GuidePedia

0

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2014 yang menyatakan bahwa 7 juta kematian terjadi setiap tahun karena kedua polusi udara dalam ruangan dan luar ruangan. (Getty)

Berdasarkan sebuah studi terbaru, polusi udara bisa menyebabkan sekitar 3,3 juta orang mengalami kematian dini setiap tahunnya. Menurut peneliti dalam Jurnal Nature, polusi udara berasal dari berbagai macam sumber. Mulai dari perapian untuk menghangatkan rumah, api memasak, polusi dari pertanian, hingga asap dari pembangkit listrik tenaga batubara.


Jos Lelieveld, seorang ilmuwan atmosfer dari Institut Max Planck di Jerman mengungkapkan, paparan polusi udara seperti partikel kecil yang beracun dalam jangka panjang bisa menyebabkan penyakit jantung, paru-paru, dan masalah kesehatan lainnya.


"Stroke dan serangan jantung bertanggung jawab untuk sekitar 75 persen kematian terkait polusi udara dan sekitar 25 persen terkait dengan penyakit pernapasan serta kanker paru-paru," ujar Jos.


Sementara itu, dalam studi yang diterbitkan di jurnal Environmental Health Perspectives mengungkapkan, jenis polusi bisa berupa bahan kimia berbahaya seperti arsenik, selenium, dan merkuri. JIka terhirup, partikel tersebut sulit dikeluarkan dari dalam tubuh karena ukurannya sangat kecil, sehingga lama mengendap di paru-paru dan aliran darah seseorang.


Para ilmuwan juga menyebut polusi udara mengancam kesehatan masyarakat di perkotaan. Mereka memperkirakan, sekitar 2 juta orang di perkotaan mengalami kematian dini karena polusi udara.


Sekitar 75 persen kematian itu terjadi di wilayah Asia. Korban polusi udara tertinggi yaitu di Tiongkok dengan sekitar 1,4 juta kematian per tahunnya. Kemudan di India sekitar 645.000 jiwa, dan Pakistan dengan 110.000 jiwa dan sekitar 55.000 orang setiap tahun di Amerika Serikat.


Di Indonesia sendiri, kualitas udara memburuk sejak adanya paparan kabut asap akibat pembakaran lahan untuk perkebunan di wilayah Sumatera.


Menurut peneliti, jika masalah polusi udara dibiarkan, bisa meningkatkan angka kematian dini di dunia menjadi sekitar 6 juta per tahun pada 2050 mendatang. Peneliti pun berharap ada upaya konkret dari pemerintah di masing-masing negara untuk meningkatkan kualias udara.


(Dian Maharani/Kompas.com Sumber: Medical Daily)

Sumberlanjutin di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top