Pengamat ekonomi, Faisal Basri mencoba mengurai akar persoalan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kebijakan ini diambil setelah pemerintah melihat anggaran negara semakin tidak sehat lantaran membengkaknya anggaran subsidi BBM.
Membengkaknya subsidi BBM tidak lepas dari makin besarnya volume impor minyak ke dalam negeri. Menurut Faisal, di sini letak kesalahan pemerintah. Khususnya Pertamina, dalam pengelolaan bisnis migas nasional.
Faktor lain yang membuat anggaran subsidi membengkak adalah tingginya harga beli minyak. Harga menjadi tinggi lantaran PT Pertamina Energy Trading Ltd (Pertal), anak usaha Pertamina, menggunakan jasa calo minyak.
"Kata-katanya di dalam Petral itu ada calo, broker, leader. Pokoknya di cek saja siapa saja pengusaha yang dekat dengan calo tersebut," ujarnya saat acara diskusi Polemik Sindo dengan tema BBM Naik, Siapa Tercekik di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (22/6).
Dia tidak segan menilai bahwa Indonesia salah satu negara yang unik. Sebab, Indonesia mempunyai cadangan minyak yang cukup, namun mengimpor BBM. "Yang tidak punya minyak saja seperti Jepang, Singapura malah tidak mengimpor BBM. BBM tahun kemarin mengimpor USD 29 miliar.
Pertamina hanya mendapat untung sedikit. Untungnya 10 persen atau hanya USD 2,9 miliar. "Saya juga heran kenapa tidak beli langsung, kenapa tidak membeli ke negara penghasil minyak. Kenapa harus beli ke Petral yang jelas-jelas harga mahal," tegas dia.
Faisal meyakini, seharusnya pemerintah bisa membeli minyak yang lebih murah dari negara-negara penghasil minyak dunia secara langsung seperti Venezuela, Iran, Irak dan Angola. "Ada permainan apa ini, mengapa harus beli minyak dari calo," katanya.
Faisal juga mempertanyakan DPR selalu diam saat ditanyakan terkait pembelian BBM yang diduga melalui calo. Seharusnya memang DPR Pro kepada rakyatnya dapat meminta BPK untuk mengaudit ongkos produksi minyak di Pertamina agar subsidi dapat ditekan.
"Minyak harga BBM mahal karena belinya dari calo bukan dari penghasil minyak langsung," ungkap dia.
Sumber
Follow @wisbenbae