GuidePedia

0

Gunung Rinjani
Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur.

Sumber : wiki

Prolog
Sebuah catatan perjalanan dari gunung Rinjani. Perjalanan ini direncanakan semenjak tahun 2013 (baru kesampaian 2015 ) . Berawal dari mimpi kita (Aing & palai) untuk menginjakkan kaki di Rinjani. 

Setelah menetapkan tanggal keberangkatan yaitu tanggal 21 Agustus 2015 dari Surabaya, kami mulai mencari teman perjalanan. Awalnya terkumpul grup berjumlah 7 orang. Seiring berjalannya waktu, grup kami berkurang. Dari yang tadinya 7 orang, yang tersisa tinggal 3 orang. Kami rasa 3 orang sangat kesulitan untuk melakukan pendakian. Dengan sisa waktu tersisa kurang lebih 2 hari saat itu, akhirnya kami mendapatkan kepastian tambahan 1 teman lagi. Selain itu 1 teman lagi masih belum memberikan kepastian.

H-1 akhirnya akhirnya dipastikan kami berjumlah 5 orang. (Aing ,Yuda,Palai,Jul,Rivo)

21 Agustus 2015
Pukul 14:30 Saat berangkat, kami hampir saja ketinggalan kereta. Di kereta api, kami bertemu dengan Jul yang sebelumnya berangkat langsung dari Lempuyangan. Kami naik kereta api Sri Tanjung dari stasiun Gubeng menuju Banyuwangi Baru.

6,5 jam kemudian, tepatnya sekitar pukul 21.00 kami sampai di stasiun Banyuwangi Baru. Selama perjalanan menuju Banyuwangi, kami bertemu dengan tante Winda dan om Gopla yang tanpa disengaja menjadi teman pendakian kami nantinya di gunung Rinjani. Kami ber-4 harus menunggu teman kami satu lagi yaitu Rivo yang berangkat dari Semarang naik bis Pahala Kencana. Setelah makan, shalat kami istirahat sejenak di Indomaret. Setelah merasa mengantuk, kami bersama rombongan dari Bandung beristirahat di pelabuhan sampai esok paginya. 

Palai,Yuda: 


22 Agustus 2015
Paginya, setelah Rivo muncul dari bis Pahala Kencana kami pun melanjutkan perjalanan menuju Bali. Dengan tiket berharga 7.500 kami berangkat dan berpisah dengan rombongan Bandung. Pukul 6:30 WIB kita naik kapal Setelah 1 jam berada di selat Bali, akhirnya kami sampai di pelabuhan Gilimanuk. Nah, di sini kami mengalami kejadian yang kurang menyenangkan aka apes . 

Kami kurang tau bahwa bis yang langsung menuju Padang Bai, yaitu bis Bahagia hanya beroperasi jam 1 dini hari dan jam 2 siang hari. Jadi kami terpaksa ngikut calo yang menawarkan bis langsung berangkat ke Ubung dengan harga 35.000 dan langsung dinaikkan lagi ke Padang Bai juga dengan harga yang sama. Apesnya kami terpaksa menunggu bis berangkat hampir 2 jam !. Setelah bis berangkat, sekitar 4 jam perjalanan, akhirnya kami sampai di Ubung. Lalu, perjalanan dilanjutkan ke pelabuhan Padang Bai dengan naik angkot dengan waktu sekitar 2 jam. Pukul 15:45 kami tiba di pelabuhan Padang Bay.

Nah, di Padang Bai kami kami seperti tidak tau arah. Ada orang yang menawarkan tiket kapal murah tapi seperti ilegal dan ada juga yang menawarkan naik truk sampai di persimpangan Sembalun. teman2 merasa nantinya jika sudah sampai Lombok pasti udah malam dan gak dapat angkot. Sedangkan kita tidak tau apakah di pelabuhan Lembar nantinya ada tempat tidur yang bisa ngegembel seperti di Ketapang. Akhirnya kita memilih naik truk dengan konsekuensi kita tidak tau jam berapa kita akan berangkat naik kapal.Menghabiskan hari di Padang Bay sambil menikmati indahnya sunset.

Gk tau gunung apa: 

Jul,Rivo,Aing ,Yuda,Palai: 

23 Agustus 2015
Dengan 60.000 rupiah per kepala kami menumpang dengan truk yang akan pergi ke Bima. Sekitar jam 2 WITA, akhirnya truk kami memasuki kapal. Dengan perjalanan di kapal sekitar 4 jam, akhirnya kita sampai di pulau Lombok !!! Setelah truk berjalan beberapa kilometer, perut bang sopir yang kita lupa nanya namanya (maaf bang hehehe) meminta untuk diisi. Kita pun ikut untuk mengisi perut di salah satu warung makan di tepi kota Mataram. Habis makan perjalanan pun dilanjutkan.

Sekitar jam 11 kami sampai di Pringgabaya. Seharusnya kami berhenti di pasar Aikmel. Tapi gak papalah. Udah terlanjur, untung aja ada angkutan yang menawari kami. Awalnya kami ditawari 50 ribu, setelah tawar menawar sampai acuh2an akhirnya kami mendapat harga 30.000 perorang sampai basecamp Sembalun. Perjalanan menempuh kira2 3 jam. Kendaraan yang kami naiki adalah pick up dengan ada atap yang lumayan berat. Jadi, kadang kami harus turun dulu ketika ada jalan mendaki dan ada salah satu jalan yang lumayan curam. Terpaksa TS & teman2 turun dan jalan kaki sampai jalan tidak lagi mendaki. Sedangkan Palai sendiri harus tinggal di pick up tersebut sekalian menjaga barang2. Pukul 15:00 akhirnya kita sampai di basecamp Sembalun. Lalu kita mendaftar pendakian dengan perjalanan 4 hari dan biaya perorang 20 ribu rupiah.

Perut minta diisi lagi hehehe. Makan dulu di warung dekat basecamp. Nah, di sini kita bertemu lagi dengan om Gopla dan tante Winda. Tante Winda ngajakin kita buat naik pick up lagi sampai gerbang pendakian karena bisa menghemat waktu sekitar sejam. Di sini kita juga bertemu dengan abang yang super lucu yaitu bang Mali hahaha. Selain bang Mali kami juga pak Adjie. Selanjutnya kita menggabungkan kelompok kita biar makin seru hahahaha. Kami awalnya ingin meluncur langsung sampai Plawangan Sembalun. Namun dirasa waktu tidak cukup dan fisik juga sudah terkuras karena perjalanan yang panjang melompati 2 pulau. Akhirnya kami memutuskan untuk ngecamp dulu di pos 2.

Setelah nego2, akhirnya didapat harga perorang 15.000 per kepala. Kekurangan uang ditambahkan oleh tante Winda. Hehehe rezeki anak soleh. Pukul 16:16 Gas dari pos pendakian. Setelah naik pick up, belum sampai di gerbang pendakian ternyata pick upnya mogok minta turun hahaha. Yah, tapi untung aja gak terlalu jauh sampai di gerbang pendakian.

Kami mulai pendakian sekitar pukul 16:55 sore waktu setempat. Setelah berdoa, pendakian ini dimulai. Pendakian juga diiringi dengan sunset yang sangat memesona. Jadinya foto2 ria pun tidak bisa dielakkan hehehe. Kurang dari 3 atau 4 (lupa) jam mendaki akhirnya kita sampai di pos 2. Setibanya di pos 2, kita langsung ngecamp, makan dan cerita2 dulu sebelum tidur.

Sunrise : 

Truk: 

Angkutan ke Sembalun: 



24 Agustus 2015
Bangun pagi langsung disuguhi dengan sunrise yang memancar ke arah gunung Rinjani. Habis shalat, langsung tancap gas ambil kamera dan tripod. Foto2 dulu hehehe.Habis makan, beres2 tenda dan packing terus gak lupa berdoa dulu sebelum berangkat. Tepat pukul 9.30 wita kita mendaki lagi melewati 7 bukit penyesalan dengan tujuan Plawangan Sembalun. 

Sebelum bukit ke-4, Pukul 13:00 kita makan siang dulu. Sejam istirahat makan, kita lanjutkan perjalanan.Naik lagi bukit ke-4 terus ke bukit ke-5. Habis bukit ini kita istirahat lagi bareng bule2 hehehe. Tapi perasaan hampir di tiap bukit kita istirahatnya sama bule terus. Karena Rinjani sudah seperti gunungnya para bule yang lagi menikmati summer dan honeymoon.
Kita sampai di Plawangan Sembalun sebelum maghrib. Habis pasang tenda, masak, makan langsung tidur buat persiapan summit attack

Om gopla: 



25 Agustus 2015
Sekitar jam steng 3 dini hari waktu setempat, kita baru mulai summit attack. Yang ke puncak cuma partai muda yang tua" tante winda, om gopla (katanya udah pernah 2010), pak adji tinggal jagain tenda . Diawali dengan trek tanah, melewati tenda2 pendaki yang lain. Lalu ditandai dengan adanya tiang untuk tangan berpegangan, batas vegetasi pun kita lewati. Jalan kerikil bercampur batu pun dimulai. Awalnya terjal, terus agak landai, begitu terus sampai akhirnya kita terpaksa mencar2 terpisah. Habis mencar, 

Selama muncak berat banget. gak lupa ngitung langkah sekalian ngatur nafas. Sesekali break karena capek banget. Apalagi di tanjakan terakhir, super berat. Kadang jadi pengen turun aja. Di sinilah diri kita diuji. Apakah ingin mengalahkan diri sendiri dan menang sampai ke puncak atau menyerah lalu balik ke Plawangan Sembalun.

5 jam lewat dikit mendaki dari Plawangan Sembalun, awalnya bang Mali yang sampai di puncak. Lalu Palai nyusul, gak lama berselang Aing nyusul, beserta Rivo dan Jul. Sedangkan Yuda belum datang. Alhamdulillah sampai juga di sini. 3726 mdpl.

Hendak mau turun si Yuda datang wkwkwkw kocak emang petarung sejati yuda. ya lanjut foto2 lagi wkwkwkw. Pukul 10 kami turun. Pukul 12 siang Setibanya di Plawangan Sembalun, langsung nyeruput teh hangat + nyicipin agar2. Baru sekali ini makan agar2 di atas gunung. Habis itu, langsung tancap gas makan siang.

Habis makan, tidur bentar, Bangun tidur langsung rapiin tenda, packing sambil diguyur hujan ringan. Untung hujannya cuma bentar. Sekitar pukul 3 sore kita lanjut jalan turun ke Segara Anak. Awalnya treknya bebatuan agak curam , terus habis trek tanah yang lumayan landai. Habis itu ada naik turun dikit lah hehehe. Kita sampai di Segara Anak habis maghrib mungkin udah masuk isya. Setibanya di Segara Anak, kita masang tenda terus masak, cerita2 lagi di tendanya bang Mali dan pak Adjie terus tidur deh.


Palai: 

Bg Mali: 

Aing

Jul: 

Rivo: 



Lengkap: 




26 Agustus 2015
Bangun langsung mencoba pancingan. ya pancingan yang dibawa om gopla. cukup rame sih yang ikutan mancing wkwkwkwk. setelah beberapa mancing cuma dapat dikit itupun kecil kami ber4 TS, Om Gopla, Jul,Palai mandi ke mata air panasnya setelah semua mandi. Habis mandi kita balik ke tenda. Terus makan pagi gabung siang dengan menu ikan gorengnya Segara Anak.

Habis makan, Terus beres2 tenda. Habis beres2 gak lupa kita berdoa dulu untuk diberi keselamatan oleh-Nya. Sekitar jam 3 waktu setempat kita berangkat menuju Plawangan Senaru. Trek awal sih datar karena berjalan di tepi danau Segara Anak. Terus mulai masuk hutan, belum terlalu terjal. Udah agak lama mulai deh naik bukit yang terjal. Habis melewati bukit pertama, istirahat dulu sekalian nyiapin fisik dan mental buat naik ke bukit yang terlihat dari jauh aja udah wow. Lanjut jalan, seperti yang dikira. Treknya bikin gemetaran euy. Apalagi di beberapa tebing. Huuu. Menakutkan. Hehehe. Alhamdulillah sampai di Plawangan Senaru pas sunset. Jadi sekalian nikmati sunset gitu dan alhamdulillah lagi dikasih makan sama porter yang baik hati. Mungkin tau banget muka orang kecapekan hehehe. Dikasih makan nasi + tempe. Rencananya sih pengen ngecamp di pos 3, tapi apa daya fisik udah terkuras, malam pun udah menunjukkan gelapnya. Jadi kita putuskan ngecamp di Plawangan Senaru. 



27 Agustus 2015
Habis bangun, cerita2 dulu sama tante Winda sekalian nungguin yang lain masih pada ngorok. Habis semua udah bangun, ada yang masak, ada yang beres2 tenda. Habis itu makan bareng dengan menu penghabisan yaitu nasi, sosis, mie. 

Selepas berdoa kita lanjut naik bentar terus turun ke basecamp Senaru. Awalnya barengan, terus misah2 deh. Si Jul bareng Rivo duluan. Terus disusul bang Mali sama pak Adjie. Terus Yuda, Palai, Aing, tante bareng om. Sesampainya di pos 3, Aing bareng palai ngambil air dulu. eh air nya dibawah abis . Terus terpaksa minta air dari porter dikit. kita langsung turun aja ke pos 2. Karena di pos 2 juga ada sumber air, tapi ya gitu, airnya gak terlalu bagus malah bisa dibilang jelek sih. 

Balik lagi ke pos 2, kita masak air dulu. Kami ber5 bikin teh, sedangkan om Gopla menyeduh kopi. Habis itu kita jalan lagi, Terus sekitar jam 4 kita sampai di pintu gerbang pendakian Senaru.Istirahat agak lamaan, terus kita lanjut ke basecamp. Kita nyampe di basecamp sekitar jam 5 WITA. Eh ternyata udah rame, langsung aja kita makan besar sambil nonton tv hehehe. 

Selepas maghrib, kita turun dari basecamp Senaru menuju Mataram naik pick up. Selama perjalanan menuju Mataram kita flashback perjalanan selama di Rinjani. . See you again next year Rinjani ! 

NB : Gk ada foto nya baterai cameranya habis


Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top