
Jawab:
Para ulama sepakat bahwa shalat tarawih hukumnya adalah sunah (dianjurkan), dan tidak wajib.
Imam an-Nawawi mengatakan,
أما حكم المسألة فصلاة التراويح سنة بإجماع العلماء
Adapun hukum masalah shalat tarawih, maka shalat tarawih hukumnya sunah dengan sepakat ulama. (al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 4/31).
Keterangan yang sama juga disebutkan dalam ensiklopedi fikih islam,
أجمع المسلمون على سنية قيام ليالي رمضان، وقد ذكر النووي أن المراد بقيام رمضان صلاة التراويح
Di tempat lain, dalam ensiklopedi fikih islam juga disebutkan,
اتفق الفقهاء على سنية صلاة التراويح، وهي عند الحنفية والحنابلة وبعض المالكية سنة مؤكدة، وهي سنة للرجال والنساء وهي من أعلام الدين الظاهرة
Diantara dalil yang menunjukkan bahwa shalat tarawih tidak wajib, bahwa di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, shalat tarawih berjamaah hanya dikerjakan selama 3 malam.
Sahabat Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu menceritakan,
صُمْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَمَضَانَ، فَلَمْ يَقُمْ بِنَا شَيْئًا مِنْهُ، حَتَّى بَقِيَ سَبْعُ لَيَالٍ، فَقَامَ بِنَا لَيْلَةَ السَّابِعَةِ حَتَّى مَضَى نَحْوٌ مِنْ ثُلُثِ اللَّيْلِ، ثُمَّ كَانَتِ اللَّيْلَةُ السَّادِسَةُ الَّتِي تَلِيهَا، فَلَمْ يَقُمْهَا، حَتَّى كَانَتِ الْخَامِسَةُ الَّتِي تَلِيهَا، ثُمَّ قَامَ بِنَا حَتَّى مَضَى نَحْوٌ مِنْ شَطْرِ اللَّيْلِ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ لَوْ نَفَّلْتَنَا بَقِيَّةَ لَيْلَتِنَا هَذِهِ. فَقَالَ: «إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ، فَإِنَّهُ يَعْدِلُ قِيَامَ لَيْلَةٍ» ثُمَّ كَانَتِ الرَّابِعَةُ الَّتِي تَلِيهَا، فَلَمْ يَقُمْهَا، حَتَّى كَانَتِ الثَّالِثَةُ الَّتِي تَلِيهَا، قَالَ: فَجَمَعَ نِسَاءَهُ وَأَهْلَهُ وَاجْتَمَعَ النَّاسُ، قَالَ: فَقَامَ بِنَا حَتَّى خَشِينَا أَنْ يَفُوتَنَا الْفَلَاحُ، قَالَ: ثُمَّ لَمْ يَقُمْ بِنَا شَيْئًا مِنْ بَقِيَّةِ الشَّهْرِ
Kesimpulan yang bisa garis bawahi dari hadis di atas, bahwa para sahabat pada beberapa malam mereka tidak shalat tarawih berjamaah, meskipun bisa jadi mereka shalat tahajud di masjid. Akan tetapi mereka juga puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadaknya.
Amal Wajib Vs Amal Sunah Bagian dari kaidah syariat, amal wajib lebih diutamakan dari pada amal sunah. Dalam hadis qudsi, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan, bahwa Allah berfirman,
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ
Kita menjumpai tradisi yang aneh di tempat kita. Banyak masyarakat yang lebih mengutamakan shalat sunah dari pada shalat wajib. Untuk shalat wajib, dia rela meninggalkannya, sementara untuk shalat sunah, nampaknya berat baginya untuk meninggalkannya. Salah satu kasusnya adalah shalat tarawih. Kadang ada orang yang setahun sama sekali tidak pernah masuk masjid, tiba-tiba ketika tarawih dia berada di barisan depan. Ada yang tidak pernah shalat, tiba-tiba menjadi rajin tarawih.
Melihat kebiasannya, dia lebih mengutamakan shalat tarawih yang sifatnya sunah dari pada shalat 5 waktu yang hukumnya wajib.
Orang tidak akan berdosa gara-gara tidak mengerjakan yang sunah. Namun dia berhak mendapat dosa jika dia meninggalkan yang wajib.
Demikian, Allahu a’lam.
Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Post a Comment Blogger Facebook
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.