wisbenbae

Suasana Kantor Google di London

<a href="http://feedproxy.google.com/%7Er/blogspot/RwbFv/%7E3/TDt9KRr4lMY/wow-keren-inilah-pemandangan-baru.html"></a><br />
<div dir="ltr" style="text-align: left;"><br />
<center><br />
<img alt="kantor google di London" height="420" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F16032500000578-366_634x420.jpg" width="634" /><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">  Google memerlukan ide-ide brilian dari para insinyur-nya, dan untuk membantu mereka lebih ‘fresh’ lagi, raksasa internet tersebut membuat tempat kerja mereka senyaman mungkin.<br />
<br />
Markas Google di Victoria, London mempunyai tiga lantai. Namun minggu lalu beberapa dari 350 stafnya mulai menggunakan sebuah lantai yang telah diubah dan dikenal dengan L4, dimana saat ini telah menjadi salah satu yang paling trendi di dunia.</div></center><center><br />
<img alt="Google London office" height="402" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F16031400000578-125_634x402.jpg" width="634" /><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"> Ruang rapat dengan sofa yang nyaman, koridor terlihat seperti bagian dalam kapal luar angkasa, bahkan pekerja dapat bermain biliar dan video game disaat istirahat mereka.<br />
<br />
“Kami mempekerjakan para insinyur cerdas dan terbaik di Inggris dan menempatkan mereka bersama-sama dalam lingkungan yang sangat kreatif, santai, dan menarik.” tutur Nelson  Mattos, Wakil Presiden Teknik, Google yang dikutip Mail Online.<br />
<br />
Ide jelas merupakan bagian penting ketika seseorang bekerja untuk Google, dan tidak pernah ada kekurangan ruang untuk menuliskannya, dimana beberapa dinding di koridor terdiri dari papan putih besar yang berguna jika sesuatu ide tiba-tiba terlintas di pikiran.</div></center><center><br />
<img alt="Google London office" height="422" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F16033800000578-790_634x422.jpg" width="634" /><img alt="kantor google" height="416" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F1603F800000578-879_634x416.jpg" width="634" /><br />
<br />
<div style="text-align: justify;"> Untuk membantu menjaga otak insinyur tetap penuh dengan ‘bahan bakar’, di kantor ini ada banyak makanan dan minuman yang ditawarkan. Ada sebuah “laboratorium kopi” yang melayani 19 campuran yang berbeda dan empat restoran gratis, termasuk sebuah bar sushi, dan semuanya gratis.</div><div style="text-align: justify;"><br />
Selain itu, ada juga pusat kebugaran, ruang musik kedap suara serta ruang bermain game dengan meja biliar, konsol video game dan TV Samsung raksasa.</div></center><center><br />
<img alt="kantor google di London" height="411" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F1603E700000578-519_634x411.jpg" width="634" /><img alt="kantor google di London" height="684" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F1603C200000578-534_634x684.jpg" width="634" /><img alt="kantor google di London" height="393" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F1603B300000578-419_634x393.jpg" width="634" /><img alt="kantor google di London" height="462" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F16034000000578-479_634x462.jpg" width="634" /><img alt="kantor google di London" height="632" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F16034800000578-294_634x632.jpg" width="634" /><img alt="Google London office" height="422" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F16037D00000578-892_634x422.jpg" width="634" /><img alt="kantor google di London" height="409" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F1603BB00000578-208_634x409.jpg" width="634" /><img alt="kantor google di London" height="476" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F16039B00000578-671_634x476.jpg" width="634" /><img alt="kantor google di London" height="616" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F16032D00000578-649_634x616.jpg" width="634" /><img alt="kantor google di London" height="286" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F1603D700000578-928_634x286.jpg" width="634" /><img alt="kantor google di London" height="472" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F160E4E00000578-134_634x472.jpg" width="634" /><img alt="kantor google di London" height="405" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F1603C700000578-438_634x405.jpg" width="634" /><img alt="kantor google di London" height="457" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F16035D00000578-76_634x457.jpg" width="634" /><img alt="Google London office" height="403" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F16035000000578-483_634x403.jpg" width="634" /><a href="http://anaxmuda.blogspot.com/"><img alt="kantor google di London" height="479" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F16038500000578-471_634x479.jpg" width="634" /><img alt="kantor google di London" height="408" src="http://www.berita.manadotoday.com/wp-content/uploads/2011/12/article-2071057-0F1603CB00000578-20_634x408.jpg" width="634" /></a><br />
<br />
<br />
</center><a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>

Suasana Kantor Google di London

Google memerlukan ide-ide brilian dari para insinyur-nya, dan untuk membantu mereka lebih ‘fresh’ lagi, raksasa internet tersebut mem...

Monju: Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat

x 0 Travelling 4:21 PM

<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><img alt="monumen perjuangan rakyat jawa barat" height="375" src="http://i107.photobucket.com/albums/m289/styo/Medan-Bandung-Lampung/Day%209/P1000524.jpg" title="monumen perjuangan rakyat jawa barat" width="500" /></div><br />
Nggak terasa sudah masuk hari kelima berada di Bandung. Padahal belum banyak objek yang bisa saya kunjungi. Sepertinya traveling ke Bandung ini waktunya cukup banyak tersita di jalan. Ya kemana-mana macet. Perjalanan yang cuma 20 km aja bisa 2-3 jam. Nah di hari kelima ini saya juga udah nggak ada rencana kemana-mana. Saya hanya akan mengunjungi teman lama saya yang tinggal di Bandung. Kebetulan dia ngekost di daerah Dipati Ukur. Nggak ada salahnya dong main kesana, apalagi kalau nggak salah udah sekitar 4 tahun nggak ketemu.<br />
<br />
Setelah check out dari International Catellya Guest House saya melangkahkan kaki ke Jalan Paskal. Dari sana saya naik angkot jurusan Ciroyom-Cicaheum. Saya cuma diminta oleh teman saya untuk turun di depan Unpad. Yah ngikut aja sesuai panduan karena saya memang nggak hafal Bandung. Beberapa hari disana jalan-jalannya keluar kota melulu. Nah saat turun dari angkot saya secara nggak sengaja ketemu dengan sebuah bangunan monumen yang cukup mencolok. Awalnya saya tidak tahu monumen apakah ini. Disana hanya ada tulisan “Monju”. Apalagi saya juga nggak sempat mengeksplor lebih lanjut karena saya menunggu jemputan teman saya ini yang rupanya ngekost di belakang Monju ini.<br />
<br />
Sepulang dari Bandung, saya baru browsing-browsing tentang Monju. Rupanya Monju adalah singkatan atau mungkin kata umum yang biasa digunakan untuk menyebut Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Seperti pada umumnya sebuah monumen lain, Monju dibangun untuk mengenang heroiknya para pahlawan-pahlawan asal Jawa Barat yang berjuang mati-matian melawan penjajah. Bentuk monumen ini cukup unik, menyerupai sebuah bambu runcing yang menjadi senjata andalan para pejuang dalam merebut kemerdekaan.<br />
<br />
Sayang sekali saya nggak bisa mengeksplor lebih banyak. Jangankan mengeksplor, saya saja cuma mengambil foto dari luar pagar di pinggir jalan raya sambil menunggu jemputan teman saya. Apalagi siang itu Bandung sangat panas, jadi semakin aras-arasen. Namun bagi yang suka city tour, tempat ini bisa menjadi salah satu tujuan Anda. Lokasinya ada di Jalan Dipati Ukur, depan kampus Unpad. Tidak jauh dari Monju, tepatnya di sebelah selatannya terdapat Gedu Sate yang juga cukup popular sebagai objek untuk city tour di Bandung. </div><div><img alt="" height="1" src="https://blogger.googleusercontent.com/tracker/2633317843377668026-1817836552916910571?l=www.wijanarko.net" width="1" /></div><br />
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a>

Monju: Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat

Nggak terasa sudah masuk hari kelima berada di Bandung. Padahal belum banyak objek yang bisa saya kunjungi. Sepertinya traveling ke Bandung...

Bandara Husein Sastranegara, Bandara Kebanggaan Warga Bandung

x 0 Travelling 4:19 PM

<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><img alt="bandara husein sastranegara " height="375" src="http://i107.photobucket.com/albums/m289/styo/Medan-Bandung-Lampung/Day%205/P1000154.jpg" title="bandara husein sastranegara" width="500" /></div><br />
Hmm.. Cukup sudah berada main di kost teman yang ada di daerah Dipati Ukur. Sekarang waktunya ke airport. Loh kok? Iya, saya akan segera meninggalkan Bandung dong. Uang udah ludes jadi kalau bertahan di Bandung bisa jadi gembel saya nanti. Hehe.. Dari Jalan Dipati Ukur ke airport gampang kok. Tinggal naik angkot sekali aja jurusan Cicaheum-Ciroyom dan nanti tinggal turun di pos TNI AU yang terletak persis di persimpangan antara Jalan Abdul Rahman Saleh dan Jalan Nurtanio sebelum rel kereta api. Dari pos jalan kaki aja ke arah bandara melalui Jalan IMU Nurtanio. Nggak jauh kok, paling sekitar 300 meter aja udah sampai di Bandara Husein Sastranegara.<br />
<br />
Bandara Husein Sastranegara bukanlah bandara satu-satunya di Jawa Barat. Namun bandara ini mungkin adalah satu-satunya bandara komersial yang ada disana. Sedangkan sisanya merupakan bandara-bandara milik pangkalan TNI ataupun bandara perintis seperti Lanud Sulaiman (Bandung), Bandara Penggung (Cirebon), Bandara Nusawiru (Pangandaran), dan Bandara Tunggul Wulung (Cilacap). Wajar dong kalau Husein adalah yang terbesar dan paling ramai. Apalagi selain menjadi bandara komersil Husein Sastranegara juga menjadi pangkalan TNI AU sekaligus menjadi pusat dirgantara nasional. Yup disana terdapat pabrik pesawat kebanggaan Indonesia yaitu PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Beberapa produk yang sudah dihasilkan antara lain NC-212, CN-235 yang masih banyak dipesan beberapa negara sampai sekarang, dan N-250 yang proyeknya nggak dilanjutkan. Selain itu perusahaan ini juga membuat beberapa part pesawat Airbus loh. Keren kan?<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img alt="bandara husein sastranegara " height="375" src="http://i107.photobucket.com/albums/m289/styo/Medan-Bandung-Lampung/Day%209/P1000527.jpg" title="bandara husein sastranegara" width="500" /></div><div style="text-align: center;"><img alt="bandara husein sastranegara " height="375" src="http://i107.photobucket.com/albums/m289/styo/Medan-Bandung-Lampung/Day%209/P1000528.jpg" title="bandara husein sastranegara" width="500" /></div><div style="text-align: center;"><img alt="bandara husein sastranegara " height="375" src="http://i107.photobucket.com/albums/m289/styo/Medan-Bandung-Lampung/Day%209/P1000529.jpg" title="bandara husein sastranegara" width="500" /></div><br />
Kembali ke sisi komersial, bangunan Bandara Husein Sastranegara sebenarnya nggak besar loh. Malah menurut saya tergolong imut-imut dan sumpek. Gimana nggak? Bandara yang gedenya cuma segitu tapi penerbangan yang ada cukup banyak. Maskapai yang terbang dari Bandung sebut saja AirAsia, Merpati, Sriwijaya, Batavia, Silk Air, Sky Aviation, dan Susi Air. Sebelumnya juga ada Malaysia Airlines dan Firefly yang akhirnya harus angkat kaki dari Bandung karena merugi. Memang sih maskapai yang melayani nggak banyak, tapi rutenya cukup variatif kok dengan frekuensi yang bisa dibilang cukup. Dari Bandung Anda dapat terbang langsung ke Medan, Denpasar, Kuala Lumpur, dan Singapore dengan AirAsia. Sampai saat ini sepertinya memang AirAsia yang sangat mendominasi penerbangan dari Bandung. Sementara dengan Merpati Anda bisa terbang langsung ke Jakarta (Halim), Semarang, Jogja, Surabaya, Lampung, dan Palembang. Kurang? Masih ada Sriwijaya tujuan Surabaya, Sky Aviation tujuan Lampung dan Solo, Batavia dan Silk Air ke Singapore, serta Susi Air tujuan Jakarta (Halim) dan Pangandaran. Maskapai yang saya sebut terakhir ini bukanlah maskapai penerbangan berjadwal, melainkan maskapai charter. Intinya kalau ada penumpang ya berangkat, kalau nggak ada penumpang ya nggak ada penerbangan. Kalau mau mencicipi naik Susi Air dengan pesawat Cessna Grand Caravan-nya ke Jakarta/Pangandaran cukup memesan tiket untuk dua orang dengan harga tiket 300.000/orang saja. Anda sudah bisa diantar ke kota tujuan hanya dengan penumpang minimal dua orang (maksimal 12 orang). Asyik kan? Suatu hari nanti saya ingin mencoba juga maskapai milik Ibu Susi Pudjiastuti ini. Semoga bisa..<br />
<br />
Meskipun kecil dan padat, tapi menurut saya Bandara Husein Sastranegara tergolong bandara yang rapi dan cantik. Di bagian luar terdapat beberapa loket maskapai yang berjejer mulai dari Wings Air, AirAsia, Sriwijaya, Merpati, Garuda, dan lain-lain. Pada bagian ini juga hanya ada beberapa toko saja yang menjual makanan seperti roti serta minuman. Kalau untuk makanan berat ada di food court di seberang jalan. Yah maklum lah, area kecil jadi tempatnya juga terpisah-pisah. Masuk ke dalam bandara terdapat ruang check in yang juga kecil dan sumpek, namun suasananya masih terasa nyaman. Mungkin kalau ada beberapa penerbangan sekaligus dengan jadwal yang berdekatan baru terasa sumpeknya. Check in counter antara penumpang domestik dan internasional sama saja. Hanya ruang tunggunya yang berbeda. Penerbangan domestik ruang tunggunya di sebelah kiri, sedangkan penerbangan internasional ruang tunggunya di sebelah kanan. Pada area check in ini terdapat café dan beberapa toko.<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img alt="bandara husein sastranegara " height="375" src="http://i107.photobucket.com/albums/m289/styo/Medan-Bandung-Lampung/Day%209/P1000532.jpg" title="bandara husein sastranegara" width="500" /></div><div style="text-align: center;"><img alt="bandara husein sastranegara " height="375" src="http://i107.photobucket.com/albums/m289/styo/Medan-Bandung-Lampung/Day%209/P1000534.jpg" title="bandara husein sastranegara" width="500" /></div><div style="text-align: center;"><img alt="bandara husein sastranegara " height="375" src="http://i107.photobucket.com/albums/m289/styo/Medan-Bandung-Lampung/Day%209/P1000541.jpg" title="bandara husein sastranegara" width="500" /></div><div style="text-align: center;"><img alt="bandara husein sastranegara " height="375" src="http://i107.photobucket.com/albums/m289/styo/Medan-Bandung-Lampung/Day%209/P1000545.jpg" title="bandara husein sastranegara" width="500" /></div><br />
Memasuki ruang tunggu domestik semakin terasa kalau bandara ini cukup mungil untuk sekelas bandara internasional. Kursi-kursi ruang tunggunya didominasi warna merah, tapi ada juga yang berupa stainless steel. Saya cukup yakin kalau ada dua saja penerbangan dengan pesawat sekelas Boeing 737 atau Airbus A320 yang jadwalnya hampir bersamaan pasti ruangan ini akan penuh sesak. Lagi-lagi harus saya katakan, walaupun kecil tapi ruangan ini masih terasa nyaman. Mungkin efek ruangan yang bersih, AC yang cukup dingin, dan kursi-kursi yang masih baru kali ya. Ditambah lagi dengan beberapa monitor LCD TV berukuran cukup besar yang bisa menjadi hiburan saat menunggu pesawat berangkat. Lagipula siang itu juga penerbangannya nggak begitu rame. Selain itu terdapat toilet dan mushola yang bersih di ruang tunggu. Paling tidak saya cukup nyaman menunggu pesawat di ruang tunggu Bandara Husein Sastranegara (note: saya terbang bukan saat jam sibuk bandara). Sayangnya, bandara yang semakin ramai ini sudah tidak bisa (sulit) dikembangkan lagi mengingat lokasinya berada di tengah kota. Pengembangan bakal mentok kesana-sini. Solusi sementara mungkin bisa memperluas terminal. Tapi untuk solusi jangka panjang mau tidak mau harus membuat bandara baru yang lebih besar. Nah pertanyaannya, sekarang saya mau terbang kemana sih? Ada yang bisa nebak? :D<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: x-small; font-style: italic;">http://www.wijanarko.net/2011/12/bandara-husein-sastranegara-bandara.html</span><br />
<a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>

Bandara Husein Sastranegara, Bandara Kebanggaan Warga Bandung

Hmm.. Cukup sudah berada main di kost teman yang ada di daerah Dipati Ukur. Sekarang waktunya ke airport. Loh kok? Iya, saya akan segera me...

Wisata ke kutub utara

x 0 Travelling 4:06 PM

<div style="text-align: justify;"><a href="http://feedproxy.google.com/%7Er/ranselkecil/%7E3/zM7KZ9kGoy4/"></a>Dua puluh jam perjalanan dari Stockholm melintasi pedesaan Swedia membawa saya ke impian yang jadi nyata: melintasi Lingkar Arktik, di mana kita semakin dekat dengan kutub Utara. Suhu di sini bisa tak bersahabat ketika musim dingin. Kontras antara dataran Swedia yang landai dan Norwegia yang curam menyambut saya di perbatasan.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Gerbong kereta sudah semakin sepi ditinggal penumpang di pos-pos perhentian sebelumnya. Saya menghabiskan kopi yang saya beli satu jam yang lalu, mempersiapkan tas dan membereskan selimut dan bantal yang saya gunakan di gerbong tidur. Lalu saya melihat keluar…</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><img height="425" src="http://farm6.staticflickr.com/5130/5282342262_f24ab27e80_b.jpg" width="640" /></div><div style="text-align: center;">Pos penjagaan mungil di atas fjord, seolah mengasingkan diri dari dunia. Salju tidak turun, tetapi menutupi bukit-bukit fjord secara tidak merata. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><img height="425" src="http://farm6.staticflickr.com/5246/5281745199_2ecae5034b_o_d.jpg" width="640" /></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Satu jam kemudian, siang yang suram menyelimuti kedatangan saya di stasiun kereta api Narvik, Norwegia. Inilah kali pertama saya melihat salju!</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><img height="425" src="http://farm6.staticflickr.com/5290/5282345774_a4b953a020_b.jpg" width="640" /></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sejauh mata memandang, semua salju…</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><img height="360" src="http://farm6.staticflickr.com/5204/5282347468_b2a1583e29_b.jpg" width="640" /></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Bis yang akan membawa saya ke bandara sudah menunggu di ujung jalan. Saya tidak akan menginap di sini malam ini. </div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><img height="360" src="http://farm6.staticflickr.com/5248/5281746671_4908f50006_b.jpg" width="640" /></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Sedikit terkantuk-kantuk, saya mengintip sebuah jembatan yang akan kami lalui…</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><img height="360" src="http://farm6.staticflickr.com/5129/5281746981_c46a5a4085_b.jpg" width="640" /></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Hujan masih turun sedikit-sedikit ketika itu.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><img height="360" src="http://farm6.staticflickr.com/5130/5282348738_00759aa472_b.jpg" width="640" /></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Namun, ada harapan. Sinar matahari menyinari fjord.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><img height="360" src="http://farm6.staticflickr.com/5122/5282349572_0e6fca5c32_b.jpg" width="640" /></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Rumah mungil di ujung dermaga ini menarik perhatian saya. Sungguh membuat ingin dikunjungi, tapi apa daya!</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><img height="425" src="http://farm6.staticflickr.com/5161/5282350488_a0f669542c_b.jpg" width="640" /></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;">Enam puluh menit kemudian, saya sampai di bandara Narvik. Bandara mungil yang turut melayani kota-kota kecil di sekitarnya.</div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="text-align: center;"><img height="425" src="http://farm6.staticflickr.com/5127/5282353024_25bbf5d34f_b.jpg" width="640" /></div><div style="text-align: justify;">Saya termenung sekali lagi, melihat warna biru terbasuh hangatnya matahari, menunggu tumpangan saya selanjutnya.</div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><img height="1" src="http://feeds.feedburner.com/%7Er/ranselkecil/%7E4/zM7KZ9kGoy4" style="font-style: italic;" width="1" /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small; font-style: italic;">http://feedproxy.google.com/~r/ranselkecil/~3/zM7KZ9kGoy4/</span></div><div style="text-align: center;"><a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>

Wisata ke kutub utara

Dua puluh jam perjalanan dari Stockholm melintasi pedesaan Swedia membawa saya ke impian yang jadi nyata: melintasi Lingkar Arktik, di mana ...

Mau jadi lumba-lumba ? coba Jetpack Flyboard ajah !

x 0 Amazing, Sci/Tec, Sports 3:45 PM

<div dir="ltr" style="text-align: center;"><div><img alt="Up from the depths: Zapata powers to the surface" height="286" src="http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2011/12/06/article-2070557-0F1345D500000578-523_634x286.jpg" width="634" /> <br />
<div>Up from the depths: Zapata powers to the surface</div></div><div></div><div><img alt="Water lot of fun: The Flyboard lets users zoom around like dolphins" height="286" src="http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2011/12/06/article-2070557-0F12785100000578-516_634x286.jpg" width="634" /> <br />
<div>Take off: Zapata flies along just like a dolphin</div></div><br />
<div></div><div><img alt="Sea-ing is believing: Zapata crashes back under the surface" height="286" src="http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2011/12/06/article-2070557-0F1345CA00000578-301_634x286.jpg" width="634" /> <br />
<div>Sea-ing is believing: Zapata crashes back under the surface</div></div><br />
<div></div><div><img alt="High life: The Flyboard can hit heights of 30 feet" height="429" src="http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2011/12/06/article-2070557-0F12778800000578-945_634x429.jpg" width="634" /> <br />
<div>High life: The Flyboard can hit heights of 30 feet</div><div></div><div><img alt="Somersault: Zapata shows how his machine can be used for acrobatics" height="336" src="http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2011/12/06/article-2070557-0F1279AB00000578-47_634x336.jpg" width="634" /> <br />
<div>Somersault: Zapata shows how his machine can be used for acrobatics</div><div></div><div><img alt="Clipping in: The wearer straps into two boots attached to powerful jets" height="349" src="http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2011/12/06/article-2070557-0F1276AB00000578-555_634x349.jpg" width="634" /> <br />
<div>Clipping in: The wearer straps into two boots attached to powerful jets<span style="text-decoration: underline;"><br />
</span></div></div></div></div><span style="font-size: xx-small;"><br />
<br />
<span style="font-style: italic;">sumber :http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-2070557/Iron-Man-style-jet-pack-Flyboard-lets-human-dolphin.html</span></span> </div><div style="text-align: center;"><img alt="" height="1" src="https://blogger.googleusercontent.com/tracker/8393158267358383217-6990986167657615213?l=jelajahunik.blogspot.com" width="1" /></div><div style="text-align: center;"><a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>

Mau jadi lumba-lumba ? coba Jetpack Flyboard ajah !

Up from the depths: Zapata powers to the surface Take off: Zapata flies along just like a dolphin Sea-ing is believing: Zapata crashe...

6 Penyebab Kemacetan yang Paling Menyebalkan

x 0 Lifestyle 3:08 PM

<div style="text-align: center;"><img alt="" height="411" src="http://malesbanget.com/new/wp-content/uploads/2011/12/macet.jpg" title="macet" width="560" /></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Macet adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ibukota tercinta ini. Namun biar bagaimana biasanya kita dengan macet, sepertinya kita bakal selalu kesel dan benci sih sama yang namanya macet ini. Nah penyebab kemacetan itu ada macem-macem. Berikut adalah 6 penyebab kemacetan yang paling menyebalkan.</div><div style="text-align: justify;"></div><h3 style="text-align: justify;"><b>Demo</b></h3><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">OK, kalian pengen “menyampaikan aspirasi”. Tapi HARUS BANGET ya bikin macet? Harus banget ya bikin jalanan sampe ditutup terus ada pengalihan lajur, terus bikin semua orang yang bekerja membanting tulang jadi telat melakukan kegiatan? Harus banget ya? Ada banyak banget loh orang yang punya kerjaan beneran dan jadi terganggu banget aktivitasnya gara-gara orang ‘demo’ ini.</div><div style="text-align: justify;"></div><h3 style="text-align: justify;"><b>Galian Jalan</b></h3><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Wisbenbae mengerti bahwa galian jalan itu penting untuk perkembangan infrastruktur. Tapi, kenapa harus gali jalan siang-siang pas jalanan rame banget sih? Jalanan biasa 3 lajur aja udah macet ini pake acara dipangkas jadi 1 lajur. Sebenernya gali-gali jalan kan bisa mulai malem gitu, pas jalanan udah mulai sepi. Kenapa sih harus banget bikin macet pas lagi rame gitu.</div><div style="text-align: justify;"></div><h3 style="text-align: justify;"><b>Orang Nontonin Kecelakaan</b></h3><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kalo ada kecelakaan parah, misalnya truk keguling di tengah jalan dan membuat jalanan jadi macet, Wisbenbae bisa ngerti. Tapi yang sungguh menyebalkan adalah ketika ada kecelakaan yang sebenernya kecil-kecil aja, tapi SEMUA PENGGUNA JALAN NONTONIN. Woy ya udah siiih!!! Kalo mau nolong ya tolong aja, tapi yang gak nolong ya gak usah nonton kaliiii!!! Emangnya dengan nontonin kayak gitu orangnya jadi tertolong apa?! Yang luar biasa adalah terkadang ada pengguna jalan (biasanya pengendara motor) yang beneran niat untuk minggir dulu hanya untuk nontonin kecelakaan. Hiburan kayaknya emang kurang yah di Jakarta?</div><div style="text-align: justify;"></div><h3 style="text-align: justify;"><b>Hujan Terus Jadi Macet Aja Gitu</b></h3><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Hujan selalu berhasil melumpuhkan kota Jakarta. Gak pernah gagal. Coba aja hujan setengah jam gitu, terus kamu ke jalan-jalan gede. Pasti macetnya luar biasa kurang ajar kayak orang gak pernah disekolahin. Penyebabnya ada aja, mulai dari motor yang berteduh di bawah jembatan (sampe makan 3/4 lajur), sampe mobil yang gak kenapa-kenapa tau-tau mogok aja gitu. Manteb.</div><div style="text-align: justify;"></div><h3 style="text-align: justify;"><b>Gak Ada Apa-Apa Tapi Macet</b></h3><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kamu pasti pernah ngerasain ini. Kamu lagi di mobil atau motor, terus jalanan muaaceeeeeett banget. Kamu bertanya-tanya, ini ada apa sih? Apakah ada kecelakaan? Apakah ada serangan alien? Kamu pun deg-degan. Tapi tiba-tiba, di satu titik, macet itu sirna tanpa ada penjelasan. Tiba-tiba kayak semua mobil ilang aja gitu. Tiba-tiba jalanan lancar. Kenapa tadi macet?! Apakah itu semua ilusi belaka?! Apakah kamu sudah gila?!! Tidaaaaaaak!!!!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><h3 style="text-align: justify;"><b>Si Komo Lewat</b></h3><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Sebenernya ini yang paling nyebelin sih. Kesel gak sih kamu kalo lagi buru-buru gitu, terus tau-tau perjalanan kamu harus terhambat cuma gara-gara ada makhluk gede gak bertanggung jawab lewat dan bikin jalanan macet? Emang dia siapa?! Apa haknya buat bikin jalanan macet?! Terus dia boleh gak macet gitu? Apa-apaan ini? Dimana keadilan?!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Nah, itulah 6 penyebab kemacetan yang paling menyebalkan versi Wisbenbae. Punya penyebab kemacetan yang paling bikin kesel versi kamu? Boleh lho dishare di comment.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'macet' di sini !</a></div>

6 Penyebab Kemacetan yang Paling Menyebalkan

Macet adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ibukota tercinta ini. Namun biar bagaimana biasanya kita dengan macet, sepertinya kita baka...

The New Nation of Indonesia, Majalah LIFE- 13 Februari 1950

x 0 History, politics 3:00 PM

<div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px;">Indonesia, Sebuah negara baru telah muncul di katulistiwa, begitu kalimat pertama dari 14 halaman tentang berita dan foto-foto Indonesia. majalah LIFE menyebut negara ini sebagai Jamrud Katulistiwa, negara yang mengagumkan, indah tiada tara, dan subur. berikut penggalan kalimat dalam majalah tersebut lengkap dengan foto-foto.</span></span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px;"> </span>  <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaDnB19my6Mz7UGxnEOpMJ5Scs25ptelpAaJSMikk9oC8Y4K_r3XboV4VLDTHPinT6LIe1d04-YCoDbSeTLeie0QfsdIQ1rIi8JikhaFFZ2wYTQKI-QUSgph3517h0lCdsWZ1_0Q/s640/1.jpg" width="468" />  <span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span></span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;">Sebenarnya sebelum kemerdekaan pun Indonesia pernah dimuat dalam majalah LIFE, setidaknya dua kali, edisi 7 Desember 1936 yang memuat tentang Pakubuwono X, Raja Surakarta dan edisi 25 Januari 1937, saat Gusti Nurul, putri Mangkunegoro VII Surakarta, menarikan tari serimpi di Belanda saat pernikahan Putri Juliana dan pangeran Bernhard. Dan edisi tahun 1946 saat terjadi Revolusi besar-besaran di Jawa melawan Belanda.</span></span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span>  <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyDKwsDmBBFFFwtUUky_Hoa30IniAqMom9eM5DfibZhHtu3GKUr4PJ3nv7M_LJAbQ4vKHguTiF5AhRuZ3NucMTPcQyAHb6_pcdB5HaUM0qs0315X2PD8fgH15yMHWEPVqq4tcL7g/s640/2.jpg" width="456" /> <span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span></span></div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;">Tampak Soekarno, Presiden Republik Indonesia dan Fatmawati "Sang Istri" bersama 2 anak mereka</span></span></div><div style="color: black; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span>  <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgon3R6vYf263IEbIMaSTSUWVzsmqyYt5VVj1OjG8_NX7o4fOSt-fzWlAOj4XalSteX0DR3j2JNQyqmdKflXiIeRd8wLuZWygsdgICCkkucKkd7ZnBBYZdVASybl7pHJawnZo6qmg/s640/3.jpg" width="480" /> </span></div><div style="color: black; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;">Di dalam artikel ini disebutkan bahwa Indonesia dikenal sebagai "zamrud yang memanjang di katulistiwa", "kebanggaan Belanda selama 350 tahun". Terlihat foto seoarng prajurit Keraton Yogyakarta membawa tombak di belakang mobil Amerika milik Sultan Yogya</span></span></div><div style="color: black; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span>  <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbNIhMBEEv51OhDGVvXD9nRpx4V9pdyqMN8NmcmuefXvvKR_NHH2JAKXBeZ1Z7mMC-zbOMdl5eDwnTl_dT7JdEiC-K-mjt-6Qmwkh10NkxGEuRPgZ4EAxkRHRdR7EDO3cRwfEiUQ/s640/4.jpg" width="493" /> <span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span></span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;">Majalah Life menggunakan istilah "The Unites States of Indonesia" sebagai konsekuensi perjanjian KMB dimana Indonesia berbentuk federasi. foto memperlihatkan kampung air di Sungai Musi dan rumah tradisional dari bali</span> </span></div><div style="color: black; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">   <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeXI0_6Uu2Rz7xHq_wBC6HI-SvgKANbxOsz1T-hlrNzBo64lODB8Vj9uhmkwNL2P_jYxC4pDmqF0aaeUAiBM81m-CzUHDAz_dwllqhHBix5Hq8PDHhfcCZe0V9SRqj9BDRTLneQg/s640/5.jpg" width="477" /> <span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span></span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;">Peta di atas menunjukkan Papua masih di tangan Belanda. Rumah Gadang di Sumatra (kanan atas), disebutkan bahwa menurut cerita rakyat Sumatra pada abad 16, seorang pangeran Sumatra melawan musuh dari Jawa, Sang Pangeran lebih memilih untuk tanding banteng, </span>kemudian m<span style="line-height: 16px; text-align: left;">enang, alhasil rumah rumah dibentuk meruncing untuk memperingati peristiwa tanding banteng tersebut (ga tahu cerita aslinya gimana). Kiri bawah memperlihatkan masjid di Sumatra. Kanan bawah memperlihatkan patung Buddha di Borobodur (jaman segitu kepalanya masih pada nyatu ama badannya, sebelum pada dicuri)</span></span></div><div style="color: black; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span>  <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjDmHuaqSUy1p5zuC1lw6WM3W80gWpk66QvhsvzRHxJL1utanYU8vO_CtvQGeEIzngXgOVG6CwG6I9NDvHZ0H_qHVtU2xW-_ydb9a8b6xQfwrpky_D6Uj0V503ODaJeayTqEbSlg/s640/6.jpg" width="480" /> <span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span></span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;">Keunikan kehidupan di Indonesia, disebutkan bahwa kehidupan di Indonesia berjalan lambat, namun justru karena itu tercipta maha karya seni. Saat jaman kolonial, air dan tanah cukup untuk menghidupi semua, namun perang menghancurkan banyak area persawahan. Kiri atas menunjukkan wanita Bali berbelanja (perhatikan 'penutup' badannya). kanan atas memperlihatkan perempuan 16 tahun sedang membatik, kiri bawah tentang seorang pria yang bekerja di tambang minyak, kanan bawah menunjukkan pengrajin kayu dari Jepara yang terkenal dengan ukirannya.</span> <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAl80r_t9BhxV07HYWZScCwyqaZ60s4yd6XaHEiAsO2qv09mroubmNbXy0T5hpxeLrFQEkDJ3Zyk2RzSSyx6UV-hHv4a4oJiA16ftbP4EBOiGCgZVNj8MlT_6y9-3tgH8tqgOqMw/s640/7.jpg" width="436" /> <span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span></span></div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;">Seorang Nelayan Jawa menaiki perahu dengan peci, atribut khas bagi orang Islam Indonesia.</span></span></div><div style="color: black; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span>  <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCxverJRAaJ_vVnu1xYbiK9du17wx0bPwlzZPPunp054BcGrhWOKqGYMiuE13LleYHS0FtOFzBNTRSjCWb8bpfGseRWToaGc5Fb1cQUOMPZDetU8WRcmpvBSDFTXyPFjhMaKyqQw/s640/8.jpg" width="471" /> </span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Indonesia: Tanah kaya Payung dan Mangga</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Foto kanan atas: wanita semarang dengan kebaya dan sarung batik yang indah berjalan di bawah payung bambu telanjang kaki</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Foto kanan bawah: penjual minuman sirup buah di Semarang</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Kiri bawah: panen padi di Jepara</span></span></div><div style="color: black; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span>   <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMvTK5_L0fZhEn2RQ1fDeaHgyjTWlSELmmGGBgkon7mkNZKL4o3rgvXuXX9AD1ZF80Bwxr5MrS5tSLiTAK0-1VfhsYI25nSFj-zjbGF_Ep5X1fvItCy9i6A1VrojUJeQlkjGkMqA/s640/9.jpg" width="481" />   <span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span></span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;">Atas : jalan setapak menuju rembang, nampak para petani membawa hasil pertanian dan terlihat pula pohon kapok</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Kanan bawah : perahu nelayan di rembang yang diberi warna-warna yang tak lain hanya untuk memenuhi hasrat seni masyarakat Jawa</span></span></div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span>   <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijiQMPIGy-CkqNtKHx-vbXtkGijkUStJLyj0lTw9fD9TlNWC9yCIjnUZK02A6-9fpTe61s2VHrYmdhuIBaPXRqBGBE2V30uWtr7cMRa9ry8u_GCEG7YqUhHWhjjpwJtFTKzYi4EA/s640/10.jpg" width="451" />   <span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span></span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;">Atas : penari Bali menarikan tarian yang diambil dari kisah Ramayana, banyak dari tarian Indonesia yang diambil dari kisah Hindu tersebut</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Tengah : Tarian Istana untuk Sang Susuhunan Surakarta yang masih muda, tema tariannya "menciptakan kesejahteraan"</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Bawah : Seorang kerabat Susuhunan Surakarta menarikan tarian dengan berperan sebagai raja jahat diambil dari kisah Mahabarata</span></span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span>  <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivk4O1fTQckPTZ1mveCJLzI69OWhhSk-ixmqjDtI3H9YehtT9F8IyuiDzle6pNB6DioM_cN47O-55k891DHzhNxKMgRYNL9ck1sOLWv6R-JlzYvh63FOoU1NI-KKhI_mi0LzUUoQ/s640/11.jpg" width="471" /> <span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span></span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;">Tarian di Indonesia Anggun dan Unik, tarian di Bali dibandingkan Jawa lebih dinamis dan cenderung menampilkan "kesurupan" roh jahat sementara tarian di jawa lebih lembut dan lebih formal. Kedua macam tarian diiringi musik gong yang indah dan para penarinya mengenakan kostum keemasan</span>   <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Kiri atas dan bawah : tarian di Bali dimana penarinya terhiopnotis untuk bertarung dengan roh jahat</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Kanan : Putri Istana surakarta menarikan tari Serimpi, sebuah mahakarya seni</span></span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span>  <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEVkdnUnCTkOPjrH96XGEJBGQMZd3sxry1vty-80jUedRWDc4MpekGNLVrby3NBtLAjsH8T1gaRvZY5hUPW6tcKzA5cicC4n5u-qFIlW2gtPv6vM_zILLfUY2-F_Ef14Z3Sv30zg/s640/12.jpg" width="488" />   <span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span></span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;">Atas : aktivitas persawahan di Pendang (mungkin maksudnya padang kali ya) Sumatra</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Kiri bawah : para pekerja membawa bahan untuk membangun candi di Bali</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Kanan bawah : wanita dan anak anak mandi di sebuah kanal di samping jalanan padat</span></span></div><div style="color: black; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span>  <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcYJ-YdrZfNT0pIbzQfE0j8HZsvG_hSnwkCFypBwB8uYsonlUI7OEDE-LkPw8QIMDIlMfQ67LDMWxWYaoXRUiurYF2r_f9V3_kCpkBy11Lx8VEvgNfPe4-F7q4HvJgTbOwXl9LnQ/s640/13.jpg" width="482" /> </span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">  <span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span></span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;">Atas : perkebunan teh dan kina di bandung. teh pertama kali diperkenalkan Belanda di indonesia tahun 1832, sbelum perang, Indonesia menghasilkan 18% total teh dunia, karena perang menurun menjadi 4,5%</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Kiri bawah : wanita dan anak anak mandi di sebuah kanal di samping jalanan padat, air yang dipakai bercampur dengan air bekas cucian, air minum diambil dari sumur</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Kanan bawah : wanita Bali membawa pot tanah liat untuk dijual di Klungkung , ibukota tua Bali</span></span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span>  <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHIfkIpO_9o1clm3qRLd3z5o1sVx3rfloFuiRiBwK4GFj9DYlV0RVTFdbxdA-4NReniI8qsJf_Ogy2Au4W7lWwslwyhzHJw8sD4Qu4wLyrZz7bA5OvHRrrTwtZhAtbxPZma8atpQ/s640/14.jpg" width="475" /> </span></div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;">Generasi muda harapan bangsa. Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya setelah berjuang. walalupun mayoritas muslim, pendiri bangsa tidak mencantumkan nama "muhammad" dalam konstitusinya.</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Tampak dari kiri :</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Muhammad hatta : Perdana Menteri, negosiator kemerdekaan dan merangkap menteri luar negeri</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Sultan Jogja : Menteri pertahanan umur 37 tahun, memimpin pasukan anti Belanda</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Anak Agung : Menteri Dalam Negeri, raja Bali berumur 30 tahun yang memperjuangkan federalisme dalam pemerintahan baru</span> <span style="line-height: 16px; text-align: left;">Sutan Sjahrir : Negarawan umur 40 tahun yang dibuang oleh Belanda, dia tidak memiliki kantor namun pengaruhnya sangat luas</span></span></div><div style="color: black; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span>   <img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6gcxcCNjB9AGeIlTprUE3u9bywnhhi-9qK8PDdxbwcSQjVnmxefaYSk3NO3vQvLSg20HvNMA5nyiBCrbu01cx7CfQyyQzg6ljCknE2WV_GNsGSjhPkHsoo1gNqc8TPG2syQJzGw/s1600/15.jpg" />  <span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span></span></div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;">Seorang pangeran yang dulunya berasal dari kasta berkuasa menengok ke dalam Istana Yogyakarta dimana para negarawan sedang bekerja membuat undang-undang</span>   <span style="line-height: 16px; text-align: left;"> </span></span></div><div style="color: black; text-align: center;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: center;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="line-height: 16px; text-align: left;">SUMBER FOTO = "LIFE" MAGAZINE, Edisi 13 Februari 1950</span></span></div><div style="color: black; text-align: center;"></div><div style="color: black; text-align: center;"><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><a href="http://www.exelroze.info/2011/12/foto-new-nation-of-indonesia-majalah.html"><br />
</a></span></div><div style="color: black; text-align: center;"><a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>