Oleh Iskan Qolba Lubis*
(Aleg PKS DPR RI)
Tanpa bermaksud memuji seseorang, karena Alloh lebih tahu "siapa yang bertakwa", Pepeng adalah sosok berhati bersih selalu ceria dan kata-katanya penuh makna.
Waktu pertama baru pulang dari LN (setelah selesai kuliah), saya lihat beliau dalam program jari jari, orang ini menyenangkan, ceria. 'Tanamkan keindahan dalam hati, alam ini begitu indah'.
Beliau tidak mengkultuskan orang tapi ulet dalam mencari kebenaran hakiki, laksana filosof di segala zaman.
Cara berpikirnya universal tapi rendah hati laksana sufi Jalaluddin Arrumi, Iqbal, bahwa kebahagiaan hakiki ada dalam hati manusia bukan diluar.
"Kalau Alloh sayang sama hambanya pasti diuji" begitu sabda Nabi dan (alm) Pepeng sudah melewatinya dengan penuh munajat dalam mihrab kursi rodanya.
Problem dunia sekarang ini adalah ketakutan menghadapi yang namanya "mati". Tapi almarhum hadapi itu dengan benar tanpa ketakutan yang berlebihan.
"HIDUP" bukanlah menjawab pertanyaan berapa lama kita bernapas di alam ini tapi bagaimana mengisi detik-detik hidup ini dalam segala kondisi.
Almarhum tidak seperti penyair Almaarri yang bersenandung dalam bait-baitnya penderitaan buta selama hidupnya.... tapi beliau sabar muhtasib (hanya berharap) kepada Alloh.
Tidak jarang orang yang sakit cukup lama, dan syetan selalu bisikin buruk sangka pada Tuhan, tapi almarhum begitu waspada terhadap waswas tersebut dan terus belajar Islam.
Selamat jalan mas Pepeng meninggalkan hiruk pikuk dunia yang fana ini, semoga dipertemukan di surga-Nya nanti. Amiiin...
*dari twit @IskanQL (6/5/2015)
lanjutin di sini !
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook