wisbenbae

Dongeng Permaisuri Yang Selalu Bersedih

<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="color: black; text-align: center;">
<span style="font-size: small;">  </span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: black; font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=8393158267358383217&postID=1836574834221656192&target=blog" title="BlogThis!"></a></span></div>
<div style="text-align: center;">
<img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghgLVQj6Xp_D9bWaNc3_ak62qn-c8hi4oZDPqHBajIbBTS_qLigr0DcrvtZDG8jevfvVOppeuuZI12C7WryUOtvQi10216SBb6ySmpqMWxCQG6XHY1as-KVvlLGyzxYM8XtiQmVQ/s640/art7.jpg" width="454" /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-large;">Permaisuri merupakan istri dari seorang raja. Karena menjadi istri seorang raja, pastinya kehidupan permaisuri amatlah bahagia serta berkecukupan. tetapi hal demikian tidak dialami oleh salah seorang permaisuri. Terdapat Kisah Permaisuri Yang Selalu Bersedih. Ini dia Kisah Permaisuri Yang Selalu Bersedih :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
Pada jaman dahulu, ada seorang raja yang berkuasa di Cina. Raja ini memiliki semua yang dia inginkan. Dia memiliki harta, istana yang indah, kuda-kuda terbaik, prajurit-prajurit paling tangguh dan rakyat yang mencintainya. Tapi ada satu hal. Dia tidak memiliki isteri. Maka suatu hari dia mengumpulkan tujuh prajurit kepercayaannya, mengendarai kuda terkuat, dan berangkat mencari seorang isteri. Mereka pergi berbulan-bulan dan telah singgah di banyak istana dan kota, dan bertemu banyak putri-putri dan wanita-wanita cantik jelita, tapi tak ada satu pun yang membuat sang raja jatuh hati.</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img border="0" height="611" src="http://i1176.photobucket.com/albums/x338/nolovesca11/1-134.jpg" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah perjalanan panjang mereka tiba di sebuah danau, dan sang raja memutuskan untuk beristirahat disana dan membangun kemah untuk bermalam. Saat dia sedang menyantap makan malam dia mendengar suara samar yang berasal dari arah danau. Dia bangkit dan berjalan mendekati air. Disana dia melihat sebuah perahu yang menepi, dan diatas perahu itu ada sosok seorang perempuan. Dengan cahaya bulan dia melihat wajah wanita itu dan dia segera mengetahui bahwa dia lah wanita yang dia cari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img border="0" height="640" src="http://i1176.photobucket.com/albums/x338/nolovesca11/2-110.jpg" width="452" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia memanggil prajurit-prajuritnya, dan mereka menyeberangi danau dan mendorong perahu itu ke tepian. Sang raja membantu wanita itu melangkah ke daratan dan memperkenalkan dirinya. Dia mengundang wanita itu sebagai tamu makan malamnya. Sang raja mengutarakan maksud perjalanannya, dan bertanya apakah dia mau ikut ke istana dan menjadi isterinya. Wanita malang itu berkata dengan nada menolak, "Kau ingin menikahiku, meskipun aku ini orang yang benar-benar asing bagimu?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Raja bertahan. Dia mengatakan bahwa dia tidak pernah melihat wanita seperti dia dan dia bisa membuat sang raja sangat bangga jika dia bersedia menjadi isterinya. Dia menjanjikan kemewahan dan kenyamanan, pelayanan yang memerhatikan setiap kebutuhannya, dan kesetiaan tanpa akhir, jika dia bersedia menjadi isteri sang raja. Wanita itu menunduk, dan berkata, "Ya, rajaku, kalau begitu aku akan senang menerima lamaranmu untuk menikah."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img border="0" height="589" src="http://i1176.photobucket.com/albums/x338/nolovesca11/3-98.jpg" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam perjalanan kembali ke istana, sang raja tak hentinya mengobrol dengan calon pengantinnya, tapi sang wanita justru tidak bicara banyak. Dia mengatakan bahwa namanya Jin-a, dan bahwa dia sudah berjalan jauh, tapi tidak mengatakan darimana dan mengapa. Sang raja memerhatikan bahwa Jin-a tidak pernah tersenyum, tapi dia tidak begitu peduli, berpikir bahwa perjalanan panjang mungkin membuatnya kelelahan. Dia yakin begitu mereka sampai di istana dan menikah, mood-nya akan kembali. Pernikahannya berlangsung beberapa hari setelah mereka tiba di istana, dan negara itu merayakannya selama tiga hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Permaisuri baru itu menjalankan tugasnya dengan baik, dan seluruh istana kagum oleh tingkah laku dan keanggunannya. Tapi tetap Jin-a tidak kunjung tersenyum. Sang raja menanyakan apa masalahnya, tapi dia menjawab bahwa semuanya baik-baik saja dan dia sangat bahagia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sang raja tentu saja mencoba segalanya untuk membuat permaisurinya tersenyum: dia mendatangkan pelawak dari jauh, penghibur jalanan, tapi sang permaisuri tak kunjung tersenyum. Lalu suatu hari dia punya ide yang dia yakin akan berhasil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img border="0" height="640" src="http://i1176.photobucket.com/albums/x338/nolovesca11/4-84.jpg" width="539" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dia menyuruh semua anggota kerajaan untuk berkumpul sore itu di markas rahasia, dan memberitahukannya bahwa musuh menyerang dan sudah tiba di gerbang!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Malam itu setelah makan malam sang raja dan permaisurinya sedang berada di kamar. Permaisuri sedang menyisir rambutnya dan raja berlatih kaligrafi, ketika tiba-tiba pintu terbuka dan seorang pengawal muncul. "Yang Mulia," dia berteriak, "ada musuh asing di gerbang, bersiap menembakkan meriam!" Sang raja melompat, tinta dan kuas di tangannya berceceran di lantai. Dia mengangkat tangannya keatas, "Dimana prajurit-prajuritku," teriaknya, "Dimana para penjaga?" Melihat ekspresi sang raja, sang permaisuri tiba-tiba tergelak. Dia menutup mulutnya dengan kedua tangan, sang raja sangat gembira. Dia melompat-lompat dan mengguncang-guncangkan tangan pengawalnya. "Berhasil, berhasil! Dia tertawa! Akhirnya dia tertawa!" Akhirnya dia pun mengakui bahwa itu semua trik agar permaisurinya tertawa. Mendengar pengakuan itu, sang permaisuri pun tersenyum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img border="0" height="386" src="http://i1176.photobucket.com/albums/x338/nolovesca11/5-67.jpg" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hari berikutnya, sang permaisuri kembali ke sikapnya semula. Raja sekali lagi mencoba semua trik yang dia ketahui untuk membuat permaisuri tersenyum lagi tapi tidak ada yang berhasil. Beberapa hari berlalu, dan sang raja sendiri menjadi sedih, karena beranggapan bahwa mungkin ada sesuatu di masa lalu isterinya yang begitu menyedihkan sehingga sulit untuk dilupakan. Dia mengamati isterinya membaca buku puisi. Tiba-tiba terdengar suara bantingan keras, dan pintu ruangan itu terbuka, seorang pengawal muncul, berteriak, "Yang mulia, ada tentara musuh di pintu gerbang! Mereka menembaki kita dengan meriam!"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sang raja menggeleng dan berjalan kearah si pengawal, dan berkata, "Aku tahu kau bermaksud baik, tapi cara itu sudah tidak berhasil." Sang pengawal melanjutkan, "Tidak, Yang Mulia, kali ini sungguhan!" Ternyata benar, sang raja keluar dan mendengar suara meriam menghancurkan dinding-dinding istananya; dia memanggil penjaga, tapi sudah terlambat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img border="0" height="640" src="http://i1176.photobucket.com/albums/x338/nolovesca11/6-48.jpg" width="478" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Prajurit musuh sudah masuk ke istana, membunuh semua orang yang menghadang. Enam orang dari mereka berlari di koridor dan membunuh sang raja serta pengawal setianya. Dia membiarkan Jin-a hidup, dan pemimpin perang yang menang itu pun menjadikan dirinya raja baru negara itu dan mengakhiri pertempuran, mempersunting Jin-a sebagai permaisurinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>

Dongeng Permaisuri Yang Selalu Bersedih

Permaisuri merupakan istri dari seorang raja. Karena menjadi istri seorang raja, pastinya kehidupan permaisuri amatlah bahagia ...

Critane : MANUK CANGAK

x Jawa 6:03 PM

<div style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirgxCW8wsNvmzdL59q-9MUiYG_zM3rpluR1s01dQ16HlR1QkX_hUybbaLXwputQKcpSee_xsWwcMQP03Z6cvUZH0DacpW8w6jFS-WMiAoOYYOEZ1OxB7l-Tqny7-QmOJ1K9mq7/s640/MANUK+CANGAK.png" width="441" /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Ana manuk cangak lumaku urut pinggring kali gedhe, sumedya golek memangsan, ora antara suwe sumurup iwak wagal akeh sarta lemu – lemu. Sanajan doyanane iwak wagal , ewadene ing nalika duwe karep mangan kang ngluwihi saka ing enak, sing dadi esthining ati iwak tambra, dadi anampik wagal. Bareng lumaku maneh, sumurup iwak jambal tuwin wader gilig piang-pirang. Sarehning sarehning kang mau nampik iwak wagal, mangsa arepa mangan iwak sokro. Mulane lumaku maneh antara suwe, nuli sumurup iwak senggaringan siji cedhak lan gethek, rada kaling – kalingan lumut. Ciptane manuk cangak : “ Ngisin –isini temen mangan iwak senggaringan . Iku dudu pangananku, awit aku tau mangan wagal, apa aku ndadak ngilang-ilangake kangelan teka mangan senggaringan , wader pari utawa sili. “</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Cangak nuli gegancangan bali marang panggonan kang akeh wagale mau , ananging wus ora ana iwak kemliwer. Saking sengkuding lumaku, kongsi bangeting ngintir – intire . saupama ing nalika iku ana iwak senggaringan , mesthi iya enak. Wasana kang apik ing pamilihe mau , marem oleh kodhok kang alot daginge.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<span lang="IN">Eliding dongeng mangkene : sing sapa nampik samubarang kang becik, angarep – arep kang luwih prayoga, iku kerep oleh kang ala dhewe.</span></blockquote>
</div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="IN">Tegese tembung :</span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">sumurup              = weruh</span></i></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">surup                    = 1. lebu, manjing, mlebu   2. lumebu ing    3. mlebu tanceping langit tumrap srengenge   4. wayah sore (srengenge angslup)   5. omah utawa pekarangan (kanggo petungan)   6. kawruh , pangerti marang </span></i></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">disurupi                = 1. dileboni, dipanjingi   2. dianjing (ditlesepi)   3. diudhoni rembug (gunem, lsp)    4. ditaker maneh.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">disurupake         = 1. dilebokake, diangslupake  2. dibgathukake karo, dipetung minangka dadi                                     3. dituduhake (dikandhani, diwehi weruh, dingretekake) </span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">sesurupan           = 1. kawruh, pangerti   2. petung – petungan utang.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">wagal                    = arane iwak loh.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">esthi                      = (kw) maksud, karep, sedya, niyat, jangka.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">jambal                  = 1. iwak daging kaworan daging    2. arane iwak kali   3. arane soga jarit pekalongan</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">gegancangan     = rikat-rikatan, enggal-enggalan</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">prayoga                = becik, pantes.</span></i></span></div>
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a>

Critane : MANUK CANGAK

Ana manuk cangak lumaku urut pinggring kali gedhe, sumedya golek memangsan, ora antara suwe sumurup iwak wagal akeh sarta lemu – lemu. S...

Geguritan : PASRAH

x Jawa 5:59 PM

<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhauM1uAbwBCT9qWJy5FuDHxKf6wX5K_675QHV6sz7u7hnt-5i5wzfwcyHdMLHLL7AH0TxELDPK21YluFSmcwxEejZD3olfFzfhHpDH8-J3oMY80OYRBJyex2j9X4gqo846_bhAzQ/s1600/pasrah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhauM1uAbwBCT9qWJy5FuDHxKf6wX5K_675QHV6sz7u7hnt-5i5wzfwcyHdMLHLL7AH0TxELDPK21YluFSmcwxEejZD3olfFzfhHpDH8-J3oMY80OYRBJyex2j9X4gqo846_bhAzQ/s320/pasrah.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<i>Lingsir dalu,</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i>timpuh  marikelu.</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i>mung napas kang  lumaku,</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i><br />
</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i>Sirep kayon,</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i>samirana alon,</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i>ngluru paran pitakon.</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i><br />
</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i>Lingsir wengi,</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i>keplantrang ing margi,</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i>mondhong  gembolan  ati.</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i><br />
</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i>Lilanana,</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i>lumarap ing ngarsa,</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i>srah jiwa ngindhit dosa.</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<i><br />
</i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
Jombang, 30 april 2012</div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; line-height: 115%;">- format bangsapatra = 4 6 7 ( 3 gatra ) saben sapada, lan gunggung 4 pada.</span></b></div>
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a>

Geguritan : PASRAH

Lingsir dalu, timpuh marikelu. mung napas kang lumaku, Sirep kayon, samirana alon, ngluru paran pitakon. Lingsi...

Critane ASU LAN MACAN TUTUL

x Jawa 5:57 PM

<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN"></span><span lang="IN"></span>   </div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://cdn0.sbnation.com/imported_assets/697000/asu_lockup_h2_m.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="http://cdn0.sbnation.com/imported_assets/697000/asu_lockup_h2_m.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<span lang="IN">Anuju sawijining dina ana asu kapregok ing macan tutul, kang banget ngelihe, apa dene mungguh sesawangane luwih rosa. Bareng nyedhak kambi gathik untune sarta nggereng, asu banget getere, ananging sareh ing pratingkah, celathune : “ Ki sanak, kula punika kera, menawi sampeyan dhahar mangsa nggawera. Aluwung kula sampeyan tut wingking , kula tedahaken dhedhaharan ingkang lema. Sampeyan badhe kula bekta dhateng kandhang mendanipun bendara, ing ngriku sampeyan badhe manggih dhedhaharan ingkang anddadosaken suka pirenaning galih. “</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Macan tutul ditari mangkono iku, banget kadugane. Amarga saking precayane banjur tut buri lakuning asu, ananging kedadeane ora prayoga, awit asu cidra ing janji. Macan tutul ora digawa menyang kandhang wedhus, digawa menyang panggonan pasang kala, banjur kena ing kala, banget andadekake ing kagete. Asu banget bungah, lumayu tutur ing bendarane. Bendarane teka , macan tutul enggal dijiret, digantung ana ing epang.</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Eliding dongeng mangkene : samubarang kang katone ora kena dilakoni sarana karosan, kerep bisa rampung dening akal.</span></div>
</blockquote>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span lang="IN">Dipethik saka : Layang Sato Kewan, CF Winters. </span></i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><br />
</i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">Tegese tembung :</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">pratingkah          = solah tingkah, saradan.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kera                       = kuru</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">lema                      = lemu</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">suka pirenaning galih = senenging ati</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kaduga                                 = 1. katutugan, saguh bisa nandangi (nindakake), kedugi (kr), 2. seneng atine</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">cidra                      = 1. ora setya, ora nuhoni janji 2. pangapus, krenah, pitenah.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kala                        =  1. jiret, dienggo masangi manuk lsp, di kala = dijiret, dipsangi kala.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">                                    2. (kw) : 1. piala, ala   2. buta utawa dhemit.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">                                    3. (kn) : arane kewan entup-entupan : kalajengking, kalamenthel</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">                                    4. (s) : 1. wektu, mangsa   2. dhek (nalika),</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kala-kala              = ora ajeg.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kala bendu          = bebendu, wewelak.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kala desa             = (s) mangsa kang prayoga. angala desa = nangguh mangsa kang prayoga.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kala duta              = (s) ngalamat ala.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kalajana               = (s) wong ala.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kalajengking       = arane kewan.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kala luwang, kala pracik = arane kala rerentengan.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kalamangga        = arane kewan, kemangga.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kala mangsa       = kala-kala, ora ajeg.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kalamenje           = arane kewan entup-entupan.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kala menjing      = pungkasane gurung kang njendhol ing gulu.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kalamenta           = arane suket.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kalanjana             = arane suket.</span></i></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>

Critane ASU LAN MACAN TUTUL

Anuju sawijining dina ana asu kapregok ing macan tutul, kang banget ngelihe, apa dene mungguh sesawangane luwih rosa. Bareng nyedh...

Crita jawa : SUPATANE MACAN TUTUL

x Jawa 5:54 PM

<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="254" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj87OPX3HPJW5Z4Q_K_NqQF-5_RG_KcX1nb0RD1ieXl0a1AlgoepCZ8y5NhFzT9hfXN1pwXSZppV1EMBiqIzh1VDdASm9WJkKBjFhfr7JnI_F6QgZsBU4fsqhrszJ36-zkmJD9T/s400/MACAN+TUTUL.png" width="400" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Ana macan tutul siji, kang satemene dadi  amaning cempe, ngluwihi alane sajroning alas, ambeg adigang  adiguna sarta ngandelake ing rikat luwese. Iku kena ing kala pasangane bocah angon , kang kerep dimangsa wedhuse kang duwe pasangan kala, bareng weruh yen macan tutul kena, enggal marani lan nggawa gegaman, sumedya mateni. Macan tutul kang prasasat setengah mati banget getere, banjur celatthu : “ Sapisan punika kula mugi sampeyan apunten. Sampun mesthi kula badhe boten mendhet menda malih. Kula supaos ingkang kalayan temen, yen kula badhe boten nedha daging malih, saestu boten. Kula namung bedhe nedha gegodhongan kemawon, utawi ulam toya, menawi nuju wonten.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<span lang="IN">Bocah angon ngandel ing supatane, macan tutul banjur diuculake, banget ing bungahe tumuli anggendring . ananging durung antara sajam ndeleng ana genjik gegupak , celathune macan tutul : “ I lha dalah, genjik iku wenang dakmangsa, awit yen dak pikir ing satemene, samubarang kang ana ing banyu, iya iku iwak. Sarehne genjik iku ana ing banyu , dadi ora kalebu supataku.”</span></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Sawuse celathu mangkono , genjik banjur dimangsa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Eliding dongeng mangkene : sing sapa ngandel supatane wong ala, iku prasasat ngadegake omah ana ing pawedhen.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN">Dipethik saka : Layang Sato Kewan, CF Winters.</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br />
</span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><b><span lang="IN">Tegese tembung :</span></b><span lang="IN"> </span></i></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">supata                  = supaos (kr), 1. wewelak, ipat-ipat  2. netepake bener (nyata)ning prekara kanthi ngajab wewelak.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">ama                       = 1. sarupane kang agawe rusake tanduran  2. lelarane tanduran.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">ambeg                  =  nduweni watak, nduweni bebuden</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">ambeg darma    = (kw) welasan, seneng tetulung</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">ambeg pati         = wani mati, ora wedi mati.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">ambeg siya         = awatak siya marang.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">ambeg sura        = (kw) kendel banget.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">ambeg wani       = kendel, kumendel.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">ambeg welas     = welasan</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">adigang adiguna = ngendelake karosane lan kapinterane.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">sumedya             = duwe niyat arep.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">ulam                      = iwak</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">ngandel                = percaya</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">genjik                    = anake celeng</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">mangsa                = 1. pangan, dimangsa = dipangan  2.  wektu</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">pawedhen          = panggonan wedhi, papan sing ana wedhine.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="" height="1" src="https://blogger.googleusercontent.com/tracker/1217861562379688420-140258003416798881?l=nguripuripbasajawa.blogspot.com" width="1" /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>

Crita jawa : SUPATANE MACAN TUTUL

Ana macan tutul siji, kang satemene dadi amaning cempe, ngluwihi alane sajroning alas, ambeg adigang adiguna sarta ngandelake ing r...

Critane ASU LAN KUCING LANANG

x Jawa 5:42 PM

<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtkWwl_s_BLCqrfieVkJkVzuG7shPqMEExbBkB57U9LnK5n4mlaRNiujDgnAYsUIV8r0IGoM8PeyWhq9mmYkdAET1b-FAZBkKn3hoWhjl9933z8-ddiDPIuJNLToSJD3j2C_06/s400/ASU.png" width="400" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span lang="IN">Ana kucing lanang siji , saking bisane dhepe – dhepe sarta muni ngasih – asih , banget disihi ing bendarane.  Bareng asu, dhasar kang rumeksa ing omah, seru panjuguge , yen kerah rosane ngluwihi, teka ora katiban sihing bendara. Yen kang duwe omah mangan, kucing diwenehi kang enak – enak sarta empuk – empuk, dene pandumaning asu mung roti bawuk lan banyu. Anangin</span>g<span lang="IN"> ora antara lawas salin lelakone. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Anuju sawijining dina wus mangan, piring – piringe durung disinggahake, diparani asu. Bareng lagi wiwit didilati , kucing  enggal teka ambekis kambi makungkung, agawe kageting asu. Pratingkahe kucing mangkono iku ngewak-ewakake banget, sarta sarta agawe nepsune bendara, dadi sarana wewulang , sarta ngelingake ing bebener. Wiwit nalika samono lorodaning bendara dadi bubuhaning asu. Bubuhane kucing mung andilati piring bae.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Eliding dongeng mangkene : wong drengki lan kethaha iku wus benere ora oleh samubarang kang becik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtkWwl_s_BLCqrfieVkJkVzuG7shPqMEExbBkB57U9LnK5n4mlaRNiujDgnAYsUIV8r0IGoM8PeyWhq9mmYkdAET1b-FAZBkKn3hoWhjl9933z8-ddiDPIuJNLToSJD3j2C_06/s1600/ASU.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="IN">Dipethik saka : Layang Sato Kewan, CF Winters</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><br />
</span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="IN">Tegese tembung :</span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">dhepe – dhepe                 = ngempek – empek (ngrampek) njejaluk</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">ngasih – asih      = njaluk ditresnani, njaluk diasihi.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">bawuk                  = warna semu biru utawa klawu reged</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">disinggahake      =disimpen</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">ambekis               = nywara santak (nelakake orang seneng, muring)</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">lorodan                = lungsur, dilorod = dilungsur.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">bubuhan              = wuwuhan, ditumpa-tumpa</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">drengki                 = meri, melik marang kabegjane liyan, ora seneng yen wong liya oleh kabegjan.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">srei                         = kumudu – kudu njaluk menang.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">jail                          = seneng maeka ing liyan</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">jail methakil        = wong ala atine seneng maeka ing liyan</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">kethaha               = kumudu oleh akeh (murka)</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Nonton sing luwih 'apik' kene su !</a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>

Critane ASU LAN KUCING LANANG

Ana kucing lanang siji , saking bisane dhepe – dhepe sarta muni ngasih – asih , banget disihi ing bendarane. Bareng asu, dhasar ka...

Critane WONG DESA LAN MANUK ALAP – ALAP.

x Jawa 5:41 PM

<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiszJGm2cNMFFPcD0PzzzQo4RCH_IyQBLGILAn11HCGGgQWcLgRcmIvikEECpEsTUgY3IA6RZ0Sg1CLrwJrTcG5nWqN3Sh8wtvw5QwZ6DODW6usCY1w4MxP5L55wSuXJu-3Cn3k/s320/ALAP-ALAP.png" width="320" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span lang="IN">Ana manuk alap - alap sarosane ngoyak – oyak manuk cilik kang mabur ngoncati. Atine miris dening mingid – mingide cakare kang banget landhepe.  Manuk cilik rumangsa ora kelar nyembadani , meh ilang pangarep – arepe luput saka  bilahi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<span lang="IN">Bareng ndungkap tekan ing lemah , alap – alap galak kena kacekel ing wong desa. Saking getere saka gegantunganing pepesthen, manis celathune marang wong desa : “Kula dereng nate damel piawon ing sampeyan, mila panyuwun kula, mugi sampeyan uculaken, sampun miawoni dhateng kula ingkang dereng nate damel piawon ing sampeyan “.</span></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Wong desa mangsuli : “Celathumu iku satemene  becik banget. Saiki kowe bisa mulang bab kabecikan marang aku.  Aku tuturana, apa manuk cilik iku wus tau gawe piala marang kowe, kowe nibakake karampunganmu dhewe. Mulane aja ngresula, sarening kowe sumedya ngalani manuk cilik mau, wewalese tanpa welas kabener tumiba ing awakmu.”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Eliding dongeng mangkene : samubarang panganggep kang ora kosenengi tumiba ing awakmu, iku aja ko empakake ing liyan.</span><br />
<br />
<i><span lang="IN">Dipethik saka : Layang Sato Kewan, CF Winters</span></i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><i><span lang="IN">Tegese tembung :</span></i></b></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-size: x-small;">miris                      = wedi sarta sumelang</span></i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-size: x-small;">mingid – mingid    = mingis – mingis, katon landhep banget</span></i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-size: x-small;">bilahi                     = cilaka, tiwas, blai</span></i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-size: x-small;">ndungkap            = meh tekan ing</span></i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-size: x-small;">piawon                = piala, nandukake ala.</span></i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><span lang="IN" style="font-size: x-small;">ngalani  = anggawe ala.</span></i></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>

Critane WONG DESA LAN MANUK ALAP – ALAP.

Ana manuk alap - alap sarosane ngoyak – oyak manuk cilik kang mabur ngoncati. Atine miris dening mingid – mingide cakare kang banget l...

Critane KUWUK LAN MANUK CANGAK

x Jawa 5:39 PM

<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF47cQ_etgqkJs13NBGoq94EP4yD3J2yn2h2SPYVaIOndcdmgi_2YPUi6VpNCH0iGSPDfoga5K-l6x-tk5VKuLgjBxx4R10NCAoLOXG6SM_D7ZSbSooqIwpotX3I_puYaWHagZ1w/s1600/Kuwuk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF47cQ_etgqkJs13NBGoq94EP4yD3J2yn2h2SPYVaIOndcdmgi_2YPUi6VpNCH0iGSPDfoga5K-l6x-tk5VKuLgjBxx4R10NCAoLOXG6SM_D7ZSbSooqIwpotX3I_puYaWHagZ1w/s320/Kuwuk.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<span lang="IN">Ana manuk cangak diundang mangan ing kuwuk kang ambeg julig, bareng teka, banjur padha tata lungguh, rampadane nuli diwetokake, arupa jangan diwadhahi piring ceper. Ama pitik ambeg julig celathu : “ Ki sanak, teka dika mriki  banget andadekake bungah kula, mugi dika trima becik. Daweg dika didhokoh, kaya yen onten ing omah dika dhewe, daweg ta kula wiwiti, awit luwe kula banget. “</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<span lang="IN">Kuwuk nuli sengkut ing pamangane , dhayohe sarehning cucuke lancip, mung bisa mung bisa necep – necep bae, ananging tansah ngatokake sumehing ulat, sarta aweh panarima marang kuwuk saking panyuba – nyubane. Bareng arep mulih kalair karepe, genti angundang mangan marang kuwuk ing omahe, kuwuk saguh anekani. </span></blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Bareng tutug ing dina patembayane, kuwuk teka, ditemoni kalawan ulat manis. Ananging ing nalika padha lekas arep mangan, kuwuk muring – muring. Sebab dening apa muring – muring, apa ta rampadane ora kapanujon ing karepe. Satemene daginge enak, sarta dirajang , ananging emane diwadhahi guci, gulune dawa lan ciyut, cangak celathu : “Daweg ta ki sanak kula wiwiti, di dhokoh oleh dika mangan. “ Kuwuk anggereng sarta angesah, banget isin lan muring – muringe, ora antara suwe ambolos.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Eliding dongeng mangkene : sing sapa dhemen angerang – erang uwong, iku ,kerep nemu wewalesing pangerang – erang.</span></div>
<div>
<span lang="IN"><br />
</span></div>
<div>
<i><span lang="IN">Dipethik saka : Layang Sato Kewan, CF Winters</span></i></div>
<div>
<span lang="IN"><br />
</span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span lang="IN">Tegese tembung :</span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">julig                        = pinter tumrap nindakake piala</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">rampadan           = piring kang wis tinatanan ing lelawuhan</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">ngrampad           = nata lelawuhan ing piring lsp.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">ama                       = 1. sarupane kang agawe rusake tanduran  2. lelarane tanduran.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">daweg                  = ayo, enya, mara</span></i></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">dhokoh                = 1. akeh sarta katon enak anggonae mangan   2. sengkut tanpa wigah – wigih anggone tumandang (tembung entar)</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">sengkut                = kalawan rerikatan sarta mempeng</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">necep                   = nesep, nucup</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">panyuba – nyubane = pakurmatane.</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">patembayan      = semayan</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">guci                        = bangsane gendul sing digawe saka lempung</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><i><span lang="IN">angesah               = angresula, sambat</span></i></span></div>
<div style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div>
<img alt="" height="1" src="https://blogger.googleusercontent.com/tracker/1217861562379688420-2015420318434041678?l=nguripuripbasajawa.blogspot.com" width="1" /></div>
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">nDelok sing luwih 'apik' nang kene su !</a>

Critane KUWUK LAN MANUK CANGAK

Ana manuk cangak diundang mangan ing kuwuk kang ambeg julig, bareng teka, banjur padha tata lungguh, rampadane nuli diwetokake, arupa ja...

Berkunjung ke Guildford, Surrey, Britania Raya

x Travelling 2:15 PM

<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Inilah kota pertama yang saya kunjungi dalam perjalanan saya ke Britania Raya. Guildford terletak 43 km barat daya London. Kota kecil ini sangat mudah dikunjungi baik dari pusat kota London maupun dari Bandara Internasional Heathrow. Berbekal tiket terusan seharga ₤10.50 (dimulai dengan bis bandara menuju stasiun Woking kemudian dari stasiun Woking perjalanan dilanjutkan dengan kereta ke Guildford). Apabila ingin berkunjung dari pusat kota London (stasiun London Waterloo), Guilford bisa dicapai hanya dengan 35 menit perjalanan dan enaknya lagi kita tidak usah takut ketinggalan kereta, karena setiap 15-20 menit pasti ada rangkaian gerbong yang ke sana. Dengan segala kemudahan itu tidak heran Guildford menjadi destinasi favorit untuk liburan singkat para “<i>Londoners</i>” (sebutan untuk penduduk kota London) untuk menghindari hiruk-pikuk kota London terutama saat penghujung minggu.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="Bus Bandara ke Woking" height="427" src="http://ranselkecil.com/wp-content/uploads/2012/06/kosim_guildford_01.jpg" title="Bus Bandara ke Woking" width="640" /><br />
Bus Bandara ke Woking</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama kota Guildford mulai mendunia semenjak tragedi pemboman oleh Gerilyawan Irlandia Utara pada dua pub lokal yang dipenuhi prajurit Ingggris pada tanggal 5 Oktober 1974.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Atraksi utama di Guildford adalah kastil Guildford, High Street dan North Street yang letaknya hanya berjarak satu blok. Yuk, kita kunjungi mulai dari kastil Guidford yang diyakini dibangun sekitar tahun 1086 (926 tahun yang lalu) oleh Raja William Sang Penakluk. Pada abad ke-12 Raja Henry III mengubah kastil ini menjadi istana yang paling megah si seluruh Inggris dan dilengkapi dengan taman-taman yang indah dan masih bisa kita nikmati hingga hari ini.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="Kastil Guildford" height="640" src="http://ranselkecil.com/wp-content/uploads/2012/06/kosim_guildford_02.jpg" title="Kastil Guildford" width="424" /><br />
Kastil Guildford</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Puas mengunjungi kastil ini, saya melangkahkan kaki ke High Street yang dipenuhi oleh bangunan yang dibangun pada abad ke-16 dan ke-17. Apabila anda pernah menonton film “<i>A Christmas Carol</i>” yang diperankan oleh Jim Carrey, cobalah berjalan di High Street (terutama malam hari) yang dilapisi batu kerikil dan kiri-kanan diapit oleh bangunan kuno, niscaya kita akan merasa sedang berada dalam film tersebut. Hal tersebut tidak mengherankan, karena cerita <i>A Christmas Carol</i> dikarang oleh penulis Inggris Charles Dickens pada abad ke-18. Bangunan kuno di sini sekarang telah beralih fungsi menjadi toko, pub atau restoran. </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="High Street" height="424" src="http://ranselkecil.com/wp-content/uploads/2012/06/kosim_guildford_04.jpg" title="High Street" width="640" /><br />
High Street</div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="High Street di malam hari" height="424" src="http://ranselkecil.com/wp-content/uploads/2012/06/kosim_guildford_03.jpg" title="High Street di malam hari" width="640" /><br />
High Street di malam hari</div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="North Street" height="424" src="http://ranselkecil.com/wp-content/uploads/2012/06/kosim_guildford_05.jpg" title="North Street" width="640" /><br />
North Street</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila anda ke Guildford saat penghujung minggu, cobalah berkunjung ke North Street yang dipenuhi oleh pedagang kaki lima setiap Sabtu dan Minggu pagi. Di sini kita bisa membeli aneka buah dan sayur segar yang di jual langsung oleh para petani maupun makanan/jajanan yang mengugah selera. Hm… lezat! Tidak heran para <i>Londoners</i> menjadikan kota ini sebagai kota peristirahatan favorit mereka.</div>
.<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>

Berkunjung ke Guildford, Surrey, Britania Raya

Inilah kota pertama yang saya kunjungi dalam perjalanan saya ke Britania Raya. Guildford terletak 43 km barat daya London. Kota kecil ini...

Berwisata ke Lubang Sembur Kiama, Australia

x Travelling 2:13 PM

<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada di dalam benak saya untuk pergi jauh-jauh keluar kota Sydney. Maklum, saya tidak punya kendaraan pribadi dan sialnya lagi SIM A sudah saya mati. Kakak sayalah yang membawa saya pergi jalan-jalan dan membuka mata saya betapa indahnya Australia ini. Maka saya dibawa ke suatu tempat yang bernama “<i>Kiama Blow Hole</i>“. Dalam Bahasa Indonesia, “<i>blow hole</i>” disebut sebagai “lubang sembur”, sebuah fenomena geologi di mana gua bawah tanah memiliki bukaan di permukaan, sehingga memancurkan air atau gas. Mendengar namanya saja sudah bikin penasaran seperti apa tempat itu.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="Pemandangan pertama saat masuk ke kawasan lubang sembur. Tempat ini cukup ramai saat ujung minggu." height="417" src="http://ranselkecil.com/wp-content/uploads/2012/06/radit_kiama_01.jpg" title="Pemandangan pertama saat masuk ke kawasan lubang sembur. Tempat ini cukup ramai saat ujung minggu." width="640" /><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Pemandangan pertama saat masuk ke kawasan lubang sembur. Tempat ini cukup ramai saat ujung minggu.</i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara geografis, lokasi ini berada sekitar 110 km dari kota Sydney dengan waktu tempuh kurang lebih dua jam. Pada awal perjalanan, pemandangan selama perjalanan cukup menarik, saya banyak melihat pohon, melewati bukit-bukit berbatu, jembatan yang besar. Namun lama-lama saya merasa bosan karena pemandangannya monoton.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebosanan saya terbayarkan begitu sampai di Kiama. Cuaca cerah dengan udara yang dingin menyambut saya begitu turun dari mobil. Begitu memasuki komplek Kiama Blow Hole, anda akan disambut oleh gagahnya mercusuar Kiama. Mercusuar ini diresmikan pada tahun 1887 dan di tahun-tahun berikutnya sampai sekarang, mercusuar Kiama ini masih berfungsi dengan baik. Ini bukti pemerintah setempat sangat peduli dengan bangunan-bangunan bersejarah yang penting untuk dilestarikan.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="Mercusuar Kiama" height="417" src="http://ranselkecil.com/wp-content/uploads/2012/06/radit_kiama_02.jpg" title="Mercusuar Kiama" width="640" /><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Mercusuar Kiama</i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemandangan dari area parkir sangat indah, di mana kita bisa melihat hamparan laut lepas. Saya merasa bahwa setiap pantai, teluk, atau tempat apapun yang lautnya, pasti dijadikan objek wisata oleh pemerintah setempat. Hebatnya lagi, kebanyakan dari tempat wisata pantai/laut dapat dikunjungi gratis.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="Pemandangan dari lahan parkir." height="417" src="http://ranselkecil.com/wp-content/uploads/2012/06/radit_kiama_03.jpg" title="Pemandangan dari lahan parkir." width="640" /><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Pemandangan dari lahan parkir Kiama Blow Hole.</i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum air menyembur terdengar suara riuhnya air laut, seakan mengumpulkan tenaga untuk keluar dari lubang tersebut. Beberapa detik kemudian, “demmmmm…”, air laut pun tersembur ke atas udara disambut tepuk tangan turis-turis. Peristiwa alam seperti ini mirip dengan “<i>bleduk kuwu</i>” di Desa Grobogan Jawa Tengah. Namun, letupan lumpur di sana sudah tidak tinggi lagi.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="Inilah keterangan bagaimana air laut sampai bisa menyembur ke atas." height="417" src="http://ranselkecil.com/wp-content/uploads/2012/06/radit_kiama_04.jpg" title="Inilah keterangan bagaimana air laut sampai bisa menyembur ke atas." width="640" /><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Inilah keterangan bagaimana air laut sampai bisa menyembur ke atas.</i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="Sudah 30 menit, namun air laut tidak menyembur ke atas. Harap sabar menanti." height="417" src="http://ranselkecil.com/wp-content/uploads/2012/06/radit_kiama_05.jpg" title="Sudah 30 menit, namun air laut tidak menyembur ke atas. Harap sabar menanti." width="640" /><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Sudah 30 menit, namun air laut tidak menyembur ke atas. Harap sabar menanti.</i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="Para turis masih setia menunggu letupan air. Sudah jauh-jauh dari Sydney kan sayang kalau melewatkan kesempatan melihat fenomena alam yang unik ini." height="417" src="http://ranselkecil.com/wp-content/uploads/2012/06/radit_kiama_06.jpg" title="Para turis masih setia menunggu letupan air. Sudah jauh-jauh dari Sydney kan sayang kalau melewatkan kesempatan melihat fenomena alam yang unik ini." width="640" /><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Para turis masih setia menunggu letupan air. Sudah jauh-jauh dari Sydney, sayang kalau melewatkan kesempatan melihat fenomena alam yang unik ini.</i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="Lega bisa melihat semburan setelah hampir 45 menit menunggu." height="417" src="http://ranselkecil.com/wp-content/uploads/2012/06/radit_kiama_08.jpg" title="Lega bisa melihat semburan setelah hampir 45 menit menunggu." width="640" /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Lega bisa melihat semburan setelah hampir 45 menit menunggu.</i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika ditanya, puaskah saya jauh-jauh datang ke Kiama dengan melihat letupan air seperti ini? Baguskah Kiama Blow Hole? Saya akan menjawab dengan positif, puas, karena memang sangat menarik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua informasi tentang Kiama ada di website <a href="http://www.kiama.com.au/">www.kiama.com.au</a>. Setiap tahunnya Kiama dikunjungi lebih dari 500.000 turis. Wow… Ini hanya Kiama, belum lagi tujuan wisata yang lain di Australia. Tampaknya Australia berhasil mempromosikan pariwisatanya.</div>
.<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>
<div style="text-align: center;">
</div>

Berwisata ke Lubang Sembur Kiama, Australia

Tidak ada di dalam benak saya untuk pergi jauh-jauh keluar kota Sydney. Maklum, saya tidak punya kendaraan pribadi dan sialnya lagi SIM A...

Mendaki gunung di kepulauan para Raja

x Travelling 2:06 PM

<div style="text-align: center;">
Mendaki Gunung Binaiya (3019 Mdpl)<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/img_0349.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/img_0349.jpg?w=645&h=362" /></a><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>tampak gunung binaiya dari desa kanikeh, tampak 2 buah air terjun di kejauhan</i></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Maluku adalah provinsi kepulauan yang ada di bagian timur Indonesia, namun siapa sangka ternyata Maluku juga mempunyai gunung yang mempunyai ketinggian diatas 3.000 Mdpl dengan jalur pendakian yang menantang dan tidak kalah dengan jalur pendakian gunung di pulau-pulau lainnya.<br />
<br />
Gunung Binaiya adalah nama gunung tersebut, berlokasi di pulau Seram, dan terletak di dalam kawasan taman nasional Manusela, di kabupaten maluku tengah, propinsi maluku, Gunung ini bukan merupakan Gunung berapi, namun bila dilihat dari kejauhan, puncak gunung ini terlihat seperti gundukan batu karang tinggi yang mencakar langit.<br />
<br />
Salah satu perbedaan gunung binaiya dengan gunung-gunung lainnya yang khususnya ada di pulau jawa adalah jalur pendakiannya yang harus melewati desa – desa dan perkampungan terlebih dahulu untuk bisa sampai ke kaki gunung binaiya, yang pastinya berarti jalur pendakian gunung ini akan jauh lebih panjang.<br />
<br />
Jalur menuju Gunung Binaiya<br />
<br />
Dari Bandara Pattimura Ambon, anda bisa naik angkot Jurusan Laha, lalu turun di passo, dilanjutkan dengan naik angkot jurusan Tulehu / Waai, turunlah di pelabuhan Tulehu, pelabuhan inilah yang akan menjadi tempat penyebrangan anda dengan menggunakan kapal cepat dari pulau ambon menuju ke pulau seram.<br />
<br />
Jadwal keberangkatan kapal cepat Tulehu – Amahai (pelabuhan di pulau seram) adalah sebagai berikut :</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<br />
- Untuk Senin – Sabtu<br />
<br />
No. <br />
Waktu Berangkat (tulehu – amahai) <br />
Harga Tiket <br />
<br />
01. <br />
09.00 – 11.00 WIT <br />
Rp. 95.000 <br />
02. <br />
12.00 – 14.00 WIT <br />
Rp. 95.000 <br />
03. <br />
15.00 – 17.00 WIT <br />
Rp. 95.000 <br />
- Untuk Hari Minggu<br />
<br />
No. <br />
Waktu Berangkat (tulehu – amahai) <br />
Harga Tiket <br />
<br />
01. <br />
11.00 – 13.00 WIT <br />
Rp. 95.000 <br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<br />
Perlu diketahui bahwa kapal yang beroperasi dari tulehu ke amahai juga ada yang beroperasi sebaliknya, yaitu Amahai – Tulehu dengan selisih keberangkatan 1 jam lebih dahulu, seperti kapal Tulehu amahai berangkat pukul 09.00 WIT, dan untuk amahai – Tulehu berangkat pukul 08.00 WIT.<br />
<br />
Setelah sampai di Amahai, Kita akan melanjutkan perjalanan menuju Masohi, ibukota kabupaten dari Kabupaten Maluku Tengah, dari Amahai menempuh ± 15 Menit dengan menggunakan Ojek, namun bila anda naik angkot, maka harganya bisa Rp.8.000/Orang hingga terminal Binaya di pusat kota Masohi, di Masohi kita akan mengurus perijinan pendakian di Balai Taman Nasional Manusela, Kantornya terletak di Jl. Kelang No.1 kotak Pos 09 kode pos 97511, masohi – maluku tengah, atau berada tepat di gang yang ada di depan Polres Maluku Tengah. Anda bisa naik ojek dari terminal.<br />
<br />
Untuk mengurus perijinan di Taman Nasional Manusela tidaklah rumit, anda tinggal membawa surat permohonan izin anda (bila ada) dan kemudian menyerahkan nama-nama dari para calon pendaki dengan disertai Fotocopy KTP dan membayar Retribusi sebesar Rp 15.000/per kepala, carilah referensi sebanyak-banyaknya di kantor tersebut mengenai jalur dan kondisi cuaca yang sedang berlangsung, setelah anda mendapatkan Simaksi (Surat izin masuk kawasan konservasi) anda berarti sudah boleh mendaki gunung binaiya secara hukum.<br />
<br />
Dari Terminal Binaya di masohi ini antara jalur utara dan selatan akan terpecah, bila anda ingin menggunakan jalur selatan, maka anda naik Angkot menuju Tehoru , yang kemudian dilanjutkan naik longboat hingga sounolu, dan dari situ pendakian akan dimulai, namun bila anda ingin menggunakan jalur utara, maka rutenya anda akan menuju Huaulu.<br />
<br />
Mencapai Huaulu anda dapat menggunakan mobil angkot plat kuning jurusan Wahai, atau mobil kijang plat hitam yang juga menuju ke wahai, untuk tarif berkisar Rp 100.000/per kepala, memang mahal, namun karena memang jalurnya menanjak, jauh dan jarang adanya angkutan, atau anda bisa naik bus ¾ jurusan Ambon – kobisonta, namun dengan harga yang tidak jauh lebih murah. Mintalah turun di halte Huaulu. <br />
<br />
Jalur yang dilewati dari masohi – halte huaulu anda akan melewati waipia, sebuah kotapraja yang sudah lumayan ramai, kemudian akan menanjak menuju kawasan perbukitan SS (sawai – saleman), jalurnya mirip-mirip jalur di puncak bogor, namun bedanya hutan-hutan ang dilewati benar-benar sangat lebat, kemudian dengan waktu tempuh ± 4 jam, kita akan sampai di halte Huaulu, bila anda melihatnya mungkin akan sedikit geli, melihat hutan hutan yang seakan dibelah oleh jalan raya namun mobil yang melewatinya masih amat jarang, ditambah tiba-tiba ada sebuah halte dari kayu beratap asbes berdiri, hanya ditemani sebuah gubuk yang dihuni seorang pria setengah baya, dan dari halte inilah pendakian gunung binaiya jalur utara akan dimulai.<br />
<br />
Bila anda sampai di halte ini pada sore/malam hari, disarankan untuk menginap terlebih dahulu di halte ini, karena untuk mencapai Desa Huaulu kita akan melewati jalur yang lumayan panjang, sekitar 5 KM dengan medan yang amat becek dan juga akan menyebrangi sungai yang lumayan lebar setinggi paha orang dewasa, karena itu disarankan pendakian dilakukan mulai dari pagi hari, selain untuk menghindari tingginya air sungai, karena juga jarak yang ditempuh dari halte huaulu menuju huaulu dapat diteruskan lanjut ke desa selanjutnya yaitu Roho.<br />
<br />
Jalur pendakian dari halte huaulu menuju desa huaulu amat becek, karena kita melewati jalur Eks-logging (bekas penebangan) dimana jalur tersebut terdiri dari tanah-tanah yang setiap diguyur hujan alhasil akan menghasilkan lumpur yang dapat menelan kaki kita hingga sebetis. Kemudian setelah ± 3 km melewati jalur eks-logging, kia akan menuruni jalanan dan tiba di sebuah sungai yang lumayan besar, namun tidak dalam, kita harus menyebrangi sungai ini ke sisi seberangnya, sungai ini bisa banjir dan meninggi bila waktu hujan, untuk itu biasanya disini adalah rintangan alam pertama yang dapat menyetop pendaki-pendaki dalam menuju gunung binaiya.<br />
<br />
Setelah melewati sungai maka perjalanan sedikit lagi akan mencapai desa huaulu, total jarak antara halte huaulu – Desa Huaulu ± 5 Km dan waktu tempuh ± 1 ½  Jam – 2 Jam dengan medan yang didominasi lumpur –lumpur becek.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dari desa Huaulu kita harus berjalan lagi menuju desa selanjutnya yaitu Desa Roho, sebuah desa yang tidak besar, hanya ada 10 Kk, untuk jalur menuju desa Roho, kita pertama akan mendaki sebuah bukit melewati kebun cengkeh,kemudian menuruni bukit tersebut menuju sungai yang disebut Kelapa satu, makan siang anda bisa dilakukan disitu, dari tempat tersebut hingga ke desa Roho, medan yang dilewati adalah sungai-sungai yang bercabang-cabang, tidak dalam memang, sungai-sungai ini menjadi besar ketika saling bertemu satu sama lain, kadang kala kembali masuk hutan, kemudian kembali kedalam ke pesisir sungai,  menjelang desa roho sungai yang disebrangi akan menjadi besar dan agak menantang untuk dilewati. jarak tempuh dari Desa Huaulu – Desa Roho adalah ± 7 Km dan waktu tempuh ± 3 – 4 Jam.<br />
<br />
Di Desa Roho ini, para pendaki dapat menginap di rumah bercat putih, kami biasanya hanya memanggil “mama” tanpa tahu siapa nama aslinya, yang kami tahu bapak yang punya rumah tersebut adalah kakak dari guide yang biasanya mengantar menuju ke desa terakhir, Desa Kanikeh, Kevin Namanya.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Untuk menuju ke desa kanikeh memerlukan waktu ± 7 – 8 Jam, dengan jarak ± 18 Km, medan yang akan dilalui bervariatif, pertama-tama dari desa Roho kita akan melewati jalur yang landai dan rata melewati hutan-hutan yang amat lebat, dikanan-kiri akan sering terdengar suara kepakan sayap burung yang terbang karena mungkin terganggu kehadiran kita, jalur rata tersebut sering pula disebut Jalur Pacet, sepanjang perjalanan kita akan sering ditemani daun gatal yang siap menggelitik kaki kita, jangan lupa sediakan air Tembakau untuk dioleskan ke kaki kita agar pacet-pacet tersebut ogah menempel.<br />
<br />
Setelah melewati jalur pacet yang panjang, kita akan tiba di sebuah sungai yang cukup besar bernama sungai waysamata, biasanya bila anda berangkat dari Roho pada pagi hari, maka makan siang lebihg baik dilakukan disini, karena selepas dari sungai waysamata ini, jalur akan semakin terjal dan menanjak.<br />
<br />
Untuk sampai ke desa kanikeh, dari sungai waysamata kita akan melewati jalur menanjak seakan naik-turun bukit, hutannya belum berada di ketinggian, jadi hutan yang kita lewati terkesan agak pengap, ada dua tempat istirahat yang lumayan enak dan biasa dipakai oleh orang asli sana, pertama disebut pohon Jambu, jaraknya ± 1 ½ Jam dari sungai waysamata dan yang kedua Istalen jaraknya ± 2 Jam dari Pohon Jambu, kedua tempat tersebut bisa memuat tenda sekitar 3 – 4 buah tenda, tentunya bila anda mau mencoba menginap tanpa di rumah warga desa.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Setelah mencapai istalen, maka perjalanan tidak akan lama lagi sampai ke desa kanikeh, jalan akan kembali becek, apalagi bila sehabis hujan, menurun menuju ke Jembatan Gantung, jembatan ini dibuat dari bambu, tanpa ada besi sedikit pun, panjangnya ± 13 Meter, jembatan ini cepat reyot, dan agak mendebarkan ketika kita melintas diatasnya.<br />
<br />
Setelah melewati Jembatan gantung tersebut, kira-kira 10 menit kemudian kita akan tiba di desa kanikeh, desa adat terakhir di kaki gunung binaiya, bila anda melewati balai desanya akan terdapat kata – kata “Nusamwele ama ina kanikeh” – Kanikeh, tanah bapak-ibu suku nusawele (nusawela = tanah terang).<br />
<br />
Setelah beristirahat di desa kanikeh, keesokan harinya anda akan mendaki gunung binaiya, titiplah sebagian barang anda yang tidak diperlukan di gunung kepada tuan rumah tempat anda menginap, bila anda tiba pada sore hari atau malam hari, segera minta kepada tuan rumah tempat anda menginap untuk diantar kepada bapak adat, agar segera upacara adat dapat dilakukan pada malam hari, agar keesokan harinya tidak terhambat lagi waktu kita. Jangan lupa, kain merah sepanjang 1 x 1 M  dan tembakau beserta kertasnya harus disiapkan dari awal.</div>
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/img_0341.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/img_0341.jpg?w=538" /></a><br />
<i><span style="font-size: x-small;">sehabis pemberkatan oleh bapak wakil Raja (tak berbaju) tamu akan diajak makan sirih bersama</span></i><br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/img_0366.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/img_0366.jpg?w=538" /></a> </div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><i>pelepasan sebelum pergi mendaki, masyarakat kanikeh amat ramah dengan tamu</i></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ketika pagi hari, mulailah pendakian menuju gunung binaiya, anda tak perlu membawa begitu banyak air dalam dirigen anda, karena jalur yang dilewati nanti akan melewati sungai, cukup membawa dalam botol minum untuk bekal jalan, medan yang akan dilewati pertama adalah hutan daun gatal, dengan medan yang landai dan kadang jalur anda tertutup oleh pohon bamboo yang rubuh menutupi jalan, namun biasanya guide/porter anda akan berusaha membersihkan jalur tersebut untuk anda.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Setelah melewati jalur yang landai dan ditumbuhi daun gatal, anda akan menyebrangi satu sungai besar lagi, sungai tersebut bernama Sungai Huaule, dari sungai ini jalur akan mulai menanjak, terjal-terjal dan kadang sedikit diselingi jalan yang agak rata, bahkan ada tanjakan yang kemiringannya hingga 60°, dikanan-kiri kita hutan lebat masih terus menemani.<br />
<br />
Perjalanan akan sampai di sebuah camp bernama Wayansela, sebuah dataran yang memuat 2 – 3 tenda, dengan sungai kecil mengalir disampingnya, waktu tempuh dari desa Kanikeh – Wayansela ± 3 ½ jam. Anda dapat makan siang disini, dari Wayansela ini, jalur pendakian akan semakin berat dan terjal, tanjakan-tanjakan yang harus dilewati lumayan memakan kaki dan menyesakan nafas kita.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Setelah ± 4 Jam dari Wayansela, kita akan tiba di Way huhu (2094 Mdpl, sebuah Camp yang dapat memuat 3 – 4 tenda dengan sungai yang mengalir di bawahnya, kita dapat mengetahui tempat tersebut adalah way huhu dari bekas-bekas sampah dan kayu yang dibakar, selain itu pula ada bekas parit yang digali bekas pendaki lain di sekeliling tendanya, di way huhu ini ketinggiannya sudah mencapai 2094 Mdpl, suhu disini juga sudah dingin sekali, anda dapat melanjutkan perjalanan ke Way puku dengan memakan waktu ± 2 Jam, bila anda ingin membuka Camp di way Puku, disana terdapat telaga waypuku, yang lumayan besar dan terus terisi air, bahkan di musim kemarau.<br />
<br />
Perjalanan dari Way huhu menuju ke way puku akan menemukan medan yang menanjak secara terjal dan terus-menerus mendaki, hingga satu jam pertama, kita akan terus berjalan di dalam vegetasi hutan yang masih lebat, setelah itu kita akan memasuki batas hutan lebat tersebut menuju ke vegetasi hutan dataran tinggi, yang didominasi tumbuhan-tumbuhan kecil dan pendek, sehingga menciptakan sebuah pemandangan yang indah kea rah bawah, tumbuhan endemic di kawasan ini adalah Pakis Binaiya, kemudian kita juga akan melihat pepohonan yang diselimuti lumut-lumut dan liliana, setelah berjalan ± 1 jam dari batas vegetasi hutan lebat tersebut, maka kita akan mencapai puncak Way Puku (3015 Mdpl).</div>
<br />
<img height="224" src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/img_0470.jpg?w=287&h=161" width="400" /><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>Terlihat Puncak Binaiya dari Puncak Way Puku (foto diambil pagi hari)</i></span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Beberapa pendaki menganggap pendakian gunung Binaiya berakhir disini, banyak barang-barang para pendaki seperti slayer, plat tanda, bendera yang ditinggalkan disini, karena menganggap puncak gunung Binaiya tersebut adalah puncak Way Puku ini, namun bila hari sedang cerah dan tidak berawan, cobalah anda melihat ke arah barat dari puncak tersebut, terlihat sebuah gunung yang jaraknya tidak jauh, dan gunung tersebut terlihat mempunyai Puncak yang lebih tinggi dari puncak Way puku ini, namun jalur menuju ke gunung tersbeut tidak begitu kentara, dan mungkin puncak tersebutlah yang disebut Puncak Binaiya.<br />
<br />
Puncak gunung yang dihiasi indahnya pemandangan ke teluk sounolu dan ditemani gagahnya Pakis Binaiya……</div>
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/img_0571.jpg?w=538" /><br />
<span style="font-size: x-small;"><i>sam (kiri), teman dari Kompas Masohi sedangkan Cheno (berdiri) berasal dari Darmapala Unidar Tulehu Ambon</i></span><br />
<br />
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>

Mendaki gunung di kepulauan para Raja

Mendaki Gunung Binaiya (3019 Mdpl) tampak gunung binaiya dari desa kanikeh, tampak 2 buah air terjun di kejauhan Maluku adalah provins...

Kehidupan Masyarakat di Desa Kurau, Provinsi Bangka Belitung

x Lifestyle, Travelling 2:00 PM

<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
Semua foto-foto dibawah ini adalah dokumen pribadi saya, diambil pada bulan Januari 2010. Beberapa foto ini pernah di pamerkan di “Pameran Bangka-Belitung, Pelangi di Timur Andalas” pada tahun 2010, yang diadakan oleh Kelompok Mahasiswa Peminat Fotografi-UNJ bersama dengan Pemda Bangka-Belitung dan Museum Bank Mandiri-Jakarta.</div>
<br />
<br />
<img height="153" src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/panorama-kurau1.jpg?w=538" width="640" /><br />
pemandangan indah di desa nelayan kurau<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
nenek moyang ku seorang pelaut<br />
<br />
menerjang ombak menempuh badai sudah biasa!!<br />
<br />
Lagu nenek moyang ku seorang pelaut, sudah akarab ditelinga kita. bagaimana tidak sejak kecil kita s<br />
<br />
udah sering menyanyikannya hingga tertanam dalam benak kita bahwa nenek moyang kita adalah pelaut!<br />
<br />
bukan petani, bukan peternak, bukan pembuat logam, bukan dokter, juga bukan penjajah!!<br />
<br />
kenapa demikin?? Karena keadaan geografis Indonesia yang sangat mendukung, dengan lautan yang lebih luas dari pada daratan.<br />
<br />
Kampung nelayan kurau, terletak di Pulau Bangka Tengah, kec. Koba, dibagi menjadi 2 tempat, kurau barat dan kurau timur. Pusat pemerintahannya terdapat di Kurau timur. Mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan dan petani sawit. Namun, profesi tersebut hanya banyak ditemukan didaerah kurau barat. Hasil laut dan hasil perkebunan sawit menjadi pemasukkan daerah yang utama bagi daerah Kurau.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kurau barat, sebagian besar pendudukannya merupakan nelayan. Keluarga nelayan yang ada di desa kurau merupakan orang-orang keturunan bugis dan melayu.Meskipun terkadang penghasilan mereka tidak sebanding dengan kerja keras dan bahaya yang harus mereka hadapi, namun mereka tetap hidup bersahaja dan tetap bertahan dengan profesi mereka yang merupakan pekerjaan turun menurun dari keluarga mereka.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dikurau barat terdapat 118 kepala keluarga yang berprofesi sebagai nelayan. Mereka sangat bergantung dengan keadaan alam. Saat cuaca mendukung mereka bisa tersenyum senang dengan penghasilan yang cukup untuk membiayai kehidupan keluarga mereka. Namun, jika cuaca buruk, mereka harus menghela nafas karena selain tidak mendapatkan penghasilan mereka pun harus “nombok” untuk biaya akomodasi mereka selama melaut. Konon, mereka percaya pada bulan 12, bulan 1 sampai dengan Imlek angin bertiup kencang dan itu berarti pengahasilan mereka akan menurun.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kepala keluarga berserta anak laki-laki mereka yang sudah remaja dan dewasa akan pergi  melaut. Sedangkan para istri dan anak-anak perempuan mereka bekerja dirumah dengan mengolah hasil laut, seperti membuat kerupuk kemplang atau pem-pek untuk menambah penghasilan keluarga.  Anak laki-laki dikampung nelayang Kurau sejak kecil sudah bisa mencari uang dengan menjual hasil laut tangkapan mereka. tidak heran banyak anak-anak diperkampungan Kurau hanya mencapai sekolah menengah pertama (SMP), bahkan tidak sedikit dari mereka yang hanya menamatkan sekolah dasar. Orang tua mereka mewajibkan anak laki-lakinya untuk bisa melaut sejak usia remaja. Mereka berfikir tidak masalah jika tidak menjalani wajib belajar 12 tahun, yang penting bisa baca dan berhitung untuk kepentingan menjual hasil laut mereka. Masyarakat perkampungan nelayan kurau terutama Kurau bagian barat masih sangat menggantungkan diri pada hasil laut. Hal terpenting untuk mereka adalah bagaimana mereka dapat menangkap hasil laut sebanyak-banyaknya dan kemudian menjualnya, tidak perlu sekolah tinggi-tinggi untuk menjadi seorang nelayan selain itu biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan pun cukup mahal bagi seorang nelayan yang penghasilannya tidak menentu.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Nelayan-nelayan tersebut membentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5 orang dengan perahu bermotor ukuran sedang. Perahu bermotor tersebut disewa dari seorang juragan kapal dengan sistem bagi hasil. Menurut pengakuan bapak Amir 47 tahun, seorang kepala nelayan di desa kurau barat, setiap kelompok nelayan tersebut akan melaut selama 5 hari untuk mencari hasil laut. Maka selama sebulan mereka biasanya melaut antara 3-4 kali, dan hasil yang tidak menentu setiap kali rit (rit : 1 kali perjalanan melaut). Mereka harus menyewa perahu bermotor dengan sistem bagi hasil antara 20 – 30 % dari keuntungan bersih. Misalnya, biaya solar dan makan selama 5 hari dilaut menghabiskan biaya Rp. 800.000, jika hasil penjualan tangkapan mereka seharga Rp. 1.000.000 maka mereka harus menguranginya dengan biaya solar dan makan, maka hasil bersihnya Rp. 200.000. hasil bersih tersebut dikurangi 20% untuk biaya perahu bermotor, maka sisanya adalah Rp. 160.000. dan hasil akhir tersebutlah yang  akan menjadi penghasilan bagi 4-5 nelayan dalam 1 tim. Penghasilan kecil tersebut masih dikatakan untung, karena mereka sering kali tidak mempunyai penghasilan karena harus nombok biaya perahu bermotor yang mereka sewa.<br />
<br />
Jika cuaca tidak mendukung seperti terjadi angin kencang, para nelayan banyak yang hanya diam saja dirumah. Dan pada saat-saat seperti ini peran pemerintah daerah sangat diharapkan. Mereka harus mengajukan bantuan ke Pemda untuk memohon bantuan beras untuk para nelayan. Bantuan ini diajukan tiap tahun. Namun, sayangnya terkadang birokrasi pemerintah sering mempersulit mereka dalam mendapatkan bantuan. Mereka harus mengajukan proposal bantuan dari jauh-jauh hari karena bantuan beras yang diberikan Pemda tidak bisa segera diberikan.</div>
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/panorama-kurau_gilang-nandiaputri1.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/panorama-kurau_gilang-nandiaputri1.jpg?w=538" /></a><br />
kapal nelayan yang sedang bersandar<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/pemukiman-2.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/pemukiman-2.jpg?w=538" /></a><br />
suasana pemukiman di desa kurau<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/pemukiman.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/pemukiman.jpg?w=538" /></a><br />
pemukiman di desa kurau terlihat kumuh<br />
<br />
Air bersih adalah harta yang berharga<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sulitnya mencari air bersih untuk konsumsi sehari-hari bagi masyarakat Kurau Barat merupakan kendala yang tidak pernah usai. Letak pemukiman yang berada didaerah pesisir dan berawa-rawa tersebut membuat air bersih dan layak untuk dikonsumsi sangatlah sulit. Hanya ada beberada sumur yang airnya bisa dikonsumsi dan sedikit sumbet air tersebut harus berbagi dengan banyak kepala keluarga. Untuk konsumsi air mandi atau untuk sekedar mencucui baju atau piring mereka biasanya menampung air hujan, maka tidak asing jika disetiap teras atau bagian belakang rumah banyak ditemukan ember-ember untuk menampung air hujan.</div>
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/air1.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/air1.jpg?w=538" /></a><br />
ember-ember penampung air hujan<br />
<br />
<img height="640" src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/img_9173.jpg?w=200&h=300" width="426" /><br />
ember-ember penampung hujan 2.mandi dengan air laut<br />
<br />
PAUD (Pendidikan Usia Dini) di Desa Nelayan Kurau<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
PAUD di desa Kurau Barat merupakan satu-satunya PAUD Sekolah yang ada di daerah Kurau Barat. Didesa kurau hanya terdapat 2 sekolah dasar, SD 12 dan 13 yang terletak di daerah Kurau Timur. PAUD ini didirikan pada bulan Juli 2009, yang dikelola oleh 4 wanita yang sekaligus merupakan warga dari Kurau Barat. Jumlah siswa ditahun ajaran pertama adalah 31 siswa.<br />
<br />
Biaya perbulan Rp. 20.000/anak namun diberikan toleransi kepada orang tua yang tidak mampu membayar full. Uang iuran siswa tersebut digunakan untuk mengaji 4 orang guru dan untuk biaya alat tulis dan perlengkapan belajar lainnya. Gedung sekolah masih berbagi dengan gedung TPA yang sudah ada lebih dulu. Kegiatan belajar PAUD diadakan pagi hari sedangkan TPA di siang hari.<br />
<br />
Sayangnya, karena instansi pendidikan ini tergolong baru maka bantuan pemerintah belum bisa dirasakan. PAUD tersebut masih banyak kekurangan seperti kurangnya sarana bermain, kurangnya media ajar untuk anak usia dini, dan kurangnya fasilitas yang mendukung berjalannya kegiatan belajar mengajar (mis. bangku atau kursi untuk belajar,dll). Kendala utama dalam pengajuan permohonan untuk mendirikan PAUD dikurau Barat ini yaitu belum adanya lahan untuk sekolah tersebut. Namun, antusias warga dalam hal pendidikan anak-anak prasekolah ini sudah cukup baik.</div>
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/paud2.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/paud2.jpg?w=538" /></a><br />
Seorang guru yang sedang membersihkan kelas seusai jam pelajaran<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/paud3.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/paud3.jpg?w=538" /></a><br />
salah seorang Siswa PAUD<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/paud4.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/paud4.jpg?w=538" /></a><br />
Para siswa PAUD sedang membaca doa seusai jam pelajaran selesai<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/paud5.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/paud5.jpg?w=538" /></a><br />
perbedaan tidak menjadi kendala dalam meraih ilmu setinggi-tingginya<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/paud1.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/paud1.jpg?w=538" /></a><br />
suasana PAUD yang selalu dihiasi keceriaan maupun tingkah lucu anak-anak..<br />
<br />
TK/TP Al-Qur’an Nur’aini  (Tempat Pendidikan Agama)<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
TPA ini berdiri sejak 2006, dikelola oleh seorang ibu yang merupakan  aktivis desa yang peduli dengan pendidikan terutama pendidikan agama di daerah Kurau barat.<br />
<br />
TPA ini mendapat subsidi perbulan dari kas desa sebesar Rp. 15. 000.  namun, karena uang kas desa tidak bisa lagi mensubsidi<br />
<br />
kegiatan TPA maka terpaksa terhitung bulan Februari 2010 setiap anak perbulannya dikenakan biaya Rp. 5000 perorang tapi tidak memaksakan . Jumlah murid saat ini mencapai 110 orang dengan 4 tenaga pengajar. Iuran perorang itu digunakan untuk membayar tenaga pengajar, membiayai perlengkapan belajar, dan disimpan untuk kas sekolah.<br />
<br />
Saat ini pengelolaan TPA sudah jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya, pada awal berdirinya TPA, Beliau hanya mengajar seorang diri tanpa digaji. Namun, ia bersyukur karena desa memberikan lahan dan bangunan untuk tempat belajar. Semangatnya yang gigih untuk menyebarkan ilmu agama mengingatkan kita akan gigihnya ibu Muslimah di riwayat laskar pelangi. Ternyata di era ini masih banyak ibu muslimah dan laskar pelangi lainnya , yang masih memperjuangkan hak dalam pendidikan.</div>
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/tpa3.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/tpa3.jpg?w=538" /></a><br />
Kegembiaraan siswa TP Al-QUR'AN NUR'AINI<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/tpa8.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/tpa8.jpg?w=538" /></a><br />
kegiatan belajar di kelas<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/tpa5.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/tpa5.jpg?w=538" /></a><br />
Berdoa sebelum pulang<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/tpa-2.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/tpa-2.jpg?w=538" /></a><br />
Menulis Huruf Arab<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/tpa6.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/tpa6.jpg?w=538" /></a><br />
Cukup banyak prestasi yang telah diraih oleh TP AL-Qur'an Nur'aini<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/tpa7.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/tpa7.jpg?w=538" /></a><br />
sangat unik, buku tulis yang dijual dipasaran kebanyakan buku dengan sampul artis-artis terkenal yang berpose seksi<br />
<br />
Rumah Tinggal di Desa Kurau<br />
<br />
“Rumah Kurau” (tampak luar)<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
perumahan di perkampungan kurau rata-rata terbuat dari kayu dan berbentuk rumah panggung.  Hal ini dikarenakan keadaan daerahnya yang berada ditepi laut dengan keadaan tanah yang selalu basah dan berair. Saat air pasang, rumah-rumah tersebut seolah mengapung di permukaan laut.  Karena alasan tersebut mereka tidak membangun rumah dengan bahan dasar batu bata atau beton. hal ini disebabkan, selain mahalnya bahan baku batu bata atau beton, jika terjadi kerusakan yang disebabkan air pasang,<br />
<br />
mereka akan menanggung harga yang lebih tinggi.<br />
<br />
Beberapa rumah telah banyak berdiri tiang-tiang penyangga antena parabola, didaerah kota seperti Jakarta</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
hanya beberapa orang yang dianggap mampu saja yang memiliki antena parabola dirumahnya, namun tidak berlaku disini, hampir disetiap rumah dapat dijumpai antena parabola. Bukan karena menunjukkan bahwa mereka orang ‘berada’ dalam hal ekonomi, namun pemasangan antena parabola di beberapa rumah diperkampungan nelayan kurau bertujuan untuk menangkap siaran TV agar lebih banyak dan jelas. Beberapa daerah di Bangka, seperti Kampung Kurau misalnya, dengan memakai antena TV biasa mereka hanya bisa menangkapan siaran 2-3 stasiun TV Nasional. Jadi, Pemakaian antena parabola di daerah perkampungan nelayan kurau dilandasi atas pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi yang mugkin dapat dinikmati dengan mudah didaerah perkotaan tapi  tidak dengan didaerah perkampungan seperti dikampung Nelayan Kurau.</div>
<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/rumah2.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/rumah2.jpg?w=538" /></a><br />
rumah bagian belakang terdapat kamar mandi, jamban, serta tempat untuk mencuci dan menjemur pakaian.<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/rumah-3.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/rumah-3.jpg?w=538" /></a><br />
jamban dan kamar mandi. saluran pembuangannya langsung kelaut, jika air surut kotoran akan mengendap dibawah rumah.<br />
<br />
“Rumah Kurau” (tampak dalam) – ruang tamu<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
didalam dinding kayu yang kusam dan lingkungan yang terlihat kumuh, terdapat bangunan interior yang cukup nyaman untuk dihuni.  Hampir disetiap ruang tamu pada rumah diperkampungan nelayan kurau memiliki satu set sofa. Interior untuk rumah-rumah panggung mereka bisa dikatakan sudah modern, lantainya terbuat dari kayu dengan sekat antar ruang yang terbuat dari papan. Tampak foto-foto artis lokal pujaan si pemilik rumah terpajang dikalender dan ditembok seolah menjadi bagian dari interior ruangan tersebut.</div>
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/rumah-5.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/rumah-5.jpg?w=538" /></a><br />
Rumah bagian dalam. Interiornya tampak modern.<br />
<br />
MUNJANG (Tempat berkumpul para Pemuda/i di daerah Desa Kurau)<br />
Munjang, salah satu daerah di desa Kurau (Kabupaten Bangka Tengah) yang menjadi tempat berkumpulnya anak – anak muda Kurau untuk menyalurkan hobi atau sekedar bercengkrama. Di tempat ini terdapat tempat pemandian dan panjat dinding/walk clumbing. Letaknya kurang lebih 2 kilometer dari pemukiman mereka.<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/munjang1.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/munjang1.jpg?w=538" /></a><br />
tempat pemandian di Munjang<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/munjang-2.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/munjang-2.jpg?w=538" /></a><br />
Papan Panjat sederhana yang dibuat oleh pemuda-pemuda pecinta olahraga panjat di Desa Kurau<br />
<br />
Anak-Anak di Desa Kurau<br />
<br />
Pulang Sekolah<br />
<div style="text-align: justify;">
Melepas sepatu saat pulang sekolah merupakan kebiasaan unik yang dilakukan oleh beberapa anak didesa Kurau. Mereka biasanya melepas sepatu saat berjalan pulang kerumah setelah waktu sekolah usai. Saat ditanya mengapa mereka melepas sepatu, mereka mengatakan “sayang sepatunya nanti kotor.”</div>
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/pulsek-2.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/pulsek-2.jpg?w=538" /></a><br />
mencopot sepatu sepulang sekolah 1<br />
<br />
<a href="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/pulsek1.jpg"><img src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/pulsek1.jpg?w=538" /></a><br />
mencopot sepatu sepulang sekolah<br />
<br />
<img height="268" src="http://dormiret.files.wordpress.com/2011/02/pulsek3.jpg?w=300&h=201" width="400" /><br />
Pulang sekolah 3<br />
<br />
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>

Kehidupan Masyarakat di Desa Kurau, Provinsi Bangka Belitung

Semua foto-foto dibawah ini adalah dokumen pribadi saya, diambil pada bulan Januari 2010. Beberapa foto ini pernah di pamerkan di “Pameran...