GuidePedia

0


Jika berhasil, obat pengobatan ini akan menjadi salah satu yang pertama yang diizinkan oleh regulator Amerika untuk melawan penyakit pada manusia.

Peneliti pemerintah Amerika bekerja keras untuk mendapatkan obat percobaan flu dari Jepang Fujifilm Holdings Corp, agar cepat untuk mengobati Ebola. Pengerjaan untuk mencari obat terus dilakukan, pasalnya korban tewas semakin menjadi di Afrika Barat.

Fujifilm Amerika mitra dari MediVector Inc di Boston sedang dalam pembicaraan dengan badan pengawas obat dan makanan untuk mengajukan permohonan menggunakan obat pada manusia untuk Ebola.

Menurut juru bicara Departemen Pertahanan, Amy Derrick Frost, jika berhasil, obat pengobatan ini akan menjadi salah satu yang pertama yang diizinkan oleh regulator Amerika untuk melawan penyakit pada manusia.

"Departemen Pertahanan sedang mengujicoba penyelesaian obat yang diberi nama favipiravir," kata Derrick Frost. Data awal ujicoba ini diharapkan selesai pada pertengahan September, tambahnya yang dikutip dari bloomberg.com, Jumat (8/8).

Keuntungan menggunakan favipiravir pada wabah Ebola adalah bahwa hal itu telah diuji secara luas untuk digunakan sebagai anti-virus pada percobaan manusia untuk influenza. Obat ini sekarang dalam uji coba tahap akhir untuk mengobati influenza.

Selain itu, obat ini berbentuk pil, tidak seperti obat suntik yang pernah diberikan untuk dua warga Amerika yang terjangkit Ebola. Ini memungkinkan lebih mudah untuk digunakan di lokasi-lokasi pedesaan dengan infrastruktur medis yang terbatas. 

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top