Saat itu mobil rombongan Menkokesra melintas di Jalan Raya Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Kamis (6/1/2011) siang. Akibatnya, Ardiansyah mengalami luka di kakinya karena terjatuh dari motor yang dikendarai.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, rombongan mobil menteri bernomor polisi RI 13 melintas dengan kecepatan tinggi. Saat itu korban yang sedang mengendarai sepeda motor berboncengan dengan Dede (25), istrinya, dan Kaila (5), anaknya, terjatuh karena terserempet salah satu mobil rombongan menteri, diduga jenis Honda CRV, yang berada di posisi paling belakang iringan-iringan kendaraan.
Ardiansyah menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00. Saat itu dia hendak pulang ke Bogor setelah berkunjung ke rumah orangtuanya di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Mendekati Pasar Cisarua, katanya, rombongan mobil salah satu menteri akan melintas dari arah Puncak menuju Bogor.
'Pengawalnya menyuruh semua kendaraan roda dua dan empat yang sedang melaju di Pasar Cisarua untuk berhenti. Karena takut ditabrak, saya pun langsung menghentikan sepeda motor saya dan ikut berhenti. Tapi, setelah mobil salah satu menteri dengan nomor polisi R 13 itu melintas, tiba-tiba mobil pengawal yang berada di belakang menabrak sepeda motor saya sampai saya terjatuh,' ujarnya saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis petang.
Melihat Ardiansyah terjatuh, Dede, istri korban, berusaha mengejar mobil jenis Honda CRV itu. Beberapa meter kemudian mobil itu berhenti. 'Istri saya langsung marah sama sopir dan penumpang di mobil itu. Tapi, orang dalam mobil malah bilang, 'Jangan banyak bicara, ini rombongan mobil menteri' dan terus tancap gas lagi,' katanya.
Kejadian tersebut sempat menjadi perhatian warga setempat. Apalagi, Pasar Cisarua merupakan salah satu titik kemacetan di kawasan Puncak.
Kejadian itu, katanya, cukup mengejutkan dirinya sebagai orang kecil, apalagi melihat anaknya, Kaila, yang terpukul dengan apa yang disaksikan saat terserempet mobil. Meski tidak melapor, Ardiansyah merasakan betapa orang kecil sering kali diperlakukan tidak baik. Bahkan asumsi orang bahwa ada pejabat yang arogan memang terbukti.
'Dengan kejadian tersebut, saya merasakan betapa arogannya pengemudi mobil tersebut. Bukannya turun dan berhenti menyelesaikan masalah, malah dengan arogan mengatakan bahwa mobil tersebut adalah mobil pejabat,' katanya.
Secara terpisah, Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Dadang Rahardja ketika dimintai konfirmasi mengatakan, dirinya tidak mengetahui ada kejadian tersebut.
'Tidak ada laporan atau pengaduan tentang kejadian tersebut. Jadi, enggak ada,' katanya.
Hingga semalam belum ada konfirmasi dari pihak Menkokesra. Padahal, beritanya sudah menyebar luas. (wid)