[Pemilik akun @ypaonganan sejak 17 Desember lalu diciduk polisi dari rumahnya dan hingga saat ini (4/2/2016) sudah sebulan lebih masih meringkuk dalam penjara]
Hebat, itulah kata yang pantas disempatkan untuk sosok Yulian Paonganan, sang maestro drone Indonesia. Di balik sikapnya yang kerap mengkritik pemerintah, pria yang akrab disapa Ongen ini memiliki nasionalisme tinggi.
Bukti kecintaannya terhadap NKRI, ditunjukkan meski drone ciptaannya dilirik negara asing, dia lebih memilih memberikan karyanya untuk bangsa Indonesia.
"Banyak negara luar ingin membayarnya lebih mahal, tapi dia (Ongen) memilih Dorne tersebut dijual untuk kepentingan Kementerian Pertahanan (Kemenhan)," ujar salah satu staf Y Paonganan, Adhitya Ananta, Selasa (2/2/2016), lansir Sindonews. (Baca: Ongen sang Maestro Drone Indonesia)
Dia menuturkan, sejauh ini sudah ada tiga drone pesanan Kementerian Pertahanan yang tengah dikerjakan di Workshopnya, Bandung, Jawa Barat. “Pesanan Kemenhan sebanyak 3 unit sedang dalam proses pengerjaan di Bandung. Rencananya 2 unit untuk perbatasan dan 1 unit untuk pengawasan ZEE Natuna,” kata Adhitya.
Pria yang akrab dipanggil Adit ini menerangkan dua type spek drone yang dipesan Kemenhan. Pertama, untuk perbatasan memiliki benteng sayap 4,2 m dan untuk ZEE Natuna 6,4 m. Drone itu akan membawa payload kamera thermal video untuk surveillance. Kemudian, kamera medium format 80MP dan kamera multispektral untuk pemetaan. "Kecanggihan lain dari Drone Ongen adalah mampu take off dan landing di darat serta di air," ungkapnya.
Tidak hanya itu, kemampuan terbang Drone ciptaan Ongen kata Adit bisa mencapai 800 km dengan lama terbang (endurance) 8-10 jam dengan sistem kendali jarak jauh (autonomous system). "Drone ini juga sudah dapat sertifikat uji litbang TNI AL dan sertifkat TKDN 28,01% dari Kemenperin," bebernya.
Diketahui Ongen telah melakukan riset untuk membuat Drone dengan nama OS-Wifanusa ini selama hampir 1,5 tahun. Melalui Institute Maritime Indonesia yang diketuai Ongen, dia melakukan riset pembuatan flying boat dan telah membuat prototipe skala 1:3 yang berhasil terbang sempurna, dan sekarang memasuki proses pembuatan skala 1:1 yang nantinya bisa diawaki 4 orang.
Sebelumnya, Kadis Litbangal Laksma TNI Ir Fedhy E Wiyana beserta tim uji dari Mabes TNI AL dan Mabes TNI, menilai uji coba OS-Wifanusa berlangsung sukses. “Kita patut berbangga atas karya anak bangsa ini, pesawat jenis ini sangat cocok dengan kondisi wilayah NKRI yang di dominasi lautan, semoga ke depan bisa dikembangkan untuk digunakan dalam menunjang berbagai aktivitas maritim, baik sipil maupun militer,” kata Fedhy.
Post a Comment Blogger Facebook