GuidePedia

0
http://www.kompasislam.com/wp-content/uploads/2014/04/kompas-komando-pastur.png

Ketua Jaringan Organisasi Katolik Indonesia Fransiskus Arief Poyuono mengkritik cara tim sukses Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang mewacanakan untuk mengawasi khotbah di masjid. Menurutnya, hal ini adalah bentuk intimidasi dan teror pada umat Islam.

Ketua Jaringan Organisasi Katolik Indonesia Fransiskus Arief Poyuono mengkritik cara tim sukses Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang mewacanakan untuk mengawasi khotbah di masjid. Menurutnya, hal ini adalah bentuk intimidasi dan teror pada umat Islam.

"Hal ini adalah suatu cara yang hampir mirip dengan yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) yang selalu curiga terhadap umat Islam," tegasnya dalam siaran pers yang diterima Aing, Senin (2/6).

Kalau ustad dan kyai diinteli, sambungnya, bukan tidak mungkin pastur dan pemuka agama lain juga dimata-matai.

"Saya mengecam keras cara-cara yang dilakukan oleh tim sukses Joko Widodo dan JK yang memata matai dan mencurigai para khatib di seluruh masjid di Indonesia. Seharusnya Bawaslu memanggil tim sukses Joko Widodo dan JK untuk dimintai klarifikasi tentang itu," imbuhnya.
Yang tidak boleh terlibat politik praktis adalah Gereja, Rohaniwan dan organisasi yang masuk dalam hierarki gereja.

Sedangkan untuk organisasi masyarakat/perkumpulan/himpunan tidak ada larangan  
 

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top