Sok-sokan toleran, tapi sama Muslim gak toleran ...

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: center;"> <img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg2gA-ABRDAiFiRxHxs6ij0qPZ0CdUDDaQOPUL3Goc0G3Zt_JkynDWWCvnh18zQfj41duLrypS5F2PI_KylquMlU9MIXnabrVpWavJ2Hqb1MyrRLkvG365WYoFWVPwcIhiq0d4Tw/s1600/felix+siauw.jpg" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Felix Siauw, mualaf dan dai muda yang kondang di kalangan netizen mengingatkan sekaligus menyindir muslim yang seakan-akan tak bangga akan keislamannya. Melalui akun @felixsiauw dengan jumlah follower 1 juta lebih ini, aktivis Hizbut Tahrir Indonesia ini membagi cuitannya, Ahad (2/11/2014).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> "Agamanya Islam, namun tidak bangga, bangganya malah sama agama orang lain. ada yang kayak begini? ada..,"<br />Ia menambahkan, "Ngakunya Muslim, tapi sama kekufuran ridha dan tenang, dengan sesama Muslim yang berdakwah meradang, ada yang kayak begini? ada..,".<br />"Maunya masuk surga, tapi shalat males, katanya anti-kekerasan, tapi lidahnya lucah penuh cela, ada yang kayak begini? ada..,"<br />"Namanya Islami, tapi anti-Islam, demennya atheis padahal ngerti juga nggak, ada yang kayak begini? ada.."<br />"Sok-sokan dialog antaragama, biar dibilang pluralis dan toleran, tapi sama-sama muslim nggak toleran. ada yang kayak begini? ada..:)"<br />"Sama syiah dia temen, sama kafir kawan, sama atheis 11-12, tapi sama muslim galaknya ampun-ampunan. ada yang kayak begini? ada..:)"<br />"Padahal bisa toleran sama orang kafir, harusnya lebihh toleran sama Muslim ya? tapi..ah..sudahlah..mungkin mereka lelah..XD". </blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: x-large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: x-large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Sok-sokan toleran, tapi sama Muslim gak toleran ...

Unknown 0 8:00 PM

Felix Siauw, mualaf dan dai muda yang kondang di kalangan netizen mengingatkan sekaligus menyindir muslim yang seakan-akan tak bangga akan keislamannya. Melalui akun @felixsiauw dengan jumlah follower 1 juta lebih ini, aktivis Hizbut Tahrir Indonesi… Read more »

Read more »

Ketika media independen menguasai informasi...

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: center;"> <img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1DF97lKlg6ex4OvxD7JIhmq-OGGKC8CtqIRuomnIveI5c9OW0u1fqlaSc5dYvnhOFl_boD_lFcHZizGs6nQ5S_EywkBdSDGP9zQiYCVs0FtwW8q9htCkQHjI6SDnskDtuyiOztQ/s1600/social+media.jpg" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pengelola-pengelola media mainstream nampaknya mulai gelisah. Khalayak (audiens) seperti tidak mau lagi "nurut" pada apa yang diarusutamakan (mainstreaming).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gejala ini sangat tampak pada arus berita menyangkut Joko Widodo dan Basuki T. Purnama. Alih-alih ikut ber "sorak-sorak bergembira" menjadi bagian dari arus, khalayak justru berdiam bagai batu kokoh di tengah arus. Sebagian, malah menampilkan perlawanan dengan menciptakan arus tandingan dengan menampilkan berita-berita yang justru kontra.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Lucunya, pengelola media mainstream kelihatan tidak terima dengan kenyataan bahwa khalayak menentang arus mereka. Khalayak justru dihakimi sebagai "terlihat bodoh di internet". Sumber berita yang ditautkan khalayak di internet di"gugat" sebagai berita dengan sumber tak jelas.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Para pengelola media mainstream ini masih merasa pelabelan "baik" atau "buruk" ada sepenuhnya di tangan mereka. Masih merasa bahwa eksklusivitas mutlak mereka yang tentukan. Mereka mungkin tidak menyadari, khalayak banyak melabeli mereka sebagai partisan, berpihak, dan (mungkin) sudah "makan dari kedua obyek berita (Jokowi-Ahok) yang mereka coba arusutamakan terus menerus".</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jaman sudah berubah. Peletakan informasi-banding adalah tanda bahwa khalayak sudah sejajar dengan pengelola media. Tak soal sumber beritanya valid atau tidak, bagi khalayak yang penting melawan pembodohan-pembodohan yang dilakukan media mainstream. Valid atau tidak, tautan-tautan berita yang diletakkan khalayak di internet sangat efektif membuyarkan upaya pembentukan arus utama oleh media-media yang sudah sangat kasat mata tampil partisan.</div> <div style="text-align: justify;"> ‪</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><span style="font-size: x-small;">(Canny Watae)</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: x-large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: x-large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Ketika media independen menguasai informasi...

Unknown 0 6:00 PM

Pengelola-pengelola media mainstream nampaknya mulai gelisah. Khalayak (audiens) seperti tidak mau lagi "nurut" pada apa yang diarusutamakan (mainstreaming). Gejala ini sangat tampak pada arus berita menyangkut Joko Widodo dan Basuki T. Purnama. Ali… Read more »

Read more »

Masjid Pertama di Papua ...

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: center;"> <img height="426" src="http://images.detik.com/customthumb/2015/07/24/1519/071627_maspapua1.jpg?w=465" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: xx-small;">Ini dia Masjid Tua Patimburak, masjid pertama di Papua (Dadang Lesmana/ACI)</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Fakfak - Tahukah Anda, Papua memiliki masjid berusia 145 tahun di Kabupaten Fakfak. Masjidnya pun unik, memiliki gaya arsitektur ala bangunan Eropa. Inilah Masjid Tua Patimburak, yang disebut-sebut masjid tertua di tanah Papua.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Islam ternyata juga punya sejarah panjang di Bumi Cendrawasih. Ini terbukti dari Masjid Tua Patimburak yang masih berdiri hingga kini dan digunakan sebagai tempat beribadah umat Muslim setempat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari situs resmi Kementerian Agama yang dikunjungi Aing, Jumat (24/7/2015) Masjid Tua Patimburak berlokasi di Desa Patimburak, Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua. Untuk menuju ke sana, pertama traveler naik angkutan umum dari Kabupaten Fakfak ke Distrik Kokas selama dua jam. Kemudian, lanjut naik perahu selama satu jam untuk tiba di Desa Patimburak.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Usut punya usut, masjid tersebut punya nama asli yakni Masjid Al Yasin. Namun karena berlokasi di Desa Patimburak dan umurnya sudah sangat tua, maka lebih familiar dengan nama Masjid Tua Patimburak.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Diketahui, Masjid Tua Patimburak didirikan tahun 1870 oleh seorang imam bernama Abuhari Kilian. Dia berasal dari Kesultanan Ternate dan mendapat tugas untuk menyebarkan Islam ke tanah Papua.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Meski belum terbukti secara literatur, Masjid Tua Patimburak disebut-sebut sebagai masjid pertama yang ada di Papua. Namun coba perhatikan, tampak jauh Masjid Tua Patimburak tidak terlihat seperti masjid.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tampak jauh, kubah Masjid Tua Patimburak mirip dengan kubah mirip gereja-gereja di Eropa pada masa lampau. Atapnya berupa seng (seperti rumah-rumah di Papua) dan berwarna hijau, merah dan kuning</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Masih soal arsitektur bangunannya, bentuk segi enam pada dasar bangunan melambangkan enam rukun iman yang merupakan dasar ajaran Islam. Kubah dengan alas berbentuk segi delapan, menggambarkan delapan mata angin dengan salah satu arah ditandai oleh mihrab yang menunjuk ke arah Kiblat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sementara itu, di tengah-tengah bangunan masjid terdapat empat tiang penyangga yang menyerupai struktur bangunan di pulau Jawa. Interior masjid ini pun hampir sama dengan masjid-masjid yang didirikan oleh para wali di Jawa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam perkembangan zaman, masjid Masjid Tua Patimburak pernah diterjang bom tentara Jepang. Lubang bekas pecahan bom tersebut masih dapat dilihat di pilar masjid.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kini, Masjid Tua Patimburak tetap menjadi tempat ibadah untuk sekitar 150 umat Muslim yang ada di Desa Patimburak. Bagi traveler, tentu masjid tersebut merupakan destinasi religi sekaligus sejarah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="424" src="http://images.detik.com/content/2015/07/24/1519/071644_maspapua2.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Masjid yang ada di tepi pantai dengan latar belakang perbukitan hijau (Dadang Lesmana/ACI)</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="425" src="http://images.detik.com/content/2015/07/24/1519/071701_maspapua3.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Perjalanan menuju Desa Patimburak (Dadang Lesmana/ACI)</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: x-large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: x-large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Masjid Pertama di Papua ...

Unknown 0 5:00 PM

Ini dia Masjid Tua Patimburak, masjid pertama di Papua (Dadang Lesmana/ACI) Fakfak - Tahukah Anda, Papua memiliki masjid berusia 145 tahun di Kabupaten Fakfak. Masjidnya pun unik, memiliki gaya arsitektur ala bangunan Eropa. Inilah Masjid Tua Patimb… Read more »

Read more »

Tempat Sauna pinggir laut di Kutub Utara !

<div dir="ltr"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://www.fubiz.net/2015/07/25/the-sauna-by-the-sea/thebandssauna_architecture-0/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img height="432" src="http://www.fubiz.net/wp-content/uploads/2015/07/thebandssauna_architecture-0-900x608.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Para mahasiswa the studio Scarcity and Creativity at School of Architecture and Design di Oslo , dulu hanya bisa membayangkan sebuah tempat sauna dari kayu jauh di laut utara . Nah sekarang ini mereka sudah mewujudkannya, bernama The Bands, berlokasi di Kleivan , Norwegia, di sebuah desa nelayan yg sudah ditinggalkan di sebelah utara lingkar kutub utara .</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.fubiz.net/2015/07/25/the-sauna-by-the-sea/thebandssauna_architecture-01/"><img height="457" src="http://www.fubiz.net/wp-content/uploads/2015/07/thebandssauna_architecture-01-900x643.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.fubiz.net/2015/07/25/the-sauna-by-the-sea/thebandssauna_architecture-02/"><img height="426" src="http://www.fubiz.net/wp-content/uploads/2015/07/thebandssauna_architecture-02-900x600.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.fubiz.net/2015/07/25/the-sauna-by-the-sea/thebandssauna_architecture-03/"><img height="426" src="http://www.fubiz.net/wp-content/uploads/2015/07/thebandssauna_architecture-03-900x600.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.fubiz.net/2015/07/25/the-sauna-by-the-sea/thebandssauna_architecture-04/"><img height="426" src="http://www.fubiz.net/wp-content/uploads/2015/07/thebandssauna_architecture-04-900x600.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.fubiz.net/2015/07/25/the-sauna-by-the-sea/thebandssauna_architecture-05/"><img height="640" src="http://www.fubiz.net/wp-content/uploads/2015/07/thebandssauna_architecture-05-900x1599.jpg" width="360" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.fubiz.net/2015/07/25/the-sauna-by-the-sea/thebandssauna_architecture-06/"><img height="426" src="http://www.fubiz.net/wp-content/uploads/2015/07/thebandssauna_architecture-06-900x600.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.fubiz.net/2015/07/25/the-sauna-by-the-sea/thebandssauna_architecture-07/"><img height="426" src="http://www.fubiz.net/wp-content/uploads/2015/07/thebandssauna_architecture-07-900x600.jpg" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: x-large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: x-large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Tempat Sauna pinggir laut di Kutub Utara !

Unknown 0 4:00 PM

Para mahasiswa the studio Scarcity and Creativity at School of Architecture and Design di Oslo , dulu hanya bisa membayangkan sebuah tempat sauna dari kayu jauh di laut utara . Nah sekarang ini mereka sudah mewujudkannya, bernama The Bands, berlokas… Read more »

Read more »

Detik2 pas Hindia Belanda runtuh...

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: justify;"> Lima penyintas masa perang menguakkan takdir dan kesaksian mereka ketika riwayat Hindia Belanda tamat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/07/suasana-ketika-hindia-belanda-sekarat#"><img height="640" src="http://media.nationalgeographic.co.id/daily/728/0/201507241817353/b/foto-suasana-ketika-hindia-belanda-sekarat.jpg" width="562" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Unit Sepeda Jepang merambahi jalan-jalan di Batavia pada 10 Maret 1942, sehari setelah pengumuman resmi takluknya Hindia Belanda atas Jepang. Sebelumnya, unit ini pernah sukses dalam penaklukkan Malaya. (Australia War Memorial)</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Saya lahir dan dibesarkan di Bandung,” ungkap Frans van Bommel kepada saya awal tahun ini. Kemudian dia melanjutkan, “Saya masih ingat, semua ketakutan, kecemasan, dan peristiwa pada hari-hari itu—kala Hindia Belanda takluk kepada Jepang.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pertalian Frans dengan Bandung tampaknya cukup kuat lantaran ibunya dimakamkan di Pandu, beberapa tahun sebelum kedatangan Jepang. Lelaki itu merupakan salah satu penyintas masa pendudukan Jepang. Bagi Frans, dunia telah melupakan sejarah perang, rasa sakit, penderitaan warga sipil yang tidak bersalah di bawah kekuasaan Jepang yang barbar.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kendati Frans berusia 83 tahun dan telah menjadi warga Colorado, Amerika Serikat, dia masih menyimpan bara dalam benaknya. “Mereka akan selalu menjadi musuh saya, tak peduli kapan pun dan di mana pun,” ungkapnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Berita resmi penyerahan Hindia Belanda kepada Jepang di Lapangan Udara Kalijati tersiar dari corong NIROM pada Senin, 9 Maret 1942. Sehari sebelumnya, di tepian jalan utama Kota Bandung tampak banyak kemeja resmi para perwira yang dibuang bengitru saja, lengkap dengan emblem dan tanda jasa mereka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Perang Pasifik menorehkan salah satu bab sejarah terkelam dalam peradaban manusia. Barangkali apa yang dikatakan Frans benar, kita memang telah melupakannya. Barangkali pula kita mudah melupakannya karena kita adalah penonton perang yang baik—Nusantara adalah 'terra bellica' namun kita tidak terlibat langsung dalam Perang Dunia. Sejatinya, seperti apakah suasana Hindia Belanda saat itu?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="640" src="http://nationalgeographic.co.id/dat/daily/972/0/201507241917664/b/image.jpg" width="421" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Monumen Tjiaterstelling-Soebang-Kalidjati di Ereveld Pandu, Bandung. Penanda zaman ini mengenang serdadu KNIL tak dikenal yang tewas pada pertempuran terakhir mempertahankan Hindia Belanda 1-8 Maret 1942. (Mahandis Y. Thamrin/National Geographic Indonesia)</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Akhir dari Hindia Belanda di Bandung terlihat gedung-gedung pertemuan dan restoran-restoran, yang dipenuhi orang-orang Belanda,” ungkap B.J. Bijkerk. “ [...] Para perwira tinggi yang berdansa tampak tidak terganggu di Societeit Concordia di Jalan Braga dan di Hotel Homann Bandung. Hampir semua yang hadir berbusana malam...”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sementara sepuluh kilometer dari Bandung terjadi kecamuk pertempuran malam antara KNIL dan serdadu Jepang, warga kota justru bersantai melepas ketegangan di hiburan malam. Sebuah akhir pekan tanpa harapan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bijkerk, perempuan Belanda yang saat itu berusia 45 tahun, merupakan asisten perawat di Gemeente Ziekenhuis Juliana—kini Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Dia menuliskan pengalamannya jelang tutupnya Hindia Belanda dalam Vaarwel, Tot Betere Tijden, terbit pertama kali dalam bahasa Belanda pada 1974.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Mempertahankan suatu daerah kepulauan seluas Eropa dengan 350.000 orang serdadu bayaran,” ungkap Bijkerk, “berarti suatu pekerjaan yang mustahil.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Suasana Hindia Belanda ibarat “orang yang menunggu hasil ujian tetapi mereka sebenarnya sudah tahu dengan pasti bahwa mereka tidak lulus.” Bijkerk berpendapat tentang kekuatan KNIL yang sejatinya untuk menjaga keamanan dan kedamaian Hindia Belanda, bukan untuk berperang dengan musuh dari luar. “Mempertahankan suatu daerah kepulauan seluas Eropa dengan 350.000 orang serdadu bayaran,” ungkapnya, “berarti suatu pekerjaan yang mustahil.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> “Semua botol-botol minuman kami buang isinya,” ungkap Bijkerk. NIROM, stasiun radio Hindia Belanda, telah menyiarkan peringatan kepada warganya untuk membuang isi botol minuman beralkohol. Warga Belanda tahu bahwa dalam pengaruh alkohol serdadu Jepang akan berlaku brutal. Namun, belakangan mereka baru paham bahwa tanpa pengaruh alkohol pun serdadu Jepang memang sudah brutal.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketika deru pesawat-pesawat Jepang mulai melintasi Bandung, dalam kepanikan Bijkerk dan suaminya segera bersiap meninggalkan kota. Mereka, dan juga banyak warga Belanda lainnya, mengungsi dengan mobil ke Wijnkoopsbaai—kini Pelabuhan Ratu. Dalam buku riwayatnya, inilah salah satu kawasan pantai yang belum diketahui pesawat-pesawat pemburu milik Jepang. Untuk sementara mereka aman di kapal “Pulau Bras” yang siap berlayar.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> William Henry McDougall Jr. (1909-1988) turut memberikan kesaksian semasa. Lelaki asal Utah, Amerika Serikat itu bertugas sebagai jurnalis United Press. Bersama jurnalis lain, dia mengikuti pergerakan KNIL di perbukitan di Subang pada Rabu, 4 Maret 1942. Para jurnalis, yang juga dibekali senapan otomatis, dijanjikan oleh seorang perwira militer Belanda untuk menyaksikan bagaimana armada KNIL menghalau Jepang untuk kembali ke laut. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="367" src="http://nationalgeographic.co.id/dat/daily/640/0/201507241917810/b/image.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Monumen KNIL di Ereveld Pandu, yang menampilkan serdadu dengan klewang dan karabin. Didesain oleh Therese de Groot-Haider pada 15 Agustus 1991. Monumen ini merupakan replika dari monumen serupa di Koninklijk Tehuis voor Oud-militairen 'Bronbeek'. (Mahandis Y. Thamrin/National Geographic Indonesia)</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Namun, pada kenyataannya McDougall menemukan hal yang sebaliknya. Dia dan KNIL justru kocar-kacir meninggalkan Subang menuju Bandung dengan jalanan yang diserang bom oleh pesawat-pesawat Jepang.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di sebuah puncak bukit, kendaraan mereka dihentikan oleh segerombolan KNIL pribumi yang panik. Para serdadu itu menyuruh mereka untuk putar balik karena ada pasukan payung Jepang. McDougall dan jurnalis lain dengan sigap membawa senapan otomatis mereka dan bersembunyi dalam semak.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Kami mencari-cari hingga horizon, namun tidak menemukan apapun kecuali bercak asap hitam sisa ledakan peluru penangkis serangan udara,” ungkap McDougall. “Lalu kami menyadari apa yang membuat pasukan itu panik. Peluru-peluru penangkis serangan udara itu meletus dan turun ke bawah seperti parasut-parasut hitam.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika letusan penangkis serangan udara itu dapat melumpuhkan militer Belanda, demikian dalam benak jurnalis itu, bukan hal yang mengherankan jika serdadu Jepang dapat bergerak dengan mudah dan cepat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> McDougall menulis petualangannya tadi dalam Six Bells off Java: A Narrative of One Man's Miracle yang diterbitkan Charles Scribner's Sons, New York pada 1948. Buku lain karyanya berjudul By Eastern Windows terbit pada tahun berikutnya. Atas petualangan dan laporan pascaperangnya, McDougall menerima Nieman Fellowship di Harvard University dan juga nominasi Pulitzer Prize.</div> <div style="text-align: justify;"> “Kami mencari-cari hingga horizon, namun tidak menemukan apapun kecuali bercak asap hitam sisa ledakan peluru penangkis serangan udara,” ungkap McDougall.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bijkerk dan McDougall adalah sebagian dari penyintas kapal “Pulau Bras”. Kapal itu berangkat dari Pelabuhan Ratu, namun ditenggelamkan Jepang pada 7 Maret 1942 di barat laut Pulau Christmas, Samudra Hindia. Perkiraan korban tenggelamnya Poelau Bras mencapai 240 orang, sebanyak 116 orang berhasil selamat dari maut karena sekoci. Selama tiga tahun lebih mereka mendekam terpisah di balik kawat berduri kamp tawanan perang di Sumatra.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Sasoedanja Djepang berkoeasa di sini 6 minggoe lamanja, moelai dilakoeken penangkapan pada pemimpin-pemimpin dan journalist-journalist Tionghoa,” ungkap Nio Joe Lan. “Itoe koetika kira-kira djam 9 pagi pada itoe hari Minggu 26 April 1942 jang tida aken bisa terloepa.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Nio (1904 -1973) merupakan seorang jurnalis yang aktif sebagai pengurus Tiong Hoa Hwe Koan. Karirnya bermula di majalah Penghiboer, berlanjut di surat kabar Keng Po dan harian Sin Po.</div> <div style="text-align: justify;"> “Sasoedanja Djepang berkoeasa di sini 6 minggoe lamanja, moelai dilakoeken penangkapan pada pemimpin-pemimpin dan journalist-journalist Tionghoa,” ungkap Nio Joe Lan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Nio, yang saat itu berusia 38 tahun, diciduk di rumahnya di Jakarta. Bersama warga Tionghoa laki-laki dari beberapa kota di Jawa, mereka menjadi tawanan Jepang. Awalnya, Nio dan warga Tionghoa lainnya ditempatkan di Bukit Duri, lalu dipindah ke Serang. Kamp terakhirnya adalah Tjimahi, bersama 9.000 warga Belanda.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Djangan kata mengatahoei keadahan loear, liat orang loear sadja tida boleh!” Kehidupan dalam kamp memang membosankan, namun tampaknya penuh romansa. Selain kewajiban menanam sayur di kebun, beberapa orang berinisiatif membuat perpustakan, ceramah intelektual, hingga bermain alat musik bersama.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Nio dan warga Tionghoa lain dibebaskan pada 27 Agustus 1945. Nio bertimbang hati kepada keluarga Belanda yang meskipun bebas, mereka tak lagi memiliki rumah. “”Orang interneeran Tionghoa boleh dibilang ampir semoea masi ada poenja roemah, kemana marika bisa poelang.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Catatan hariannya selama di kamp, diterbitkan dalam sebuah buku berjudul Dalem Tawanan Djepang (Boekit Doeri-Serang-Tjimahi): Penoetoeran Pengidoepan Interneeran Pada Djeman Pendoedoekan Djepang. Buku itu pertama kali diterbitkan oleh Lotus Company pada1946.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bagaimana bisa warga Tionghoa yang lama menetap di Hindia Belanda turut menjadi tawanan perang? Jepang melakukan tindakan keras terhadap mereka yang dianggap pro-Chungking dan anti-Jepang. Di dalam tawanan itu termasuk para opsir Cina, pemuka warga pecinan, dan jurnalis—yang tampaknya tak pernah terbukti melakukan perlawanan anti-Jepang.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="498" src="http://nationalgeographic.co.id/dat/daily/640/0/201507241917215/b/image.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Kendaraan lapis baja dan kendaraan perang lainnya milik militer Jepang tengah berpatroli melintasi kawasan Harmoni, Jakarta, pada 25 September 1945. Kendati Jepang telah menyerah dan Soekarno-Hatta telah memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, mereka tetap menjaga ketertiban kota. (LLieutenant Robert John Buchanan/Australia War Memorial)</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Militer Jepang memasuki Batavia tatkala Satyawati Suleiman (1920-1988) masih menjadi mahasiswi. Satyawati dikenal sebagai perempuan pertama yang menyandang gelar ahli arkeologi di Indonesia. Kisah pengalamannya ketika awal masa pendudukan Jepang pernah terbit dalam jurnal Indonesia nomor 28 pada Oktober 1979, "The Last Days of Batavia".</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Berbeda dengan nasib kebanyakan keluarga Belanda, kondisi Satyawati dan keluarganya tampaknya masih tenteram pada awal 1942. “Ibu saya menanam mentimun dan bunga matahari Meksiko,” ungkapnya, “dan, setelah Jepang tiba, kita bisa makan sayuran dan memotong bunga untuk mencerahkan rumah.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Namun, beberapa bulan jelang militer Jepang masuk, perubahan yang tampak nyata adalah di kampusnya. Banyak profesor Belanda mengubah busananya dengan seragam Stadswacht dan Landwacht, yang merupakan bagian korps militer darurat di Hindia Belanda. “Jadi kami menghadiri kuliah yang diberikan oleh laki-laki berpenampilan pejuang perang,” ungkap Satyawati, “yang masuk ruangan dengan entakan sepatu bot dan dengan helm di tangan mereka.”</div> <div style="text-align: justify;"> “Banyak mahasiswa berangsur-angsur menghilang, terutama gadis-gadis,” Satyawati berkisah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Beberapa ruang dosen juga dimodifikasi supaya tahan dari bom serangan udara, juga dinding darurat yang melapisi dinding luar ruang tersebut. Kebiasaan baru para penghuni kampus adalah merayapi dinding perlindungan ketika terdengar alarm peringatan serangan udara.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Banyak mahasiswa berangsur-angsur menghilang, terutama gadis-gadis,” Satyawati berkisah. Umumnya orang tua mereka menganggap kota besar seperti Batavia tidak lagi aman bagi anak-anak perempuan mereka. Kekhawatiran itu cukup beralasan lantaran berbagai berita mengerikan tentang brutalnya pembantaian di Nanking, Tiongkok, oleh Jepang.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mahasiswa kian menghilang dalam kelas, namun Setyawati dan segelintir temannya masih setia menghadiri perkuliahan hingga Februari 1942. “Kami masih ceria dan tampak seolah-olah tidak ada ketakutan sama sekali,” ungkapnya. “Kami menyimak profesor yang menjelaskan tata bahasa Jawa yang sulit, seakan tidak terjadi Perang Pasifik.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Setiap orang mewakili kisah takdirnya sendiri dalam masa-masa sulit. Tiga tahun kemudian, sebuah negeri kepulauan bernama Indonesia menjadi takdir baru bagi rakyatnya yang merindukan kebebasan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="498" src="http://nationalgeographic.co.id/dat/daily/640/0/201404211739570/b/image.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Tiga tawanan perang asal Australia sedang memasak nasi goreng di atas arang membara. Mereka menghuni kamp tawanan di Jakarta. Tampaknya penjagaan mulai longgar karena foto ini diambil pada September 1945, beberapa minggu setelah Jepang menyerah kepada Sekutu. (Lieutenant Robert John Buchanan/Australian War Memorial)</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><span style="font-size: x-small;">(Mahandis Yoanata Thamrin)</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <center> <iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="320" src="https://www.youtube.com/embed/qlT2UTsDgkg" width="540"></iframe> </center> <div style="text-align: center;"> <br /> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: x-large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: x-large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Detik2 pas Hindia Belanda runtuh...

Unknown 0 3:00 PM

Lima penyintas masa perang menguakkan takdir dan kesaksian mereka ketika riwayat Hindia Belanda tamat. Unit Sepeda Jepang merambahi jalan-jalan di Batavia pada 10 Maret 1942, sehari setelah pengumuman resmi takluknya Hindia Belanda atas Jepang. Sebe… Read more »

Read more »

Zoe, mobil nol emisi Renault !

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: center;"> <img height="512" src="http://cdn.mobilwow.co.id/images/news/content/b122b6e9c4e9b31f18ee184cf8677d37.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;"> Zoe dilengkapi dengan sistem teknologi pengisian baterai instan. </blockquote> <div> <br /></div> </div> <div style="text-align: justify;"> Renault sedikit membuka mengenai sosok mobil perkotaan berkonsep nol emisi bahan bakar yang disebut dengan nama ZOE. Mobil ramah laingkungan ini datang dengan motor listrik baru yang diklaim menawarkan jarak tempuh lebih jauh di kelasnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Untuk ZOE, Renault menciptakan Expression Nav, Dynamique Nav dan Dynamique Nav untuk memangkas waktu pengisian menjadi lebih efisien. Expression Nav yang terdapat pada ZOE, bukan merupakan perangkat entry level, tetapi memiliki sistem lebih canggih yang terubung langsung ke satelit sebagai perangkat navigasi dengan bantuan layar sentuh berukuran 7 inchi. Di samping itu juga tersedia climate control, Renault Keycard entry system, konektivitas Bluetooth dan kaca depan elektrik.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Jika Anda menjalankan ZOE di lalulintas yang padat sehingga mengurangi daya simpan energi baterainya, dengan teknologi Dynamique Nav Cepat Charge, yang dapat diisi ulang sampai 80 persen dari kapasitasdengan waktu sekitar 30 menit melalui charge point muatan titik 43 kW.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Fitur standar termasuk airbag driver, transmisi otomatis tunggal kecepatan, jangkauan dan indikator eco, pengereman regeneratif, pengukur baterai dan Econometer. Selain itu, ada kompartemen penyimpanan 31-liter, yang dapat dikunci, di belakang kursi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: x-large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: x-large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Zoe, mobil nol emisi Renault !

Unknown 0 2:00 PM

Zoe dilengkapi dengan sistem teknologi pengisian baterai instan.  Renault sedikit membuka mengenai sosok mobil perkotaan berkonsep nol emisi bahan bakar yang disebut dengan nama ZOE. Mobil ramah laingkungan ini datang dengan motor listrik baru yang … Read more »

Read more »

Pisang termewah dari jepang...

<span style="font-size: large;"></span><br /> <div style="text-align: center;"> <img height="640" src="http://images.detik.com/content/2015/07/24/297/photo22.jpg" width="493" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jepang tampak masih menggemari ide buah mewah. Kini ada pisang baru bernama Shiawase yang dikemas dalam paket mewah. Untuk membuka pisang pun harus mengupas dua lapisan terlebih dahulu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> UNIFRUTTI Japan selaku distributor buah meminta firma desain,Nendo, membuat kemasan khusus untuk pisangnya. Hasilnya berupa stiker dua lapis yang ditambahkan ke permukaan kulit pisang.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Stiker menyerupai tekstur, warna, dan terasa seperti kulit pisang. Saat stiker dilepas akan ada lapisan berisi teks yang menjelaskan cerita dibalik pisang Shiawase.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kemasan pisang dilengkapi tas berbentuk daun pisang untuk membawanya. Kertas jinjing bisa dibuka dan berisi cerita lebih lengkap terkait pisang Shiawase.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Ketika kami diminta mendesain kemasan, kami tidak ingin membuat sesuatu yang mewah meski berkualitas tinggi. Ini sepenuhnya tidak sesuai dengan pisang yang ramah lingkungan," jelas desainerNendo, seperti dilansir dari quartz.com (23/07).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Shiawase merupakan pisang pertama yang mendapat 2 bintang pada International Taste and Quality Institute (iTQi) Superior Taste Awards di Belgia. Buah ditanam di kepulauan Mindanao, Filipina. Namun pisang organik ini dijual secara eksklusif di Jepang.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Nama buah berasal dari kata "bahagia" dalam bahasa Jepang. Menurut perusahaan, buah itu membuat semua penanam​nya​ pisang bahagia.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: x-large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: x-large;">Follow @wisbenbae</span></a></div> <center> <span style="font-size: large;"><a href="https://twitter.com/wisbenbae"></a></span></center>

Pisang termewah dari jepang...

Unknown 0 1:00 PM

Jepang tampak masih menggemari ide buah mewah. Kini ada pisang baru bernama Shiawase yang dikemas dalam paket mewah. Untuk membuka pisang pun harus mengupas dua lapisan terlebih dahulu. UNIFRUTTI Japan selaku distributor buah meminta firma desain,Ne… Read more »

Read more »

Cara Tempo membela teoris GIDI...

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: center;"> <img height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiszQ1-q1nOjfF1ssfwcYxXOnGtVhzUiAPlD-eOwrpcAjPFkGwXwYPwy6zOahQm_oW3spnDCos6fyRQiHk1U57PZXm1iCThrVXF6pJuD4Tlb_j3P3BCKPhPGUII_TYON0gi-yqGmA/s640/TEMPO_semua+korban+jemaat+GIDI.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Minggu (19/7/2015), berita terpopuler (paling banyak dibaca) di Tempo.co berjudul: Rusuh di Tolikara, 'Semua Korban adalah Jemaat GIDI'. <a href="https://www.blogger.com/%28http://nasional.tempo.co/read/news/2015/07/18/058684854/rusuh-di-tolikara-semua-korban-adalah-jemaat-gidi">(http://nasional.tempo.co/read/news/2015/07/18/058684854/rusuh-di-tolikara-semua-korban-adalah-jemaat-gidi</a>)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tempo menyajikan berita tersebut dengan mengambil nara sumber Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII), Ronny Mandang. Poin utama berita tersebut adalah pernyataan Ronny bahwa:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Semua warga Tolikara yang jadi korban dalam kerusuhan di Tolikara, Jumat 17 Juli 2015 adalah warga jemaat Gereja Injili Di Indonesia (GIDI)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Mereka tertembak saat mendekati lokasi salat Ied untuk berkoordinasi dengan warga muslim di lapangan Koramil Tolikara</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. Ronny menduga ada aparat yang memprovokasi kejadian tersebut sebab selama warga Tolikara hidup berdampingan dengan rukun, terutama soal agama.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 4. Bentrok dan kerusuhan terjadi karena ada tembakan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div> <div style="text-align: justify;"> <b><span style="font-size: large;">Angle Berita</span></b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Media-media lain juga menyebutkan bahwa dalam peristiwa tersebut jatuh korban tewas dan luka. Tepatnya 1 orang tewas dan 11 warga terluka. Jika semuanya adalah adalah jemaat GIDI, judul berita tersebut tidak dapat disalahkan. Namun, setiap judul selalu mengandung angle pemberitaan. Membaca judul Rusuh di Tolikara, 'Semua Korban adalah Jemaat GIDI', pembaca terbawa pada framing bahwa jemaat GIDI adalah korban. Posisi sebagai korban, membentuk persepsi bahwa jemaat GIDI-lah yang dizalimi. Padahal berita-berita yang lebih terpercaya yang jumlahnya jauh lebih banyak menunjukkan jemaat GIDI adalah pelaku penyerangan atas jamaah shalat Idul Fitri dan pembakaran masjid serta puluhan rumah dan kios. Sedangkan tertembaknya mereka merupakan akibat dari penyerangan tersebut, saat mereka tidak bisa diperingatkan oleh aparat. Bukan "korban" dalam arti sesungguhnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b><span style="font-size: large;">Istilah</span></b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tempo.co menggunakan istilah "Rusuh Tolikara" dalam pemberitaan, alih-alih menggunakan istilah "Pembakaran Masjid" atau "Teror Tolikara"</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pemilihan istilah untuk menyebut suatu peristiwa juga menggambarkan sudut pandang media dalam sebuah peristiwa dan membentuk persepsi publik ketika membaca berita tersebut.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Istilah yang sama juga dipakai oleh Kompas.com. Sedangkan Republika dan media Islam lainnya lebih memilih istilah "Pembakaran Masjid" dan "Masjid Dibakar"</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b><span style="font-size: large;">Tertembak saat hendak koordinasi?</span></b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam berita paling populer tersebut, Tempo menguti pernyataan Ketua Umum PGLII bahwa "mereka tertembak saat mendekati lokasi salat Ied untuk berkoordinasi dengan warga muslim di lapangan Koramil Tolikara." Benarkah mereka tertembak saat hendak berkoordinasi dengan warga muslim? Berita-berita di media lain (baik media umum maupun media Islam) menyebutkan bahwa mereka tertembak saat aparat memberikan tembakan peringatan karena mereka menyerang jamaah shalat Idul Fitri.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> "Aparat keamanan sempat memberikan tembakan peringatan untuk menghalau warga yang menyerang jamaah Salat Id, di Karubaga, Tolikara, Papua pada Jumat lalu. Namun 1 warga sipil meninggal dunia, 2 luka berat dan 8 luka ringan akibat letupan senapan tersebut," tulis <a href="http://news.detik.com/berita/2971608/tembakan-peringatan-di-tolikara-menelan-korban-jiwa-ini-kata-kapolri">Detik</a>.</blockquote> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> "Tiga orang pelaku penyerangan warga yang tengah salat Idul Fitri di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua terluka tembak. Petugas terpaksa melumpuhkan mereka karena tak mengindahkan peringatan petugas," tulis <a href="http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150717150405-12-66914/polisi-tembak-tiga-pelaku-penyerangan-salat-ied-di-papua/">CNN Indonesia</a>.</blockquote> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> "Sebenarnya, kata Patrige, di lokasi musala sudah ada anggota Polisi dan TNI yang berjaga untuk pengamanan Salat Id. Namun massa tetap menyerang sehingga ada tindakan dari aparat," tulis <a href="http://www.merdeka.com/peristiwa/pembakaran-musala-di-papua-satu-anggota-gidi-tewas-tertembak.html">Merdeka</a>.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <b><span style="font-size: large;">Menyalahkan aparat</span></b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada poin ketiga dan keempat, pernyataan Ketua Umum PGLII berita tersebut justru menyalahkan aparat keamanan. Menuduh aparat keamanan yang memprovokasi dan tembakan dari aparat keamanan-lah yang menyebabkan mereka menyerang dan membakar masjid. Jika publik percaya pada berita ini, maka persepsi publik akan terbawa pada kesimpulan bahwa pelaku teror yang membakar Masjid tidak bersalah. Publik justru menyalahkan aparat keamanan. Jika demikian, sungguh ini adalah propaganda yang membahayakan. [Ibnu K/Tarbiyah.net]</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sumber: <a href="http://www.tarbiyah.net/2015/07/membedah-berita-terpopuler-di-tempo.html">http://www.tarbiyah.net/2015/07/membedah-berita-terpopuler-di-tempo.html</a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i>*NB: 1 Masjid terbakar, 38 rumah dan 63 kios milik umat Islam ludes terbakar. 153 muslim Tolikara masih mengungsi. </i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: x-large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: x-large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Cara Tempo membela teoris GIDI...

Unknown 0 12:37 PM

Minggu (19/7/2015), berita terpopuler (paling banyak dibaca) di Tempo.co berjudul: Rusuh di Tolikara, 'Semua Korban adalah Jemaat GIDI'. (http://nasional.tempo.co/read/news/2015/07/18/058684854/rusuh-di-tolikara-semua-korban-adalah-jemaat-gidi) Temp… Read more »

Read more »

Sebelum bakar Masjid , Pendeta Marthen Orasi dg Megaphone melarang muslim jangan Salat Ied !

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: center;"> <img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOTt6Z_plTNqJcdpA2woh8ItNTGQpqRWwRkW0SH6ZiJNF-_q6F_7Y-wJOm3fJQ3Rj2XKB9DO8ssR4ax3pzZmZpmAKe-ULiFqX8d9lg4bNpUSGVTB4BiIM5OpZBzYH3Keh9Z6Yr7A/s1600/Papua-Pernyataan-Aliansi-Alim-Ulama-Indonesia-tentang-Insiden-di-Tolikara-Papua-jpeg.image_.jpg" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sejumlah pihak menyayangkan insiden pembakaran musala Baitul Mutaqin di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua. Pejabat negara dan tokoh nasional ramai-ramai mengimbau agar rakyat Indonesia, khususnya warga Papua, menahan diri dan tidak terpancing berbuat anarkis dalam menanggapi insiden tersebut.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sumber kepolisian menyebutkan, insiden itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIT di mana saat itu tengah berlangsung salat Idul Fitri 1436 H di lapangan Makoramil 1702-11/Karubaga distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara. Salat Id dipimpin Ustaz Junaedi. Di saat bersamaan Jemaat Gidi sedang melaksanakan seminar internasional dipimpin Pdt. Marthen Jingga dan Harianto Wanimbo (Korlap).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari sumber kepolisian, Merdeka.com merangkum detik-detik insiden di bumi cenderawasih. Berikut paparannya:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> 1. Pukul 07.00 WIT saat Jamaah muslim akan memulai Salat Id di lapangan Makoramil 1702-11/Karubaga, Pdt. Marthen Jingga dan sdr. Harianto Wanimbo menggunakan megaphone berorasi meminta tidak melaksanakan Salat Id di ruang terbuka.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Pukul 07.05 WIT, saat memasuki Takbir ke 7 Salat Id, sekelompok massa dari Pdt. Marthen Jingga dan sdr. Harianto Wanimbo mulai berdatangan dan melakukan aksi pelemparan batu dari bandara Karubaga dan luar lapangan Makoramil 1702-11/karubaga. Mereka meminta kegiatan Salat Id dihentikan. Terjadi kepanikan jamaah yang melaksanakan Salat Id.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. Pukul 07.10 WIT massa mulai aksi pelemparan batu dan perusakan kios yang berada di dekat musala baitul mutaqin.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 4. Pukul 07.20 WIT aparat keamanan berusaha membubarkan massa dengan mengeluarkan tembakan. Namun massa semakin bertambah dan melakukan pelemparan batu kepada aparat keamanan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 5. Pukul 07.52 WIT massa yang merasa terancam dengan tembakan peringatan dari aparat keamanan melakukan aksi pembakaran kios yang berada di dekat masjid.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 6. Pukul 08.30 WIT api yang sudah membesar merambat ke masjid.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 7. Pukul 08.53 WIT bangunan kios-kios dan masjid rata terbakar.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 8. Pukul 09.10 WIT massa kembali berkumpul di ujung bandara karubaga.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: xx-small;">Sumber: <a href="http://www.merdeka.com/peristiwa/detik-detik-menegangkan-insiden-pembakaran-musala-di-papua.html">merdeka.com</a></span> </div> <div style="text-align: justify;"> ---- </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: x-large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: x-large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Sebelum bakar Masjid , Pendeta Marthen Orasi dg Megaphone melarang muslim jangan Salat Ied !

Unknown 0 12:27 PM

Sejumlah pihak menyayangkan insiden pembakaran musala Baitul Mutaqin di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua. Pejabat negara dan tokoh nasional ramai-ramai mengimbau agar rakyat Indonesia, khususnya warga Papua, menahan diri dan tidak terpan… Read more »

Read more »

Musdah Mulia anjurkan pelajaran Agama dihapus di indonesia!

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8WsyWWgvv4bKT_EvnsUayhJXrkBuzLb7_a7p4gPjjNlNUWjzQIEgqnQYhPt_oasy_04DH3jcZKCaMAigxZJAXViDICeAmQGaFXErOAvt5CrQWlJJ1557qO9v4vek31omzFdBpzQ/s1600/musdah.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8WsyWWgvv4bKT_EvnsUayhJXrkBuzLb7_a7p4gPjjNlNUWjzQIEgqnQYhPt_oasy_04DH3jcZKCaMAigxZJAXViDICeAmQGaFXErOAvt5CrQWlJJ1557qO9v4vek31omzFdBpzQ/s1600/musdah.jpg" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Melalui akun facebooknya <a href="https://www.facebook.com/musdah.muliaii?fref=ts">Musdah Mulia II</a>, timses Jokowi ini menulis:</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Copas dari seorang teman:</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;"> <div style="text-align: justify;"> Mari belajar dari Singapura ttg Agama:</div> <div style="text-align: justify;"> Sekitar 22 tahun lalu Singapura melarang pengajaran agama di Sekolah. Hasilnya, penduduk negeri itu dikenal paling tertib, disiplin, dan toleran padahal mrk terdiri dari beragam etnik, bahasa dan agama.</div> <div style="text-align: justify;"> PM Singapura, Lee Hsien Loong tetap menegaskan, pemerintahnya tdk akan mengijinkan pengajaran agama masuk sekolah. Sejak PM Lee Kuan Yew ditetapkan bhw agama urusan pribadi, bukan urusan sekolah atau negara. Keputusan itu diambil krn Lee Kuan Yew melihat pengajaran agama justru menimbulkan perpecahan dan konflik, bukan perdamaian.</div> <div style="text-align: justify;"> Sebaliknya, Indonesia menjadikan pengajaran agama wajib di sekolah. Bahkan, ada Kementrian Agama yg memiliki jutaan pegawai di bidang agama, puluhan ribu Sekolah Agama, Ratusan ribu rumah ibadah, trilyunan rupiah utk pembangunan bidang agama. Namun hasilnya? Indonesia masuk negara terkorup di dunia, bahkan korupsi pun marak di Kementerian Agama.</div> <div style="text-align: justify;"> Ringkasnya, semua orang Indonesia beragama kecuali jika berhadapan dg uang, kekuasaan dan proyek!!!!</div> </blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> ***</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Demikian status fb aktivis JIL yang juga Direktur Megawati Institute ini yang ditulisnya pada 23 Juli lalu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Jadi menurut Musdah yang juga pendukung LGBT ini, agama hanya melahirkan koruptor.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Apa Musdah tidak berkaca, bahwa koruptor di Indonesia itu paling banyak itu bersarang di partai pimpinan Megawati PDIP?</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXl7TMt4kgL1qSE9SPQk_QWJOxl2SXHEkJIBzXrLXPZAf5Sv9_TqNyruxDLQ6rUrf5wBpl-o24YTc9yyQ-XQ680j1yj3RdHIHtaNF-0lkOgddTVCNqKePLsgC9kt6MvF3hxoVaxQ/s1600/B-Dd7JJCIAAO5MV.jpg+large.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXl7TMt4kgL1qSE9SPQk_QWJOxl2SXHEkJIBzXrLXPZAf5Sv9_TqNyruxDLQ6rUrf5wBpl-o24YTc9yyQ-XQ680j1yj3RdHIHtaNF-0lkOgddTVCNqKePLsgC9kt6MvF3hxoVaxQ/s1600/B-Dd7JJCIAAO5MV.jpg+large.jpg" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi08al-YsTGblpILp17sKUIIb-4dy6a6IH_iJDCWfuhynguxronA9LoDsZ0KDtp_Yr0pCyiWg1CrMRwikeqgk9Me74N23bVvCnB5luUaC9bQtOHrwKm846p8USs7qHoRPvWjySVLQ/s1600/parpol+juara+korupsi.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi08al-YsTGblpILp17sKUIIb-4dy6a6IH_iJDCWfuhynguxronA9LoDsZ0KDtp_Yr0pCyiWg1CrMRwikeqgk9Me74N23bVvCnB5luUaC9bQtOHrwKm846p8USs7qHoRPvWjySVLQ/s1600/parpol+juara+korupsi.jpg" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaiAVDOg3pIEiSooZvRR2jk7Q9I0VZVZstCYy2nRXk8a0U2LcTHkWRetxaFYjQZEeSmrXa2geQKPx5rMDVxS2w1wAFzhYM0wJp_HANO29KqzyxFto9aUSkGYcJe0ypsSUpJVybkA/s1600/musdah+mulia+dan+megawati.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaiAVDOg3pIEiSooZvRR2jk7Q9I0VZVZstCYy2nRXk8a0U2LcTHkWRetxaFYjQZEeSmrXa2geQKPx5rMDVxS2w1wAFzhYM0wJp_HANO29KqzyxFto9aUSkGYcJe0ypsSUpJVybkA/s1600/musdah+mulia+dan+megawati.jpg" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Kenapa bukan PDIP saja yang 'dihapus'? Sudah terbukti banyak koruptornya. Kok malah mau menghapus pelajaran agama?</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: x-large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: x-large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Musdah Mulia anjurkan pelajaran Agama dihapus di indonesia!

Unknown 0 12:24 PM

Melalui akun facebooknya Musdah Mulia II, timses Jokowi ini menulis: Copas dari seorang teman: Mari belajar dari Singapura ttg Agama: Sekitar 22 tahun lalu Singapura melarang pengajaran agama di Sekolah. Hasilnya, penduduk negeri itu dikenal paling … Read more »

Read more »

Teroris GIDI denda warga yang tidak mengecat simbol Israel ...

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: center;"> <img height="379" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRAOV2a-lpLH1eOZSkat65j-Bb1flAjVJjx1U4FA6p7Ewws56aWGHE7zzmNhIYZ3bJjPWWg2BaGZ4snc7XTlkm2ZbkV6cO990n-fAH0aX581HJUNmV2_Rtb2IZzxiPEglUPe5F9A/s640/Simbol+Israel+di+rumah+warga.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) mengenakan sanksi denda Rp 500 ribu bagi warga Tolikara jika tidak mengecat kediamannya dengan bendera Israel.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Kami didenda Rp 500 ribu jika tidak cat kios, itu kami punya kios," kata seorang pedagang asal Bone, Agil Paweloi (34), saat ditemui Republika.co.id di tempat pengungsian di Tolikara, Papua, Jumat (24/7) dini hari.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Agil menuturkan pengecatan ruko, rumah, dan trotoar jalan diwajibkan dengan warna biru dan putih. Dalam kegiatan itu, lanjutnya, pihak GIDI menjelaskan kepada warga bahwa instruksi pengecatan tersebut dalam rangka menyambut kedatangan pendeta dari Israel.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Berdasarkan spanduk yang dipampang di halaman kantor Pusat GIDI di Jayapura, acara seminar KKR Internasional DIGI yang berlangsung pada 15 Juli-19 Juli di Kabupaten Tolikara dihadiri pendeta asal Israel, yakni Benjamin Berger.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tidak hanya penduduk Muslim, seluruh masyarakat Tolikara ikut diwajibkan mengecat rumah mereka dengan warna bendera Israel. Pantauan Republika.co.id ruas jalan dan ruko-ruko pedagang dicat berwarna biru putih. "Saya ikut cat saja daripada harus bayar Rp 500 ribu," ujarnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><span style="font-size: xx-small;">Sumber: <a href="http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/15/07/24/nrz2yy257-gidi-denda-warga-yang-tidak-mengecat-simbol-israel">ROL</a></span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /><div style="font-size: x-large; text-align: -webkit-center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics">lanjutin di sini !</a></div> <div style="font-size: x-large; text-align: -webkit-center;"> <a class="twitter-follow-button" data-show-count="true" data-size="large" href="https://twitter.com/wisbenbae">Follow @wisbenbae</a></div> </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div>

Teroris GIDI denda warga yang tidak mengecat simbol Israel ...

Unknown 0 12:22 PM

Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) mengenakan sanksi denda Rp 500 ribu bagi warga Tolikara jika tidak mengecat kediamannya dengan bendera Israel. "Kami didenda Rp 500 ribu jika tidak cat kios, itu kami punya kios," kata seorang pedagang asal Bone, Ag… Read more »

Read more »

Ngomong sendiri sendiri,ciri2 kecerdasan tinggi...

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: justify;"> “Ayo kamu pasti bisa. Begini doang pasti bisa dihadapin.”</div> <div style="text-align: justify;"> “Kunci motor tadi gue taruh di mana sih?”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Ih kok rambut gue jadi aneh gini ya? Jangan-jangan tadi gue salah pake sampo?”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Abis ngerjain tugas makan nasi goreng ah. Eh, tapi mi goreng juga enak deh kayanya.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kamu sering ngomong sendiri? Dan nggak satu – dua orang yang bilang kamu aneh gara-gara ‘menangkap basah’ kamu lagi ngomong sama diri sendiri?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tenang, kamu nggak gila aneh kok. Meskipun memang kebiasaanmu yang nggak lazim itu sering mengundang orang lain untuk memandangmu, apalagi jika sedang berada di tempat umum, tapi sebenarnya kebiasaan berbicara pada diri sendiri adalah tanda bahwa kamu adalah sosok yang mampu menguasai diri sendiri dan punya kecerdasan tinggi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kok bisa sih? Ngomong sendiri jadi tanda kalau gue cerdas?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;">Berbicara pada diri sendiri membuat otakmu aktif bekerja. Selain menjaga daya ingat, kemampuan berpikirmu pun akan selalu prima.</span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <img height="259" src="http://img.hipwee.com/cdn/wp-content/uploads/2015/07/Talktoyourself1.gif?eacbea" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: xx-small;">Ngomong sendiri via <a href="https://twitter.com/bethchurchill1">twitter.com</a></span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di sebuah studi yang terdapat pada Quarterly Journal of Experimental Psychology, para psikologi menganalisa bahwa berbicara pada diri sendiri sebenarnya memiliki manfaat, selama tidak ditemukan tanda-tanda gangguan kejiwaan yang sering ditemukan pada penderita awal Skizofrenia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut Live Science, orang akan cenderung lebih mudah menemukan barang yang dicari ketika mereka berbicara sendiri. Berbicara dengan jelas pada diri sendiri membantumu untuk mengingat.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;">Meski kebiasaan ini terlihat aneh di mata orang, kamu justru tahu apa saja yang sebenarnya dirimu butuhkan.</span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <img height="273" src="http://img.hipwee.com/cdn/wp-content/uploads/2015/07/iStock_000012258775_ConfusedWoman-750x320.jpg?eacbea" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: xx-small;">Tadi di mana ya? via <a href="http://vennli.com/does-everything-need-a-strategy/">vennli.com</a></span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika kamu ingin menemukan sesuatu, berbicara terus-menerus mengenai apa yang sedang kamu cari akan mempermudahmu untuk menemukannya hanya jika kamu sudah familiar dengan benda yang kamu cari. Misal kamu sedang mencari gawai, kamu akan lebih mudah untuk menemukannya meskipun gawaimu ada di bawah kasur. Dan usahamu mungkin tidak terlalu sama bagusnya jika kamu mencari sesuatu yang jarang kamu lihat, pemotong kuku, misalnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Untuk memaksimalkan kemampuanmu dalam hal berbicara sendiri, terlebih dahulu kamu harus tahu apa yang sedang kamu cari; atau sebaliknya, kamu akan membuat dirimu sendiri makin kebingungan. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan Gary Lupyan, seorang psikolog kognitif di University of Wisconsin-Madison:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dengan kata lain, kamu nggak bisa mengada-ada dalam melakukan pencarian barang tanpa mengetahui apa yang sedang kamu cari. Jika kamu tahu apa yang kamu butuhkan dan melakukan verbalisasi atas benda yang kamu cari, kesempatanmu untuk menemukannya akan lebih besar.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;">Dengan berbicara pada diri sendiri, isi kepalamu bisa terorganisir dengan baik. Kamu juga tak akan kesulitan untuk membuat skala prioritas.</span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <img height="320" src="http://img.hipwee.com/cdn/wp-content/uploads/2015/07/o-WOMAN-WRITING-facebook3-750x375.jpg?eacbea" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: xx-small;">Skala prioritas via <a href="http://www.huffingtonpost.com/anna-leahy/brilliant-peoples-schedules_b_5155035.html">www.huffingtonpost.com</a></span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mungkin ini belum banyak orang yang meyadari, namun berbicara sendiri sebenarnya akan membantumu untuk mengorganisir apa yang paling kamu butuhkan sehingga kamu mampu membuat skala prioritas.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut psikolog Linda Sapadin, talking out loud kepada diri sendiri membantumu untuk memvalidasi keputusan yang penting dan sulit.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Para psikolog juga beranggapan bahwa ‘orang kedua’ yang kamu ajak berbicara sebenarnya mampu memberimu semacam ‘dukungan tak langsung’ sehingga membuatmu semakin termotivasi untuk melakukan hal dengan lebih baik. Karena dari kecil kita tumbuh dengan terbiasa menerima dukungan dari orang tua, guru-guru, dan orang lain.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Kakak pinter ya, udah bisa makan sendiri. Nggak pernah nangis lagi.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Waaah hebat ya sekarang bisa nulis rapi, nggak belepotan lagi.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Udah gede ya kamu sekarang. Pasti rajin bantuin Mama ya?”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dengan menggunakan ‘orang kedua’ ini juga mampu memberi gambaran dasar tentang bagaimana cara kita dalam memberi saran atau nasihat kepada orang lain dan bisa membantu kita untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang baru karena ‘orang pertama’ biasanya lebih emosional dan seringkali menggunakan perasaannya daripada logika.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;">Konsentrasi dan kepekaanmu akan terus terasah. Kebiasaan berbicara lantang pada diri sendiri terbukti membawa banyak faedah.</span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <img height="332" src="http://img.hipwee.com/cdn/wp-content/uploads/2015/07/tumblr_mcb6wkC99d1qhptc5o2_500.gif?eacbea" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: xx-small;">Ngomong sendiri via <a href="https://freakoffandom.wordpress.com/">freakoffandom.wordpress.com</a></span></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Membuat daftar hal-hal yang menjadi targetmu dan benar-benar mendapatkannya bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan berbicara pada diri sendiri (lagi-lagi) mampu membantumu untuk lebih mempersiapkan diri agar dapat meraih target dalam hidup. Dan tiba-tiba berbagai hal rasanya mampu untuk dilakukan, serta kamu tidak akan terlalu tenggelam ke dalam setiap masalah yang ada. Begitulah yang dijelaskan oleh Sapadin.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Selain itu, berbicara pada diri sendiri menunjukkan bahwa kamu adalah sosok yang mandiri. Seperti Albert Einstein, yang “dulunya adalah orang yang jenius, berbakat dan mampu untuk memanfaatkan kemampuannya sejak awal”, demikian juga orang yang berbicara sendiri mampu menentukan apa saja hal-hal yang ia butuhkan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Albert Einstein sering berbicara pada dirinya sendiri. Beliau bukanlah seorang yang gila hormat ketika beranjak dewasa, itu semua karena beliau mampu mengendalikan dirinya sendiri.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;">Punya kebiasaan berbicara pada diri sendiri bukan berarti kamu gila, justru sebenarnya itulah kelebihan yang belum tentu dimiliki orang lain di luar sana.</span></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <img height="296" src="http://img.hipwee.com/cdn/wp-content/uploads/2015/07/Yes-bitch-we-did-it-lady-gaga-22680141-500-232.gif?eacbea" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: xx-small;">Yeahhh~ via <a href="http://atrl.net/forums/archive/index.php/t-522725.html">atrl.net</a></span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Orang-orang seringkali tanpa sadar berbicara pada diri sendiri — mungkin hanya beberapa kali dalam satu minggu, atau mungkin juga setiap hari. Meskipun terdengar sedikit irasional, namun riset membuktikan bahwa ‘berpidato’ secara mandiri mampumengendalikan perilaku anak-anak, maka ketika kamu melihat adikmu berbicara sendiri, jangan buru-buru menyuruhnya untuk menghentikan kebiasannya, karena dengan berbicara sendiri ia akan mampu untuk menyelesaikan tugas dengan perlahan-lahan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Bahkan, orang-orang yang sering bicara pada dirinya sendiri layak disebut sebagai yang paling cerdas di antara lainnya. Mereka mampu memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk mendengarkan suara hati, secara gamblang. Lebih dari itu, sebenarnya berbicara pada diri sendiri adalah salah satu tanda bahwa kecerdasanmu lebih dari rata-rata.</blockquote> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: center;"> Nah ‘kan? Kamu nggak sendirian dan nggak aneh atau bahkan gila kok. Yang orang lain anggap sebagai kekurangan justru sebenarnya adalah kelebihanmu!</blockquote>

Ngomong sendiri sendiri,ciri2 kecerdasan tinggi...

Unknown 0 11:58 AM

“Ayo kamu pasti bisa. Begini doang pasti bisa dihadapin.” “Kunci motor tadi gue taruh di mana sih?” “Ih kok rambut gue jadi aneh gini ya? Jangan-jangan tadi gue salah pake sampo?” “Abis ngerjain tugas makan nasi goreng ah. Eh, tapi mi goreng juga en… Read more »

Read more »

Latihan KOPASSUS KORSEL pas musim dingin !

<div dir="ltr"> </div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/a-korea-sf-cold/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/a-korea-sf-cold.jpg?w=600&h=400" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Anggota pasukan komando peperangan khusus KORSEL sedang siaga selama latihan musim dingin beku di Pyeongchang-gun, sekitar 180 kilometer timur Seoul</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Picture: AP Photo/Ahn Young-joon</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-1/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-1.jpg?w=600&h=382" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Pasukan ini sedang melakukan latihan ketahanan di suhu -20 derajat Celsius dalam skenario untuk mempertahankan negara dari serangan KORUT</div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Picture: EPA/JEON HEON-KYUN</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-17/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-17.jpg?w=600&h=374" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Semenanjung KOREA merupakan tempat terakhir perang dingin yg masih tersisa sebab KORUT yg komunis-stalinist dan KORSEL yg pro-barat sebenernya secara teknis masih berperang semenjak konflik tahun 1950-53</div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Picture: KIM HONG-JI/Reuters</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-0/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-0.jpg?w=600&h=374" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Pemimpin KORUT Kim Jong-un pernah berkata tidak ada alasan untuk tidak mengadakan pertemuan puncak dengan tetangga KORSEL, pas pidato tahun baru di media negara</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Picture: Chung Sung-Jun/Getty Images</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-3/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-3.jpg?w=600&h=402" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Pemimpin KORUT Kim Jong-un dipercaya berumur 32 tahun di 8 Januari , 2015, tapi tahun ini tidak ada laporan mengenai perayaan ultah atay perayaan umum di negara tertutup ini. Usianya sepertinya menjadi rahasia negara. China, sekutu utama dan satu-satunya KORUT, tetap mengirimkan selamat ultah. Jubir KEMENLU China Hong Lei berbicara kepada wartawan pada acara briefing harian bahwa China telah “mengucapkan selamat” kepada KORUT pas hari bahagia tsb.</div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Picture: JUNG YEON-JE/AFP/Getty Images</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/northkorea-submarine/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/kim-jong-un_3301436b.jpg?w=600&h=375" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-4/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-4.jpg?w=600&h=362" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Di AS, yg memperpanjang sanksi bagi KORUT di Desember 2014 setelah menuduh Pyongyang berperan dalam serangan hacking pada Sony Corp, Jubur KEMENLU AS Jen Psaki berkata bahwa AS tidak ngucapin apa-apa pas ultah si  Kim.</div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Picture: JUNG YEON-JE/AFP/Getty Images</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-6/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-6.jpg?w=600&h=400" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Picture: EPA/JEON HEON-KYUN</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-7/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-7.jpg?w=600&h=374" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Picture: JUNG YEON-JE/AFP/Getty Images</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-2/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-2.jpg?w=600&h=381" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Picture: EPA/JEON HEON-KYUN</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-8/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-8.jpg?w=600&h=374" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Picture: Chung Sung-jun/Getty Images</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-9/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-9.jpg?w=600&h=408" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Picture: JUNG YEON-JE/AFP/Getty Images</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-10/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-10.jpg?w=600&h=410" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Picture: JUNG YEON-JE/AFP/Getty Images</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-12/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-12.jpg?w=600&h=374" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-13/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-13.jpg?w=600&h=396" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-11/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-11.jpg?w=600&h=374" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Picture: Chung Sung-jun/Getty Images</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-14/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-14.jpg?w=600&h=374" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-16/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-16.jpg?w=600&h=374" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">Picture: Chung Sung-Jun/Getty Images</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://thebrigade.com/2015/07/02/south-korean-sf-cold-weather-training-19-photos/korea-sf-cold-15/"><img src="https://chivethebrigade.files.wordpress.com/2015/07/korea-sf-cold-15.jpg?w=600&h=374" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://delicious.com/wisbenbae#tags">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://groups.google.com/forum/embed/?place=forum/wisbenbae&showsearch=true&showpopout=true&showtabs=false&parenturl=http%3A%2F%2Fwisbenbae.blogspot.com%2Fp%2Fforum.html#!tags/wisbenbae/politics"><span style="font-size: large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Latihan KOPASSUS KORSEL pas musim dingin !

Unknown 0 10:03 AM

Anggota pasukan komando peperangan khusus KORSEL sedang siaga selama latihan musim dingin beku di Pyeongchang-gun, sekitar 180 kilometer timur Seoul Picture: AP Photo/Ahn Young-joon Pasukan ini sedang melakukan latihan ketahanan di suhu -20 derajat … Read more »

Read more »