Pada tahun 2015, Rusia akan mulai memproduksi sistem rudal pertahanan udara jarak menengah baru S-350E Vityaz, Ian Novikov, Direktur Jenderal produsen rudal Rusia Almaz-Antey mengumumkan pada hari Kamis, 22 Mei 2014, Kantor Berita Interfax melaporkan.
Seluruh komponen darat S-350E Vityaz sudah siap, dan uji coba penembakan harus diselesaikan pada tahun ini dan produksi massal dari seluruh perangkat/sistem S-350E sudah akan dimulai pada tahun 2015. Sedangkan pengiriman ke Angkatan Bersenjata Rusia direncanakan pada tahun 2016.
S-350E Vityaz pertama kali dikembangkan pada tahun 2007. Secara bertahap, sistem rudal ini akan menggantikan sistem rudal pertahanan udara S-300PS dan S-300PM yang saat ini digunakan oleh Angkatan Bersenjata Rusia.
Pada Februari 2013 lalu, Departemen Pertahanan Rusia dan produsen rudal Almaz-Antey mengungkapkan bahwa uji coba pertama Vityaz sudah dimulai pada tahun 2013. Sistem rudal ini pertama kali diresmikan di hadapan publik saat Pameran Udara MAKS di Moskow, Agustus 2013.
S-350E Vityaz adalah sistem pertahanan darat-ke-udara mobile baru yang dirancang, dikembangkan dan diproduksi oleh Rusia melalui perusahaan pertahanan Almaz-Antey. S-350E Vityaz dapat memuat hingga 16 rudal anti pesawat atau 12 rudal peluncuran vertikal. Setiap sistem S-350E terdiri dari tiga truk, yaitu truk peluncur 50P6 (dua gambar atas), truk kontrol 50K6, dan truk komando 50K6E. Sistem rudal ini dilengkapi dengan stasiun relay untuk peralatan komunikasi, shelter-mounted fire control system dengan target yang multifungsi, dan radar surveilance 50N6A.
Rudal yang digunakan pada S-350E Vityaz adalah rudal 9M96 yang awalnya dirancang untuk digunakan pada sistem rudal S-400. Rudal ini dimaksudkan sebagai senjata pertahanan diri pada jarak hingga 15 kilometer dengan fitur passive IR homing guidance, bertindak multiperan sebagai pencegat pesawat dan rudal. Rudal yang berdiameter 240 mm dan rentang sayap 480 mm ini dapat memuat 26 kg hulu ledak FRAG-HE dengan kecepatan 900m/detik pada jarak 40 km.
Menurut informasi sebelumnya, sistem rudal ini dapat dibuat dalam dua konfigurasi: versi yang dioptimalkan untuk perlindungan dari senjata presisi tinggi (rudal jelajah, anti-radiation missile/ARM, bom pintar dan UAV taktis) dan mampu terlibat hingga delapan target secara simultan, dan versi multi peran, pada baterai terdiri dari radar dan hingga empat peluncur dengan masing-masing 32 buah rudal kecil.
Gambar Vityaz: Internet Photo
TNI -AD harus punya ini pasti kedaulatan udara kita bisa tercapai
ReplyDeletemaunya begitu boi...tapi nda hado hepeng...
Delete