GOD, Why Me?

<div style="text-align: justify;"> Tahukah kalian Arthur Ashe?<br /> <br /> <div style="text-align: center;"> </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="http://www.sportsinblackandwhite.com/wp-content/uploads/2013/01/Arthur-Ashe-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://www.sportsinblackandwhite.com/wp-content/uploads/2013/01/Arthur-Ashe-1.jpg" width="291" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> Arthur Robert Ashe Jr. yang kelahiran 10 Juli 1943 adalah seorang petenis profesional berkulit hitam dari Amerika yang memenangkan 3 gelar juara Grand Slam yaitu pada US Open di tahun 1968, Australia Open tahun 1970 dan Wimbledon tahun 1975.<br /> <br /> Pada tahun 1979, Arthur Ashe menjalani operasi Bypass akibat serangan jantung yang dideritanya. Setelah menjalani 2 kali operasi, ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa dirinya terinfeksi HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus). Ia terinfeksi HIV melalui transfusi darah yang ia terima.<br /> <br /> Salah seorang penggemarnya menulis surat kepadanya dan bertanya :<br /> <br /> “Mengapa TUHAN memilihmu untuk menderita penyakit itu?”<br /> <br /> Arthur Ashe menjawab :<br /> <br /> <blockquote class="tr_bq"> “Di Dunia ini ada 50 juta orang yang ingin bermain tenis. Diantaranya 5 juta orang yang bisa belajar bermain tenis, 500 ribu orang belajar menjadi pemain tenis profesional, 50 ribu datang ke arena untuk bertanding, 5000 mencapai turnamen Grandslam, 50 orang berhasil sampai ke Wimbeldon, 4 orang di Semifinal, 2 orang berlaga di Final. Dan ketika saya memenangkan pertandingan dan mengangkat trophy kemenangan, saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan “Mengapa Saya?” Jadi ketika sekarang saya berada dalam kesusahan dan kesakitan, tidak seharusnya juga saya bertanya kepada TUHAN, “Mengapa Saya?”</blockquote> <br /> Mungkin kalian sudah pernah membaca cerita ini. Dari cerita ini dikatakan, disaat senang, kita tidak pernah bertanya kepada Tuhan. Tapi disaat susah, kita selalu bertanya kepada Tuhan “Mengapa Saya?”. Tidak adil bukan?<br /> <br /> Kita merasa hanya pantas menerima hal-hal yang baik saja dalam hidup ini, tapi ketika kita menerima hal yang sebaliknya, kita selalu menganggap Tuhan itu tidak adil. Seakan-akan kita merasa punya hak untuk menggugat Tuhan.<br /> <br /> Secara sadar atau tidak sadar sering kali kita merasa “Kenapa Tuhan tega memberikan Kita Kesusahan kenapa tidak hanya kesenangan saja?”, jawabannya adalah “Karena Tuhan ingin kita berkembang dan terus ingat kepadaNYA. Tidak hanya dikala susah, tapi disaat senang pun Tuhan ingin kita selalu mengingatNYA. Dan setiap kali Tuhan memberikan cobaan atau kesusahan, IA hanya menegur kita. Tuhan tidak pernah memberikan umatnya cobaan kesusahan melebihi kekuatan umatnya.”<br /> <br /> Ketika kamu merasa terpuruk dan mengalami saat-saat terburuk, ingatlah bahwa kamu juga pernah menerima saat-saat yang terbaik.<br /> <br /> <a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">sumber</a><br /> <a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>

GOD, Why Me?

x 11:18 PM

Tahukah kalian Arthur Ashe? Arthur Robert Ashe Jr. yang kelahiran 10 Juli 1943 adalah seorang petenis profesional berkulit hitam dari Amerika yang memenangkan 3 gelar juara Grand Slam yaitu pada US Open di tahun 1968, Australia Open tahun 1970 dan W… Read more »

Read more »

Asal-usul Bambu di Asia

<div style="text-align: justify;">Masyarakat Asia - khususnya bagian Timur - sangat akrab dengan bambu sejak berabad lampau. Selain multiguna, bambu juga menjadi bagian dari mitos bangsa Asia. Beberapa diantaranya sebagai berikut.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><b>Jepang</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivHL-pM3Hu0IBkVpvDzE18XM-D1ytjKy_ztZ7H5VmIEevx4vrTLiZbT6Se5yM_Jx0oJ2l-cIiFmfD_3LvNK6pNDBPyb-QRsC4oPxKx_Rh9nu_Oi74QuQRb74vGb4hNao2CKqkU3g/s640/japan+kaguya.jpg" width="403" /></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang kakek dan nenek. Sang Kakek bekerja dengan mengambil bambu dari gunung lalu membuat keranjang atau wadah dari bambu, orang-orang menyebutnya Kakek Pengambil Bambu.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Pada suatu hari, ketika kakek itu masuk ke belukar bambu seperti biasanya, terlihat cahaya yang silau entah dari mana. Ia melihat kesekelilingnya, ternyata ada sebatang bambu yang berkilau emas.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Kakek merasa aneh, lalu mencoba memotong bambu itu. Terlihat anak perempuan yang mungil dan manis tengah duduk di dalam bambu yang telah di potong itu.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Kakek mengambil anak perempuan itu kedalam tangannya, lalu membawanya pulang dengan hati-hati.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">“Pasti tuhan memberikannya untuk kita yang tidak punya anak.”</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">“Wah, benar-benar anak yang sangat manis.”</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Kakek dan nenek itu menamakannya Putri Kaguya dan mencurahkan kasih sayangnya kepada Putri Kaguya.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Sejak mulai merawat Putri Kaguya, Kakek selalu menemukan bambu yang berkilau-kilauan emas setiap kali ia pergi kegunung. Jika bambu itu dipotong, didalamnya terdapat gundukan emas. Oleh karena itu, kakek menjadi sangat kaya.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Singkat cerita, setelah dewasa banyak pemuda ingin melamar Kaguya. Namun, tak seorang pun diterimanya. Hingga akhirnya Putri Kaguya kembali ke bulan.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">“Ah, saya ingin selalu ada di dekat kakek dan nenek, tetapi saya harus pulang ke bulan. Saya adalah makhluk yang berasal dari kota besar di bulan.”</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><b>Vietnam<br /> </b></span></div><div style="text-align: justify;">Sebuah legenda kuno Vietnam bercerita tentang seorang petani muda miskin yang jatuh cinta dengan putri seorang tuan tanah . </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Sang tuan tanah berupaya menggagalkan hubungan cinta tersebut dengan mengajukan syarat: Petani muda tersebut harus membawa seratus simpul dari pohon bambu. Untunglah, muncul Sang Buddha yang memberi bantuan.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Saat petani menagih janjinya, tuan tanah tersebut penasaran dan ingin melihat hasil simpul dari bambu yang menjadi panjang. Anehnya, sang tuan tanah menyatu dengan simpul bambu sampai ia mau merestui hubungan putrinya dengan petani miskin tadi.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Karena itulah, masyarakat Vietnam percaya bambu sebagai simbol ikatan perkawinan yang sukses dan tahan lama.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><b>Burma</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Di Burma, terdapat kisah legenda seorang gadis kecil yang berasal dari tangkai bambu, lalu ia tumbuh dewasa menjadi seorang perawan cantik. </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><b>Filipina<br /> </b></span></div><div style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVsaCQGuy5a6FluUsL-i2hNIH62mBqJji7alxSE2t6bmkfXdZsLY-EgXHBuivnkC9p0u6FVQswldbkoDFOmGC6ThOIpxWeHIi_XiXzcgA7O5UN00ZShzjL8mj5lcJjg7nPih8grQ/s400/filipina.jpg" width="400" /></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Mitos bambu juga hidup di Filipina, kisah tentang asal-usul penciptaan laki-laki dan wanita pertama di dunia, Sikalak dan Sikabayan.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Mereka lahir dari batang bambu yang ditanam di taman surga oleh Dewa Kaptan. Mereka ditanam untuk merawat taman surga tersebut. Namun, mereka jatuh cinta. </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Sayangnya, karena masih terkait ikatan saudara berarti tidak boleh menikah. Mereka pun meminta saran pada ikan tuna, burung merpati, dan bumi.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Saran terakhir mengatakan bahwa “dunia haruslah dihuni manusia,” maka mewujudlah mereka menjadi manusia, dan akhirnya mereka pun menikah dan menetap di bumi (Piper, 1992: 62-64).</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><b>India</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" height="308" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGHGcTdP2BHS-u_OeuMfVADNmWKQDSI-ZA7KXCP1wDSdHaPqy7fmA8-SoTRiU-2HXNLJw3-SdGDtF2QwDH5a30PPJPQ95nBNa-aRvUpN9aNl_PX4MzHtpBOGNe5NerV-IMY_RFXQ/s400/india.jpg" width="400" /></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Kepercayaan Hindu di India punya cerita lain lagi. </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Alkisah, seorang wanita cantik bernama Murala, wanita dari kasta Bangsawan ingin menikah dengan seorang pria yang ternyata berkasta lebih rendah dari dirinya. Karena merasa tertipu dan kecewa dengan ketidaksetaraan kasta tersebut, Murala lalu memanjatkan doa kepada Dewa Wishnu. </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Setelah mendapatkan jawaban atas doanya itu, Murala mendaki tumpukan kayu bakar, lalu membakar dirinya. Bambu pertama dimitoskan tumbuh dari tebaran abu kremasi Murala itu.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><b>Sunda</b></span></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEt6C91UuLGZa-vqclJRMy_HhZ4Ug1wwLCm2PVIMUnvN0Pe_fHXPiUWx3ZuEYGS45fKOlp3vts8xWZB59p8i167aVb1reM7MhRn-wb9ngC6J9mUkMbILkRottPgJz0UOiSd2Enmg/s1600/Angklung_Garut.jpg" /></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Dalam kebudayaan Sunda yang berbudaya agraris dengan sumber pangan pokok padi (pare), hubungan bambu dengan mitos kesuburan itu pun hidup. Di daerah-daerah yang warganya bertani, lahan-lahan pertanian ada yang disisihkan sebagian untuk ditanam bambu. Mitos terhadap Nyai Pohaci sebagai lambang dewi padi, hidup di tengah-tengah masyarakat adat Sunda.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Untuk menolak bala (nyinglar) hama dalam kegiatan mengolah lahan pertanian di sawah dan huma, orang Sunda lama mencipta syair dan lagu sebagai persembahan terhadap Nyai Pohaci. Syair-syair itu dalam perkembangannya disertai tumbukan bunyi antarbatang bambu yang dibuat untuk Nyai Pohaci, sebagai perlambang dewi kesuburan.</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Tumbukan bunyi antar batang bambu itu dilakukan sebagai ritus panen padi di huma (ladang) sebagaimana dilakukan di masyarakat adat Kanekes, Baduy (Admadibrata dkk, 2006: 4). </div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Dalam tradisi macam demikian, alat musik bernama angklung kerap diasosiasikan untuk digunakan dalam ritual panen beras (Piper, 1989: 68). Misalnya di Banten Selatan, orang-orang Baduy memiliki kebiasaan menggoyangkan tiga atau empat angklung ketika menyelesaikan pekerjaan huma sérang, seperti menyucikan lahan yang dapat ditanami pada saat festival kawalu (Kunst, 1973: 363).</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Nah, bagaimana dengan mitos bambu di China dan negara lainnya? Ada yang mau berbagi, silahkan saja, ya :)</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br /> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><i>------------------------------------------------------------------------------- </i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><i>Sumber:<br /> Asosiasi Tradisi Lisan<br /> http://prima.lenongonline.com/legenda.html<br /> http://go-goblog.blogspot.com<br /> <br /> Foto: giantbomb.com, theweddingtravelers.com, healingeye.wordpress.com, pileofprints.com, myarticles-papers.blogspot.com</i></span> </div><div style="text-align: justify;"><img alt="" height="1" src="https://blogger.googleusercontent.com/tracker/8393158267358383217-6837067598986251868?l=www.jelajahunik.us" width="1" /></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>

Asal-usul Bambu di Asia

x 1 11:15 PM

Masyarakat Asia - khususnya bagian Timur - sangat akrab dengan bambu sejak berabad lampau. Selain multiguna, bambu juga menjadi bagian dari mitos bangsa Asia. Beberapa diantaranya sebagai berikut. Jepang Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang kakek dan… Read more »

Read more »

Lampu Darah Manusia

<div style="text-align: justify;">Ini dia salah satu alternatif pengganti listrik, tanpa menggunakan tenaga matahari,angin,air,baterai atau sebagainya..jadi kita bisa ngirit nih.. <img alt="" border="0" src="http://forum.vivanews.com/images/smilies/biggrin.gif" title="Big Grin" /><img alt="" border="0" src="http://forum.vivanews.com/images/smilies/biggrin.gif" title="Big Grin" /> drink So...lampu ini menggunakan darah kita Lho hihihihi...serem juga ya.. but don't worry kita ga bakal kehabisan darah kita, karena lampu ini hanya</div><div style="text-align: justify;">membutuhkan setetes darah kita saja...</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: center;"><img alt="" border="0" height="386" src="http://i863.photobucket.com/albums/ab198/kholik_2010/Foto%20Forumkami/blood_lamp_1.jpg" width="400" /></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><blockquote class="tr_bq"><div style="text-align: justify;">Blood Lamp adalah lampu darurat(untuk sekali pakai) yang bisa menyala hanya dengan darah kita yang masih segar...hm..kayak Vampie aja yah... Sesuai dengan namanya, lampu ini menyala selama 24 jam bila kita meneteskan darah kita ke dalam tabung ini.</div></blockquote><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: center;"><img alt="" border="0" height="640" src="http://i863.photobucket.com/albums/ab198/kholik_2010/Foto%20Forumkami/blood_lamp_2.jpg" width="480" /></div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;">Penggunaannya cukup mudah (tapi mengerikan), pertama lampu yang berbentuk tabung dari kaca ini harus dipecahkan bagian atasnya kemudian dengan sisa bagian atas yang tajam, kita harus menggoreskan salah satu jari kita sehingga darah akan keluar. Darah segar itu akan membuat lampu ini menyala terang..Hii...denger aja udah merinding, apalagi praktekin?!!!</div><div style="text-align: justify;"><br /> </div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">sumber</a></div><div style="text-align: justify;"><img alt="" height="1" src="https://blogger.googleusercontent.com/tracker/6124570869749769683-2254306670680315374?l=www.asyiktahu.com" width="1" /></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664">Lihat yg lebih 'menarik' di sini !</a></div>

Lampu Darah Manusia

x 0 11:01 AM

Ini dia salah satu alternatif pengganti listrik, tanpa menggunakan tenaga matahari,angin,air,baterai atau sebagainya..jadi kita bisa ngirit nih.. drink So...lampu ini menggunakan darah kita Lho hihihihi...serem juga ya.. but don't worry kita ga b… Read more »

Read more »