Berikut beberapa tips menjaga tetap sehat selama bulan tersebut, seperti disampaikan ahli-ahli dari Mesir, yakni Abdel-Hadi Mesbah, profesor imunologi di American Academy (Mesir), Noha Abu Sitta, ahli gizi dan pendidik kesehatan, dan Mohamed Salah, konsultan kedokteran keluarga, sebagaimana dimuat Ahramonline, Rabu (25/6/2014):
Menjaga kebutuhan cairan di tubuh:
Pedoman internasional mengatakan, kita jangan sampai tidak mendapat asupan air selama lebih dari 12 jam. Jadi mesti mengatur durasi minum kita untuk menghindari dehidrasi.
Setelah matahari terbenam, siapkan sebotol air di dekat kita sampai saat sahur keesokan harinya sehingga kita dapat mencapai tujuan minum 1,5 liter air per hari. Tambahkan perasan lemon untuk rasa yang menyegarkan.
Juga, hindari dulu makanan dan minuman yang mengandung unsur-unsur merangsang pembuangan air kecil (diuretik), antara lain kafein. Hal ini dapat mempercepat dehidrasi. Beberapa pil dan obat-obatan juga mengandung diuretik, jadi berhati-hatilah.
Cobalah untuk tidak terlalu berkeringat guna mengurangi penguapan cairan tubuh. Ini berarti sebisanya banyak berada di dalam ruangan dan tidak berolahraga terlalu banyak.
Mengkonsumsi Makanan yang benar:
Anjuran ‘lima kali sehari’ mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran tetap penting selama Ramadhan. Hanya saja kita berpuasa dan hanya makan di malam hari. Maka siapkan saja multi-vitamin yang dapat membantu kita mencapai kuota harian.
Di samping itu, Ramadhan merupakan kesempatan baik mengurangi goreng-gorengan dan makanan cepat saji. Makanan-makanan itu memiliki kandungan kalori dan sodium yang berat yang akan membuat kita menjadi lesu dan haus.
Waspadalah terhadap racun putih:
gula. Ramadhan adalah bulan menahan diri. Makanan penutup biasanya banyak mengandung unsur gula. Makanan dan minuman yang banyak mengandung gula akan meningkatkan kadar insulin, yang berarti meningkatkan kadar gula darah dan membuat kita sakit.
Makan sahur pada saat terakhir:
Makan sahur jangan terlalu awal, atau lebih buruk lagi kita melakukannya bertahap. Hal ini akan berakibat buruk pada tubuh. Siapkanlah makanan kecil dengan kandungan karbohidrat memadai, dan waktu cerna di lambung lebih lama, sehingga memiliki waktu lebih lama merasa kenyang. Sayur buncis, kacang-kacangan, telur, dan yoghurt, adalah makanan yang sangat dianjurkan.
Mudahkan perut Anda:
Tidak sedikit dari kita menjadi korban gangguan pencernaan setelah buka puasa akibat mengkonsumsi makanan berat. Tiga aturan untuk menghindari ketidaknyamanan dan menjaga pencernaan saat sahur adalah mengunyah setiap gigitan dengan perlahan-lahan. Kita mengambil menu secara bergantian. Jangan terlalu banyak mengambil berbagai jenis menu dalam satu kali makan.
Menikmati kurma:
Nikmati memakan kurma saat berbuka, sebelum makan utama. Memakan kurma banyak manfaatnya. Kurma memiliki karbohidrat yang cepat dicerna, yang dengan demikian membantu mengembalikan kadar gula darah. Mereka juga kaya serat, gula, magnesium, dan kalium.
Waspadai sakit kepala:
Bagi banyak orang, sakit kepala bagian tak terhindarkan saat Ramadhan. Otak kita selalu memerlukan oksigen dan glukosa. Kekurangan unsur-unsur tersebut selama jam puasa, dapat menyebabkan sakit kepala. Tetapi sakit kepala juga terjadi setelah makan berbuka puasa. Hal ini disebabkan kita makan terlalu banyak sehingga darah mengalir berpusat ke dalam sistem pencernaan, mengurangi aliran di dalam otak kita.
Juga ada sakit kepala yang disebabkan gangguan pada pola tidur dan kekurangan asupan kafein. Jadi bersiap-siaplah membentuk pola tidur yang konstan. Jangan makan terlalu banyak sekaligus, dan secara bertahap mengurangi asupan kafein Anda sebelum Ramadhan dimulai.
Juga mencoba untuk menjauhi dari pemicu sakit kepala, seperti makan daging olahan, pemanis buatan, keju tua, coklat, dan penyedap MSG dalam kaldu buatan.
Post a Comment Blogger Facebook