Guna menguatkan keislaman sekaligus memberikan semangat menyebarkan dakwah Islam di bumi Nuu Waar, sebanyak 130 kepala suku dari Nuu Waar akan menunaikan ibadah umrah, pertengahan April mendatang.
”Kepala-kepala suku dari berbagai kabupaten, baik Papua maupun Papua Barat (Nuu Waar) ini akan berangkat secara bertahap,” jelas Ustaz Fadzlan Gharamatan kepada Republika Selasa (9/4).
Ia menjelaskan, umrah para kepala suku ini diprakarsai Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Pusat. Menurut Ustadz Fadzlan Gharamatan, Ketua Umum AFKN, keberangkatan para kepala suku ini merupakan buah dari silaturahim kepada lembaga-lembaga yang peduli dengan Islam.
“Alhamdulillah, dari silaturahim itu, beberapa lembaga peduli dengan upaya penyebaran dan pengembangan dakwah Islam di Nuu Waar, ” jelas ustadz kelahiran Patipi, Fakfak, Nuu Waar itu.
Sejumlah lembaga yang peduli memberangkatkan umrah para kepala suku di Nuu Waar antara lain: YBMBRI-BRI, Atase Agama Kedutaan Arab Saudi, Travel Mihrab Qalbi, dan RM Cibiuk.
Untuk pemberangkatan tahap pertama 9 April 2013, diberangkatkan YBMBRI. Tahap kedua, diberangkatkan Travel Mihrab Qalbi, 13 April 2013. Tahap ketiga, akan diberangkatkan Rumah Makan
Cibiuk 21 April 2013. Terakhir, tahap keempat, akan diberangkatkan Atase Agama Kedutaan Arab Saudi 25 April 2013.
Ustadz Fadzlan menjelaskan, para kepala suku yang akan menunaikan umroh ini ada yang sudah lama masuk Islam, tapi sebagian lainnya baru saja memeluk Islam. “Ada yang baru satu tahun lalu, bahkan ada juga yang baru enam bulan masuk Islam,” terang Ustadz Fadzlan.
Lebih lanjut Ustadz Fadzlan menjelaskan, keinginan para kepala suku ini masuk Islam karena mereka ingin mendapatkan peradaban hidup yang sempurna, mulai dari duduk, berdiri, berbaring, berbicara, dan berjalan.
“Mereka ingin hidup lebih tertata, itulah rahmat yang mereka cari untuk membangun hidup. Sudah lama mereka beragama selain Islam, tetapi hidup mereka justru dijauhkan dan malah menjadi terasing,” kata Ustadz Fadzlan.
Lebih lanjut, Ustadz Fadzlan menjelaskan, justru semakin kita mempertahankan Islam kemudian dibenci, difitnah malah akan menjadi cahaya.
“Semakin difitnah, cahaya Islam itu akan semakin dekat. Semakin dibenci rahmat akan terus mengalir untuk semua penduduk alam semesta. Rahmat kepada siapapun tanpa batas wilayah, warna kulit, ras. Islam hadir untuk semesta alam,” jelasnya.