpPpR0UyOpFOV6UyAxnp3Q5NZRYTbtiATr9CTel-01BSNukp8Ng4jUCFlqz-VAua2VA7nlyhNN_cdoswPttT4Ju8tk8Q/s640/Tsunami+03.2011+Japan+National.Geographic.Witness.Disaster.in.Japan.720p+screens-00029.jpg" width="640" /></span></div>
<div style="font-size: inherit; text-align: center;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: x-large;">Peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko, menyatakan, tsunami di selatan Jawa lebih tinggi dibandingkan yang terjadi di pesisir barat Sumatera.</span>
<br />
Meski demikian, Widjo menjelaskan, potensi gempa yang menghasilkan tsunami di laut selatan Jawa lebih rendah dibandingkan dengan laut barat Sumatera.<br />
<br />
Tapi, jika sampai ada gempa menghasilkan tsunami di laut Jawa, dampaknya akan jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan gempa disusul tsunami di barat Sumatera.<br />
</span><br />
<blockquote class="tr_bq" style="font-size: inherit;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Gempa-tsunami di selatan Jawa bertipe “tsunami earthquake” dengan karakteristik gempa relatif lambat dan menghasilkan tsunami yang lebih besar atau lebih tinggi dibandingkan dengan gempa tsunami yang terjadi di barat Sumatera,” kata Widjo Kongko di sela-sela Seminar Nasional Memperingati Gempa Yogyakarta, Sabtu 26 Mei 2012.</span></blockquote>
<div style="font-size: inherit;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br />
Menurutnya gempa yang disusul dengan tsunami di laut selatan Jawa terjadi tak jauh dari palung dengan kedalaman dangkal di bawah 25 kilometer.<br />
<br />
Karena terjadi di daerah dangkal sedangkan tingkat kekerasan lapisan bumi lebih lunak maka pecahan akan lebih besar.<br />
<br />
“Dengan energi yang sama dan tingkat kekerasan lapisan bumi lebih lunak maka menghasilkan tsunami lebih tinggi karena di sumbernya lebih tinggi sehingga ketika tiba di pantai tsunaminya akan lebih tinggi,” ujarnya.<br />
<br />
Tsunami earthquake yang terjadi di selatan pulau Jawa terkadang getaran gempanya tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat. Namun demikian dampak tsunaminya akan jauh lebih dahsyat.<br />
<br />
Contohnya, seperti kejadian gempa dan disusul dengan tsunami di Pangandaran tahun 2006 dan juga di Banyuwangi pada tahun 2004.<br />
<br />
“Masyarakat di kawasan Pangandaran dan Banyuwangi tidak menyadari jika gempa dan getarannya kurang dirasakan namun gelombang tsunaminya mencapai 5 hingga 8 meter sehingga menewaskan lebih dari 800 jiwa,” ujarnya.<br />
<br />
Lebih lanjut Widjo Kongko menyatakan tsunami earthquake merupakan gempa-tsunami yang unik dan dari seluruh gempa yang terjadi di dunia ini karakteristik tsunami earthquake ini kurang dari 10 persennya saja.<br />
<br />
“Di Indonesia sendiri tsunami earthquake pernah terjadi di Banyuwangi, Pangandaran dan yang terakhir di kepulauan Mentawai. Gempanya terasa kecil namun tsunaminya besar dan tinggi sehingga masyarakat tidak menyadarinya,” ujarnya.<br />
<br />
Ditanya tentang potensi gempa di Yogyakarta selain gempa di laut selatan Jawa, gempa di darat terutama di Sesar Opak-Oya masih sangat berpotensi terjadinya gempa. Namun demikian kita tidak mengetahui kapan terjadinya.<br />
<br />
“Yang jelas Sesar Opak-Oya itu masih aktif sehingga potensi gempa masih dapat terjadi. Namun tak ada ilmuwan atau alat yang dapat memprediksi kapan bencana gempa itu akan terjadi,” katanya.</span></div>
</div>
<br />
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a>

Tsunami Pulau Jawa Lebih Dahsyat Dari Sumatera

Peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko, menyatakan, tsunami di selatan Jawa lebih tinggi dibandi...

Potongan Huruf yang Menakjubkan Oleh Annie Vought

x Art 4:29 PM

<div style="text-align: center;">
<img height="272" src="http://www.idbite.com/sites/default/files/2012/05/coverpotong_idbite.jpg?1337958072" width="400" /><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana cara kamu berhubungan dengan kenalanmu? Mungkin kebanyakan dari kamu akan menjawab dengan menelepon, SMS, mengirim email, ataupun nge-tweet. Sekarang ini kita jarang sekali menemukan seseorang yang masih menuliskan surat yang ditulis tangan. Namun, Seniman asal Oakland, Amerika, Annie Vought membawa surat tulisan tangan ke level yang lebih tinggi, menjadi seni yang menakjubkan!<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
Pada awalnya, Vought memperbesar ukuran surat korespondensi yang dia miliki dan memotong huruf demi huruf dengan pisau kecil di tangannya. Huruf dan garis yang saling terhubung menyokong struktur surat yang telah dipotong, serta menjaganya agar tetap kokoh.</blockquote>
<br />
Dia mengatakan, "Melalui komputer saya berhubungan dengan orang yang mungkin belum pernah saya temui sebelumnya dan saya dapat merespon langsung orang yang saya cintai. Namun dengan kemudahan dan kenyamanan akses ini, kita kehilangan tulisan tangan yang sesungguhnya. Catatan tulisan tangan adalah potongan dari sejarah induvidu."</div>
<br />
<br />
<img src="http://www.idbite.com/sites/default/files/imagecache/galleryformatter_slide/2012/05/av7.JPG" /> <br />
<br />
<br />
<img src="http://www.idbite.com/sites/default/files/imagecache/galleryformatter_slide/2012/05/av12.JPG" /><br />
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/tracker/7524839020614798477-5960937735486557929?l=webunik.blogspot.com" /></div>

Potongan Huruf yang Menakjubkan Oleh Annie Vought

Bagaimana cara kamu berhubungan dengan kenalanmu? Mungkin kebanyakan dari kamu akan menjawab dengan menelepon, SMS, mengirim email, atau...

Chip Memori Transparan

x Sci/Tec 4:26 PM

<div style="font-family: Molengo; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Chip memori adalah komponen terpenting di dalam ponsel yang berfungsi untuk menyimpan data. Bentuk chip memori dari tahun ketahun sama saja hanya berubah pada ukurannya. Dengan teknologi yang makin maju kini peneliti telah mengembangkan perangkat chip memori yang elastis serta tembus pandang.</span></div>
<div style="clear: both; font-family: Molengo; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3QADsNMErR3bo3cixQeUuhSQolGqeNHgs6mvNwJ2q56vu3BmI_iqSVtzikat7HbN8vMc9oASPp-7SGVQNUOwy-6rcMOE6EEk1PNR6lMhuqn1rzOS1SXL3AUFl6I5Inj8DnHYGXg/s1600/newchip.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><span style="color: black;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3QADsNMErR3bo3cixQeUuhSQolGqeNHgs6mvNwJ2q56vu3BmI_iqSVtzikat7HbN8vMc9oASPp-7SGVQNUOwy-6rcMOE6EEk1PNR6lMhuqn1rzOS1SXL3AUFl6I5Inj8DnHYGXg/s320/newchip.jpg" style="border-bottom-style: none; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial;" width="240" /></span></a></div>
<div style="font-family: Molengo; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><br />
</span></div>
<div style="font-family: Molengo; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Peneliti dari Rice University, James Tour mengembangkan chip inovasi tersebut menggunkan bahan silicon oxide sebagai komponen utama. </span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">selain itu mampu mengombinasikan jenis memori terbaru itu dengan elektroda transparan yang dikembangkan di Rice University. Sehingga akan dapat tercipta layar sentuh yang fleksibel, termasuk baterai dan sirkuit transparan.</span><br />
</div>
<div style="font-family: Molengo; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Memori transparan yang dikembangkan di Rice University ini berdasarkan pada penemuan di 2010 yang mendorong pengembangan silicon oxide standar. Tour juga menjelaskan terdapat insulator (alat penyekat) yang digunakan di dalam perangkat elektronik, serta membentuk saluran kristal silikon murni yang berukuran kurang dari 5 nanometer.</span></div>
<span style="font-family: Molengo;"><br />
</span>  <br />
<div>
<img alt="" height="1" src="https://blogger.googleusercontent.com/tracker/7524839020614798477-9182792259964429195?l=webunik.blogspot.com" width="1" /></div>

Chip Memori Transparan

Chip memori adalah komponen terpenting di dalam ponsel yang berfungsi untuk menyimpan data. Bentuk chip memori dari tahun ketahun sama saja...

Vas Bunga Terbuat Dari Pasir!!

x Art 10:05 AM

<div style="text-align: justify;">
Designer Jepang, Yukihiro baru ini meluncurkan serangkaian vas patung yang terbuat dari pasir local. Disebut Vas Pasir, karena desiignya terdiri dari campuran Kristal, gabus terbaru dan pasir dari pantai terdekat, semua terikat menggunakan resin tahan air. Sehingga menghasilkan bentuk yang elegan. <br />
<br />
Vas patung Kaneuchi terinspirasi oleh Bou-Taoshi, sebuahpermainan anak-anak mencaricabang-cabang pohon yang tersembunyi di dalam bukit-bukit pasir. Tapi permainan itu sendiri dikatakan terinspirasi dari tradisi Jepang membuat bukit pasir berbentuk kerucut di samping beberapa kuil, mewakili keilahian dan pegunungan.Cantik, elegan dan mengesankan, Vas Pasir Kaneuchi adalah sebuah perayaan tradisi Jepangdan yang telah bertahan lama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: center;">
<img src="http://mocoloco.com/fresh2/assets_c/2012/04/sand_vases_yukihiro_kaneuchi-thumb-525xauto-39738.jpg" /></div>
<div style="text-align: center;">
<img src="http://mocoloco.com/fresh2/upload/2012/04/sand_vases_by_yukihiro_kaneuchi/sand_vases_yukihiro_kaneuchi_2b-thumb-468x330-39739.jpg" /></div>
<div style="text-align: center;">
<img src="http://mocoloco.com/fresh2/upload/2012/04/sand_vases_by_yukihiro_kaneuchi/sand_vases_yukihiro_kaneuchi_3b-thumb-468x330-39742.jpg" /></div>
<div style="text-align: center;">
<img src="http://mocoloco.com/fresh2/upload/2012/04/sand_vases_by_yukihiro_kaneuchi/sand_vases_yukihiro_kaneuchi_4b-thumb-468x330-39745.jpg" /></div>
<div style="text-align: center;">
<img src="http://mocoloco.com/fresh2/upload/2012/04/sand_vases_by_yukihiro_kaneuchi/sand_vases_yukihiro_kaneuchi_5b-thumb-468x330-39748.jpg" /></div>
<div style="text-align: center;">
<img src="http://mocoloco.com/fresh2/upload/2012/04/sand_vases_by_yukihiro_kaneuchi/sand_vases_yukihiro_kaneuchi_6b-thumb-468x330-39751.jpg" /></div>
<div style="text-align: center;">
<img src="http://mocoloco.com/fresh2/upload/2012/04/sand_vases_by_yukihiro_kaneuchi/sand_vases_yukihiro_kaneuchi_8b-thumb-468x330-39757.jpg" /></div>
</div>

Vas Bunga Terbuat Dari Pasir!!

Designer Jepang, Yukihiro baru ini meluncurkan serangkaian vas patung yang terbuat dari pasir local. Disebut Vas Pasir, karena desiignya te...

3 april 33 Masehi : Waktu Kematian Yesus

x Entertainment 12:21 AM

<div style="text-align: center;">
: <img border="0" height="300" src="http://media.vivanews.com/thumbs2/2012/04/06/150288_ibadat-tablo-jalan-salib_300_225.jpg" width="400" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yesus wafat pada Jumat, 3 April 33 Masehi. Inilah hasil investigasi kaitan kematian Yesus dengan gempa bumi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penelitian ini digelar oleh Peninjau Geologi Internasional (IGR) dengan melihat aktivitas gempa sekitar Laut Mati. Gempa ini bersumber sekitar 13 mil dari Yerusalem. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
Injil Matius Bab 27 mengatakan ketika Yesus meninggal saat disalib, gempa mengejutkan terjadi di lokasi itu. Tanah bergetar dan langit tiba-tiba gelap.</div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kini peneliti menelusuri konteks teks tersebut dengan dukungan rekaman geologi, dan data astronomi. Penggabungan data untuk mencari tanggal kemungkinan waktu kematian Yesus. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pakar geologi Supersonic Geophysical, Jefferson Williams dan koleganya dari Pusat Penelitian Ilmu Geologi Jerman mempelajari sampel tanah dari pantai Ein Gedi Spa, di dekat Laut Mati. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah menggali hingga ke lapisan tanah terdalam, dua gempa bisa dideteksi dengan melihat sendimen yang membentuk lapisan. Varves yang menjadi sebutan untuk lapisan tanah yang diteliti itu dibangun setiap tahun. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyebaran gempa terjadi mulai pada 31SM. Gempa lain menghempas pada 26 Masehi dan 36 Masehi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Williams mengatakan kepada Discovery, gempa terakhir terjadi pada tahun ketika Pontius Pilate menjadi penguasa Yudea. Inilah saat gempa yang disebutkan dalam Injil Matius terjadi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Williams seperti dilansir dari Daily Mail, hari dan tanggal Yesus disalib masih belum pasti. Tapi, tahun kematian sudah sesuai. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Williams mencari petunjuk dengan mencocokan semua data-data dari Injil. Hari Jumat dipilih karena semua Injil menyatakan penyaliban terjadi pada hari itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peneliti mengatakan petunjuk ini dikombinasikan dengan kalender Yahudi dan data astronomi. Hasilnya, Jumat 3 April 33 Masehi merupakan kemungkinan paling tepat.  </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">sumber</a>.<br />
<br />
<center></center><a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a><br />
<div style="text-align: justify;">
</div>

3 april 33 Masehi : Waktu Kematian Yesus

: Yesus wafat pada Jumat, 3 April 33 Masehi. Inilah hasil investigasi kaitan kematian Yesus dengan gempa bumi. Penelitian ini dige...

Harga Dan Spesifikasi Nissan Evalia

x Lifestyle, Sports 12:18 AM

<div dir="ltr" style="text-align: left;">
<div rel="nofollow" style="text-align: justify;">
<b>Nissan Evalia Harga Dan Spesifikasi 2012</b> - <b>Harga Nissan Evalia 2012</b> - Informasi kali ini <a href="http://wisbenbae.blogspot.com/">Wisbenbae</a> akan update tentang <b>Harga Nissan Evalia Dan Spesifikasi terbaru 2012</b>. <i>Nissan Evalia</i> merupakan salah satu mobil low MPV yang di proyeksikan pabrikan Nissan buat menganjal laju avanza dan xenia di pasaran low MPV di Indonesia, dan menurut kabar terbaru <u>Nissan evalia</u> akan mulai di pasarkan di Indonesia pada tanggal 7 juni mendatang, <b>Harga Nissan evalia di Indonesia</b> akan di bandrol sekitar 160 jutaan, dan yang paling mahal adalah sehara 180 jutaan<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="Harga Nissan Evalia Dan Spesifikasi" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvVDaw3n0Cd4V9rplhyb56mDqZVkkZkdi6jHUOGPTJymSx01Rrf6NBHQhWJPZXT5wayXOtohXmuzhpP0xkoG4CM3ULFtss3X7CnoMr15BqHs3HTRCe3WAgtt4cvq0bBBMCv7Qc/s400/Nissan+Evalia.jpg" title="Harga Nissan Evalia Dan Spesifikasi" /> </div>
<br />
<b>Nissan Evalia</b> akan memakai mesin  dengan kapas<a href="http://m-wali.blogspot.com/" rel="dofollow"><span style="color: black;">i</span></a>tas 1.500 cc HR15DE yang juga di gunakan dalam  mesin  Nissan Juke. MPV Evalia mempunyai bodi agak besar  dengan sl<a href="http://m-wali.blogspot.com/2012/05/harga-nissan-evalia-dan-spesifikasi.html" rel="dofollow"><span style="color: black;">i</span></a>ding door manual di sisi kiri dan kanan, dan hadir dalam dua varian, yaitu VX XV merupakan Evalia SV plus DVD single DIN AM/FM, radio, USB, AUX-in, 10 inci monitor, fog lamp, parking sensor, rear view camera (integrated with information display), rear cooler, I-Key with immobilizer, serta fitur keselamatan ABS, ABE, BA dan front SRS airbag.<br />
<br />
<br />
Untuk model model yang kedua adalah model SV, Beberapa Fitur yang digunakan dalam <b>Nissan  Evalia</b> SV berupa single DIN AM/FM. USB, AUX-in, 4 speaker, body color handle, back door finisher, black radiator grille with chrome finisher, front power window, central door lock, eletric door mirror, electric power steering, keyless entry with alarm, multi information display (tachometer, FE display, tripmeter, shift indicator & clock), mud guard, rear wiper, 2&3 row head rest, 14 alloy wheel, ABS, EBD, BA (optional).  <br />
<br />
<br />
Evalia mempunyai dimensi panjang 4.400 mm dan lebar 1.695 mm serta wheelbase 2.725 mm yang dimana hal ini memberikan kesan lega kepada para penumpangnya. <b>Nissan Evalia</b> bisa menampung 7 penumpang dengan kapasitas bagasi mencapai 590 kg. kelebihan evalia ini adalah kursi baris ketiga bisa dilipat ke atas, dengan begitu ruang belakang semakin lega.<br />
<br />
<br />
Ada yang berbeda dari MPV lainnya. MPV Evalia memiliki bentuk sasis monocoque yang dikawinkan dengan per daun (belakang), dan per keong di depan. Nissan Evalia sendiri di luncurkan dengan beberapa pilihan warna lewat dark red metallic, black solid, silver metallic, white solid, blue green metallic, dan grey metallic.<br />
<br />
<br />
Tidak sabar menunggu kehadiran <b>Nissan evalia di Indonesia</b> silahkan melakukan inden untuk jenis MPV terbaru dari Nissan ini, dengan harga yang di bandrol pada kisaran 160 sampai 180 juta.<br />
<br />
<br />
Nah Demikianlah Info Mengenai <b>Nissan Evalia Harga Dan Spesifikasi 2012</b>. Semoga bermanfaat buat anda.<br />
<br /></div>
</div>
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a>

Harga Dan Spesifikasi Nissan Evalia

Nissan Evalia Harga Dan Spesifikasi 2012 - Harga Nissan Evalia 2012 - Informasi kali ini Wisbenbae akan update tentang Harga Nissan Ev...

Andaikan Aku Menjadi Permata

x Tombo Ati 12:14 AM

<div style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpp9eWEVAouFcIhjd-WHoMTdmyTjYQXzrG_yp2RJIm2ouQ3jd-d2cFHOqeEdZ3VD9FHg0igIkGy0m8qLFbwQAWoyZbLPLBjxKc24xQhY9hx3rLjnvmFQ1absYEivbuwLGkMRKP/s1600/KL6002__1_x_14_x_06_cm__8g__061110081101_ll.jpg.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpp9eWEVAouFcIhjd-WHoMTdmyTjYQXzrG_yp2RJIm2ouQ3jd-d2cFHOqeEdZ3VD9FHg0igIkGy0m8qLFbwQAWoyZbLPLBjxKc24xQhY9hx3rLjnvmFQ1absYEivbuwLGkMRKP/s320/KL6002__1_x_14_x_06_cm__8g__061110081101_ll.jpg.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<b></b>Desir angin senja ini membuai anganku melayang mengarungi samudera khayal. Terbayang indah masa dua tahun lalu tatkala aku baru masuk SMA. Masa-masa itu kurasakan adalah masa-masa indah tanpa beban. Masa-masa kegembiraan tanpa masalah-masalah tentang hari esok. Sekarang, sinar matahari senja yang mulai redup ini seakan menambah berat beban pikiranku.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Kelas tiga SMA. Ujian semakin dekat. Beban belajar sungguh banyak. Belum lagi les tambahan dari sekolah setiap paginya. Juga les tambahan di lembaga bimbingan belajar seminggu tiga kali. Terasa mau pecah kepalaku. Aku tak mengira akan begini pusingnya menghadapi Ujian Nasional.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Tiap hari kedua ayah ibuku menekanku agar terus belajar. Waktu untuk bermain keluar pun dipotong habis. Setiap aku mau keluar selalu saja ditanya mau ke mana dan berapa lama. Dan kalau aku kelamaan bermain di luar rumah, saat pulang pasti aku disuguhi beraneka ragam omelan. Sungguh berat hidup ini kurasa. Persoalan di kelas pun seakan tak mau berdiam diri untuk membiarkanku tenang barang sejenak. Dari ribut kecil-kecilan dengan teman sekelas sampai saling mendiamkan selama beberapa hari membuatku ingin pergi saja dari sekolah ini. Ah, dunia sungguh menghimpitku. Aku merasa sesak.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<a href="http://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=19652236" name="more"></a>”Yang sabar ya Dik! Nanti semua juga akan kembali baik. Yang penting kamu rajin belajar agar nanti ujian dapat nilai bagus,” kata kakakku.</blockquote>
<br />
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Belajar lagi, belajar lagi. Semua orang menyuruh belajar. Tak bolehkah aku rehat sejenak untuk menenangkan pikiran tanpa diganggu rumus Matematika atau Fisika yang super sulit itu. Pusing rasanya aku memandang bertumpuk-tumpuk buku yang penuh tulisan dan angka-angka.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
***</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Senja masih menyapa kehidupanku yang suram. Buah rambutan yang memerah mengisi pekaranganku tak mampu menceriakan hatiku. Lima menit yang lalu kedua orang tuaku keluar rumah. Mau menghadiri walimahan katanya. ”Jangan lupa belajar!” begitu pesan ayahku. Ah, belajar lagi. Kini aku di rumah sendiri. Sepi. Tak ada sesuatu di rumah yang dapat aku kerjakan.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Dengan langkahku yang gontai aku menyusur jalan keluar dari pekarangan rumah. Niat hati hanya ingin jalan-jalan sejenak keliling desa. Selangkah demi selangkah, dan seisi desa pun seakan membisu menambah sepinya hariku. Di kejauhan aku melihat ramai orang-orang kerdil berlarian. Orang-orang itu seperti sekelompok kurcaci yang sedang bermain. Oh, ternyata mereka bukan orang kerdil, tetapi mereka memang anak-anak kecil di desa. Aku ingat, mereka sedang mengaji.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Melihat anak-anak kecil itu bermain membuat kakiku tanpa sadar melangkah ke arah mereka. Makin dekat makin kelihatan wajah anak-anak kecil yang innocent itu. Sungguh menyenangkan menjadi anak kecil, tiada dosa, tiada beban, tiada masalah.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Hai, Wi! Mau ke mana?” tanya Zahra temanku.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Cuma mau jalan-jalan kok,” jawabku dengan berusaha senyum.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Wah, anak-anak yang TPA banyak ya!”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Iya, Wi. Itu juga karena bantuan masnya yang dari IMTAQ itu,” kata Zahra sambil menunjuk sesosok remaja laki-laki yang sedang menulis di papan tulis di dalam masjid. Laki-laki itu sepertinya aku pernah melihatnya. Emm… tapi di mana ya? Wajah itu juga sepertinya aku sudah lama mengenalnya. Tapi, ah mungkin cuma pikiranku saja.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Dia namanya Abdullah Azzam, Wi! Namanya bagus ya! Artinya hamba Allah yang mempunyai kemauan dan komitmen yang kuat. By the way, dia cakep juga ya. He…he…” kata Zahra pelan-pelan sambil nyengir.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
“Kamu itu bisa-bisa cinlok lho. Ngajar TPA yang bener. Eh, IMTAQ itu apa?”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Tenang aja, Wi! Mas Azzam itu orangnya cuek banget sama cewek. Nggak pernah dia mau melihat cewek. Dosa katanya, bukan mahram. Oya, IMTAQ itu organisasi kumpulan pengajar TPA. Aku mau masuk IMTAQ nanti kalau sudah kelas tiga, biar tambah pengalaman.”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Emm…masa sih ada cowok yang nggak mau melihat cewek. Tapi emang bener juga kata Zahra, si Azzam itu cakep juga. Apalagi dengan sikapnya yang cool itu. He…he… Huss…Tiwi, Tiwi, kamu nggak boleh mikir macem-macem.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Eh, kenapa kamu nggak bantu kita ngajar TPA?! Asik lho ngajar TPA, bisa bikin kita bahagia terus soalnya ketawa terus kalau lihat tingkah anak-anak yang imut-imut dan lucu-lucu itu,” kata-kata Zahra membuyarkan lamunanku.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Eh, iya, nanti kalau ada waktu,” jawabku sekenanya.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
***</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">Senja berikutnya saat ada jadwal anak-anak TPA, kembali aku membawa tubuhku singgah di masjid.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">”Hai, Tiwi! Kamu datang lagi ke sini,” sambut Zahra tatkala melihatku datang. Di samping Zahra berdiri laki-laki cool yang kemarin itu, si Azzam.</span></div>
<br />
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">”Kebetulan. Ini aku kenalin. Dia Mas Abdullah Azzam. Mas, ini teman Zahra, namanya Tiwi.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">”Assalamu’alaikum,” kata laki-laki itu sambil menungkupkan kedua telapak tangannya di dada tanda tidak mau bersalaman. Ah, aku ingat, bukan mahram.</span></div>
<br />
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Suara Mas Azzam tampak berwibawa. Emm… terlihat dewasa dan senyumnya membuat wajahnya tampak ceria, tanpa beban. Cool, cakep…</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Setelah mengenal Mas Azzam, aku menjadi sering pergi ke TPA. Bukan untuk mengajar, tetapi hanya untuk melihat anak-anak TPA yang bertingkah lucu, dan tentu saja juga untuk bertemu dengan Mas Azzam. Aku merasa kagum dengan sosok Mas Azzam. Dia selalu terlihat ceria, selalu bisa tersenyum dan tertawa lepas. Sedangkan aku…. ah….</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Aku hanya sesekali waktu saja berbincang dengan Mas Azzam, tetapi setiap kata-kata yang diucapkannya membekas dalam ingatanku.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Hidup ini kan cuma sebentar, Dik. Jadi kenapa kita harus menyusahkan diri sendiri dengan bersedih. Kita harus menikmati hidup ini. Belum tentu kan besok kita masih hidup. Maka dari itu, kesempatan yang ada ini kita gunakan sebaik-baiknya. Masak waktu yang singkat di dunia ini cuma kita habiskan dengan bersedih. Jadi, bersemangatlah, Dik. Buat diri Adik merasa enjoy dengan kehidupan ini.”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Tapi, Mas, akhir-akhir ini mendekati ujian, aku selalu mendapat tekanan untuk terus belajar. Semua orang menyuruhku belajar sampai aku pusing, Mas.”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Bersyukurlah, Dik, kalau Adik masih punya kesempatan untuk belajar dan sekolah. Coba Adik lihat anak-anak jalanan itu. Mereka tidak pernah disuruh belajar, karena memang tidak ada buku yang dipelajari. Mereka tidak disuruh sekolah, karena memang tidak ada biaya untuk sekolah. Adik punya buku banyak, Adik bisa sekolah, bukankah itu suatu nikmat yang mesti disyukuri. Kalau capek belajar, ya istirahat. Jangan dipaksa untuk belajar terus.”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Kata-kata Mas Azzam selalu bisa menenangkanku. Semakin kurenungi nasihatnya semakin tenang pikiranku dibuatnya. Dan seperti tak sadar, masalah-masalahku hilang satu per satu. Pikiran dan perasaanku semakin tertata dan aku merasa nyaman. Mas Azzam adalah malaikat penolongku.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Lama-kelamaan aku merasa malu bila berhadapan dengan Mas Azzam. Hal itu dikarenakan aku tidak memakai jilbab. Aku memang belum berani dan belum siap untuk memakai jilbab. Sikap Mas Azzam sendiri sepertinya tidak mempermasalahkan soal jilbab. Dan itu membuatku semakin kagum kepadanya. Aku ingin mengetahui bagaimana pendapat Mas Azzam tentang jilbab. Maka, suatu senja aku bertanya padanya.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Mas Azzam, bagaimana pendapat Mas tentang wanita yang tidak memakai jilbab?” tanyaku pelan-pelan dengan jantung berdebar.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Sejenak Mas Azzam diam. Semakin berdebar jantungku. Sedetik rasanya sehari menunggu jawaban darinya.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Dik Tiwi suka perhiasan nggak?”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Ha…?? Perhiasan? Kata-kata Mas Azzam mengagetkanku. Aku bertanya tentang jilbab kenapa dia malah bicara tentang perhiasan. Atau mungkin dia tidak suka menyinggung soal jilbab.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Iya, Mas. Suka. Aku kira semua orang pasti suka dengan perhiasan.”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Tentu saja. Semua orang suka perhiasan karena perhiasan sangat indah. Tahukah Dik Tiwi dari mana perhiasan itu berasal?”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Hmm???”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">”Emas,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">Di manakah kamu bisa mendapatkannya,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">Jauh ke dalam perut bumi yang sulit terjamah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">Permata,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">Di manakah kamu bisa mendapatkannya,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">Jauh di dalam tanah menutup diri bersama keindahannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">Mutiara,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">Di manakah kamu bisa mendapatkannya,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">Jauh di dasar lautan terlindung kulit kerang yang keras.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">Keindahan, selalu terlindung dan terjaga.”</span></div>
<br />
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Syair yang dilantunkan Mas Azzam membuat jantungku berdetak kencang. Aku yang selama ini tidak tertutup, tidak berjilbab berarti tidak pantas disebut sebagai emas, permata, atau mutiara. Aku bukanlah sebuah keindahan. Lalu apakah aku? Aku diam merenungi kata-kata Mas Azzam. Wajahku tertunduk tak mampu menatap orang yang baru bersyair dengan kata-kata indah namun tajam mengena itu.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Lihatlah kerikil yang berserakan di jalanan,” Mas Azzam kembali bersyair.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">”Adakah orang memperhatikannya,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">Adakah orang memujanya,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.3em;">Adakah orang melihat keindahan padanya.”</span></div>
<br />
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Aku semakin tertunduk mendengarnya. Inikah pandangan Mas Azzam kepadaku selama ini? Aku hanyalah sebutir kerikil yang tidak berharga dan harus disingkirkan? Dadaku terasa sesak. Mataku terasa perih. Butiran hangat aku rasai meleleh turun di pipiku.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Dik Tiwi, hidup ini adalah pilihan. Apakah kita memilih hidup kita ini berharga atau sebaliknya. Kerikil pun akan bisa menjadi permata yang indah. Ingatlah, setiap wanita di dunia ini diciptakan sebagai permata yang indah. Aku akan sangat senang sekali jika Dik Tiwi bisa selalu menjadi permata yang indah yang selalu menghiasi kehidupan ini. Maaf kalau ada kata-kataku yang salah, Dik.”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
***</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Malam ini bintang di langit tak menampakkan dirinya. Rembulan pun malu-malu bersembunyi di balik awan menutupkan keindahannya. Jarum pendek jam tanganku menunjuk angka dua.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Setelah pertemuan terakhir dengan Mas Azzam dengan perbincangan tentang jilbab, aku tidak berangkat lagi pergi ke TPA. Aku malu dengan Mas Azzam dengan keadaan diriku. Diriku yang hanya sebutir kerikil yang tak berharga ini.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Selama ini, hanya sebutir kerikilkah aku ini? Ah, mungkin saja memang benar. Hanya sebutir kerikil. Selama ini aku selalu mencari-cari alasan untuk tidak memakai jilbab. Risih, panas, nggak bebas, dan alasan-alasan lainnya. Aku memang hanya sebutir kerikil yang tak berharga. Rasanya aku adalah makhluk rendah. Kata-kata Mas Azzam memang benar.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Dalam malam senyap ini, aku ratapi segenap dosaku. Aku ber-muhasabah untuk menjadikan diriku lebih baik. Terima kasih Mas Azzam, engkau telah membuatku tersadar dari tidur panjangku selama ini.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
***</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Langit barat kala senja ini indah menghias hatiku. Angin yang semilir bertiup mengantarkanku pada tempat yang sudah satu minggu ini aku tak menjamahnya. Masjid. Anak-anak TPA yang tetap terlihat innocent berlarian di teras masjid. Mereka masih menyuguhkan tawa riang tanpa beban. Begitu juga hatiku saat ini. Tanpa beban.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Assalamu’alaikum,” aku mengucap salam kepada Zahra yang baru keluar dari masjid.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Wa’alaikumsalam. Subhanallah, Tiwi kamu memakai jilbab. Wow, kamu terlihat cantik sekali dengan jilbab. Wajah kamu terlihat lebih terang dan kamu juga terlihat ceria.”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Aku sekarang sadar, Ra. Mulai sekarang aku akan memakai jilbab. Aku ingin menjadi permata, seperti kata Mas Azzam.”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Mendengar nama Azzam aku sebut, raut wajah Zahra berubah menjadi muram.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Kamu kenapa, Zahra?”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Ah, nggak apa-apa. Syukurlah usaha Mas Azzam buat menyadarkan kamu berhasil.”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Sekarang di mana Mas Azzam, Ra?” Zahra terdiam.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Zahra?”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Kemudian dengan pelan Zahra berkata. ”Kemarin Mas Azzam berpamitan. Tugas Mas Azzam untuk menghidupkan TPA di masjid kita sudah selesai. Mas Azzam harus berpindah ke TPA lain untuk mengajar di sana. Aku tidak tahu Mas Azzam pindah ke mana. Mas Azzam bilang, mungkin kita akan lama tidak berjumpa dengannya. Mas Azzam juga berpesan kepadaku, dia minta maaf kepadamu jika ada kesalahan yang diperbuatnya.”</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
”Jadi, Mas Azzam tidak akan ke sini lagi?” tanyaku memastikan.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Zahra hanya tertunduk. Perih hatiku mengetahui kenyataan ini. Padahal aku ingin Mas Azzam melihatku memakai jilbab, sekali saja. Kini dia telah pergi. Ada gemuruh dalam dadaku. Ada sebening embun meleleh di pipiku.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Mas Azzam, meskipun kini engkau telah pergi, aku tetap akan menjaga jilbabku. Aku ingin selalu menjadi permata. Permata yang indah. Aku berharap Mas Azzam mengetahui diriku yang sekarang ini. Mas Azzam, aku berjanji akan selalu menjaga kesucian dan keindahan diriku ini dengan jilbab. Terima kasih Mas Azzam.</div>
<span style="text-align: left;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"><br />
</span></div>
<div style="color: #003399; font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 17px; text-align: justify; text-decoration: none;">
<span style="text-align: left;"><a href="http://www.dakwatuna.com/2012/05/20309/aku-ingin-menjadi-permata/#ixzz1vyLa6iN8" style="color: #003399; font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 17px; text-decoration: none;"></a><a href="http://www.dakwatuna.com/2012/05/20309/aku-ingin-menjadi-permata/#ixzz1vyLa6iN8" style="color: #003399; text-decoration: none;">Sumber</a></span></div>
<br />
<div>
<img alt="" height="1" src="https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4841841919146943007-1159516331435212736?l=biomastory.blogspot.com" width="1" /></div>
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a>

Andaikan Aku Menjadi Permata

Desir angin senja ini membuai anganku melayang mengarungi samudera khayal. Terbayang indah masa dua tahun lalu tatkala aku baru masuk S...

Belajar menikmati kekalahan

x Tombo Ati 12:00 AM

<div style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6m_ZGi9XWm5kPNgW2o4DHXp4ooBgLxdrpvMwOGvt2-0h1RcrPmQTkK-Kjzq5Vzll9Wcy1ETZ7CdPuqle14qqyfy3QrWLW_6nW-SqocNFN2yyoB32hnxo9wFYCE17eg135xBNW/s1600/white-flag.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6m_ZGi9XWm5kPNgW2o4DHXp4ooBgLxdrpvMwOGvt2-0h1RcrPmQTkK-Kjzq5Vzll9Wcy1ETZ7CdPuqle14qqyfy3QrWLW_6nW-SqocNFN2yyoB32hnxo9wFYCE17eg135xBNW/s320/white-flag.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Tidak pernah ada dua pemenang dalam setiap pertempuran. Sebagaimana bulan dan matahari yang tidak pernah menampakkan cahaya sama terang dalam waktu bersamaan. Satu menang dan yang lainnya harus kalah. Seperti itulah kejadiannya, dalam seluruh pertempuran. Bahkan pertempuran diri kita dengan impian-impian kita sendiri yang ingin kita taklukkan.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Sudah menjadi sifat alam bahwa kita tidak akan pernah mau dan tidak akan pernah rela untuk kalah. Karena kita dicipta sebagai pemenang. Katanya, sebagaimana tayangan film dokumenter, jutaan sel sperma berlomba untuk membuahi sel telur dan hanya ada satu pemenang dalam perlombaan itu, itulah yang menjadi kita.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Kita telah terlalu terbiasa dengan kata menang. Bahkan jauh lebih dari itu, bahwa selalu menang adalah sebuah keharusan dalam segala hal, tanpa kecuali. Karena kata kalah berarti lemah. Karena kata kalah identik dengan ketidakberdayaan atau cukuplah ia seperti kegelapan tanpa cahaya.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://draft.blogger.com/blogger.g?blogID=19652236" name="more"></a><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;">Namun, dalam fragmentasi kehidupan tidak selamanya kita menjadi pemenang. Kita tidak selalu unggul dalam segala hal, dalam setiap pelik ritme kehidupan yang kita jalani, termasuk juga dalam memenangkan realita atas idealita. Tidak semua yang kita impikan menjadi kenyataan. Tidak semua yang kita inginkan kita dapatkan.</span></div>
</blockquote>
<br />
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Ada kala ketika kekalahan harus berpihak pada kita. Dan sudah pasti sangat berat untuk bisa kita terima. Karena bersamaan dengan itu muncul perasaan rendah, hina, dan tidak berdaya. Tapi itulah kenyataan yang mau tidak mau harus kita terima, sepenuhnya.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Ada satu yang kita lupa. Bukan karena lemah kita kalah. Melainkan, karena memang itulah jalan yang harus kita lalui, tanpa bisa memilih dan berbalik arah. Itu menjadi bagian dari detail takdir yang harus kita lalui dalam rangkaian panjang jalan kehidupan.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Sejatinya tidak ada itu kekalahan. Karena sejatinya kekalahan itu adalah kekalahan pada takdir hidup kita sendiri yang sudah diciptakan bahkan jauh sebelum kita dilahirkan. Itu berarti kekalahan nafsu kita dalam menginginkan segala hal, dan kita sejatinya dikalahkan oleh kekuatan di atas segala kekuatan, Yang Maha Perkasa.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Kekalahan itu sebenarnya adalah kemenangan dalam bentuk yang berbeda. Itu berarti kemenangan hati kita dalam menerima atas segala apa yang telah ditetapkan oleh sang Pencipta. Kemenangan kita dalam ujian kesabaran. Dan kemenangan kita dalam kepasrahan total terhadap apa yang sudah menjadi takdir hidup kita, tanpa mempertanyakan mengapa ini harus terjadi. Karena Dia tidak boleh ditanya atas apa yang dikehendaki-Nya. Namun sebaliknya, kitalah yang akan ditanya apa yang kita perbuat atas segala apa yang telah ditetapkan oleh-Nya.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Mencari hikmah yang tersembunyi dibalik kekalahan itulah yang seharusnya. Kekalahan itu hanyalah sebatas tabir gelap yang harus kita singkap dengan tatapan mata hati yang bersih. Sebuah gerbang yang tidak bisa kita lewati melainkan dengan menunduk, menundukkan jiwa kita. Sebuah tangga yang hanya bisa dilalui dengan kesadaran sepenuhnya bahwa kita ini bukan apa-apa di hadapan Yang Maha Tinggi. Ia, sesungguhnya, tengah mengajarkan pada kita bahwa kuasanya begitu besar dan kita tidak akan pernah berdaya menghadapinya. Laksana tangan pemberi yang baru bisa dibuka dengan rintihan-rintihan di tengah hening malam sepi, dalam isak tangis derai air mata mengiba. Ketika itu kita lalui, akan sampailah kita pada cahaya yang jauh lebih agung dan jauh lebih sakral dari apa yang telah kita perjuangkan.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Karena sejatinya kekalahan itu bukanlah kekalahan kita. Itu adalah bentuk dari kemenangan lain dari sisi jiwa kita. Kekalahan fisik tapi kemenangan hati, kemenangan jiwa, dan kemenangan keimanan.</div>
<div style="font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 1.3em; padding: 0px 0px 10px; text-align: justify;">
Karena sejatinya manusia belumlah ia menjadi manusia seutuhnya. Manakala belum pernah sampai kepadanya kekalahan yang menjadikan dirinya tersadar bahwa dirinya hanyalah satu makhluk yang lemah. Sehingga di dadanya adalah sebuah hati yang mampu mengalirkan kata-kata, “Ah…, ternyata kekalahan itu begitu enteng”.</div>
<span style="text-align: left;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-align: left;"></span></div>
<div style="color: #003399; font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 17px; text-align: justify; text-decoration: none;">
<span style="text-align: left;"><a href="http://www.dakwatuna.com/2012/05/20344/menikmati-kekalahan/#ixzz1vyPWNiMh" style="color: #003399; font-family: arial,verdana,tahoma,sans-serif; font-size: 16px; line-height: 17px; text-decoration: none;"></a><a href="http://www.dakwatuna.com/2012/05/20344/menikmati-kekalahan/#ixzz1vyPWNiMh" style="color: #003399; text-decoration: none;">Sumber</a></span></div>
<br />
<div>
<img alt="" height="1" src="https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4841841919146943007-7635392259951103406?l=biomastory.blogspot.com" width="1" /></div>
<br />
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a>