GuidePedia

0
 
Di tengah terkikisnya kesadaran kawula muda untuk memberikan tempat duduk kepada yang berhak di kendaraan umum, Ibu dan anak ini boleh bersyukur. Begitu mereka naik ke bus TransJ koridor 6 menuju halte Dukuh Atas, seorang penumpang perempuan berusia belia langsung mempersilakan perempuan bernama Siregar (70) menggantikan posisi duduknya.
Tak lama kemudian, seorang pria yang terus digenggam Siregar bernama Siswardi (40) juga diberi tempat duduk. Bukan tanpa sebab, Siswardi merupakan seorang tunanetra yang selalu dituntun tongkatnya.

"Kami sangat bersyukur masih ada orang berhati baik dan mulia mau memberikan tempat duduknya untuk saya dan anak saya. Soalnya nggak sedikit juga sekarang ini yang muda-mudi begitu (nggak mau ngalah memberi tempat duduk)," tutur Siregar saat berbincang santai dengan detikcom, Kamis (17/4/2014) siang.

Dia mengaku petugas keamanan dalam bus TransJ juga memiliki kesadaran yang tinggi setiap kali melihat ada perempuan hamil, perempuan dengan anak kecil, lansia dan penyandang disabilitas langsung dicarikan tempat duduk. Untuk hal itu, Siregar merasa puas.

"Mereka (petugas bus TransJ baik di dalam bus maupun di halte) bagus karena telah dilatih demikian. Sehingga kita, terutama penyandang disabilitas merasa lebih dihargai dan nyaman menggunakan fasilitas umum seperti ini," jelasnya.

"Jujur saja saya sangat senang naik bus TransJ terlepas dari beberapa kekurangannya ya. Di beberapa halte misalnya, seperti halte Lebak Bulus, anak saya langsung dibantu dan dituntun tanpa saya meminta. Bahkan tidak jarang anak saya tidak dipungut biaya tiket bus karena disabilitas. Maka dari itu saya percaya dan merasa aman-aman saja dia (Siswardi) naik bus TransJ sendirian kemana-mana," papar perempuan usia lanjut yang mengenakan kacamata berlensa cokelat ini.

Seringkali bila harus transit di halte, Siswardi dibantu dan dituntun petugas. "Saya biarkan saja kalau dia dituntun jalan di halte. Saya nggak bisa ngejar cepat-cepat karena sudah tua jadi pelan saja berjalan," lanjut Siregar.

Rencananya, kedua orang itu ingin menemui dokter yang pernah merawat Siswardi semasa kecilnya di RSCM. Baik Siregar mapun Siswardi terlihat menikmati perjalanan menuju tujuan akhirnya. Meski kursi dalam bus TransJ tidaklah empuk, namun mereka tak hentinya mengucap syukur dan terima kasih bagi yang berbaik hati memberikan tempat duduknya kepada orang prioritas.

"Saya nggak berharap atau meminta banyak. Sudah cukup fasilitasnya. Hanya saja kalau jumlah armada bus ditambah agar tidak melulu desak-desakan dan menunggu bus selanjutnya datang terlalu lama, semua akan lebih senang," pungkas ibu dari putera semata wayangnya tersebut.
 
 
Dapatkan Wisbenbae versi Android,GRATIS di SINI !

Lihat yg lebih 'seru' di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top