
Tindakan demikian itu, secara tidak langsung, juga memberikan sanjungan terhadap diri sendiri dan mengira kalau dirinya lebih bersih dan lebih baik, karena memiliki kelebihan dalam hal kepandaian dan kecerdikan.
Bertengkar dengan orang bodoh, hanya akan menimbulkan kejengkelan hati. Sedangkan bertengkar dengan orang arif, secara psikis, tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali rasa jengkel dan benci terhadap lawan. Tapi apabila sudah terjadi pertengkaran, Rasulullah SAW menganjurkan agar menghentikannya, baik bagi yang merasa salah maupun benar.
Dalam kehidupan yang paling utama untuk diwaspadai adalah bisikan dan bujukan syetan. Sebagai pemimpin di muka bumi (khalifah fi al-arabi), tiap orang memiliki tugas untuk menyebarluaskan dan mempertahankan kebenaran. Islam melarang bersifat fanatic terhadap pendapat perseorangan, kelompok atau golongan, apalagi sampai terjebak pada sikap yang cenderung menjelek-jelekan ppendapat orang atau kelompok lain dan merasa dirinya paling benar.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ ۚ هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ
Post a Comment Blogger Facebook
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.