"Saya tertarik dengan Iislam karena Islam itu indah, Islam ajaran kedamaian. Nikmat hati ini setiap saya mendengarkan suara ngaji," ujar Rumantyo saat memantapkan hati memeluk Islam tadi malam (3/7/2015), tepat di malam Nuzulul Quran 17 Ramadhan 1436 H.
Mantan katholik ini pun langsung menambahkan nama 'Muhammad Mujahid' di depan nama Rumantyo.
Muhammad Mujahid Rumantyo tidak sendirian mengikrarkan syahadat, bersamanya ada tiga Mualaf lagi yang mengikrarkan syahadat di Masjid Gede Kauman Kraton Jogja.
Ada ibu Ani, mualaf yang kini menyematkan nama 'Khodijah' didepan namanya.
"Ketika saya jatuh sakit dan divonis hidup saya tidak lama, saya terus menerus berdoa kepada Yesus, namun disaat saya kritis saya jatuh tidak sadarkan diri saya pun mengigau teriak teriak Allahu Akbar, Allahu Akbar dan kalimat itu sering saya ucapkan dan entah kenapa mulut saya bisa mengucapkan kalimah itu hingga kinipun selalu terasa kalimah itu menenangkan saya jika saya ucapkan dan membuat saya hari ini memutuskan untuk mualaf." tutur ibu ani yang sebelumnya menganut kristen.
Ada juga Maghdalena. Gadis smart yang sebelumnya beragamakan katholik ini juga mantap masuk Islam. beliau menambahkan nama Naila Aisya Maghdalena
"Think!! coba deh fikir ajaran yang mengharamkan memakan babi, ajaran yang mengharamkan minuman keras, ajaran yang mengajarkan untuk mencintai dan merawat diri ini, apa yg dilarang itu untuk kebaikanku, hanya orang yang ingin bebas tanpa aturan yang menutup mata dengan islam," ujar Maghdalena yang kini menambahkan nama Naila Aisya Maghdalena.
Dan mualaf yang satu lagi, I Gde Nyoman Pradnya.
"Ketuhanan dalam islam yang membuat saya memutuskan untuk mualaf hari ini, saya tidak mau banyak mengulas masa lalu saya, hanya islam yang kita harus menyembah kepada tuhan yang satu, hanya islam yang setiap umatnya langsung berinteraksi kepadaNya meskipun dimanapun tempat itu ada," ujarnya mantap.
I Gde Nyoman Pradnya menambahkan nama Muhammad Al Fatih Nyoman Pradnya.
Masya Allah Masya Allah Masya Allah, haru dan bahagia jemaah Masjid Gede Kauman Kraton Jogja dan disertai pekikan takbir menyambut prosesi syahadat empat hamba Allah yang mendapatkan hidayah ini.
Mereka dengan ikhlas dan ridho meninggalkan ajaran lamanya demi mengimani Diinul Islam.
Mari kita doakan semoga Mereka kelak menjadi muslim yang Kaafah, Aamiin.
*sumber: dari fb Hanny Kristianto (Sekjen Mualaf Center Indonesia)
Post a Comment Blogger Facebook