Wisbenbae.blogspot.com - Aksi kejahatan, khususnya pencopetan, kerap terjadi di terminal bus tanah air. Namun hal itu tak terjadi di Terminal Tirtonadi, Solo.
Para pencopet kapok setelah mendapatkan hukuman unik dari pengelola terminal. Bukan ganjaran berat, para pencopet tertangkap justru dipersilakan beristirahat di tenda khusus, sebelum diserahkan ke polisi.
Kesempatan beristirahat itu ternyata mampu memberikan efek jera kepada para pencopet. Terhitung sudah tiga tahun terakhir Terminal Tirtonadi melakukan terobosan dalam menangani tindak pencopetan. Sebuah pos khusus didirikan buat menghukum copet tertangkap. Sebuah tenda berwarna putih berukuran 3 x 3 meter didirikan di pojok, tak jauh dari tempat penurunan penumpang di Terminal Tirtonadi.
Dalam tenda, ada sebuah spanduk biru bertuliskan 'Tempat Istirahat Copet'. Di tempat itulah copet tertangkap akan dipaksa berdiri selama lima jam. Mereka pun harus rela menjadi tontonan dan difoto siapapun yang sedang lewat. Setelah dipajang, copet akan diserahkan kepada polisi.
Kepala UPTD Terminal Tirtonadi, Eko Agus Susanto mengatakan, pendirian posko tersebut sebagai upaya menekan aksi pencopetan di terminal. Selain mendirikan posko, pihaknya juga membentuk tim Satgas Anti Copet. Tim terdiri dari lima anggota Satpol PP mempunyai keahlian khusus. Mereka ditugaskan secara bergantian.
"Posko ini didirikan sejak tahun 2014. Ide semula dari Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, yang sering melihat copet jika tertangkap selalu dihakimi massa. Meskipun dihajar hingga babak belur namun tetap saja praktik pencopetan marak terjadi," ujar Eko, saat ditemui di Terminal Tirtonadi, Kamis (30/6).
Ia menilai langkah tersebut efektif untuk membuat pencopet jera. Ia menyebut, pada 2014 ada satu pencopet yang tertangkap dan dipajang selama 5 jam. Tahun lalu malah tidak ada aksi pencopetan. Ia berharap tahun ini copet tidak bergentayangan.
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook