GuidePedia

0
 http://en.cubadebate.cu/files/2013/06/Dilma.jpg
Brasilia - Aksi demo saat ajang Piala Dunia 2014 berlangsung merupakan teguran dari masyarakat kepada pemerintah. Mereka kesel karena pemerintah bisa mengeluarkan dana sekitar USD 11 miliar, atau setara Rp 130 triliun, untuk membangun stadion dan persiapan lainnya, tapi tidak untuk mensejahterakan masyarakat. 

Aksi protes ini juga mengacu pada Presiden Brasil Dilma Roussef. Para pendemo memprotes kepemimpinan Rousseff yang tidak memperbaiki ekonomi dan kemiskinan di Brasil. Namum, Rousseff menjelaskan bahwa ia sama sekali tidak akan takut menerima hinaan dari ribuan warga Brasil pada dirinya.

"Hinaan tidak akan mengintimidasi saya. Saya juga tidak akan takut. (Kritik) ini tidak akan melemahkan saya," kata Roussef dalam pidato peresmian sistem bis transiti di kota Brasilia, seperti dilaporkan Reuters, Jumat, 13 Juni 2014.

Rousseff juga menjelaskan, "agresi verbal" bukanlah apa-apa bila dibandingkan dengan kekerasan fisik yang dialami saat ia disiksa oleh kediktatoran militer Brasil empat dekade yang lalu. 

Untuk menghindari "rasa malu", "Rousseff juga tidak berbicara pada acara pembukaan Piala Dunia. Namun, saat Presiden FIFA Sepp Blatter mengucapkan namanya, ribuan penonton mulai mencemooh dan mengeluarkan kata-kata kotor kepada Rousseff.

"Saya tidak akan membiarkan amarah menguasai diri saya dengan penghinaan yang bahkan tidak pantas didengar oleh anak-anak," kata Rousseff.

Hinga saat ini, protes anti-Piala Dunia masih terlihat di jalan-jalan kota Brasil. Namun, pejabat menjelaskan jumlahnya menurun bila dibandingkan dengan bukan sebelumnya.

Sementara, sebagian warga Brasil lebih tertarik untuk tinggal di rumah menonton pertandingan. Biar bagaimanapun, mereka tetap ingin menyaksikan Brasil kembali memenangkan Piala Dunia untuk keenam kalinya.  
 

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top