GuidePedia

0
http://id.techinasia.com/wp-content/uploads/2014/07/Juny-Acong-Maimun.jpg
Bisa dibilang, Juny “Acong” Maimun adalah seorang survivor. Ketika ditemui di sela-sela kesibukannya, founder dan CEO Indowebster yang berusia 34 tahun ini duduk santai di sebuah sofa biru di kantor Indonesia Data Center (IDC), sebuah ruangan yang memiliki puluhan kursi empuk, lift yang terasa seperti sebuah pesawat ruang angkasa, dan ruang kaca besar diisi dengan rak, kabel, dan router raksasa. Kantor yang terletak di sebuah bangunan biasa di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan ini tampak seperti tempat dimana Johnny Depp dan Rebecca Hall menciptakan kecerdasan buatan dengan tujuan untuk mendominasi dunia dalam film Transcendence.

Saat ini, produk utama Acong, Indowebster merupakan platform file hosting multimedia gratis terbesar di Indonesia. Sejak meluncurkan bisnis pertamanya pada tahun 1998, bagaimanapun, Acong bersikap relatif angkuh terhadap media, sebuah langkah yang membuat banyak orang bertanya-tanya dan membuatnya menjadi salah satu pahlawan startup di Indonesia yang sulit dipahami. Acong tertawa dan berkata, “Saya melihat banyak startup berbicara tentang konsep, ide-ide dan produk. Mereka berpikir bahwa mereka sudah memiliki pengetahuan 100 persen menjalankan startup mereka, tapi sebenarnya hanya 25 persen.”

Pada akhir 1990-an, Acong sudah membuat reputasinya sendiri saat berkuliah di Stamford College di Malaysia sebagai hacker muda pemberani dari Riau yang bisa meretas sistem siapapun, meminjam sumber coding website mereka, dan mengubahnya menjadi “sesuatu yang lebih menyenangkan.” Senyum tersungging di wajah Acong saat ia menjelaskan, “Itu bukan untuk tujuan bisnis, tapi hanya untuk menambah pengetahuan saya sendiri. Dari sana, saya akan menemukan banyak bug dari sebuah sistem dan belajar bagaimana mencegahnya.” Itu tidak lama sebelum akhirnya perusahaan teknologi di Asia Tenggara mengetahui Acong dan mulai mendekatinya untuk menguji sistem mereka.

Pada tahun 1998, ia berhenti kuliah setelah mengunjungi Jakarta selama akhir semester dan membuka perpaduan warnet biasa yang dijadikan sekaligus sebagai pusat bermain game pertama di Jakarta, yang kemudian ia beri nama AMPM untuk mencerminkan lama operasionalnya yakni 24 jam non-stop. Menurut Acong, bisnis itu begitu sukses sehingga ia mampu menghasilkan profit dalam waktu delapan bulan.

 
Selama bertahun-tahun, para pelanggan bisa melakukan browsing, bermain game multiplayer seperti Counter Strike, dan bahkan membuat game sendiri menggunakan DotA, sebuah modifikasi arena pertempuran online untuk Warcraft. Tiga model bisnis ini membuat warnet Acong menjadi tempat terpopuler untuk para techy di Jakarta. Merujuk pada bandwith lokal, Acong mengatakan, “Orang-orang bermain game sepanjang waktu, tetapi kemudian ISP saya akan mengeluh dan berkata, ‘Acong! Bisakah kamu matikan untuk sementara waktu? “Pelanggan saya sangat bahagia, bahkan mengeluh kepada ISP mereka dengan mengatakan bahwa mereka lebih memilih membeli dari saya, tetapi pada waktu itu saya hanya menyediakan bandwidth.”

Kebutuhan pasar yang disayangkan
Tanpa disadari, Acong menjadikan dirinya sebagai pesaing bagi semua penyedia layanan internet lainnya di Jakarta. Orang-orang tiba-tiba menuntut koneksi internet berkecepatan tinggi setara dengan apa yang ia tawarkan di AMPM. Ia menjelaskan, “Saya mulai menjual ulang bandwidth orang lain, tapi kemudian mereka tidak bisa menjalankan game. Jadi pada saat itu saya hanya berkata, ‘Oke mari kita membangun ISP kita sendiri.’”

Acong mengingat saat itu dan mengakui bahwa itu di luar kemampuannya. Ia mengatakan, “Saya tidak tahu apa yang saya lakukan. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Saya tidak tahu apa-apa tentang ISP. Saya hanya tahu bagaimana menjual bandwidth dan membuat ulang bandwidth, dan hanya itu.”

Pada tahun 2006, perusahaan pemeliharaan jaringan dan konsultan IT AMPM didirikan di bawah nama PT Maxindo. Kini AMPM diakui sebagai salah satu penyedia layanan internet terkemuka di negeri ini. Acong menyebut ISP-nya sebagai sesuatu yang “disayangkan”, yang membutuhkan banyak tenaga, tetapi juga salah satu yang telah benar-benar bisa berjalan sendiri. “Bahkan jika saya ingin, saya tidak bisa menghentikannya sekarang,” katanya sambil menghela napas. “Orang-orang membutuhkannya!”

Undangan terbuka




Pada bulan April tahun berikutnya, Acong mendirikan Indowebster, website file hosting multimedia asal Indonesia yang terkenal di dunia (seperti YouTube) yang kini sudah dikenal oleh banyak orang di Indonesia. Tujuh tahun setelah berdirinya Indowebster, Acong akhirnya siap untuk melakukan diversifikasi, dan secara aktif mencari investor pihak luar pertamanya. Meskipun Indowebster menghadapi tantangan investasi yang unik seperti fakta bahwa mayoritas konten di website tersebut adalah ilegal, Acong tetap tenang, dan percaya diri bahwa perusahaan ini akan beradaptasi dan bertahan. “Jika kami menemukan investor yang tepat, seharusnya tidak ada masalah,” katanya.

Di masa lalu, ia bersikeras menginginkan investor dari Indonesia saja, tapi kini tampaknya Acong tidak begitu pilih-pilih. Dengan berkeyakinan bahwa persaingan adalah hal yang baik, ia mengajak semua investor untuk menghubunginya, asalkan bukan perusahaan layanan komputer asal China yang dipimpin oleh Pony Ma. Acong mengatakan, “Bagi saya, tidak masalah jika mereka asing atau lokal, tapi mudah-mudahan tidak Tencent!” Meski ia menolak berkomentar tentang hal itu, Acong menyebutkan bahwa setelah mengunjungi gedung kantor dengan jumlah lantai 26 milik Tencent di Shenzhen pada pertengahan 2009, ia ingin kembali ke Indonesia dan membangun sebuah gedung berlantai 27, satu lantai lebih tinggi dari markas Tencent.

Acong bersandar di sofa biru yang nyaman dan mengabaikan panggilan telepon yang masuk. Ia menunjuk sekelompok orang yang bekerja di depan laptop di luar jendela ruang rapatnya. “Saya membimbing para entrepreneur tersebut,” katanya sungguh-sungguh. “Saran terbaik saya: bertahan hidup! Jika Anda terus bertahan untuk beberapa tahun pertama, maka Anda dapat beradaptasi dengan pasar dan menemukan model yang baik untuk Anda.” Sebagai orang yang berhasil bertahan, Acong tentunya bisa menjamin strategi tersebut.
 

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top