GuidePedia

0


Suplemen kalsium ternyata tak mampu perkuat tulang lansia© Shutterstock

Suplemen kalsium telah lama direkomendasikan bagi orang lansia sebagai cara untuk meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah kerapuhan tulang. Namun dua studi terbaru menunjukkan suplemen kalsium ternyata tidak mempunyai dampak pada tulang lansia.

Selama ini para lansia disarankan untuk mengonsumsi asupan yang berisi 1000 sampai 1200 mg kalsium per hari. Dan banyak orang yang kemudian memilih suplemen kalsium agar sesuai dengan saran itu.

"Hasil studi ini menunjukkan bahwa para dokter, organisasi penganjur hidup sehat, dan pembuat kebijakan dalam bidang kesehatan seharusnya tidak merekomendasikan peningkatan asupan kalsium untuk mencegah pengeroposan apakah itu dalam bentuk suplemen kalsium atau sumber-sumber yang berbahan susu," kata Dr. Mark Bolland, seorang profesor dari University of Auckland, New Zealand seperti dikutip Newsweek.com.

"Bagi kebanyakan pasien yang sudah peduli terhadap kesehatan tulang, mereka tidak perlu mengkhawatirkan pada asupan kalsium," lanjut Bolland kepada AJP.com.au

Studi pertama yang diterbitkan dalam British Medical Journal meneliti apakah suplemen atau makanan dari susu membantu kepadatan tulang orang yang berumur lebih dari 50 tahun.

Para peneliti menganalisis 59 percobaan; 15 percobaan pada orang yang mengonsumsi suplemen kalsium yang terdiri dari 1.533 orang dan 51 percobaan yang menganalisis dampak suplemen terhadap 12.257 orang.

Studi itu menyimpulkan bahwa kalsium yang didapat lewat suplemen meningkatkan kepadatan tulang antara 0.6 dan 2 persen selama dua tahun. Atas kesimpulan ini para peneliti menyebutkan dampaknya sangat kecil dalam menurunkan risiko patah tulang.

Dalam penelitian kedua, yang juga diterbitkan dalam British Medical Journal, para peneliti menganalisis 50 laporan berdasarkan 44 studi kohort terhadap efek konsumsi susu. Mereka menemukan fakta bahwa kebanyakan tidak menunjukkan adanya hubungan antara asupan apapun yang mengandung kalsium dan terjadinya patah tulang.

Studi yang sama juga memasukkan review terhadap 26 studi lainnya yang melibatkan 50.000 orang yang minum suplemen kalsium, dan ternyata hanya ditemukan dampak yang sangat kecil pada risiko patah tulang.

Professor Karl Michaelsson dari Uppsala University, Swedia menulis sebuah opini yang juga diterbitkan dalam British Medical Journal, mengatakan bahwa kedua studi itu mempertanyakan panduan asupan kalsium bagi orang lansia. Dia menyebut hal itu harus dievaluasi kembali bukan hanya untuk manfaatnya, namun juga potensi risiko kesehatan yang mungkin terjadi.

"Kebanyakan orang tidak merasakan manfaat dari peningkatan asupan kalsium dan justru mengalami masalah kesehatan seperti sembelit, masalah kardiovaskuler, batu ginjal atau masalah lambung dan usus dalam pencernaan makanan," kata Michaelsson.


Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top