PERSIAPAN PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) jelang putaran kedua terganggu.
Selain gaji yang belum mengucur, para pemain belum juga bisa kembali menikmati asupan gizi dari dapur mess. Pasalnya dapur belum juga mengepul seiiring TC yang belum digelar.
Kondisi ini membuat pemain terpaksa merogoh kocek pribadinya untuk membeli nasi bungkus. Usai latihan Selasa (24/6) pagi, status blackberry messenger para pemain PSMS memperlihatkan kekecewaan atas kondisi tim saat ini.
"Rp -0. Nol masih ada angkanya. Ini udah minus nol", begitu salah satu isi status pemain. Status yang menyiratkan tidak adanya lagi uang masuk pasca tak mengucurnya gaji atau pinjaman. Status lainnya menyebutkan "Beli nasi bungkus lagi itupun hasil sumsuman".
Benar saja, para pemain memang harus beli nasi dengan uang hasil sum-suman. Masing-masing menyumbang Rp 4000 untuk membeli nasi. Ironisnya satu nasi bungkus bukan untuk seorang, melainkan kongsian.
"Sudah seminggu kami harus kongsi-kongsi makan bang. Sudah stadium empat. Kemarin katanya sudah ada titik terang tapi kajol (kagak jelas) juga. Sudah nyerah dengan keadaan begini makanya sampai dibuat jadi status," kata Dede Pranata, kiper PSMS LPIS.
Para pemain selama ini memang bungkam dan seperti tidak lagi ada masalah kepada media. "Selama ini kami tutupi karena percaya manajemen atau pengurus akan bayar gaji kami. Memang bonus kami dapatkan, kalau gaji belum. Pinjaman ada diberikan, sekitar 40 persen dari gaji sebulan," ungkap pemain lain yang enggan namanya dikorankan.
Ya, sudah lebih dari sepekan, dapur tak mengepul. Tentu saja itu dikarenakan tidak ada subsidi terbaru dari manajer Syukri Wardi yang kini menjadi satu-satunya harapan untuk mendanai tim pasca ketidaksanggupan pengurus dan kaburnya CEO, Wimvi Tri Hadi.
Gelandang PSMS LPIS, Donny Siregar mengatakan jika kondisi tim saat ini dalam kondisi gawat. "PSMS kini hidup segan mati tak mau bang. Memang belum ada masak lagi sampai sekarang," ujar eks pemain PSIS ini saat ditanya soal mengepul tidaknya dapur.
Saat ditanya Donny mengaku masih bingung atas kondisi yang terjadi saat ini. Di satu sisi ia berharap skuad dapat lanjut untuk putaran kedua. Namun sampai sekarang ia tidak mendengar adanya kabar dari manajer jika tim bakal lanjut.
"Manajerpun belum ada kasih kabar apa tim ini lanjut atau tidak. Kalau memang manajer angkat tangan ya kami bubar.. Besok mungkin keputusannya. Kami gak mau kayak PSMS sebelah," ujar pemain berusia 29 tahun itu.
Sebelumnya Pelatih kepala PSMS LPIS, Edy Syahputra memang mengisyaratkan tim ini bakal lanjut. Namun dengan belum kembali jalannya katering, Edy terpaksa menahan programnya dengan hanya latihan sehari sekali. Meskipun sesekali ia harus menggelar latihan dengan intensitas tinggi untuk menggenjot fisik anak asuhnya. (don)
Follow @wisbenbae