Paris. Menteri Muda Pertahanan Prancis Kader Arif menilai Indonesia sebagai mitra penting bagi negaranya. Indonesia diharapkan menjadi pintu masuk bagi Prancis untuk menjalin kerja sama pertahanan dengan negara-negara ASEAN.
Hal tersebut disampaikan Arif saat menerima kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Paris, Kamis (26/6/2014). Sjafrie didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan Laksamana Muda Rachmat Lubis.
Arif mengapresiasi peran yang dilakukan Indonesia baik dalam menjadi perdamaian di kawasan maupun dalam operasi penjaga perdamaian. Seperti halnya Indonesia, Prancis melakukan hal yang sama dengan penempatan pasukan perdamaian di banyak negara.
Untuk membuat peran itu berjalan lebih baik, Tentara Nasional Indonesia perlu dilengkapi dengan alat utama sistem persenjataan yang memadai. Menurut Arif, Prancis siap untuk memenuhi kebutuhan alutsista maupun pengembangan industri pertahanan Indonesia.
“Saya berterima kasih bahwa TNI AD mempercayai untuk menggunakan meriam Caesar 155 mm buat Prancis. Saya mendukung bukan hanya untuk pembelian alutsista, tetapi juga pengembangan industrinya seperti yang akan dilakukan PT Pindad dengan Nexter untuk pengembangan Caesar maupun dengan Roxel untuk industri propelan,” kata menteri muda berdarah Aljazair itu.
Menurut Arif, Prancis akan memberikan dukungan untuk transfer teknologi. Termasuk juga untuk industri kapal selam apabila dibutuhkan Indonesia.
Kapal selam Scorpene buatan Prancis
Industri kapal selam Prancis bisa dikatakan cukup maju, bersaing dengan kapal selam Jerman, Rusia dan Amerika Serikat. Baru baru ini Brasil juga menandatangani kontrak kerjasama pembuatan kapal selam bertenaga nuklir untuk Angkatan Laut Brasil.
Salah satu kapal selam produk andalan Prancis adalah Sorpene yang memiliki kemampuan, antara lain:
– anti-surface warfare
– anti-submarine warfare
– special operations
– intelligence gathering
– offensive minelaying
– area surveillance and blockade
– land strikes against land-based objectives
Post a Comment Blogger Facebook