Para pelaku kejahatan menutupi wajahnya atas inisiatif pribadi maupun perintah dari aparat kepolisian mengingat status mereka baru sebatas tersangka.
1. Benget dan Tini Bertopeng Antik

Banget dan Tini, tersangka kasus mutilasi Darna Sri Astuti diperiksa secara maraton.
Keduanya kompak memakai topeng.
Banget memakai topeng warna merah dan Tini juga tidak mau ketinggalan mengenakan topeng warna biru.
Tukang soto dan penjual jamu itu juga mengenakan baju tahanan warna biru.
Mereka duduk di kursi dan menjawab satu per satu pertanyaan yang diajukan penyidik Polres Jakarta Timur
Benget membunuh dan memutilasi Darna pada Sabtu 2 Maret malam lalu.
Benget menyimpan potongan-potongan jasad korban di kamarnya selama 2 hari.
Selasa pagi, pelaku dibantu Tini membuang jasad korban di 6 titik di Tol Cawang-Cikampek.
Polisi berhasil menangkap keduanya pada Rabu malam setelah mendapat laporan dari warga dan melakukan penelusuran.
Benget dikenai pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan kurungan 20 tahun sampai hukuman mati.
Sedangkan Tini dikenakan pasal 351 KUHP jo pasal 555 KUHP, pasal 56 KUHP jo 340 KUHP dengan ancaman hukuman sepertiga dari hukuman pelaku utama.

Santi Magdalena br Manurung (39) tega menculik dan membunuh Selo Nababan (4).
Saat tampil di publik, Santi yang dikawal Polwan ini selalu menutupi wajahnya dengan sapu tangan warna putih.
"Aku sudah mau turun jadi Rp 200 juta, karena tak ada tanggapan, tak kuperhatikan lagi," kata Santi saat memberikan keterangan kepada wartawan Jumat di Mapolres Deli Serdang di Lubuk Pakam.
Santi mengaku dia melakukan penculikan itu atas inisiatif sendiri.
Anak-anak tetangga memang sering datang ke rumahnya yang berada di Dusun VII, Desa Pagar Jati, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Dipicu sakit hati dan dendam kepada orangtua korban, Selo kemudian diikat.
Selama masa penculikan, korban tidak diberi makan.
"Aku tidak ada niat membunuh dia.
Mengetahui korbannya meninggal, Santi kemudian memasukkan mayat Selo ke dalam goni.

Dedi Periyatna (45), ayah yang tega memperkosa anak perempuannya selama 5 tahun, memakai masker saat dipamerkan ke publik.
Saya nafsu," kata Dedi pelan kepada wartawan di Polres Jakarta Timur di Jatinegara, Selasa
Dedi selalu mengancam sang putri saat menyalurkan birahinya.
"Saya banyak mengancam jangan ngomong sama ibu, kalau ngomong saya rusak keluarga ini," katanya.
Dedi terakhir kali memperkosa dengan putrinya pada Januari lalu.
Dedi yang sejak 2009 tidak bekerja ini mengaku menyesal dengan perbuatannya.
Bapak bejat itu kini telah ditahan dan akan dijerat pasal 81 UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 15 tahun.

Polda Jateng meringkus 6 orang dari sindikat perampokan toko emas dengan wilayah kejahatan Jateng dan DIY.
Mereka mengenakan balaclava warna hitam yang menutupi wajahnya saat dipamerkan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Bambang Rudi Pratiknyo mengatakan, sindikat tersebut berkaitan dengan aksi perampokan toko emas yang terjadi di Jawa Tengah akhir-akhir ini.
Bambang manambahkan di antara tersangka yang berhasil dibekuk, dua di antaranya diduga pecatan TNI Polri.
"Diduga dua di antaranya pecatan TNI. Menurut para tersangka, di antara mereka yang paling kejam justru yang dari pecatan," jelasnya di Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Rabu (16/5/2012).
Modus yang digunakan oleh para pelaku adalah dengan menetapkan target, lalu menyewa senjata dari Jambrong yang sudah tertangkap di Yogyakarta sebesar Rp 10 - 15 juta per senjata.
Setelah merampok, para tersangka dalam satu kelompok berkumpul di sebuah hotel lalu melebur perhiasan untuk diubah bentuk menjadi kepingan.
Barang bukti yang disita berupa emas dengan berat lebih dari 2 kg, 2 senpi, 3 handphone, kompresor, dan tabung bensin yang digunakan untuk melebur emas.
5. Si Ganteng & Cantik Perampok Minimarket Cium Baju

"Mereka ganteng-ganteng dan cantik-cantik," kata seorang penyidik Polres Jakpus yang enggan disebut namanya, pada Selasa