Ilustrasi pesawat luar angkasa Cassini (Courtesy NASA/JPL-Caltech via REUTERS)
Washington DC - Pesawat luar angkasa Cassini yang mengorbit Planet Saturnus, akhirnya akan mengakhiri misinya yang telah berlangsung 20 tahun. Cassini telah banyak membantu para pakar astronomi dalam mempelajari planet keenam dari Matahari itu.
Seperti dilansir media Inggris, mirror.co.uk, Rabu (26/4/2017), Cassini mengirimkan foto Bumi antara cincin Saturnus menjelang momen terakhirnya. Nama Cassini berasal dari nama pakar matematika dan ahli astronomi asal Italia, Giovanni Domenico Cassini, yang lahir pada tahun 1625.
Cassini merupakan orang pertama yang menyadari adanya pembagian dalam cincin Saturnus pada tahun 1675. Kini, 300 tahun kemudian, sebuah wahana luar angkasa dengan namanya berhasil mengorbit Saturnus.
Pesawat luar angkasa Cassini diluncurkan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada 15 Oktober 1997. Cassini mencapai orbit Saturnus pada Juli 2004. Sejak saat itu, pesawat nirawak tersebut banyak mempelajari Saturnus dan bulan yang mengorbitnya.
Tahun 2017 ini, misi Cassini akan diakhiri. NASA bersiap untuk menabrakkannya ke permukaan Saturnus. Namun pekan ini, Cassini mengirimkan foto baru yang indah yang menunjukkan Bumi -- berbentuk titik cahaya kecil -- terlihat di antara cincin Saturnus.
Foto Bumi -- titik cahaya kecil -- di antara cincin Saturnus yang diambil pesawat luar angkasa Cassini Foto: NASA/JPL-Caltech/Space Science Institute
Cassini akan melakukan 'death dive' atau tukikan kematian ke permukaan Saturnus yang dikenal sebagai planet terbesar kedua di Tata Surya, setelah Jupiter. Cassini akan 'terbang' melewati cincin-cincin Saturnus dalam momen terakhirnya.
Dengan persediaan bahan bakar yang semakin menipis, NASA memilih untuk menabrakkannya ke permukaan planet Saturnus. Langkah ini lebih tepat dibanding membuang Cassini ke permukaan bulan-bulan yang mengorbit Saturnus, karena dikhawatirkan akan memicu kontaminasi biologis.
Cassini akan mulai menukik di antara cincin-cincin Saturnus mulai 26 April. Pesawat luar angkasa kecil ini masih akan bisa mengambil foto-foto objek apapun yang ada di hadapannya, saat dia melewati cincin raksasa yang terdiri atas serpihan es itu. Informasi yang sebelumnya terlalu berisiko untuk diambil, kemungkinan bisa didapat saat tukikan ini.
Manuver dramatis Cassini ini menginspirasi Google doodle yang menampilkan kartikatur Cassini dan Saturnus di halaman utamanya pada 26 April ini. Karikatur itu menampilkan Cassini versi kartun sedang mengambil foto Saturnus saat bergerak memasuki cincin Saturnus.
Tukikan Cassini pada 26 April merupakan yang pertama dari 22 manuver yang direncanakan terjadi, sebelum Cassini mengakhiri misinya. "Tidak ada pesawat luar angkasa yang pernah melintasi kawasan unik itu, sehingga kami akan berusaha melintasinya dengan berani sebanyak 22 kali," kata Thomas Zurbuchen dari Direktorat Misi Ilmiah pada markas NASA di Washington DC.
"Apa yang kami pelajari dari orbit terakhir Cassini, akan memperluas pemahaman soal bagaimana planet raksasa dan sistem planet di mana saja, terbentuk dan berkembang. Ini sungguh langkah penemuan hingga akhir," imbuhnya.
Ilustrasi penampakan pesawat luar angkasa Cassini yang mengorbit Saturnus Foto: Courtesy NASA/JPL-Caltech/Handout via REUTERS
Post a Comment Blogger Facebook