GuidePedia

0

21 Juni 2014 awal saya dan teman-teman dari semarang ingin menaklukkan gunung sindoro di ketinggian 3155mdpl (gunung tertinggi nomer tiga se-jawa tengah setelah gunung selamet dan gunung sumbing). jumlah orang dari tim kita total ada 12 orang, 10 cowok dari kampus USM dan 2 cewek dari kampus UNNES.


Ide awal kita ingin ke sindoro bukan tanpa alasan, seiring banyaknya tugas kuliah yang saat ini ada KP (Kerja Praktek) membuat teman-teman menjadi jenuh, situasi tersebut yang membuat kita untuk memutuskan keluar dari zona tersebut, ada pepatah yang mengatakan bahwa, “Berhenti dari pekerjaan rutin dan pergilah berpetualang” nasehat yang mungkin sering kita dengar dan juga terkadang bagi kita hanya sekedar angan-angan. Sekarang kita buktikan dan memang benar disituasi yang membosankan, jenuh, stuck kita harus sejenak keluar dari situ untuk mendapatkan pengalaman yang luar biasa.


Ada beberapa teman-teman yang masih “amature” dalam pendakian gunung bahkan ada yang sama sekali tidak mempersiapkan fisik sebelum pendakian kendala itu yang membuat tim kita kurang begitu solid dalam pendakian kali ini, tapi tak apa buat pembelajaran mereka, semoga dikemudian hari kalau ingin naik gunung mempersiapkan semuanya .

Kita berencana berangkat dari semarang jam 06.00AM karena ada sedikit kendala berangkat kita undur sampai jam 11.00AM dan itu tetap aja molor apa mungkin faktor orang indonesia “jam karet” ? walhasil jam 11.50AM kita baru berangkat dari semarang. 12 orang dengan 6 motor, rencana awal kita menyewa mobil yang muat kapasitas 10 orang, tetapi gagal karena mobil dipakai dulu sama orang, jalan ke dua kita memakai motor jadi ada tambahan 2 orang.



Pukul 02.50PM tepat sampai di desa Kledung yang berada di temanggung (lereng gunung sumbing sindoro) sejenak kita beristirahat, setelah hampir 3 jam diatas motor lumayan capek apalagi barang yang kita bawa cukup banyak. lanjut kita mempersiapkan air buat bekal muncak karena selama perjalanan dari bawah (basecamp) karena sama sekali tidak ada sumber air, jadi kita harus mempersiapkan air sebanyak mungkin dari bawah. 1 orang 2 botol besar air minimal 3liter per/orang, setelah mempersiapkan kebutuhan, makan dan sholat asar kita mulai mempersiapkan untuk menuju pos 3 (pos terakhir untuk mendirikan tenda).


Pendakian dari Jalur Kledung

Pukul 03.40PM kita berdoa bersama berharap selama pendakian tidak ada halangan yang berarti, selama perjalanan menuju pos 1 masih di jalan yang tertata rapi dari batu-batu, tetapi justru perjalanan yang pertama ini kita banyak menguras tenaga, ya karena jalan langsung menanjak dan konstan, tak heran dari teman-teman ada yang minta istirahat terus, maklum rombongan kita membawa 2 cewek yang belum pernah naik gunung, meski gunung ungaran sekalipun. kita memaklumi karena ini baru pengalaman pertama teman-teman dari UNNES.

5
Setelah hampir 4 jam berjalan kita memasuki hutan dan waktu menunjukan 07.00PM malam hari yang gelap total dan tidak ada bulan diwaktu itu mengingat bulan juni dan tgl 21 (akhir bulan) jadi hanya ada bintang dilangit dan jumlahnya jutaan dalam perjalanan yang sangat sunyi itu kita menyadari bahwa alam ini (langit) sangatlah luas dan menajubkan bahkan dengan mata telanjangpun kita bisa melihat Milky Way (galaxy bima sakti), sepanjang perjalanan yang menerangi jalan hanyalah senter dan doa.


Pukul 09.50PM kita baru sampai di Pos 3 (pos terakhir mendirikan tenda) memang perjalanan ini harusnya tidak sampai lama ke pos 3, karena tim kita ada yang amatir dalam pendakian jadi maklum kalau sampai lama sekali ke pos 3. di pos 3 kita langsung mendirikan tenda mengingat waktu sudah jam 10.00PM, kita membagi tugas ada yang mempersiapkan masakan, mendirikan tenda dan membersihkan tempat untuk mendirikan tenda. pukul 10.30 tenda yang kita buat selesai dan makanan sudah bisa kita nikmati, ada sedikit yang aneh dalam masakan teman-teman, ya nasi yang kita masak jadi keras seperti rengginang. tapi apa boleh buat kalau di gunung kita enggan makan ya kita bakalan kelaparan pos 3 ini ketinggianya 2.500mdpl lebih tinggi daripada gunung ungaran.

pukul 11.00PM kita konsisten untuk tidur tetapi saya dan dwi malah asyik menikmati indahnya bintang dan Milky Way yang melambai-lambai dari atas gunung sindoro tak membuang waktu kita menyiapkan tripod, camera dan lampu senter. hasilnya memang tidak bagus mengingat kita hanya menggunakan lensa Kit dengan berbagai keterbatasannya. setelah dirasa cukup kita lanjut untuk tidur tetapi mata ini tidak bisa tidur hingga pukul 01.00AM waktu pendakian ke puncak mata ini belum sempat istirahat.

Pukul 01.00AM kita mempersiapkan air untuk bekal pendakian ke puncak sindoro 3.150mdpl, hanya air saja yang kita bawa karena pendakian ke puncak medannya cukup terjal dan tidak memungkinkan untuk membawa tas carrier atau tenda, ada 10 orang yang menuju puncak, 2 orang lainnya tinggal di tenda mas dimas yang sebagai guide kita ke sindoro malah tidak ikut ke puncak alasanya menjaga tenda, satunya mas fajar tidak ikut ke puncak alasannya kedinginan dan dia pasti bakalan nyesel setelah di puncak landscape sumbing begitu indah dari puncak sindoro.

Suasana di pos 3

pukul 01.30 kita menuju ke puncak dengan perasaan was was karena suhu dingin bukan main dicampur angin malam yang menusuk-nusuk, tetap tak mematahkan niat sampai ke puncak. baru 30 menit kita berjalan fisik teman-teman benar-benar diuji dan benar apa yang saya khawatirkan terjadi,2 teman saya terserang hyperemia (penyakit kedinginan)dicampur oksigen yang mulai menipus diatas gunung. sehingga kita memutuskan untuk break sebentar untuk memulihkan fisik teman-teman. ada 2 orang 1 cewek mbak Khoir dan 1 cowok mas Arif. diatas, dua orang tersebut banyak memuntahkan isi perut mereka yang baru saja menyantap makan malam digunung, setelah hampir 15menit mas arif tidak ada perubahan membaik, alih-alih membaik motovasi teman-teman saja tidak bisa diterima di akal sehatnya, dipikiranya hanya ingin turun dan tidur, berbeda dengan mas arif yang susah dikasih motivasi,

mbak Khoir bisa kita kasih motovasi dan bertekat untuk sampai puncak. Saya dan mas arif memutuskan untuk turun mengingat fisiknya mas arif sangat memprihatinkan ditengah perjalanan turun ke pos 3 saya menemukan tenda dan saya memutuskan untuk menitipkan mas arif ke tenda teman pendaki dari temanggung tersebut. setelah menitipkan saya kembali menyusul teman-teman diatas, sampai diatas teman-teman masih menunggu kedatangan saya untuk memimpin tim sampai puncak.

pukul 05.00AM kita memutuskan untuk istirahat dan menikmati sunrise dari sindoro, sampai disini udara sangat dingin dan kita memutuskan untuk foto bersama sekalian melihat sunrise yang begitu indah karena tidak memungkinkan lagi untuk melihat sunrise dari puncak sindoro.

Pukul 05.45AM kita memutuskan untuk lanjut ke puncak sindoro, meski ada beberapa teman yang enggan ke puncak dengan alasan capek. tetapi saya memaksa teman-teman untuk sampai puncak sindoro alhasil teman-teman mau ke puncak sekitar 1 jam perjalanan kita sampai di puncak sindoro disambut ladang bunga edelweis di sepanjang perjalanan puncak.

Pukul 06.40 kita akhirnya sampai di puncak gunung sindoro di ketinggian 3.150mdpl udara diatas sungguh sejuk dan pemandangan begitu indah, tak membuang waktu kita langsung menyiapkan camera untuk sesi foto bersama.

Setelah asyik jepret landscape waktunya jepret rame-rame dan foto ini tak kalah dengan film “5cm.” cuma bedanya kita ganti judul jadi “9cm.’ dan berikut adalah Video Dokumentasi saat pendakian gunung Sindoro.

Koleksi foto Landscape Sindoro




Setelah puas menikmati landscape sindoro kita memutuskan turun pukul 08.30AM ke Pos 3 untuk menyiapkan masakan dan kemudian turun ke basecamp. seampai ke pos 3 tepat pukul 11.00AM lumayan lama memang, ya karena kaki ini sudah tidak kuat lagi berjalan karena salah sepatu sehingga kaki banyak yang lecet.

Pukul 02.00PM kita memutuskan untuk turun

gunung, banyak perlengkapan yang kami bawa turun sampah juga kami bawa karena kita tak ingin mengotori gunung yang begitu indah ini.

kaki ini rasanya ingin patah karena bekal yang kami bawa lumayan berat tas carrier beserta perlengkapan lainya. bukanya berjalan pelan kita justru lari. ini kita lakukan untuk menghindari beban yang berlebihan di lutut, jangan lakukan ini kalau belum tahu tekniknya, hanya Professional saja yang bisa karena resikonya lumayan besar. Tepat pukul 05.30PM kita sampai di basecamp,

langsung membersihkan diri dan sholat magrib. kaki dan punggung ini capeknya bukan main karena lelah menggendong tas carrier.

Pukul 07.00PM kita memutuskan untuk pulang

ke semarang dengan perasaan was was karena seharian saya belum tidur. demikian cerita pendakian gunung sindoro juni 2014. semoga bulan agustus 2014 kaki ini menginjak gunung sumbing yang masih sodaranya gunung sindoro dengan ketinggian 3.360mdpl (sedikit lebih tinggi daripada gunung sindoro)

Terimakasih 

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top