Wisbenbae.blogspot.com - Belum lama ini publik dikejutkan dengan beredarnya foto-foto Sutan Bhatoegana yang jatuh sakit.
Tubuhnya kurus kering dan terbaring di atas tempat tidur rumah sakit.
Kondisi kesehatan mantan Ketua Komisi VII DPR RI sekaligus politikus
Partai Demokrat itu memang sedang memburuk, bahkan beredar kabar jika kritis.
Namun hari ini, Rabu (16/11/2016), netizen dikejutkan atas kabar meninggalnya sosok yang terkenal dengan istilah "Ngeri-ngeri Sedap" itu.
Akun Rangga Slallu Cintadamai menulis komentar di grup Facebook JOKOWI PRESIDEN KU, "innalilahi wa'inalilahi rojiun..sutan batugana meninggal dunia hr ini..mari kita jgn mengejek saudara kita yg tlah tiada..biarlh klo dia brsalah biar dia yg bertanggung jwb..kita sebagai saudara sebangsa hny bisa mendoakan semoga beliua d ampuni dosanya...amiiiiiin".
Komentar itu ditulisnya merespons berita TribunKaltim.co yang berjudul "Menyedihkan, Beginilah Kondisi Terkini Sutan Bhatoegana si Pelantun Ngeri-ngeri Sedap", yang ditautkan ke grup Facebook JOKOWI PRESIDEN KU.
Tidak hanya itu, pengguna Twitter juga banyak yang mempertanyakan kabar meninggalnya pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 13 September 1957 tersebut.
Sebelumnya Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, sempat membesuk Sutan Bhatoegana di rumah sakit pada Selasa (15/11/2016) malam.
Fadli mengatakan, Sutan terlihat sangat kurus, sebagaimana foto diposting melalui akunnya pada Twitter.
Saat kabar duka cita menyebar, pihak Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Provinsi Jawa Barat, kemudian membantah.
Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Dedi Handoko mengatakan, terpidana kasus korupsi tersebut kini masih dirawat di Rumah Sakit BMC, Bogor, Jawa Barat.
Sutan dirawat di rumah sakit karena penyakit
sirosis.
Dikutip dari Kompas.com, dokter spesialis penyakit dalam-konsultan gastro enterologi hepatologi, Rino A Gani menjelaskan, sirosis merupakan penyakit menahun yang mengenai hati.
Sirosis membuat hati atau lever mengalami peradangan, kerusakan atau kematian sel hati sehingga akan merusak struktur hati.
"Akibatnya hati menjadi keras, mengecil dan fungsi hati menurun," kata Rino kepada Kompas.com, Rabu hari ini.
Efek dari rusaknya lever, pasien bisa mengalami mata dan badan atau kulit kuning.
Hal itu terjadi karena bilirubin (pigmen warna kuning) tidak bisa dipindahkan melalui hati, sehingga menumpuk di darah dan tersimpan di mata maupun kulit.
Selain itu, pasien sirosis bisa mengalami kaki bengkak, perut membesar, berat badan turun drastis, penurunan kesadaran, muntah darah, hingga gangguan ginjal.
Sirosis bisa disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B maupun C.
Jika virus itu menetap di tubuh selama puluhan tahun, bisa berkembang menjadi sirosis.
Sayangnya, kerusakan hati karena virus hepatitis sering kali tak disadari pasien hingga akhirnya sudah menjadi sirosis.
"Lebih dari 80 persen tidak ada gejalanya. Kalaupun ada, gejalanya tidak spesiifk, seperti cepat lelah, dan rasa tidak enak di perut kanan atas," kata Rino menjelaskan.
Sirosis juga bisa disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, perlemakan hati, dan autoimun yang menyerang hati.
Kasus Sutan
Sutan diterungku usai disebut meminta sejumlah uang kepada mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sekaligus mantan Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini dengan alasan sebagai Tunjangan Hari Raya (THR).
Nama Sutan juga muncul dalam BAP Rudi dan berulang kali disebut di persidangan.
Akhirnya pada 14 Mei 2014, Sutan secara resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Dia menjadi tersangka dalam kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait dengan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) di Kementerian ESDM.
Sutan diduga melanggar Pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b atau Pasal 11 dan Pasal 12 B Undang Undang (UU) Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto (Jo) Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Penetapan Sutan sebagai
tersangka ini dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komisi VII DPR RI periode 2009-2014.
Sumber