Sebuah film dokumenter Admiral Byrd pernah dibuat untuk mengenang Operasi Highjump, sebuah dokumenter yang menceritakan pencarian markas Nazi di pangkalan rahasia, Neuschwabenland (Antartika). Film dokumenter ini dirilis dengan banyak kisah misterius yang sampai saat ini menjadi pertanyaan besar, kontroversi terus berlanjut tanpa ujung.
Menurut informasi, Nazi telah melakukan penelitian yang sangat rinci di Antartika dan diduga telah membangun basis bawah tanah. Tidak begitu jelas darimana sumber mitos yang diyakini, tetapi legenda bangsa Arya telah lama tinggal di bawah tanah Antartika selama lebih dari satu juta tahun.
Film Dokumenter Operasi Highjump
Pada tahun 1947, Sekretaris Angkatan Laut James Forrestal mengeluarkan surat tugas angkatan laut ke Antartika termasuk Laksamana Nimitz, Admiral Krusen dan Admiral Byrd, mereka tergabung dalam Operasi Highjump. Operasi rahasia ini disebut-sebut sebagai ekspedisi untuk menemukan deposit batubara dan sumber daya lain yang berharga. Tetapi fakta sebenarnya mereka berusaha untuk menemukan Basis bawah tanah Nazi di Neuschwabenlandt.
Ekspedisi besar ini melibatkan lebih dari 40 Kapal termasuk Flagship Mount Olympus, kapal induk Philipine Sea, kapal induk pesawat amfibi Pine Sea, kapal selam Senat, kapal perusak Bronson, kapal penghancur es Northwind, tanker dan Supply Ship lainnya. Tak hanya itu, ekspedisi ini juga membawa awak dan 1400 angkatan laut bersenjata lengkap yang dilengkapi dengan tiga tim kereta anjing untuk meluncur di salju. Kemudian, Satuan Tugas 68 meliputi 4700 orang, 13 kapal, dan 33 pesawat, dimana misi utama operasi Highjump adalah mendirikan basis penelitian Little America IV di Antartika.
Ekspedisi ini kemudian dikemas menjadi film dokumenter oleh Angkatan Laut dan dibawa ke Hollywood untuk dibuat menjadi film komersial 'The Secret Land'. Dalam Operasi Highjump, kelompok darat dilengkapi dengan traktor, bahan peledak, dan beberapa peralatan untuk membuat lapangan terbang DC-3. Kemudian divisi selnjutnya dilengkapi peralatan dan enam pesawat amfibi R-4D. Pesawat ini dilengkapi dengan jet (JATO) untuk lepas landas dari landasan pacu pendek dari kapal induk Philipine Sea, dan dilengkapi ski besar untuk mendarat di lapangan es.
Tim Admiral Byrd menggunkan enam pesawat R4-D yang dilengkapi dengan peralatan rahasia Trimetricon, kamera mata-mata di setiap pesawat. Mereka terbang menjelajah di atas benua selama tiga periode musim panas yang bertugas memetakan dan merekam data magnetik. Magnetometer menunjukkan anomali pada magnet bumi, jika ada rongga dibawah permukaan es atau tanah maka akan muncul pada peralatan tersebut, mereka menyebutnya 'Mapping'.
Terakhir kali penerbangan Mapping dimana semua pesawat keluar, pesawat Admiral Byrd kembali tiga jam lebih lambat dari biasanya. Mereka mengatakan telah kehilangan power mesin dan harus membuang beberapa muatan ke laut kecuali rekaman film dan hasil pembacaan magnetometer (Mapping). Hal ini dilakukan untuk mempertahankan penerbangan lebih lama dan bisa kembali.
Kelompok ekspedisi ini kembali dengan data mapping yang kemudian diklasifikasikan menjadi misi rahasia. Setelah peristiwa ini, Sekretaris Angkatan Laut James Forrestal dimasukkan ke rumah sakit jiwa Bethesda Naval Hospital untuk mencegahnya berbicara dengan siapa pun, termasuk istrinya. Beberapa waktu berselang, dia dilemparkan ke luar jendela yang dianggap sebagai bunuh diri, dan kasus itupun ditutup. Dikabarkan, aksi ini disebabkan karena dia memberitahu orang-orang tentang basis bawah tanah bangsa Arya.
Film Dokumenter Admiral Byrd menjadi satu-satunya bukti Operasi Highjump pernah dilakukan dalam pencarian basis Nazi. Dalam wawancara Rabu, 5 Maret 1947, edisi Chilean Newspaper El Mercurio mengutip ucapan Byrd sebagai berikut:
Admiral Richard E. Byrd memperingatkan bahwa Amerika Serikat harus mengadopsi langkah-langkah perlindungan terhadap kemungkinan invasi negara oleh pesawat musuh yang datang dari daerah kutub. Laksamana menjelaskan bahwa dia tidak berusaha untuk menakut-nakuti orang, tetapi realitas yang kejam menyatakan bahwa kasus perang baru, Amerika Serikat dapat diserang oleh pesawat terbang dari satu atau kedua kutub. Pernyataan ini dibuat sebagai bagian dari rekapitulasi pengalaman di kutub, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan International News Service.
Berbicara tentang ekspedisi yang telah selesai, Byrd mengatakan bahwa hasil yang paling penting dari pengamatan dan penemuannya adalah efek potensial yang mereka miliki berkaitan dengan keamanan Amerika Serikat. Kecepatan adalah salah satu pelajaran paling penting yang dipelajari selama eksplorasi Antartika. Byrd memperingatkan rekan-rekannya bahwa mereka mampu berlindung di isolasi bergantung pada kepastian, dan kutub adalah jaminan keamanan.
Post a Comment Blogger Facebook