Target 72-79 medali emas yang ditetapkan Kemenpora untuk kontingen Indonesia di ajang SEA Games 2015 tak tercapai. Padahal dengan target ini akan membuat Indonesia berada di posisi kedua pada akhir klasemen SEA Games 2015 yang digelar di Singapura.
Nyatanya, alih-alih mendekati target, Indonesia secara umum hanya mampu mengumpulkan 47 medali emas, jauh dari sasaran. Secara total, Indonesia meraih 182 medali. Selain emas, Indonesia mengumpulkan 61 perak, dan 74 perunggu. Hasil ini membuat Indonesia cuma duduk di posisi lima.
Tak cuma gagal meraih target, prestasi Indonesia di SEA Games 2015 ini turun dibanding pencapaian SEA Games sebelumnya. Pada SEA Games 2013 yang digelar di Myanmar, Indonesia berada di peringkat 4 dengan total perolehan 260 medali: 65 emas, 84 perak, 111 perunggu.
Atas jebloknya prestasi Indonesia ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyatakan akan bertanggung jawab.
"Saya akan bertanggung jawab apa saja yang nanti akan dievaluasi, mungkin mulai dari model perekrutannya, sistem penjenjangannya, degradasipromosinya, atau koordinasi antar stakeholder olahraga," kata Menpora, di Tangerang, Banten, Rabu (17/6) lalu, seperti dilansir koran-sindo.
Apakah bentuk tanggungjawabnya Menpora akan mundur? Karena, seperti kata Presiden Jokowi: Buat apa ikut Event Internasional tapi tanpa prestasi?
"Apakah kita hanya ingin ikut event internasional atau ingin prestasi? Kalau hanya ingin event internasional tapi selalu kalah, kebanggaan kita di mana?" kata Presiden Jokowi pada 30 Mei 2015 saat mendukung langkah Menpora membekukan PSSI.
Jadi kalau rezim ini konsisten dengan apa yang diomongkan, Menpora harusnya dibekukan alias mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Post a Comment Blogger Facebook