Video Hillary Clinton Tertawa Mendengar Kematian Qadhafi

<div style="text-align: justify;">Kabul - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton tertangka kamera tertawa mendengar kematian Muammar Qadhafi. Clinton berada di Kabul, Afghanistan, pada Jumat, 21 Oktober 2011 ketika mendengar kabar itu.</div><div style="text-align: center;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><a href="" name="more"></a></div><div style="text-align: justify;">Menurut situs harian Rusia, <i>Pravda</i>, momen saat ia menerima telepon seluler terekam oleh kru kamera stasiun televisi <i>CBS News</i>. Clinton yang bersiap untuk sesi wawancara tampak menerima perangkat BlackBerry dari asistennya.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Setelah membaca pesan penangkapan Qadhafi yang mengerikan itu, ia berseru, "Wow!" Clinton tampak bahagia. <b>Dia dan wartawan <i>CBS</i> tertawa mengomentari kematian diktator Libya itu</b>.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">“Kami datang, kami lihat, dia mati,” kata Clinton bercanda di sela wawancara. Pernyataannya mengutip semboyan terkenal kaisar Romawi Julius Caesar saat perang: <i>Veni, Vidi, Vici</i> (<b>aku datang, aku melihat, aku menang</b>).</div><div style="text-align: center;"><br /> </div><div style="text-align: center;"><iframe frameborder="0" height="315" src="http://www.youtube.com/embed/fxNeW9UhhO0" width="560"></iframe></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Seperti halnya Caesar, bos Clinton, Barack Hussein Obama, membawa negara itu ke medan perang tanpa konsultasi terlebih dulu dengan Kongres atau memperoleh persetujuan rakyat Amerika.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>Komentar yang tak patut untuk diplomat sekaliber Clinton ini seperti menjelaskan tingkat mentalitasnya. Umumnya manusia tidak tertawa ketika mengetahui pembunuhan orang lain, bahkan musuhnya sekali pun.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Clinton mengunjungi Tripoli untuk bernegosiasi dengan pemimpin Dewan Transisi Nasional. Ketika wartawan yang mewawancarai Clinton menanyakan keterkaitan kunjungan ke Libya dengan kematian Qadhafi, Clinton menanggapi dengan negatif.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Para pemberontak dari Kota Misrata menemukan Qadhafi bersembunyi di sebuah gorong-gorong di bawah jalan raya di Kota Sirte, Kamis pekan lalu. Ia masih hidup dengan luka tembak di kaki dan bahu.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>Setelah puas memukuli, menginjak, dan menyeret penguasa Libya selama 42 tahun itu, pemberontak menembak mati Qadhafi di bagian kepala.</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Seorang sumber di Dewan Transisi Nasional (NTC) mengungkapkan Qadhafi ditembak mati oleh seorang pemuda berusia 17 tahun dengan menggunakan pistol revolver berlapis emas milik Qadhafi.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Sikap Clinton yang tak mampu mengendalikan diri untuk menjaga profesionalitasnya kontan mendapat komentar sinis dari para pembaca, <i>Pravda</i>, surat kabar terbesar di negeri Beruang Merah.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><b>"Perilaku hewan! Saya hidup dengan binatang dan saya bisa mengatakan perilaku binatang sangat indah, manusia seperti monster. Tolong jangan bandingkan kejahatan ini dengan hewan besar,"</b> kata pembaca bernama Tatjana Dimitrijevic.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Alexander Maceira, pembaca dari Miami Dade College, menganalogikan pembunuhan Qadhafi dengan kasus kematian David Koresh, pemimpin sekte Waco, dan 76 orang (24 di antaranya warga Inggris) dalam kontak tembak, termasuk lebih dari 20 anak-anak, dua wanita hamil.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">"Aku ingin tahu apa yang reaksinya jika orang-orang yang selamat dari pembantaian Waco di bawah pemerintahan suaminya, Bill Clinton, datang dan membunuh Bill dengan dingin," kata Maceira. <b>"Hillary Clinton, Anda jangan tertawa. Suami Anda, Clinton, pembunuh kejam."</b></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Namun, David Sherman, pembaca di Panera Bread, St. Louis, Amerika, membela reaksi Clinton. "Yah, mengingat sumber berita, saya tidak terkejut melihat reaksinya. Dia tidak yakin apakah itu nyata atau aksi propaganda dari sumber tersebut."</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Ini bukan kali pertama bagi wartawan berhasil merekam video Clinton dalam saat yang sangat pribadi. Foto yang diambil selama siaran langsung kematian Usamah bin Ladin masih segar dalam ingatan.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Foto itu menggambarkan Clinton menutup mulut dengan tangan seolah dia merasa ngeri. Namun, politikus kemudian mengatakan, Clinton mungkin menutupi mulut lantaran batuk alergi yang ia derita tiap musim semi.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">BOBBY CHANDRA | PRAVDA | CBS NEW</a></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>

Video Hillary Clinton Tertawa Mendengar Kematian Qadhafi

x 0 1:17 PM

Kabul - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton tertangka kamera tertawa mendengar kematian Muammar Qadhafi. Clinton berada di Kabul, Afghanistan, pada Jumat, 21 Oktober 2011 ketika mendengar kabar itu. Menurut situs harian Rusia, Pravda,… Read more »

Read more »