DENPASAR, - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan bahwa bangsa Indonesia membutuhkan sosok seorang pemimpin yang tahu soal keamanan bangsa dan negara. Dia menilai bahwa Capres yang tahu betul soal keamanan adalah Prabowo Subianto. Hal ini disampaikan saat orasi di kampanye akbar di lapangan Lumintang Denpasar.
“Bali membutuhkan keamanan untuk kelangsungan pariwisata. Indonesia membutuhkan keamananan. Siapakah yang mengerti dan bisa bicara soal keamanan? Prabowo! Kalau saya berbicara dengan beliau (Prabowo) soal keamanan, gampang, karena mengerti. Kalau ada yang gak ngerti antara panser dan tank, gak akan ngerti soal keamanan,” kata Pastika, Denpasar, Sabtu (28/6).
Dalam orasinya juga disampaikan dengan lantang bahwa Prabowo saat menjadi anggota TNI adalah prajurit yang patriotik dan cinta pada bangsa dan negara. Bahkan sosok Prabowo juga dinilai adalah prajurit TNI yang bukan bayaran. Ini terbukti saat dikirim pertukaran taruna dengan Australia pada 1974 lalu.
Mantan Kapolda Bali ini juga menyampaikan dalam orasinya bahwa Indonesia adalah negri yang besar, dengan penduduk sekitar 240 juta, 17 ribu pulau, kaya raya, lautnya luas dan tidak boleh satu jengkalpun tanah yang diambil orang (negara lain). Untuk itu perlu pemimpin tang patriotik, cinta tanah air, dan siap mengorbankan jiwa dan raganya untuk bangsa dan negara, tak lain adalah sosok Prabowo Subianto.
“Bali membutuhkan keamanan untuk kelangsungan pariwisata. Indonesia membutuhkan keamananan. Siapakah yang mengerti dan bisa bicara soal keamanan? Prabowo! Kalau saya berbicara dengan beliau (Prabowo) soal keamanan, gampang, karena mengerti. Kalau ada yang gak ngerti antara panser dan tank, gak akan ngerti soal keamanan,” kata Pastika, Denpasar, Sabtu (28/6).
Dalam orasinya juga disampaikan dengan lantang bahwa Prabowo saat menjadi anggota TNI adalah prajurit yang patriotik dan cinta pada bangsa dan negara. Bahkan sosok Prabowo juga dinilai adalah prajurit TNI yang bukan bayaran. Ini terbukti saat dikirim pertukaran taruna dengan Australia pada 1974 lalu.
“Pada bulan Januari-Februari 1974, saya bersama beliau dan 15 Taruna AKABRI lain yang pergi ke Australia untuk melakukan pertukaran latihan dengan Kadet dari Australia. Apa yang terjadi? Pak Prabowo menolak uang saku yang diberikan oleh Australia, karena dia tidak mau jadi prajurit bayaran!” tegasnya.
Mantan Kapolda Bali ini juga menyampaikan dalam orasinya bahwa Indonesia adalah negri yang besar, dengan penduduk sekitar 240 juta, 17 ribu pulau, kaya raya, lautnya luas dan tidak boleh satu jengkalpun tanah yang diambil orang (negara lain). Untuk itu perlu pemimpin tang patriotik, cinta tanah air, dan siap mengorbankan jiwa dan raganya untuk bangsa dan negara, tak lain adalah sosok Prabowo Subianto.
Panzer ANOA:
Sebelum RI punya MBT Leopard:
Tank MBT Leopard:
salut jendral ! (h)
ReplyDelete