Kaum liberalis memang sudah hilang arah cara berpikirnya. Saking jumudnya dalam berpikir sampai menantang kemahakuasaan Allah dan menganggap Allah itu kurir. Gila, bukan?
Hal ini bisa dilihat dari ucapan tokoh liberalis bernama Saidiman Ahmad. Melalui akun Twitternya ia mengatakan, “Ya Tuhan, pulpenku ketinggalan di rumah, jika betul engkau Maha Kuasa, buatlah pulpen itu melayang masuk ke dalam tasku sekarang juga. Amin!”
Sungguh, ucapan Saidiman yang mengais dolar dengar melecehkan Islam ini tentu makin menunjukkan muka duanya–kalau tidak mau disebut hipokrit.
Allah jelas Maha Kuasa dan mengabulkan semua doa (QS. 2:186)
وإذاسأَلك عبادي عني فَإِ ني قر يب، أجيب دعوةالتدا ع إذادعا ن
فليستجيبوأ لي وليومنوآبي لعلهم ير شدون ،١٨٦
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Ayat ini turun berkenaan datangnya seorang Arab Badui kepada Nabi Muhammad SAW yang bertanya, “Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?”
Nabi SAW terdiam, hingga turunlah ayat ini (2: 186) sebagai jawaban terhadap pertanyaan itu.*
Menurut riwayat lain, ayat ini (S. 2: 186) turun sebagai jawaban terhadap beberapa sahabat yang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW: “Dimanakah Tuhan kita?”**
Al Hafidz Ibnu Hajar juga pernah berkata, “Tidak ada seorang Muslim di dunia berdoa memohon suatu permohonan melainkan Allah pasti mengabulkannya atau menghilangkan daripadanya keburukan yang semisalnya”. (Fathul Bari 11/98).
Lalu, kenapa doa om-om seperti Saidiman Ahmad nggak terkabul?
Mudah jawabnya, sebab dia bukan muslim. Muslim adalah orang yang berserah diri kepada Allah Swt, kepada aturan-Nya, dan Saidiman Ahmad, bukan orang seperti itu. Sama sekali.
Hanya ngambil pen saja nyuruh-nyuruh Tuhan. Ah, orangtua yang manja!
*Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Marduwaih, Abussyaikh dan lain-lainnya dari beberapa jalan, dari Jarir bin Abdul Hamid, dari Abdah as-Sajastani, dari as-Shalt bin Hakim bin Mu’awiyah bin Jaidah.
**Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq dari Hasan, namun ada sumber-sumber lain yang memperkuatnya. Hadits ini mursal.
Post a Comment Blogger Facebook