Planet X Inilah yg Memicu Kiamat di Bumi !

<span style="font-size: large;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: x-large;">Planet Sembilan diduga kuat menjadi pemicu hujan komet yang menyebabkan kepunahan massal di Bumi pada interval sekitar 27 juta tahun lalu.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/04/planet-x-diduga-kuat-memicu-kepunahan-massal-di-bumi#"><img height="380" src="http://media.nationalgeographic.co.id/daily/640/0/201601301947784/b/foto-planet-x-diduga-kuat-memicu-kepunahan-massal-di-bumi.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i>Ilustrasi Planet Sembilan. (Caltech/R. Hurt/PAC)</i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Planet X, atau disebut juga Planet Sembilan memicu hujan komet yang menyebabkan kepunahan massal di Bumi pada interval sekitar 27 juta tahun lalu. Demikian dugaan kuat yang disampaikan oleh profesor di Universitas Arkansas, Daniel P. Whitmire.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kendati para astronom telah mencari Planet Sembilan selama lebih dari seabad, bukti kuat keberadaannya baru ditemukan belakangan ini ketika Konstantin Batygin dan Mike Brown, astronom Institut Teknologi California (Caltech) menyimpulkan keberadaannya berdasarkan anomali orbital yang tampak pada objek-objek di Sabuk Kuiper.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika kedua astronom Caltech benar, Planet Sembilan merupakan planet gas raksasa yang 10 kali lebih masif dibanding Bumi dan saat ini jaraknya bisa 1.000 kali jarak Bumi dari Matahari.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Whitmire dan rekannya, John Matese, pertama kali menerbitkan karya ilmiahnya tentang benang merah antara Planet X, dengan kepunahan massal di Bumi, dalam jurnal Nature31 tahun silam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada saat itu ada tiga teori yang diusulkan untuk menjelaskan hujan komet biasa: planet tak dikenal, keberadaan saudara bintang dari Matahari, dan osilasi vertikal Matahari karena mengorbit galaksi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dua gagasan terakhir kemudian dikesampingkan karena tidak konsisten dengan catatan paleontologi. Hanya teori Planet X yang tetap dianggap sebagai hipotesis yang layak, dan saat ini mendapat perhatian baru.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hipotesis Whitemire dan Matese menyatakan bahwa Planet Sembilan mengorbit Matahari, dengan orbit miring yang berputar perlahan. Planet melintasi Sabuk Kuiper komet setiap 27 tahun sekali, membuat komet tersebar ke bagian dalam tata surya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Komet yang terlepas dan menyebar tak hanya menghancurkan Bumi, melainkan seluruh bagian dalam tata surya. Ketika semakin dekat dengan Matahari, mereka mengurangi jumlah sinar Matahari yang mencapai Bumi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada tahun 1985, pengamatan pada catatan paleontologi mendukung gagasan hujan komet yang terjadi secara teratur sejak 250 juta tahun lalu. Adapun penelitian terbaru menunjukkan bukti bahwa kejadian semacam itu terjadi sejak 500 juta tahun lalu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Whitmire dan Matese juga menerbitkan perkiraan mereka tentang ukuran dan orbit Planet Sembilan dalam penelitian mereka sebelumnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mereka meyakini bahwa planet tersebut memiliki massa sekitar 1-5 kali massa Bumi, dan jaraknya sekitar 100 kali lebih jauh dari jarak Bumi ke Matahari. Jumlah tersebut jauh lebih kecil dari perkiraan Batygin dan Brown.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Whitmire mengungkapkan, “Yang paling menarik adalah kemungkinan bahwa planet yang jauh mungkin memiliki pengaruh signifikan pada evolusi kehidupan di Bumi.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Saya sudah menjadi bagian dari cerita ini selama 30 tahun. Jika nanti ada jawaban final, saya ingin menulis buku tentang cerita ini,” pungkas Whitmire.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i>(Lutfi Fauziah/Sci-News)</i></div> <center> <iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="200" src="https://www.youtube.com/embed/_5CpeP-t5f8" width="300"></iframe> </center> <div style="text-align: center;"> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://wisbenbae.blogspot.com/p/forum.html"><span style="font-size: x-large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: x-large;">Follow @wisbenbae</span></a></div> <center> <span style="font-size: large;"><a href="https://twitter.com/wisbenbae"></a></span></center>

Planet X Inilah yg Memicu Kiamat di Bumi !

Planet Sembilan diduga kuat menjadi pemicu hujan komet yang menyebabkan kepunahan massal di Bumi pada interval sekitar 27 juta tahun lalu....

Read more »