GuidePedia

0

Hindun binti Utbah, seorang wanita cerdas dan terhormat di kalangan Quraisy. Ia memiliki sifat-sifat yang jarang dimiliki kaum wanita pada umumnya. Ia fasih, percaya diri, berani, tegas, punya pandangan yang tepat, sekaligus cerdik dan berjiwa ksatria tinggi.

Hindun menikah dengan Abu Sufyan bin Harb kemudian melahirkan Utbah dan Mu'awiyah. Saat nubuwah itu datang kepada Muhammad, Hindun menolak. Ia bahkan merancang berbagai tipu daya bersama suaminya.

Hindun memiliki andil besar pada perang Uhud. Dalam perang itu, ia menaruh dendam membara terhadap Hamzah bin Abdul Muthalib lantaran Hamzah telah membunuh ayah dan kedua pamannya pada saat perang Badar. Sepanjang siang dan malam, Hindun terus memikirkan cara untuk membalas dendam.

Perempuan itu lalu menemukan momentum tepat saat perang Uhud. Ia perintahkan budaknya untuk membunuh Hamzah dengan iming-iming kemerdekaannya. Setelah terbunuh, seolah tak cukup ia kemudian memutilasi jasad Hamzah dengan sangat keji.

Setelah 20 tahun menggelorakan permusuhan, Hindun akhirnya menerima cahaya Islam pada masa penaklukan kota Mekkah.

Sejak itu, ia berubah menjadi pribadi yang tunduk dan taat pada perintah Allah. Begitu masuk Islam, ia langsung memukul berhala-berhala miliknya dengan kapak hingga berkeping-keping sambil mengatakan, "Dulu, kami teperdaya karenamu."

Hindun binti Utbah juga memiliki sikap monumental pada masa perang Yarmuk. Kaum Muslimin menyerang habis-habisan kala itu, membunuh banyak tentara Romawi. Sementara, kaum wanita memukuli pasukan Muslimin yang melarikan diri. Tak seorang pun mampu menguasai diri hingga kembali berperang.

Hindun lalu keluar dengan kecapi, menuturkan bait-bait semangat yang ia pernah tuturkan saat perang Uhud. Ketika melihat suaminya melarikan diri, ia memukul wajah kudanya dengan kayu.

Ia berkata, "Kamu mau kemana, anak Shakr? Kembalilah berperang. Korbankan nyawamu untuk membersihkan kesalahan-kesalahan masa lalu kala kau dulu menghasut semua orang untuk melawan Rasulullah."

Zubair ibn Awwam berkata, "Saat mendengar kata-kata Hindun yang ia ucapkan kepada Abu Sufyan, aku teringat perang Uhud, saat kami berada di antara Rasulullah SAW."

Hindun Binti Utbah Terima Hidayah Islam

Semua berawal dari Perang Uhud. Andai Hindun binti Utbah terbunuh semasa jahiliyah di Perang Uhud, tidak akan kita temui nama itu bersinar di lembaran-lembaran sirah shababiyah.

Kala itu dalam perang Uhud, Rasulullah menghunus pedang tajam dan menyerukan, "Siapa yang mau mengambil pedang ini dengan haknya?" Sejumlah sahabat langsung menghampiri beliau untuk mengambil pedang itu, termasuk Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, dan Umar bin Khathab.

Namun, Rasul tetap menyerukan kembali, "Siapa yang mau mengambil pedang ini dengan haknya?" Semua terdiam, lalu Simak bin Kharasy (Abu Dujanah) menghampiri beliau. Ia bertanya, "Apa haknya, wahai Rasulullah?"

"Dengan pedang ini, kau menebas wajah-wajah musuh Allah hingga tewas," jawab beliau. "Aku akan mengambil pedang itu dengan haknya, wahai Rasulullah," kata Abu Dujanah. Rasulullah kemudian menyerahkan pedang beliau itu kepadanya.

Melihat itu, Zubair ibn Awwam berkata dalam hati, 'Aku ini putra Shafiyah, bibi beliau dari kaum Quraisy. Aku berdiri menghampiri beliau, lalu meminta pedang itu dari beliau. Namun, beliau justru memberikannya kepada Abu Dujanah. Demi Allah, akan aku lihat aksi yang dilakukan Abu Dujanah.'

Abu Dujanah menyerang ke tengah-tengah barisan musuh, menebas setiap orang musyrik dan memporak-porandakan barisan mereka. Sementara, Zubair mengikutinya dari belakang.

Ia terus menghancurkan barisan kaum musyrik, sampai bertemu dengan seorang komandan wanita. Abu Dujanah tidak tahu siapa dia. Abu Dujanah menuturkan, "Aku melihat seseorang membakar semangat pasukan musuh, lalu aku hampiri dia. Saat aku tebaskan pedang ke arahnya, ternyata dia seorang wanita. Aku pun memuliakan pedang Rasulullah untuk aku tebaskan ke arah seorang wanita."

Wanita itu adalah Hindun binti Utbah, seorang perempuan Quraisy yang mengobarkan permusuhan hebat kepada kaum Muslim. Namun, Allah berkehendak memberinya hidayah Islam di kemudian hari. Sama halnya pada masa jahiliyah, setelah masuk Islam ia menjadi salah satu yang terbaik yang dimiliki kaum Muslim.

Zubair ibn Awwam mengatakan, "Aku melihat Abu Dujanah mengarahkan pedang tepat di pertengahan kepala Hindun binti Utbah, tapi pedang ia tarik kembali. Aku pun mengatakan, Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." [yy/republika]


Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top