GuidePedia

0

Chi Running terinspirasi oleh tai chi, seni bela diri dari negeri Tiongkok yang tujuannya menghasilkan energi hidup--atau chi--mengalir di sekujur tubuh.

Praktisi tai chi berusaha melatih tubuh mereka agar tetap terpusat dan kalem. Sehingga tercipta lah gerakan yang kuat sekaligus efisien.

"Dalam tai chi, semua bergerak dari pusat tubuh Anda," ujar penemu Chi Running, Danny Dreyer dikutip Women's Health. Dreyer adalah seorang pelari. Ia sudah berlari selama 35 tahun dan menyelesaikan 40 ultramarathon.

Ia mulai latihan tai chi pada 1997 dan mempraktikkannya saat berlari. Menemukan kenyamanan dan merasakan keuntungan, Dreyer kemudian membagi ilmunya lewat buku Chi Running pada 2004.

Teorinya, dengan memusatkan perhatian pada proses lari, tubuh terhindar dari stres. Alhasil, cedera berkurang, kecepatan bertambah baik, lari pun makin menyenangkan dan membuat rileks.

Untuk mencapainya, Dreyer menyarankan Anda menggunakan teknik Chi Running setidaknya satu kali dalam sepekan. Tanpa bicara dengan teman, atau mendengarkan musik.

Fokuslah pada posisi tubuh dan gerakannya. Buat penyesuaian selama Anda lari agar tetap rileks dan bergerak efisien.

Belajar Chi Running seperti belajar naik sepeda. Sekali Anda paham, otot akan mengingat gerakannya. Selanjutnya intuisi yang bermain.

Anda akan merasakan perbedaan pada tubuh. Banyak perempuan yang mengaku tak lagi menderita karena sakit pinggang, punggung, dan lutut. Ketahanan dan kecepatan mereka pun bertambah.

Praktik Chi Running

Pelari chi belajar fokus. Melibatkan inti tubuh, menjaga postur condong ke depan, merilekskan anggota tubuh, mengambil banyak langkah ringan, dan mendarat di bagian tengah kaki.

"Banyak orang--yang berlari--mendarat di tumit. Padahal dengan melakukan itu, Anda menyerap tiga sampai lima kali berat badan," jelas instruktur senior Maurice Wills dikutip Health.

Wills melanjutkan, guncangan akibat mendarat di tumit dapat terasa ke seluruh kaki. Ini memperbesar risiko cedera.

Idealnya, kaki Anda mendarat tepat di bawah, atau sedikit di belakang pinggang. Ini menciptakan pendaratan lebih mulus yang dapat membantu melindungi Anda dari cedera dan rasa sakit.

Pelari juga didorong untuk bergerak dari pusat tubuh, dengan posisi tubuh sedikit condong ke depan. Dengan posisi ini pusat gravitasi Anda membantu mendorong tubuh ke depan.

Jadi Anda tak perlu berusaha terlalu keras melawan gravitasi dengan mendorongnya beranjak dari tanah. "Selama berabad-abad, orang Kenya dan Ethiopia berlari dengan cara ini. Sama seperti saat anak kecil mulai belajar berjalan," Wills menjelaskan.

Wills bilang wajar jika di awal Anda merasa seperti akan jatuh. Namun ia menyarankan Anda melanjutkan, karena itu tandanya sudah mengarah benar.




Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top