Emak-Emak Si Raja Jalanan!

<div style="text-align: center;"> <div style="text-align: center;"> <div dir="ltr" style="text-align: start;"> </div> <div style="text-align: center;"> <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpUjjWHuAKBH6W60YwRKhApebHq_WqIi07t3hmyv6bXpmPI4R_JxkozlIsqu3NromcfB-7HBl_U3airEtnun6dX9gjO_Gw7EvArkYKM2vPauXvo0cuZPrbdbDnO8gTJizcdYeU/s640/Capturedfg.PNG" width="638" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <br /> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: x-large;">Mulai sekarang, kurangi waktu untuk mendiskusikan soal <a href="http://wisbenbae.blogspot.com/search?q=feminisme" target="_blank">feminisme</a>, sebab gerakan yang menuntut kesetaraan antara lelaki dan wanita itu tak lagi dibutuhkan. Untuk apa feminisme jika kini wanita terbukti lebih kuat daripada lelaki?</span></div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Apa buktinya wanita lebih kuat dari kaum lelaki? Tenang saja, saya tidak akan membahas soal derita wanita melahirkan yang berdarah-darah. Bukan apa-apa, saya takut Kanjeng mas Agus Mulyadi gumoh kalau saya harus menceritakan itu. Saya juga tak akan panjang lebar mengupas kecantikan Dian Sastro yang sampai melumpuhkan hati kepala suku Wisbenbae.</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: x-large;">Bukan soal melahirkan atau kecantikan yang menunjukkan keperkasaan kaum Hawa.</span></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Tak perlu banyak penjelasan ilmiah yang ndakik-ndakik jika hanya untuk membuktikan bahwa wanita itu sangat kuat. Cukup nongkrong di jalanan dan lihat betapa kaum emak-emak sudah mendominasi jalanan dengan kuasanya. Kalau sudah turun ke jalanan, siapa yang berani dengan emak-emak? Cowok-cowok moge yang gagah dan fangkeh itu saya rasa juga bakal mlipir kalau sudah berhadapan dengan emak-emak naik.</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Tentu saya tidak sedang bercanda, sebab bukti di lapangan memang menunjukkan demikan. Nah, berikut ini adalah beberapa kehebatan Emak-emak di jalanan yang saya kira sangat patut untuk anda perhitungkan.</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: x-large;">Di tangan emak-emak, lampu sein sifatnya otomatis</span></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Tadinya saya menganggap bahwa image emak-emak yang suka sein kiri tapi beloknya kanan hanyalah framing belaka, namun apa daya, image ini ternyata memang benar adanya. Saya pernah —lebih tepatnya, berkali-kali— melihat emak-emak yang pasang lampu sein kiri tapi beloknya ke kanan, atau sebaliknya, pasang sein kanan tapi beloknya ke kiri. </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Emak-emak ini seakan-akan membenarkan ucapan pakar fisika asal Cambridge, Stephen Hawking, "Wanita adalah makhluk yang paling misterius, sangat misterius." Bagaimana tidak? Bahkan untuk urusan lampu sein pun, mereka sukar ditebak, apalagi dipahami. Tak heran jika banyak orang bilang, dalam hal paling sederhana pun, wanita selalu misterius. Soal lampu sein ini, misalnya.</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Beruntung, misteri seputar lampu sein emak-emak ini akhirnya terjawab setelah beberapa waktu yang lalu, sempat beredar transkrip percakapan antara seorang pengemudi mobil dengan emak-emak yang menurutnya membahayakan laju mobilnya tersebab urusan lampu sein ini.</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> "Bu, kok pasang sein kanan beloknya ke kiri?"</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Sambil mesam-mesem sumeh, emak-emak itu menjawab, "Eh saya kira lampu sein itu otomatis. Kalau saya pingin belok kanan ya ke kanan. Kalau pingin ke kiri ya otomatis ke kiri."</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Nah lho, akhirnya teka-teki lampu sein yang misterius ini terjawab sudah. Bravo untuk emak-emak. Lampu sein motor dianggap pusaka yang mengerti isi hati pengemudinya. Mirip-mirip sama keris buatan Empu Gandring yang tahu dendam pembuatnya dan tahu apa yang harus dilakukan.</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Hanya <a href="http://wisbenbae.blogspot.com/search?q=emak-emak" target="_blank">emak-emak</a> yang mampu mementahkan fungsi tombol lampu sein yang bisa di-ceklek ke kanan dan ke kiri. Duh Gusti, paringono ekstasi.</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: x-large;">Polisi pun berani dilawan</span></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Disaat banyak kaum lelaki yang sampai mengangkat-angkat motornya dari jalur busway karena melihat polisi berjaga di depan, emak-emak yang satu ini justru berani tempur melawan polisi. Siapa lagi kalau bukan Ibu Dora Natalia Singarimbun, sang wonder woman pilih tanding yang sekarang sedang kondang-kaloka. </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Emak yang mengaku kerja di Mahkamah Agung ini berani melawan aparat yang ditakuti di jalan raya. Bayangkan, dia berani mengomel pada polisi. Ya aparat yang ditakuti itu. Belum lagi cakaran-cakaran mautnya membuat polisi lalu lintas ini bergidik ngeri sampai harus menjadi 'korban'. Saya yang cuma lihat video-nya saja bergidik ngeri, gimana pak polisinya.</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Yah, memang sih, di jalanan akan selalu muncul banyak "jagoan", mulai dari touring rombongan klub motor yang gas-gasan dan sok-sokan pakai rotator, sampai anak-anak klithih yang sok kecakepan pakai KLX dan kemana-kemana selalu pamer gear sama pedang itu. Tapi, dari seluruh jagoan-jagoan yang muncul ke permukaan, rasanya belum ada yang seberani dan segahar emak Dora Natalia. </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Saat yang lain berusaha menghindar dari Polisi, emak Dora malah menghadapinya dengan gagah berani, tangan kosong pula. Kurang gahar gimana, coba?</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Keberanian emak Dora ini membuat saya yakin, bahwa jika seluruh warga punya mental seperti dia, niscaya tak akan pernah ada tindakat represif aparat terhadap warganya. </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: x-large;">Helm hanya untuk orang-orang lemah</span></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Seperti yang sudah saya katakan tadi bahwa emak-emak itu perkasa. Orang kalau sudah perkasa, tidak perlu alat pelindung. Untuk apa?</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Pembalap-pembalap motoGP dan motoCross itu nggak akan ada apa-apanya dibandingkan emak-emak naik matic. Mereka para pembalap masih pakai baju pelindung ekstra tebal dengan harga yang fantastis. Atau paling tidak menggunakan helm full face. Tapi emak-emak tak butuh itu semua. Emak-emak cukup pakai daster dan helm invisible alias open face alias babar blas tidak pakai helm.</div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Saya sepihak dengan emak-emak dalam kasus ini. Helm itu hanya untuk orang-orang lemah. Bagi kaum perkasa seperti emak-emak, helm hanyalah aksesoris. Kalau pingin gaya ya pakai. Kalau tidak ya tidak usah. Emak-emak, gitu lho. </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Mungkin bagi emak-emak, jalan aspal sama empuknya dengan tumpukan cucian yang belum direndam.</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: x-large;">Hanya satu kata: lawan!</span></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Sampai sekarang, saya meyakini bahwa hanya kaum emak-emak saja yang bisa menerapkan kalimat heroik Wiji Thukul yang legendaris itu. Bahkan anak-anak muda ngehek yang ngaku setia di jalur "kiri" itu tak sehebat emak-emak dalam menghayati prinsip penyair asal Solo itu.</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> "Apabila usul ditolak tanpa ditimbang. Suara dibungkam. Kritik dilarang tanpa alasan. Dituduh subversif dan mengganggu keamanan, maka hanya ada satu kata: Lawan"</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Tentu saja di kaum emak-emak, redaksinya agak lain. "Apabila jalanan macet tanpa kompromi, waktu belanja sudah mepet, anak dan suami keburu berangkat sekolah dan kerja, maka hanya ada satu kata: lawan!" Apanya yang dilawan? arusnya.</div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: start;"> </div> <div dir="ltr" style="text-align: justify;"> Adakah yang punya mental untuk melawan arus jalanan kecuali emak-emak yang kepepet karena kesiangan? Tidak ada. Mau itu bis, truk molen, truk pastel, sampai truk mini "tahu bulat digoreng dadakan" pun tetap bakal dihajar sama emak-emak. Mereka mantap dan berani untuk <a href="http://wisbenbae.blogspot.com/search?q=melawan%20arus" target="_blank">melawan arus</a>, sebab mereka yakin, hanya tai dan ikan mati yang bergerak mengikuti arus.</div> <br /> <br /> <a href="http://wisbenbae.blogspot.com/search?q=emak-emak" target="_blank">Sumber</a></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: x-large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://wisbenbae.blogspot.com/p/forum.html"><span style="font-size: x-large;">lanjutin di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: x-large;">Follow @wisbenbae</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://tees.co.id/topi-trucker-ini-topi-350546?model=topi-trucker&utm_source=widget&utm_medium=referral&utm_campaign=product&utm_content=ini-topi"><span style="font-size: x-large;">Mau Topi ini ? Klik ajah !</span></a><br /> <br /> <a href="https://tees.co.id/topi-trucker-ini-topi-350546?model=topi-trucker&utm_source=widget&utm_medium=referral&utm_campaign=product&utm_content=ini-topi"><img alt="Ini topi" src="https://tees.co.id/go/generate/preview/image?product_id=350546&color_id=47&model=topi-trucker&side=front&size=All%20Size" /></a></div> </div>

Emak-Emak Si Raja Jalanan!

Unknown 0 5:03 PM

Mulai sekarang, kurangi waktu untuk mendiskusikan soal feminisme, sebab gerakan yang menuntut kesetaraan antara lelaki dan wanita itu tak lagi dibutuhkan. Untuk apa feminisme jika kini wanita terbukti lebih kuat daripada lelaki? Apa buktinya wanita … Read more »

Read more »