Berhutang satu juta dollar amerika di Amerika dengan bunga 0.25% pertahun dan di investasikan ke Indonesia dan untung 6% pertahun?wooow,siapa yang tidak mau untung bersih sekitar 5% dari US$ 1.000.000 pertahun.Tapi apakah mungkin?ya mungkin,bisa ga?ya bisa laah.Ini namanya Carry Trade,biarpun saya tidak pernah mencobanya setidaknya saya bagikan ilmunya kepada anda ;)
Jadi,apa itu sebenarnya Carry Trade
Carry Trades adalah aksi mengambil keuntungan dari perbedaan tingkat suku bunga antar negara. Dalam aktivitas Carry Trade,seorang investor atau pelaku pasar akan meminjam sejumlah uang di negara bersuku bunga kecil, lalu meminjamkannya ke negara yang bersuku bunga tinggi.Sebagai contoh,investor meminjam 1.000 yen dari sebuah bank di Jepang yang memiliki suku bunga rendah,dan ditukarkan kedalam mata uang dollar Amerika untuk selanjutnya dibelikan obligasi pada jumlah yang setara,dengan asumsi obligasi itu akan memberikan yield lebih tinggi dari biaya bunga di Jepang.
Jika bingung,anggap saja anda meminjam US$ 1.000.000 dari sebuah bank di Amerika dengan bunga 0.25% pertahun kemudian anda tukarkan kedalam mata uang Rupiah dan selanjutnya di belikan ke ORI 007 (Obligasi Ritel Indonesia) dengan bunga 7,95% pertahun maka anda akan untung besar dan hutang lunas.Enak to?mantep to?
Carry trade terbukti menguntungkan. Carry trade membuat mata uang negara berbunga rendah atau negara asal semakin terdepresiasi sebagai akibat dari meningkatnya aksi jual mata uang domestic terhadap mata uang asing milik negara target, serta oleh perginya modal keluar dari negara domestic ke negara dengan yield bunga lebih tinggi. Hal tersebut memungkinkan investor carry trade mendapatkan keuntungan melalui dua peluang, yaitu pertama, melalui tingkat suku bunga harian yang lebih tinggi di negara target, dan kedua melalui depresiasi mata uang negara asal, yang membuat investor mendapatkan sejumlah uang dalam mata uang negara asal yang lebih besar, dari pada jumlah awal pinjaman mereka.
Tapi hati-hati jika ada pergerakan mata uang yang tajam.Bukannya untung besar,anda justru bisa rugi besar atau bahkan bangkrut.Krisis asia tahun 1997-98 contohnya,dimana mata uang Rupiah jatuh dari sekitar Rp 3000 per USD jadi Rp 16.000 per USD.Jika anda melakukan Carry Trade dalam mata uang dollar amrik pada waktu itu,nilai hutang anda akan bertambah besar.Karena anda meminjam dalam dollar tapi di investasikan dalam ORI yang bedenominasi Rupiah sehingga pendapatan berkurang karena nilai tukar Rupiah jatuh.
Post a Comment Blogger Facebook