Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyebut, kawasan Luar Batang yang digusur oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta Senin (11/4) pagi ini, posisinya sama dengan Pantai Indah Kapuk (PIK), Pluit, kediaman Gubernur Basuki Tjahja Purnama, atau Ahok.
Wilayah Luar Batang tak jauh berbeda dengan Kampung Pulo, Pasar Ikan, hingga Kalijodo, dengan PIK. Menurut Azas, wilayah tersebut sama-sama berdiri di atas tanah yang ilegal.
"Tapi bedanya, Kampung Pulo cs tidak mampu mengubah lahan ilegal menjadi legal, karena penghuni orang miskin. Sementara itu, kawasan PIK, Pluit, dan Reklamasi Pantai Jakarta hunian orang kaya dan kelas menengah, jelas mempunyai kemampuan membayar untuk mengubah status lahan ilegal menjadi lahan legal untuk bangunan," jelas Azas, dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Senin 11 April 2016.
Azas juga menilai, penggusuran kawasan-kawasan miskin seperti Luar Batang ini, kental akan nuansa politik jelang Pilgub DKI Jakarta.
Menurut dia, warga miskin tidak akan memilih Basuki, atau Ahok, sehingga tidak ada beban untuk menggusurnya.
"Ahok sadar betul, orang miskin tidak akan memilih dia. Hanya warga kelas menengah dan atas yang memilih Ahok. Jadi, pas jika Ahok bumi hangus warga miskin dari Jakarta," ujar dia.
Dia memaparkan, data yang dikumpulkan FAKTA terkait penggusuran. Di mana, pada 2013: 17.533 jiwa, pada 2014: 15.931 jiwa, dan tahun 2015: 28.572 jiwa orang miskin yang digusur dari Jakarta.
"Melihat data di atas, memberikan gambaran pada publik bahwa Ahok tidak suka pada orang miskin di Jakarta. Setop penggusuran warga miskin. Jakarta bukan hanya untuk orang kaya dan kelas menengah saja," tegasnya seperti dilansir VIVAnews.
Penggusuran yang dilakukan Ahok terhadap warga miskin Luar Batang mendapat reaksi penolakan publik.
"Gusur rumah Ahok segera!" komen @Eagusfatahillah mengomentari penggusuran semena-mena yang dilakukan Ahok.
Post a Comment Blogger Facebook