Dalam waktu dekat, tamu Hotel Aloft di Manhattan maupun di Silicon Valley, Amerika Serikat tidak perlu lagi ribet ke meja check-in guna memesan sekaligus mengambil kunci kamar. Mereka bisa memanfaatkan smartphone-nya, selain sebagai perangkat untuk memesan kamar, tetapi bisa digunakan sekaligus sebagai kunci kamar hotel.
Aloft yang merupakan sebuah brand hotel ternama jaringan perhotelan Starwood Hotels & Resort Worldwide berencana menghadirkan teknologi futuristik tersebut di dua hotelnya di Harlem dan Cupertino, California, Amerika Serikat pada akhir semester pertama nanti. Tamu hotel dapat memanfaatkan aplikasi bernama Starwood Apps.
Nantinya, aplikasi tersebut akan mengirimi pesan kepada pemesan kamar yang berisi semacam kunci virtual. Kunci virtual yang tersimpan di smartphone ini dapat membuka sebuah kamar hotel yang dipesannya. Caranya, pengguna tinggal mengaktifkan Bluetooth di ponsel dan mengetuk sekali di pintu kamar hotelnya.
Phak perusahaan mengatakan, teknologi ini baru bisa digunakan untuk perangkat smartphone dengan sistem operasi yang lebih baru. Smartphone Android versi 4.4 ke atas dan iPhone 4 atau model baru sudah bisa menggunakannya. "Kami yakin ini akan menjadi standar baru bagi pelanggan yang ingin memasuki kamarnya. Pada awalnya, hal ini mungkin akan terasa ajaib, namun ketika dipikir-pikir lagi, hal ini akan menjadi patokan dalam mengelola sebuah hotel," kata Frits van Paasschen, CEO Starwood, seperti dikutip dari Wall Street Journal.
Kendati demikian, tidak semua pihak begitu yakin dengan teknologi ini seperti bakal sukses. Robert Habeeb, presiden First Hospitality Group yang memiliki 55 hotel di AS berpendapat, sebagian tamu lebih suka cara check-in yang konvensional. Menurutnya, banyak tamu yang mengabaikan kemudahan check-in elektronik dan memilih langsung ke meja check-in hotel sekedar ingin berbincang tatap muka dengan staf hotel.
Cara konevensional tersebut juga membuat tamu bisa mendapatkan rekomendasi langsung dari staf hotel tentang view kamar atau lokasi yang tepat. Tamu lainnya masih ingin disapa saat mereka tiba. "Meja depan hotel berfungsi layaknya bartender. Mereka menawarkan interaksi yang dinikmati tamu," imbuhnya yang sebelumnya telah memiliki sistem check-in ala ATM, namun di kemudian hari dihapuskan. Sementara itu, Marriott International Inc telah lama memperkenalkan sebuah proses yang disebut "mobile check-in" di 350 jaringan hotelnya di seluruh dunia. Bedanya dengan Starwood, tamu Marriott bisa check-in melalui ponsel mereka, akan tetapi kunci mesti diambil secara terpisah di meja depan hotel.
Follow @wisbenbae