Alhamdulillah, Yang Mei Siu jadi Siti Fatimah dan mulai berjilbab...

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: center;"> <img height="400" src="http://cdn-2.tstatic.net/palembang/foto/bank/images/diana_20150702_194926.jpg" width="278" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> PALEMBANG --Siapa menduga, jika hidayah itu selalu datang kepada hamba pilihan. Seperti itulah yang terjadi kepada Yang Mei Siu alias Diana.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gadis manis berdarah Tionghoa ini resmi menjadi mualaf 4 Juni lalu setelah mendengar suara azan tengah malam yang selalu terngiang di telinganya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Padahal, gadis kelahiran Palembang, 26 Juli1996 ini sangat anti dan begitu benci dengan Islam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saat Sripo menyusuri rumahnya di Jln RA Abusamah komplek Villa Sukajaya Indah KM 6,5 Palembang, dengan senyum sumringah Diana menyambut dan mempersilahkan masuk.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Rumah tersebut sangat khas sekali bernuansa Tiongkok, sebab sebuah altar rupang Dewi Kwam In terpajang.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di sisi kiri terdapat beberapa foto leluhur keluarga Diana lengkap dengan garu dan perlengkapan sembahyang.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Di rumah ini ada tiga agama, Kakek saya Budha, Paman saya Kristen dan saya sendiri baru memeluk Islam. Alhamdulillah semuanya menjunjung toleransi," ungkapnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Diana yang awalnya memeluk Khatolik ini pun mengisahkan tentang perjalanan menemukan hidayah tepatnya saat mengenal mama angkat yang merupakan tetangganya tak jauh dari rumah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Karena kedekatan itulah, ia banyak belajar tentang Islam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> "Padahal saya ini dulu sangat anti dengan Islam. Selalu menganggap orang Muslim itu kejam, teroris, dan kalau ada tindak kejahatan pasti pelakunya orang Islam," ujarnya.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Namun kebencian itu kikis setalah Irene Susanti Shaleh, sang mama angkat mengenalinya secara perlahan tentang Islam. Diana pun mulai tertarik belajar dan membandingkan Alquran dan Alkitab.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Dari sanalah saya tahu, Islam itu memiliki tuhan yang satu, bukan tiga. Saat melakukan ibadah seperti sholat pun harus bersuci dahulu. Disanalah letak keindahannya menurut saya," ujar mahasiswi Fakultas Bisnis dan Akutansi jurusan Ekonomi semester 2 universitas Khatolik Musi Charitas ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam kurun waktu 3 bulan mempelajari Islam dan Alquran, Diana pun mulai ikut melakukan Shalat dan belajar Iqra. Dalam masa belajar itulah, ia pernah suatu hari tidur dan mendengar suara azdan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Waktu itu tepat pukul 00.00, saya heran, itu azdan apa. Sementara waktu shubuh belum.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saat saya tanya sama momy (panggilan ke mama angkat-red), katanya ia tak mendengar suara apapun," ungkap wanita yang hobi memasak ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Suara Adzan tersebut membuatnya merinding, sekaligus penasaran. Keanehan lain datang lagi saat ia tertidur dan bermimpi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam mimpinya, ia didatangi seberkas cahaya, lantas suara berat seorang laki-laki berkata 'nak, lakukanlah shalat Tahajjud'. Ia pun lantas kembali melaporkan kepada mama angkat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Momy bilang itulah hidayah, dan aku merupakan salah satu orang yang beruntung bisa mendapatkan hidayah tersebut," jelasnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Awal Juni pun ia bersama teman satu kampusnya berinisiatif mendatangi masjid Muhammad Cheng Ho Jakabaring dan menanyakan bagaimana menjadi mualaf.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Petugas masjid lantas mengarahkannya untuk datang dan mengambil formulir di sekretariat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Setelah mengisi formulir, saya disuruh datang pada hari Kamis tanggal 4 Juni kemarin selepas Ashar ke masjid Cheng Ho. Dan Alhamdulillah, saya langsung mengucapkan syahadat. Ibarat terlahir kembali, saya lega dan sangat bersyukur," ungkapnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kebahagiaannya tak cukup sampai disini. Istri ketua PITI juga memberikannya nama baru yakni Siti Fatimah. Kabar masuknya Diana ke agama Islam pun langsung beredar ke kalangan kampus. Bahkan Pastur kampusnya pun sampai menghubunginya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Saya ditanya, apakah yakin masuk Islam? saya hanya menjawab iya dengan mantap. Dan Pastur berpesan, tetap saja harus lancar kuliah dan menerima keputusan saya," ujarnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dan tahun ini pun, Diana mulai menjalankan puasa untuk pertama kali. Bahkan dari awal sampai hari ini, Diana hanya batal sebanyak tiga kali. Ia pun mengaku meski hanya di sekitar komplek, ia sudah mulai mengenakan Jilbab.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Alhamdulillah bertemu Ramadhan, dan bisa pakai jilbab. Ini merupakan pengalaman pertama dan sangat indah bagi saya," ungkapnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Alhamdulillah, Yang Mei Siu jadi Siti Fatimah dan mulai berjilbab...

Unknown 1 6:00 PM

PALEMBANG --Siapa menduga, jika hidayah itu selalu datang kepada hamba pilihan. Seperti itulah yang terjadi kepada Yang Mei Siu alias Diana. Gadis manis berdarah Tionghoa ini resmi menjadi mualaf 4 Juni lalu setelah mendengar suara azan tengah malam… Read more »

Read more »

Ini loh tafsir doa setelah tarawih...

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: center;"> <img alt="doa tarawih" height="415" src="http://www.konsultasisyariah.com/wp-content/uploads/2015/07/doa-tarawih-700x454.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah, amma ba'du,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam riwayat lain, dari Ubay bin Ka'ab Radhiyallahu 'anhu, beliau mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam selesai salam shalat witir membaca,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> سُبْحَانَ الـمَلِكِ القُدُّوْسِ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Mahasuci Dzat yang Maha Menguasai lagi Mahasuci."</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Beliau baca tiga kali, dan beliau keraskan dibacaan yang ketiga. (HR. Ahmad 15749, Nasai 1740 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di akhir witirnya membaca doa,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> اللَّهُمَّ إِني أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ ، وَبِـمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَـتِكَ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ ، لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ ، أَنْتَ كَمَا أَثْــــنَــــيْتَ عَلَى نَــــفْسِكَ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, aku berlindung dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak bisa menyebut semua pujian untuk-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri." (HR. Ahmad 762, Abu Daud 1429, dan sanadnya dinilai kuat oleh Syuaib al-Arnauth)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Berdasarkan dua riwayat di atas, doa selepas shalat witir ada 2:</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Subhaanal malikil qudduus dan Allahumma innii a'uudzu bi ridhaaka min sakhatik…</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Tafsir Doa Setelah Witir</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kita akan menggali tafsir dari doa kedua. Doa witir yang diriwayatkan oleh sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu. Ada beberapa ungkapan indah dalam doa itu, menarik untuk kita gali kandungan maknanya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di bagian pertama kita membaca,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> اللَّهُمَّ إِني أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ ، وَبِـمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَـتِكَ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, aku berlindung dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu.."</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam doa ini kita melakukan tawassul. Dan inilah salah satu tawassul yang disyariatkan. Tawassul dengan menyebut sifat Allah, sebagai pengantar doa yang kita pinta.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kita akan merinci kalimat per-kalimat:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pertama, Ketika kita membaca,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> اللَّهُمَّ إِني أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu"</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kita bertawassul dengan ridha Allah, agar Dia melindungi kita dari murka-Nya. Dan ridha adalah lawan dari murka. Sehingga kita berlindung dari sesuatu dengan lawannya. Kita menjadikan ridha sebagai wasilah untuk membebaskan diri dari murka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kedua, kemudian kita membaca,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> وَبِـمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَـتِكَ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "aku berlindung dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu…"</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di situ ada kata Mu'afah [مُعَافَات], dari kata 'aafa – yu'aafi [عَافَى – يُعَافِي] yang artinya menjaga dan menyelamatkan dari segala bahaya. Ketika Allah memberikan 'Afiyah kepada kita, berarti Allah menjaga kita dan menyelamatkan kita dari segala bencana, baik dalam urusan agama maupun bencana dunia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bencana dalam masalah agama berarti kesesatan. Yang itu menjadi penyebab, manusia bisa celaka di akhirat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Lawan dari Mu'afah adalah Uqubah (hukuman). Hukuman Allah berikan, karena hamba melakukan dosa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam kalimat ini, kita berlindung dengan mu'afah Allah agar terhindar dari hukuman Allah. Artinya, kita berlindung dari dampak buruk dosa, sampai Allah memaafkan kita. Dan ada dua cara, seorang hamba mendapat ampunan Allah,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pertama, Allah ampuni secara langsung. Allah maafkan, dan dosanya tidak dihitung.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kedua, Allah berikan kita hidayah untuk bertaubat atau beramal. Kita diberi hidayah untuk mencari sebab ampunan dosa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bertawassul dengan ridha Allah untuk menghindari murka-Nya, dan bertawassul dengan Mu'afah Allah dari hukuman-Nya, merupakan bentuk memohon perlindungan terhadap sesuatu dengan menyebutkan lawannya. Sebagaimana kita mengobati penyakit dengan meggunakan obat lawannya. karena infeksi bakteri, anda diberi antibiotik, karena alergi, anda diberi antihistamin, karena radang, anda diberi antiinflamasi, dst.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketiga, kita membaca,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kalimat ini jika kita terjemahkan seperti tertera di teks berarti, "Aku berlindung kepada-Mu dari-Mu."</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tapi kita bisa menambahkan di situ, kata yang diprediksikan. Kita tambahkan jadi:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu"</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Allah Dzat Yang Maha Agung, Maha Perkasa, Maha Kuasa. Apa yang bisa kita bayangkan, ketika Allah murka kepada salah satu makhluk-Nya? Kepada siapa dia bisa berlindung? Apa ada yang bisa dimintai tolong untuk menghindari murka-Nya Allah?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jawabannya, Jelas tidak ada makhluk yang mampu melindungi!. Tidak mungkin kita berlindung dari murka Allah, kecuali kepada Allah. Hanya Dia yang bisa melindungi kita dari hukuman-Nya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam kalimat ini, benar-benar menunjukkan puncak kepasrahan kita di hadapan Allah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bayangkan di saat kita berada di hadapan Allah. Tidak ada yang bisa kita andalkan ketika kita menghadap Allah. Tidak ada yang bisa jadikan pembela ketika berhadapan dengan Allah. Selain kita bersimpuh, memohon perlindungan kepada-Nya, Dzat Yang Maha Pemurah.Innahuu arhamur rahimiin..</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Keempat, selanjutnya, kita menunjukkan keterbatasan kita,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ ، أَنْتَ كَمَا أَثْــــنَــــيْتَ عَلَى نَــــفْسِكَ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Aku tidak bisa menyebut semua pujian untuk-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri.."</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di saat kita telah mengakui segala kelemahan kita dengan berlindung kepada-Nya, ternyata kita sendiri tidak bisa menuikan kewajiban kita Allah sebagaimana mestinya. Termasuk dalam hal memuji Allah. Kita menyatakan, betapa keterbatasan kita dalam melakukannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di sana ada kata tsana' [ثَنَاء], artinya mengulang-ulang pujian.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kita menyatakan, bahwa kita tidak mampu memuji Allah dengan sebenar-benarnya. Dan tidak mungkin kita mampu melakukannya. Karena ada banyak sekali sifat-sifat baik Allah dan nama-nama-Nya yang tidak kita ketahui.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Perbuatan Allah tidak ada batasnya. Sementara semua perbuatan Allah adalah sempurna.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Firman Allah tidak ada batasnya, dan semua firman Allah itu sempurna.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kebaikan Allah kepada makhluk-Nya tidak ada batasnya. Dan semua itu sempurna.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bahkan sebaliknya, kita hanya bisa memuji Allah, dengan pujian yang Dia ajarkan kepada kita. Hanya Allah yang bisa memuji diri-Nya dengan sempurna. Sehingga yang bisa kita lakukan hanyalah menyatakan keterbatasan kita,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Aku tidak bisa menyebut semua pujian untuk-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri.."</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di sini, kita mengikrarkan kesempurnaan semua sifat-sifat Allah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i>Disadur dari as-Syarh al-Mumthi, Imam Ibnu Utsaimin, jilid 4, hlm. 36 – 37.</i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Allahu akbar…</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ternyata ada makna yang luar biasa, dibalik doa yang kita baca. Meskipun kita sering melalaikannya. Hanya kita baca di lisan, tanpa perenungan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Allahu a'lam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><span style="font-size: x-small;">Oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Ini loh tafsir doa setelah tarawih...

Unknown 0 3:30 PM

Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah, amma ba'du, Dalam riwayat lain, dari Ubay bin Ka'ab Radhiyallahu 'anhu, beliau mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam selesai salam shalat witir membaca, سُبْحَانَ الـمَلِكِ القُدُّوْسِ "… Read more »

Read more »

Pesona Masjid Merah Putih di Colombo, Sri Lanka

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: center;"> <img height="640" src="http://images.detik.com/customthumb/2015/07/03/1520/164814_redmasjid1.jpg?w=465" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Inilah Masjid Merah di Kota Colombo, Sri Lanka (redmasjid.com)</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Colombo - Bangunan masjid dengan arsitektur unik tersebar di berbagai penjuru dunia. Di Kota Colombo, Sri Lanka ada satu masjid unik yang berwarna Merah Putih mencolok ala bendera Indonesia. Kira-kira ada hubungannya dengan Indonesia tidak ya?</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sayangnya, tidak. Dilihat Aing dari situs resminya, Jumat (3/7/2015), masjid ini dicat berwarna belang merah putih tanpa ada alasan khusus. Warna tersebut hanya berfungsi sebagai ornamen penghias masjid, dan tidak lebih. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Meskipun warna catnya mencolok, namun tidak mengurangi aroma religius yang kental di masjid paling terkenal di Sri Lanka ini. Jika dilihat-lihat lagi, dengan warna seperti itu bangunan ini lebih mirip taman bermain anak daripada sebuah masjid.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Warna merah putih yang mencolok justru membuat masjid ini menarik untuk dikunjungi wisatawan. Tak kurang ribuan traveler muslim datang ke Masjid Merah setiap tahunnya. Masjid megah dengan bangunan ala kastil Inggris ini langsung menjadi ikon pariwisata Kota Kolombo yang sayang untuk dilewatkan oleh turis. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari segi arsitektur, Masjid Merah punya menara masjid yang berjumlah 14 buah. 2 diantaranya berukuran sedang, sisanya memiliki ukuran yang lebih kecil. Interior masjid pun dihiasi tiang-tiang dengan ornamen kaligrafi yang indah. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Satu fakta unik tentang masjid ini, yaitu punya banyak nama. Nama asli masjid ini sebenarnya adalah Masjid Jamiul Alfar. Namun dalam bahasa Tamil, Masjid Merah disebut sebagai Samman Kottu Palli. Sedangkan dalam bahasa Sinhala disebut Rathu Palliya. Umat muslim Sri Lanka memang didominasi oleh 2 etnis itu, Tamil dan Sinhala.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Masjid Merah pertama kali dibangun pada tahun 1908, dengan kapasitas sekitar 1.500 orang. Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah jamaah, pada tahun 1975 area masjid akhirnya direnovasi dan diperluas sehingga mampu menampung sekitar 5.000 orang.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Walaupun sudah diperluas, area masjid masih tetap tidak bisa menampung jamaah yang membeludak. Jika tiba saatnya Sholat Jumat, ratusan jamaah bisa luber sampai sholat hingga ke jalanan Kota Colombo yang terkenal padat kendaraan. Jadi, jangan heran melihat pemandangan tersebut bila berkunjung ke masjid ini saat salat Jumat ya traveler.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mumpung masih bulan Ramadan, traveler yang ingin berkunjung ke Masjid Merah Putih ini bisa menuju ke alamat Second Cross Street No.228, Kolombo, Sri Lanka. Letaknya ada di area bisnis Pettah yang cukup padat di Kolombo, persis di persimpangan jalan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Traveler bisa merasakan sensasi beribadah di Masjid Merah Putih ala Indonesia yang berada di Ibukota Sri Lanka ini. Tertarik? </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="426" src="http://images.detik.com/content/2015/07/03/1520/164824_redmasjid2.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <i>Interior bagian dalam masjid (Facebook)</i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="426" src="http://images.detik.com/content/2015/07/03/1520/164833_redmasjid3.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><span style="font-size: x-small;">Jamaah tumpah ke jalan saat Salat Jumat (redmasjid.com)</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="426" src="http://images.detik.com/content/2015/07/03/1520/164842_redmasjid4.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <i>Penampakan luar masjid yang indah (exploresrilanka.lk)</i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Pesona Masjid Merah Putih di Colombo, Sri Lanka

Unknown 0 1:00 PM

Inilah Masjid Merah di Kota Colombo, Sri Lanka (redmasjid.com) Colombo - Bangunan masjid dengan arsitektur unik tersebar di berbagai penjuru dunia. Di Kota Colombo, Sri Lanka ada satu masjid unik yang berwarna Merah Putih mencolok ala bendera Indone… Read more »

Read more »

Kiat sukses poligami Ustadz Arifin Ilham !

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4UdsAhJTWEypwqjbm8db4mVFNmO5oekMvbQjHakb0k__5A9J71dkMhMRshmvF_Peku1jruKeUQ4FpnbZaGhiR6ev2I2RE-JcDvYuner7I3sVZOoi4eZCBfCz-5UXPpeX8pQ8c/s1600/Arifin_Ilham_dengan_istri2nya_20140805_164551.jpg"><img border="0" height="368" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4UdsAhJTWEypwqjbm8db4mVFNmO5oekMvbQjHakb0k__5A9J71dkMhMRshmvF_Peku1jruKeUQ4FpnbZaGhiR6ev2I2RE-JcDvYuner7I3sVZOoi4eZCBfCz-5UXPpeX8pQ8c/s640/Arifin_Ilham_dengan_istri2nya_20140805_164551.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ustadz Muhammad Arifin Ilham menikah dengan istri pertamanya pada tahun 1998. Ialah seorang wanita shalehah yang dipertemukan oleh Allah Ta’ala saat beliau mengisi pengajian. Beberapa masa setelahnya, beliau melihat wanita tersebut dalam mimpinya. Kemudian, beliau melakukan shalat Istikharah, meminta restu orang tua, dan keduanya pun menikah. Insya Allah berkah meliputi pernikahannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Dua belas tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 2010, dai yang masyhur dengan dzikir penyejuk hatinya ini menikah untuk kedua kali. Poligami. Sang istri kedua yang beliau sebut sebagai ‘Bidadari ‘Aisyah’ ini merupakan salah satu jamaah dzikirnya. Hampir sama dengan pernikahan pertama, beliau melihat gadis yang nampak berdarah Arab ini dalam mimpi beliau.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sebagian kita, mungkin belum tahu bagaimana detail poligami sang dai kelahiran Banjarmasin ini. Apalagi, beliau tak banyak diliput oleh media dalam acara berbalut gossip yang mengotori hati. Lantas, bagaimana kisah ini secara detail? Mudah-mudahan tulisan ini memberikan manfaat bagi kaum Muslimin.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Pertama, luruskan niat karena Allah Ta’ala dan meneladani sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPjtpkPvbZtxCFdQt1Q-1syLpYwXezBjk2YIajw1NRrBssElAAkT-LXJY6se3o8owA9BINxZMz2-4LgkyEb0HBgN0hWrE-uVeAXclH_Fbemko7VFeItyEw9q1aSJDwXzCBPPKo/s1600/arifin2.jpg"><img border="0" height="438" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPjtpkPvbZtxCFdQt1Q-1syLpYwXezBjk2YIajw1NRrBssElAAkT-LXJY6se3o8owA9BINxZMz2-4LgkyEb0HBgN0hWrE-uVeAXclH_Fbemko7VFeItyEw9q1aSJDwXzCBPPKo/s640/arifin2.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Beliau mengisahkan, tidak ada wanita yang mau dimadu. Maka, beliau hanya memohon kepada Allah Ta’ala. Pasalnya, hampir semua kehidupan sunnah sudah beliau jalani. Mulai Tahajjud setiap malam, shalat Subuh berjamaah di masjid, menjaga wudhu, dan sebagainya. Nah, tutur beliau seraya menggoda jamaah, “nah, ta’addud(poligami) ini yang belum pernah.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Arifin ingin memiliki istri seperti istri-istri Nabi. Bagaimana mengaturnya, mendidiknya, dan sebagainya,” lanjutnya mengisahkan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Benar saja, sekarang setiap malam Jum’at, dai yang pernah koma selama dua puluh satu hari lantaran bisa ular ini mengumpulkan kedua istrinya untuk memperdalam ilmu agama. Bersama-sama.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Kedua, pertimbangkan saran kiyai, ustadz, guru, dan orang terdekat</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketika niat poligami itu diutarakan kepada guru, ustadz, dan kiyai serta orang-orang terdekatnya, ada di antara mereka yang sampaikan nasihat, “Arifin jangan poligami. Nanti jamaah kabur. Nanti dakwahnya dibenci.” Dan kalimat-kalimat lain sebagaimana dialami oleh dai lain yang menjadi korban media penebar gosip dan fitnah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kepada mereka yang menyampaikan itu, dai yang semasa kecilnya pernah kabur dari rumah lantaran tidak dibelikan motor balap ini menukasi dengan tegas, “Itu kalimat syirik dari mulut orang yang beriman. Allah-lah yang memuliakan dan menghinakan manusia. Bukan lantaran poligami atau tidak.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Lah yang gak nikah dihinakan juga banyak kok…,” seloroh beliau sebagaimana ditayangkan di sebuah acara televisi. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Ketiga, cara yang amat baik (ahsan)</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Setelah membulatkan niat karena Allah Ta’ala dan Rasulullah, beliau melakukan shalat Istikharah. Maka untuk semakin memantapkan niatnya, beliau pun bermusyawarah. Bukan hal yang mudah, karena beliau meminta izin kepada kedua orang tua, istri pertama, dan kedua mertuanya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Izin kepada orang tua kandung itu baru didapatkan setelah tiga bulan. Beliau memberikan pemahaman, rayuan, dan juga alasan yang logis sebab sunnah (termasuk poligami) memang sangat logis dan tidak bertentangan dengan logika sehat mana pun.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Begitupun izin yang beliau sampaikan kepada istri dan mertuanya. Qadarullah, lantaran niat yang benar, mereka semua mengizinkan. Hingga pernikahan berkah itu dilangsungkan pada tahun 2010.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Kehidupan Poligami</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLomMncYTgL3mImjsSEYkXC2wAxoGgQiuSxCDoYwhItHedpZRk_tkweEMGoGpiJuGPdJ1qearTsMx6c8p0tHoD7uOi0borWnlYGNDrPUQ20wfRxb2ypOeaIKyk21oWogVtxXXG/s1600/arifin1.jpg"><img border="0" height="494" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLomMncYTgL3mImjsSEYkXC2wAxoGgQiuSxCDoYwhItHedpZRk_tkweEMGoGpiJuGPdJ1qearTsMx6c8p0tHoD7uOi0borWnlYGNDrPUQ20wfRxb2ypOeaIKyk21oWogVtxXXG/s640/arifin1.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Pertanyaan berikutnya, bagaimana menjalani kehidupan poligami? Apakah ada masalah? Bagaimana menyikapi persoalan yang timbul? Pembagian nafkah? Bisakah berlaku adil?</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pertama, masalah sudah pasti ada. Tetapi, tutur pendakwah yang kini menetap di Sentul Jawa Barat ini, “Jika disikapi dengan bijak, masalah bisa semakin membuat kita saling mencintai.” Memang, masalah tidak bisa dihindari. Apalagi, jika boleh dikatakan, keseluruhan hidup adalah masalah yang bisa meninggikan atau merendahkan derajat manusia di sisi Allah Ta’ala, tergantung bagaimana menyikapinya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kedua, tidak ada yang bisa adil. Beliau mengatakan, “Rasulullah pun tidak bisa berlaku adil terkait perasaan kepada istri-istrinya.” Maka, lanjutnya, “Beliau selalu berdoa, ‘Ya Allah, inilah yang bisa kulakukan. Sesungguhnya keadilan sejati hanyalah milik-Mu’ setiap hendak menggilir istri-istrinya.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Terkait hal ini, Ina (panggilan istri kedua ustadz Arifin) mengatakan, “Semuanya kembali kepada keimanan kita. Apalagi terkait giliran. Selama kita (istri-istrinya) ridha, insya Allah tidak masalah.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pasalnya, kedua istrinya ini suka menghadiahkan giliran kepada yang lainnya. Jika tiba giliran istri pertama, sosok dengan panggilan Yuni ini sering berkata, “Kakak ke adik (istri pertama) aja deh…” Begitupun sebaliknya. Duh, indahnya…</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketiga, pendidikan dan canda. Sebagaimana disebutkan di awal, dai yang memiliki suara khas ini mengumpulkan dua istrinya setiap malam Jum’at untuk memperdalam ajaran agama Islam. Dari aktivitas itulah, mereka bisa senantiasa memperbarui komitmen keislaman yang bisa semakin menumbuhkan cinta antara mereka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Selain itu, keluarga juga tidak bisa sepi atau hambar dari canda. Sebagai contoh, ketika beliau bersama istri pertama, maka istri kedua akan menggoda dengan mengatakan, “Nostalgia nih ye…” Sedangkan jika bersama istri kedua, istri pertama akan balas mencandai, “Ayang (panggilan manja pengganti ‘Sayang’) lagi pacaran nih ye…”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Satu hal yang penting dicatat, kedua istri beliau tinggal di rumah yang sama. Baru berpindah rumah akhir-akhir ini setelah anak hasil cinta mereka bertambah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ah, rasa-rasanya, jika semua pelaku poligami bersikap sebijak ini, pembaca juga pingin nyusul ya? :) [Pirman/Kisahikmah]</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVzmfBEVk0mLBc2SZvSb6nmfhoNl_cNe6fRiVbqdz1KA4x3WdXkPETD0iNr0EDqbmSCFYUD8Q0JbKz7G7xQk1BGfyhFpBKQkmLZCTpnchlGxOZehyv5-c7BHuQhBQZvfcM8Ai7/s1600/Ustadz+Arifin+Ilham+dan+Keluarga.jpg"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVzmfBEVk0mLBc2SZvSb6nmfhoNl_cNe6fRiVbqdz1KA4x3WdXkPETD0iNr0EDqbmSCFYUD8Q0JbKz7G7xQk1BGfyhFpBKQkmLZCTpnchlGxOZehyv5-c7BHuQhBQZvfcM8Ai7/s640/Ustadz+Arifin+Ilham+dan+Keluarga.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Kiat sukses poligami Ustadz Arifin Ilham !

Unknown 1 12:00 PM

Ustadz Muhammad Arifin Ilham menikah dengan istri pertamanya pada tahun 1998. Ialah seorang wanita shalehah yang dipertemukan oleh Allah Ta’ala saat beliau mengisi pengajian. Beberapa masa setelahnya, beliau melihat wanita tersebut dalam mimpinya. K… Read more »

Read more »

Sejarah hubungan Kesultanan Malaka, Jawa, dan dunia

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: center;"> <img height="477" src="http://www.grosvenorprints.com/jpegs/8945.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Diyakini terdapat sekurang - kurangnya 61 suku bangsa di Malaka serta terdapat setidaknya 84 bahasa yang dituturkan di Malaka saat Kesultanan berkuasa</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;"><br /></span></i></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/06/malaka-jawa-dan-dunia#"><img src="http://media.nationalgeographic.co.id/daily/640/0/201505151325166/b/foto-malaka-jawa-dan-dunia.jpg" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Wisatawan mengunjungi Gereja St Paul Malacca yang didirikan pada 1521, dan dipakai untuk beribadah lebih dari 115 tahun. Kini, yang tersisa adalah puing-puing bangunan dan batu penutup kubur bekas pemakaman. Jenazah Santo Fransiskus Xaverius pernah dimakamkan di gereja ini. Simak perjalanan di George Town dan Melaka di majalah National Geographic Traveler Indonesia edisi Mei 2015. (Denty Piawai Nastitie)</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mengingat pada masa Kesultanan Malaka ada, komoditi utama perdagangan di dunia adalah rempah – rempah,tak heran jika Kesultanan Malaka membina relasi yang baik dengan pedagang – pedagang dari pulau Jawa.Alasanya karena perdagangan rempah – rempah yang sumber utamanya berasal dari Maluku dikuasai oleh pedangan – pedagang Jawa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Untuk memperkuat relasinya dengan kerajaan – kerajaan di Pulau Jawa,maka Kesultanan mengirim bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan kerajaan dan bagi kapal-kapal dari Jawa yang hendak singgah ke Malaka. Sehingga persediaan untuk rempah-rempah dan pangan harus selalu tersedia supaya dapat melayani semua pedagang. Pada abad ke-15, Malaka mengirim upeti kepada raja-raja yang beragama Hindu di Jawa untuk mendapatkan bantuan dan hasil-hasil pangan dari Jawa.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Namun hubungan dengan kerajaan – kerajaan Hindu ini mulai mengendur karena melemahnya kekuasaan kerajaan Hindu pulau Jawa akibat bermunculanya kerajaan – kerajaan Islam di pantai utara Pulau Jawa.Malaka yang melihat melemahnya kerajaan Hindu kemudian beralih membina relasi dengan kerajaan – kerajaan Islam di pulau Jawa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Selain Malaka juga terdapat Samudra Pasai yang mencoba membangun relasi dengan kerajaan – kerajaan Islam di Pulau Jawa. Malaka juga melakukan hubungan dengan Pasai sangat hati-hati karena Pasai juga mempunyai hubungan baik dengan Jawa. Hubungan Jawa dengan Pasai tidak diganggu oleh Malaka. Namun, dengan cara-cara halus berhasil menarik orang-orang Jawa datang ke Malaka tanpa merusak hubungan dengan pedagang Pasai yang datang ke Malaka. Dengan demikian, pelabuhan Malaka menjadi sangat ramai, banyak pedagang Islam yang sebelumnya di Pasai pindah ke Malaka, meskipun begitu hubungan Pasai dan Malaka tetap berjalan baik.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam urusan perdagangan dengan bangsa luar,perlu diingat bahwa pelabuhan yang dimiliki oleh Kesultanan Malaka bersifat entrepot,artinya kekuatan perdagangan Malaka sejatinya bergantung kepada para pedagang asing.Pedagang-pedagang dari berbagai macam bangsa yang singgah di Kesultanan Malaka, mendirikan tempat-tempat peristirahatan seperti golongan pedagang dari berbagai penjuru Nusantara dan pedagang Tiongkok tinggal di hilir selatan sungai Malaka. Sedangkan dari Abesinia, Gujarat, Goa, Patani dan sebagainya tinggal di Upih sebelah utara sungai.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kehadiran pedagang asing dari kawasan seperti Cina dan dari semenanjung Arab ini menjadikan Malaka menjadi suatu pusat perdagangang antarbangsa.Bahkan seorang penjelajah Portugis bernama Tomi Pires dalam bukunya yang berjudul "Suma Oriental",terdapat sekurang – kurangnya 61 suku bangsa di Malaka serta terdapat setidaknya 84 bahasa yang dituturkan oleh para pedagang itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Diantara semua bangsa yang melakukan hubungan dagang dengan Kesultanan Malaka,bangsa Tiongkok merupakan salah satu yang paling sering melakukan perdagangan di Malaka.Malaka bahkan menjadi tumpuan para pedagang Cina untuk memasarkan barang – barang dari negeri Cina ke pasar Eropa.Seorang Portugis bernama Roy Araujo bahkan melaporkan bahwa setiap tahun datang delapan hingga sepuluh kapal besar yang berangkat dari Cina menuju Malaka dengan tujuan perdagangan.Barang dagangan yang dibawa oleh para pedagang Cina bawa ke Malaka seperti sutera,bahan wangi wangian,permata,belerang,besi,alat masak,porselen,dan peluru.Lalu barang dagangan yang dibawa kembali ke Cina adalah lada,rempah – rempah,dan bahan hutan dari Nusantara.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tak jauh dari Selat Malaka juga terdapat bangsa Brunei yang menjalin hubungan dengan Kesultanan Malaka.Para pedagang dari Brunei membawa beras,ikan,daging,hasil ternak,madu lebah,sagu,kapur barus,dan emas untuk diperdagangkan di Malaka.Sedangkan barang yang mereka bawa dari Malaka adalah kain dari India,cermin serta alat perhiasan dari Asia Barat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Selain itu ada para pedagang dari Pegu (Burma) membawa barang dagangan mewah seperti berlian,perak,wangi – wangian lalu ada pula barang dagang seperti beras,gula,minyak,bawang dan halia.Pegu juga terkenal di Timur karena perusahaan kapal.Sering terjadi apabila barang dagangan habis terjual,kapal pun akan dijual kepada para pedagang di Malaka.Sepanjang bulan Februari dan Mei setiap tahun akan berdatagan dua puluh hingga tiga puluh kapal kecil ke Malaka dari Pegu.Barang dagangan yang dibawa oleh para pedagang Pegu dari Malaka adalah permata,tembaga,rempah-rempah,emas dan bijih.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di kalangan para saudagar di bagian barat,para pedagang dari Gujarat merupakan salah satu yang penting bagi Kesultanan Malaka.Para saudagar ini berangkat dari Pelabuhan Diu,Randir,Surat dan Daman sebagai perantara untuk memperdagangkan barang – barang dari pelabuhan seperti Alexandria,Mekkah,Ormuz,Aden dan Jeddah.Dari pelabuhan – pelabuhan ini pula dibawa barang – barang dari tanah Eropa seperti logam,senjata,cermin,paku,kain berbulu dan anggur.Kemudian para pedagang dari Gujarat ini membeli berbagai jenis rempah,jagung,dan emas dari Nusantara yang terdapat di Malaka selain membawa balik barang seperti tembikar,wangi-wangian,sutra,dan belerang untuk diperdagangkan ke India,pelabuhan – pelabuhan Arab dan seterusnya diperdagangkan hingga ke Eropa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><span style="font-size: x-small;">(Haydr Suhardy, Sumber: Kesultanan Melayu Melaka)</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="320" src="https://www.youtube.com/embed/BgmE_HfGP7Q" width="540"></iframe> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Sejarah hubungan Kesultanan Malaka, Jawa, dan dunia

Unknown 0 10:48 AM

Diyakini terdapat sekurang - kurangnya 61 suku bangsa di Malaka serta terdapat setidaknya 84 bahasa yang dituturkan di Malaka saat Kesultanan berkuasa Wisatawan mengunjungi Gereja St Paul Malacca yang didirikan pada 1521, dan dipakai untuk beribadah… Read more »

Read more »