Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti
wisbenbae.blogspot.com, JAKARTA-Figur Presiden Jokowi menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, lahir sebagai pemimpin dari apitan dua jenderal TNI.
"Yang pertama, dilihat sebagai jawaban atas gaya pemrintahan SBY, presiden dari latar belakang TNI, yang dianggap serba peragu, todak tegas dan lamban. Dalam konteks ini, Jokowi malah dilihat sebagai figur yang tegas dan tak ragu-ragu," kata Ray,Kamis (4/2/2016).
Kedua, Jokowi bersaing dengan calon presiden dengan latar belakang militer (saat pilpres 2014). Artinya, Jokowi justru mendapatkan suara publik karena dirasa lebih tegas dan tentu tidak serba ragu dalam bersikap," lanjut Ray lagi.
Apa yang dikatakan Ray Rangkuti, menanggapi hasil survei yang dilakukan Setigita Institute beberapa waktu lalu. Dalam survei ini, menunjukkan bahwa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo merupakan tokoh yang paling banyak dipilih untuk menjadi presiden dengan latar belakang militer.
"Dari data yang diperoleh, ternyata pilihan tertinggi jatuh pada Gatot Nurmantyo yang tingkat elektabilitasnya mencapai 35,9 persen," ujar Direktur Eksekutif Segitiga Institute Muhammad Sukron.
Menurut Ray, survei ini hadir di tengah kepercayaan terhadap Jokowi kembali tumbuh. Setidaknya hal ini dilihat dari hasil survei lain yang menempatkan popularitas dan dukungan publik terhadap Jokowi berada dalam posisi yang stabil, kalau tidak disebut malah naik.
"Panglima TNI kita yang sekarang baru menjabat kurang dari setahun. Jadi, agak sulit melihat seberapa jauh penerimaan publik terhadapnya. Lebih-lebih, sejauh ini belum terlihat satu prestasi yang menonjol, yang membuat nama beliau jadi perbincangan di kalangan masyarakat," papar Ray.
"Jadi, rasannya belum ada sesuatu yang dianggap hal serius.Jokowi stabil kalau tak disebut malah naik popularitasnya," Ray meyakinkan.
Post a Comment Blogger Facebook