Menjelajah Pulau Bali memang tak ada habisnya dan tak akan pernah membuatmu bosan. Pulau dengan julukan Pulau Dewata ini selalu memiliki sisi menarik untuk diselami. Keindahan alam, budaya, serta tempat-tempat wisata modernnya: semuanya lengkap.
Mungkin kamu sudah berkali-kali menghabiskan liburan di Bali. Mulai bersama keluarga, teman-teman, kekasih hati, bahkan mungkin sendiri. Tapi ingatkah kamu saat pertama kali atau awal-awal pergi ke pulau ini? Ada beberapa hal yang wajib ada di daftar to-do listmilikmu. Kamu nggak bakal rela pulang ke rumah sebelum lunas melakukannya — bahkan kalau bisa mengambil foto sebagai bukti kalau itu pernah terjadi.
Ini nih berbagai kegiatan yang wajib banget kamu lakukan saat baru pertama kali berkunjung ke Bali!
1. Pertama kali pergi ke Bali, kamu mungkin belum pernah dengar nama Pantai Amed atau Pandawa. Kamu hanya tahu Pantai Kuta, dan wajib bagimu menghabiskan sehari untuk mengelilinginya
Pantai Kuta bro~ via mosoklali.com
Sebelum kamu tahu nama pantai-pantai seperti Amed, Pandawa, atau Padang-Padang, Pantai Kutalah yang menjadi andalanmu saat pertama kali ke Bali. Wajar sih, karena Pantai Kuta ini memang yang paling terkenal di antara pantai-pantai yang lainnya.Biarpun bukan yang paling cantik Apalagi letaknya dekat dengan bandara Ngurah Rai dan Legian, surganya losmen dan guesthouse murah meriah.
Meskipun ada banyak tempat menarik non-pantai yang juga ingin kamu sambangi, kamu sudah pasti mau ke Kuta dulu lah. Itung-itung biar bisa jawab pas ditanya teman atau saudara, “Pantai Kuta kayak gimana sih? Bagus gak?”
Kuta ini biasanya ramai dan penuh banget dengan turis mancanegara. Saking ramainya, begitu kakimu menyentuh pasirnya kamu bakal merasa seolah-olah lagi gak ada di Indonesia. Dari yang orang Jepang sampai bule, semuanya ada deh!
Nggak cuma nongkrong di pantainya aja, kamu juga bakal jalan-jalan di sepanjang trotoar jalan yang ada di luar pantai. Dan sebelum balik lagi ke penginapan, kamu harus foto dulu di depan logo hotel yang kalau diterjemahin ke bahasa Indonesia namanya “Keras Batu”. Demi ngebuktiin kalau kamu sudah pernah ke Kuta, bro.
2. Melihat sesajen di mana-mana, kamu merasa agak takjub. Kamu selalu memerhatikannya, bahkan 1-2 kali sempat memfotonya
Eh awas ada sesajen via orgworkspace.talkwithus.com
“Eh awas, sesajen!”
Karena baru pertama kali ke Bali, kagetlah kamu melihat banyak sesajen di mana-mana. Memang sih, sebelumnya kamu memang sudah paham kalau di Bali sebagian besar beragama Hindu. Tapi di Bali sesajen berdupa ditaruh di atas trotoar sampai meja kasir mall, dan tentunya itu pemandangan yang sangat unik buatmu. Wajar dong kalau kamu melihatnya dengan seksama. Bahkan kadang foto-foto sesajen itu buat di-upload di sosial media.
Kamu pun sudah dipesani oleh mereka yang sudah pernah ke Bali untuk berhati-hati dan menjaga kesopanan ketika berada di daerah tempat ibadah. Ini termasuk saat kamu melihat banyak sesajen! Kamu benar-benar menjaga diri supaya kamu nggak menginjak atau melangkahi benda keramat ini. Lebay sih, tapi ya namanya juga baru pertama kali ke Bali?
3. Buat kamu yang berambut panjang, kepang kecil-kecil di tepi pantai sepertinya wajib kamu lakukan
Kepang rambut boar hits! via tofuphotography.blogspot.com
Setelah lelah berkeliling di sekitar Pantai Kuta, kamu pun bersantai di pinggir pantai sambil menikmati hembusan angin dan terik matahari. Banyak orang-orang yang menghampirimu untuk menawarkan jasanya. Supaya liburan ke Balimu semakin sah, kamu pun mencoba mengelabang rambut. Sembari berjemur, kamu pun rela rambutmu diutak-atik dan tak beberapa lama tampilanmu sudah semakin tampak seperti ‘turis Bali’ dengan model rambut gimbal ala Bob Marley. Model rambut semacam ini akan kamu pertahankan sampai pulang ke daerah asalmu.
4. Kamu juga bisa kutekan warna-warni sambil berjemur di tepi pantai.
Cobain ketukan di pinggir pantai juga seru via ceritaeka.com
Selain mengelabang rambut, kamu juga akan mencoba tawaran meni-pedi di pinggir pantai. Meski peralatannya terlihat sederhana, kamu bisa memilih bermacam warna dan ukiran untuk mempermanis jemarimu. Tak membutuhkan waktu yang lama, jemarimu akan dibuat cantik maksimal dengan kuku-kuku warna-warni ini.
5. Enggak ketinggalan, kamu juga bakal bikin tato temporer yang ada di pinggir pantai!
Coba tato permanen juga seru via health.kompas.com
Buat kamu cowok-cowok, kepang atau kutekan rasanya nggak kamu banget. Di pinggir Pantai Kuta, kamu juga bisa mencoba pasang tato. Eits, jangan salah sangka dulu. Ini cuma tato temporer yang akan luntur dalam waktu satu bulan. Mulai tato kecil sampai besar bisa kamu buat. Mulai gambar binatang, huruf, angka, semuanya ada! Karena ini tato permanen, kamu juga boleh kok tato dengan tulisan nama atau tanggal lahir pacar kamu. Ciye!
6. Soal oleh-oleh kamu memilih berhati-hati. Tak perlu beli yang aneh-aneh, cukup baju barong warna-warni kamu kantongi.
Sekalian buat oleh-oleh via grosirbajubali.wordpress.com
Lelah berjalan-jalan di sekitar pantai, kamu mencoba mengunjungi tempat-tempat berbelanja di Bali. Tempat yang paling mudah dan banyak kamu temukan adalah penjual pakaian bertuliskan ‘Bali’ yang terdapat di kios-kios kecil pinggir jalan. Baju berbahan tipis bergambar barong pun menjadi pilihanmu. Baju tersebut akan kamu pakai selama di Bali karena bahannya yang adem. Kamu pun membeli beberapa potong untuk oleh-oleh.
7. Jangan lupa juga beli celana bunga-bunga atau sarung Bali. Turis banget lah, seturis-turisnya.
Biar semakin anak pantai via www.balishopaholic.com
Untuk bawahan, kamu juga tak lupa membeli celana pendek bermotif bunga-bunga. Pokoknya anak pantai banget lah! Sementara untuk kamu yang cewek, sarung Bali wajib kamu beli sebagai alas berjemur di pantai. Baju renang pun bisa ditutupi dengan sarung supaya lebih sopan kalau kamu mau berjalan-jalan di sekitar Kuta atau Legian.
8. Mungkin kamu pingin coba-coba main surfing. Nyewa papan, eh cuma dibuat pelampung atau perahu-perahuan! Hehe
Yang penting gaya dulu via www.tripadvisor.com.au
Berhubung di Bali banyak yang main surfing dan menyewakan papan surfing di tepi pantai, kamu jadi kepingin coba-coba main surfing. Sekadar iseng, kamu mencoba menyewa satu papan surfing. Tapi bamanya nggak pernah main surfing sama sekali, bukannya dipakai dengan benar, papan surfing tersebut hanya kamu gunakan untuk properti pose di pinggir pantai. Selebihnya, kamu menggunakannya untuk pelampung saat berenang di pinggir laut atau duduk di atasnya seolah-oleh itu adalah perahu kayu. Hehe.
9. Agenda selepas dari pantai adalah berburu pakaian di factory outlet — yang kayaknya selalu diskon sampai kiamat.
Wah diskon! via bali.tribunnews.com
Puas menjelajah sekitar pantai, kamu pun mencoba mencari barang-barang merek surfing yang sedang diskon. Beli memang terkenal dengan gudangnya baju surfing murah. Melihat papan bertulis “diskon 70 persen” di factory outlet yang menjual barang-barang bermerek yang sudah kamu kenal sebelumnya, kamu pun kalap. Harganya pun menurutmu sangat jauh lebih murah dari yang ada di kotamu. Mumpung diskon, kamu memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Padahal diskon 70 persen itu terjadi sepanjang waktu lho, dan kalau kamu diberi kesempatan pergi lagi ke sini, kamu akan dengan mudah menemuinya kembali.
10. Nggak cuma main ke Kuta aja. Kamu juga menyempatkan diri ke Sangeh dan menjenguk saudara ;p
Ada monyet! via avocadojuice.wordpress.com
Sangeh adalah tempat wisata lain yang wajib kamu sambangi ketika kamu baru pertama kali pergi ke pulau ini. Di sana, kamu bakal bertemu monyet-monyet lincah dan dinamis yang kalau kamu gak hati-hati, bakal sigap mencuri kamera dan HP-mu. Tapi Sangeh yang sebenarnya nama hutan ini rindang dan bagus buat foto-foto kok, hehehe.
Btw, setelah ke luar dari daerah Kuta barulah kamu sadar bahwa Bali itu gede banget. Jarak satu tempat wisata ke tempat wisata lainnya cukup jauh, dan gak mungkin kamu lewati kalau gak menyewa kendaraan pribadi. Kamu pun bakal sadar kalau kamu lagi main ke satu pulau besar, bukan ke satu kota aja. Untung sewa motor di Bali hitungannya murah, ya.
11. Supaya isi liburan gak cuma hura-hura, kamu pun mengimbanginya dengan pergi ke Pura Ulun Danu atau Tanah Lot
Pura Ulun Danu yang kece via mynameisladyivonne.blogspot.com
Mengunjungi pura terkenal di Bali paling tidak adalah usahamu supaya liburanmu di Bali gak cuma diisi hura-hura dan belanja-belanja. Diisi hura-hura dan belanja-belanja doang juga sebenarnya gak papa sih, toh yang liburan kamu. Cuma mungkin kamu lagi traveling sama Bapak-Ibu dan keluarga, dan biasanya sih mereka bakal request supaya kalian pergi mengunjungi pura.
Dua pura terkenal yang selalu ramai pengunjung adalah Pura Ulun Danu dan Tanah Lot. Gambar keduanya selalu bertebaran di kartu pos sejak tahun 90-an dulu. Gak salah kok, soalnya mereka indah banget. Lihat aja foto di atas. Menyejukkan ya, hawanya?
12. Setelah puas jalan-jalan, kamu pun mengantongi berkardus-kardus pai susu, kacang asin, dan salak Bali buat dibawa pulang.
Salah satu jajanan yang wajib kamu bawa pulang untuk oleh-oleh via archive.kaskus.co.id
Menjelang pulang, kamu akan berkunjung ke toko pusat oleh-oleh dan membeli jajanan yang menurutmu khas dan hanya bisa didapat di Bali. Pai susu, kacang, dan salak Bali menjadi pilihan utamamu untuk dijadikan oleh-oleh. Kalau ada uang lebih, aneka sabun aromaterapi dan lulur Bali pun juga kamu borong! Maklum, di tempat oleh-oleh banyak godaannya. Hehehehe.
13. Bukti liburanmu juga harus “tercetak” di seluruh permukaan badan. Pulang-pulang, kulitmu harus lebih gelap dari saat kamu pertama kali tiba di Pulau Dewata.
Supaya kulitmu gelap sempurna via annisanfushie.wordpress.com
“Mana nih yang abis liburan ke Bali? Widiiih… kulitmu jadi gosong gini!”
Yang paling penting begitu kamu pulang dari kunjunganmu yang pertama kali ke Bali, orang-orang harus yakin kalau kamu memang habis liburan di Bali. Selain rambut gimbal dan tato permanen, kulitmu juga harus tampak gelap dan sedikit terbakar. Dengan begitu teman-temanmu yakin kamu habis berlibur ke Bali, dan liburanmu di Pulau Dewata pun dianggap sahih!
“Ya iya lah kulit jadi gini. Kalau gak gosong, rugi dong udah liburan?”
Seru banget ya pergi ke Bali. Rasanya mau lagi deh traveling ke sana, walaupun cuma 1-2 hari. Jadi, kapan kamu bisa ke sana lagi?
Post a Comment Blogger Facebook