"Untuk (membangun) satu reaktor butuh Rp40 triliun. Tapi kan harga jual energinya sangat murah, pasokan sumber daya alamnya pun sudah punya," kata Deen di Jakarta, Jum'at (8/5).
Jakarta, Aktual.co — Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Deendarlianto memaparkan bahwa pembangunan sebuah reaktor nuklir akan memakan biaya hingga Rp40 triliun.
"Untuk (membangun) satu reaktor butuh Rp40 triliun. Tapi kan harga jual energinya sangat murah, pasokan sumber daya alamnya pun sudah punya," kata Deen di Jakarta, Jum'at (8/5).
Untuk sumber daya reaktor tersebut, tuturnya, bisa menggunakan cadangan mineral berupa Plutonium yang terdapat di Bangka Belitung atau menggunakan Uranium yang bisa diperoleh dari Kalimantan.
Ia berpendapat, pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) lebih efisien karena mampu menghasilkan energi listrik yang besar namun lebih murah dalam investasi pembangunan fasilitas reaktor.
"Kedua cadangan (plutonium dan uranium) itu jika digunakan sebagai PLTN bisa menghasilkan daya sebesar 33 gigawatt, yang bisa digunakan selama 30 tahun," tutur Kepala Pusat Studi Energi UGM itu menjelaskan.
Menurut dia, pemerintah harus berkomitmen untuk mengembangkan sumber energi baru tersebut, mengingat bahan bakar fosil dikhawatirkan tidak mampu memenuhi kebutuhan energi nasional di masa depan.
"Presiden harus punya komitmen yang kuat jika mau menjalankan program ini. Semua cadangan mineralnya pun belum dieksplorasi, jadi ya ini sangat disayangkan," tukasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa nuklir sangat aman untuk digunakan sebagai sumber energi atau pembangkit listrik.
"Kalau mengacu pada standar keamanan internasional, mulai dari 'pressurized water reactor' hingga 'high temperature reactor' belum pernah ada resiko kegagalan yang terjadi," kata Deen.
Dia pun menilai kekhawatiran pemerintah dan sejumlah pihak dalam pengoperasian PLTN merupakan hal yang kurang tepat.
lanjutin di sini !
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook