GuidePedia

0


Jamie Vardy (dua dari kiri) merayakan gol kedua Leicester City ke gawang Sunderland, Minggu (10/4/2016)© Nigel Roddis /EPA

Leicester City untuk pertama kali dalam sejarah bakal tampil di Liga Champions musim depan. Bahkan kesebelasan berjulukan The Foxes ini berpeluang tampil mulai babak utama atau babak grup.

Kepastian Leicester ke Liga Champions diperoleh setelah mengumpulkan nilai 72 berkat kemenangan 2-0 di kandang Sunderland pada pekan ke-33 Liga Premier pada Ahad (10/3/2016). Tiket juga berhak dikantongi pasukan Claudio Ranieri lantaran Manchester United (MU) ditundukkan Tottenham Hotspur 0-3 pada hari yang sama.

MU tertahan di posisi lima klasemen dengan nilai 53 dari 32 kali bermain. Bila "Setan Merah" mampu menyapu bersih enam laga sisa, nilai akhirnya menjadi 71.

Artinya nilai MU tetap tak mampu menyamai nilai Leicester saat ini. Dengan demikian, empat tiket dari EPL menuju Liga Champions musim depan adalah Leicester, Tottenham, Arsenal, dan Manchester City.

Adapun kemenangan Leicester di kandang Sunderland sedikitnya menghasilkan tiga rekor baru. Pertama, penyerang Jamie Vardy --yang mencetak seluruh gol ke gawang Sunderland-- menjadi pemain pertama Leicester yang mampu mencetak lebih dari 20 gol dalam satu musim.

Rekor sebelumnya dicatat eks penyerang timnas Inggris sekaligus orang asli Leicester, Gary Lineker, dengan 24 gol pada musim 1984-85. Sedangkan rekor kedua, Leicester mencatat jumlah gol terbanyak (56) dalam satu musim. Sebelumnya mereka hanya mencapai 55 gol pada musim 1999-2000.

Ketiga, Leeicester untuk pertama kali dalam sejarahnya mencatat lima pertandingan beruntun tanpa kebobolan.

Leicester kini makin dekat dengan trofi EPL kendati Tottenham terus menguntit dengan selisih tujuh poin. Mereka butuh tiga kemenangan lagi. Adapun lima partai sisa mereka adalah:
Leicester vs West Ham United, 17 April
Leicester vs Swansea City, 24 April
MU vs Leicester, 1 Mei
Leicester vs Everton, 7 Mei
Chelsea vs Leicester, 15 Mei

Penjaga gawang Kasper Schmeichel (29) mengatakan kesebelasannya tidak merasa terbebani. Bahkan beban justru lebih besar ketika Leicester sedang berjuang tidak degradasi.

"Tidak ada beban sekarang. Tekanannya biasa sebagaimana semua pertandingan adalah pertaruhan," kata pemain asal Denmark ini dilansir BBC.


Ranieri, yang matanya berkaca-kaca seusai pertandingan, mengaku tak bisa menggambarkan perasaan. Leicester meraih tiket ke Liga Champions, padahal target pada awal musim adalah bertahan dari ancaman degradasi.

"Sulit dipercaya. Terima kasih untuk semua dukungan yang luar biasa. Mereka bermimpi, kami ingin terus bermimpi," ujar manajer asal Italia itu dikutip The Express.


Jamie Vardy (tengah) mencetak gol pertama ke gawang Sunderland© Nigel Roddis /EPA


Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top